Beranda / Romansa / JIKA CINTA JANGAN BERCERAI / BAB 89: Bertemu Afnan

Share

BAB 89: Bertemu Afnan

Penulis: Endah Tanty
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Keesokan harinya Keyra lebih tampak segar, walau hatinya sedikit khawatir dan cemas, tapi hal yang membuatnya penasaran harus di dituntaskan, rasanya tidak mungkin, Afnan mengkhianatinya dengan Amara, jika dengan Lathisa itu masih mungkin, tapi dengan Amara wanita licik dan jahat yang sejak dulu terobsebsi dengan suaminya, sangat tidak mungkin, Afnan berpaling darinya demi Amara.

Setelah menyusuhi Sean, dan menidurkan Sean, Keyra berpamitan pergi.

“Mbok nitip Sean, ya.”

“Hati-hati ya Non. “

“Keyra apa lebih baik Mami temani kamu,” tawar Nayumi.

“Tidak perlu Mami, Key bisa jaga diri.”

“Ingat Non key, Amar itu wanita kriminal, ingat apa yang telah ia lakukan pada Non Keyra satu tahun yang lalu.”

“Iya Mbok, aku akan lebih berhati–hati, aku hanya ingin mendengar dari mulut Kak Afnan sendiri, apa benar ia sekarang memliih Amara dari pada Key.”

Nayumi dan Mbok Sum, sebenarnya sangat khawatir, tapi Keyra akan menemui suaminya sendiri, jadi rasanya tak pantas berprasangka buruk padanya, biarl
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 90: Melawan Amara

    Afnan mulai membuka kelopak matanya, ia menatap ke arah Keyra yang duduk di kursi samping brankar.“Kamu masih disini? Bagaimana keadaanmu?”“Aku sudah membaik, aku minta maaf telah merepotkanmu, tapi bisakah kita berteman,” pinta Keyra dengan lembut.Afnan mengangguk. “Apa wajahku ini mirip dengan suamimu?”Keyra mengangguk. ”Ia menghilang saat kecelakaan.”“Baiklah aku mau menjadi temanmu, tapi aku harap Amara tidak mengetahui pertemanan kita, aku tahu ia pasti marah, akhir-akhir ini, ia tidak membiarkanku pergi sendiri, entah mengkhawatirkan sakitku atau karena hal lain.”“Baik aku setuju.” Keyra melempar senyum hangatnya.”Istirahatlah, jangan kamu pikirkan hal-hal yang aku katakan tadi.”Afnan mengangguk, lalu menutup matanya kembali, ia memang masih merasakan pening dan rasa kantuk masih menyerangnya, dalam sekejab Afnan tertidur pulas, Keyra hanya menatap nanar pria yang masih menjadi status suaminya itu.Sementara Amara sudah sampai di rumah sakit terdekat, ia masuk ke loby

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 91: Mulai Dengan Hal-hal kecil

    Afnan mengukir senyum, hatinya mengatakan pertemuannya dengan wanita bernama Keyra membuat hatinya lebih nyaman. Tangan Afnan meraih pisang cokelat keju, ia menyuapnya hingga tandas.“Kamu suka camilan ini?’Afnan mengangguk. “Aku sangat suka, lain kali buatlah lagi!” pinta Afnan.”Aku suka kamu memanggilku Kak Afnan, lebih terdengar familiar dibanding ‘Malik’,” sahut Afnan.Tiba-tiba terdengar Sean menangis di dalam kamar, secepatnya Keyra menghampri Sean, dan menggendongnya.“Kenalkan Kak Afnan, ini Sean, putra pertamaku, cobalah gendong.”Semula Afnan, ragu tapi wajah mengemaskan Sean, membuatnya tertarik, lalu tangan Afnan meraih Sean, dari pangkuan Keyra.Afnan mulai mengalami getaran aneh dalam dirinya, ketika menatap Sean, seakan pernah merasakan mengendong seorang bayi.Waktu terus berjalan, sudah beberapa jam Afnan berada di rumah Keyra, obrolan-obrolan kecil, sengaja di pancing Keyra untuk menstimulai ingatan Afnan yang menghilang.“Ini sudah hampir jam dua belas, aku pamit

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 92: Kencan dengan Suami

    Pagi yang sangat cerah secerah dua hati yang kembali merajut cinta, bak pasangan kekasih yang diam-diam pergi berkencan. “Kamu akan membawaku kemana?” tanya Afnan menatap Keyra “Kemarin ‘kan sudah ke pantai , hari ini kita ke perkebunan buah,” sahut Keyra tanpa menoleh ke arah Afnan. Keyra mengarahkan mobilnya menuju sebuah perkebunan buah kecil, yang sekaligus menjadi tempat wisata. Mobil melambat, ketika memasuki area parkir, Afnan sempat tertegun, menatap hamparan kebun buah, dihadapannya. “Oh asri sekali pemandangan ini Key, aku seperti anak kecil, yang baru melihat indahnya dunia,” gumam Afnan. “Ayo kak Afnan, berkeliling kesana.” Keyra mengajak Afnan menyusuri jalan setapak, kanan kirinya penuh dengan buah mangga yang menggantung dan sudah masak. “Kamu mau Key?” Keyra mengangguk, lalu Afnan meraih salah satu buah mangga dan memetiknya. Keyra menaruh di keranjang buah, lalu melanjutkan perjalanannya menyusuri perkebunan. “Kak Afnan, coba deh perhatikan perkebunan ini, da

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 93: Rencana yang Berantakan

    Malam semakin larut, pramusaji menata menu di atas meja, tapi karena cerobah, pramusaji itu menumpahkan sedikit air di kemeja Afnan.“Maaf Tuan, saya tidak sengaja.”“Kamu ceroboh banget sih, bisa nggak kerja!” bentak Amara marah.“Dia tidak sengaja Amar, jangan kasar padanya, lagi pula ini cuma air,” sela Afnan, lalu menatap pramusaji yang masih menunduk ketakutan.”Aku memaafkanmu, tidak apa-apa.”“Terima kasih Tuan,” sahut Pramusaji, lalu berpamitan.“Aku akan ke toilet dulu, kamu makan dulu Amar.” Afnan bangkit berdiri dan menuju toilet.Afnan masuk ke toilet pria, ia membersihkan kemejanya yang sedikit basah, lalu merapikannya lagi, setelah itu ia keluar, sampai di pintu toilet, seorang pria menyapa .“Pak Afnan, apa kabar?”Afnan hanya tersenyum. ”Baik, apa kita sebelumnya saling kenal?”“Ohh Bapak lupa ya, baiklah saya ingatkan kembali, saya klien Pak Afnan, mungkin bapak lupa soalnya yang sekarang order buah adalah staf saya, sekarang saya liburan bersama keluarga, Bapak

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 94: Ada yang Peduli

    Keyra terpaku menatap mobil yang di tumpangi Afnan dan Amara melaju menjauh, hancur sudah harapannya untuk membantu Afnan pulih dari amnesia. Keyra terduduk di kursi lagi, air mata yang dicoba ditahannya, akhirnya luruh membasahi pipinya.Keyra melangkah menuju mobil, ia sudah duduk di belakang setir dan mulai melajukan mobilnya menuju jalan raya.Sementara itu Afnan masih terdiam di samping Amara yang mengemudikan mobil, hening dan sepi, keduanya diam tenggelam dalam pikiran masing-masing, hingga suara Afnan terdengar.“Maafkan aku Amar.”Amara senang, dalam hati ia tertawa puas, membuat Afnan merasa bersalah.“Aku sudah memaafkanmu Malik, sekarang kamu tahu ’kan, siapa yang bermaksud mengelabuimu, aku istrimu bukan Keyra, apa bukti pernikahan kita masih kurang?”“Tidak Amar, itu sudah cukup, aku percaya padamu, kita akan menikah ulang satu minggu lagi, aku sudah siap,” balas Afnan tanpa ragu.Amara berbunga-bunga, Afnan akhirnya memenuhi keinginanya.”Apa kamu yakin, aku tidak mau

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 95: Mendung di Hati Keyra

    Pagi terlihat mendung, satu hari setelah kedatangan Kyai Damarjati di Bali, semuanya masih belum punya rencana, tapi pria tua yang berjalan dengan di bantu tongkat itu sudah merindukan cucu kesayangannya.“Bagaimana cara aku bertemu Afnan, dari tadi belum kulihat dia keluar rumah,“ gumamnya sambil mengintip rumah depan, di balik jendela.“Tunggulah setelah Amara pergi Kakek, jika masih ada Amara di dekat Kak Afnan kita akan sulit membuat Kak Afnan sembuh,” saran Keyra seraya menaruh secangkir kopi di meja untuk sang kakek.Kyai Damar beralih menatap menantunya, ia merasa prihatin pada Keyra harus menanggung masalah serumit ini, disaat hamil.“Apa Mbok Ratmi sudah menyiapkan menu sarapan kesukaan Afnan?”“Sudah Kakek, semua sudah siap di meja makan,” jawab KeyraTidak lama kemudian terdengar suara mobil Amara melaju keluar halaman rumah.“Aku rasa Amar sudah pergi Kakek.”Kyai Damar, meraih tongkat, kemudian berjalan pelan menuju rumah depannya.Dengan ragu ia melangkah ke arah rumah

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 96: Sikap yang Masih Dingin

    Pagi masih berkabut, Amara sudah sibuk menghubungi seseorang, ia benar-benar melaksanakan keinginannya, di seberang ponsel, ia tampak berbicara dengan seseorang. Seorang pemuka agama, yang akan menikahkan Amara dan Afnan.Afnan yang mendengar hal itu, ia tampak semakin ragu, hatinya ingin mengakhiri hubungan dengan Amara, tapi pikirannya berkata lain.Setelah mempersiapkan segalanya Amara mendatangi rumah Keyra. Sebelum mengucap salam, ternyata Keyra sudah menyambut kedatangannya.“Ada perlu apa kamu ke rumahku,”“Aku hanya ingin mengundangmu, untuk menghadiri pernikahan siriku bersama Afnan, suamimu, sebentar lagi aku akan menjadi madumu Keyra, sebaiknya kamu hadiri,” balas Amara.“Amara, kamu benar-benar wanita jalang licik, kamu memanfaatkan kelemahan Afnan, dan memperdayanya,” sarkas Keyra geram.“Aku tidak perduli Keyra, kamu tahu ’kan aku mencintai Afnan, dan aku akan mengejarnya sampai dapat meskipun harus dengan cara seperti ini.” Amara tersenyum sinis.”Datanglah jam sepuluh,

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 97: Sikap Dingin yang Sudah Mencair

    Afnan tertidur di sofa sudut kamar, azan subuh yang terdengar belum mampu membangunkannya, padahal sebelumnya, sebelum subuh berkumandang ia pasti sudah bangun.Goncangan di bahunya, membuat Afnan membuka kelopak matanya, dengan mengusapnya pelan.“Kak Afnan sudah subuh. Salat subuh berjamah yuk,” ajak Keyra.Afnan tertegun, tapi akhirnya ia bangun, dan beranjak ke kamar mandi untuk wudhu.Keyra sudah memakai mukenanya, dan menunggu Afnan, tak berselang lama Afnan sudah siap untuk melaksanakan salat.Keyra berharap dengan melakukan kebiasan-kebiasan yang biasa dilakukan Afnan ia akan cepat pulih, dan mengingat jika Keyra adalah istri kesayangannya.Satu minggu sudah Afnan melakukan aktivitasnya di perkebunan, lambat tapi pasti ia sudah terbiasa dengan aktivitas, orang–orang di sekelilingnya juga ikut membantu Afnan dalam mengingat kembali kejadian-kejadian masa lalunya.Sementara Keyra juga sudah kembali aktif di Rumah Sakit Praja Hospitaly.“Bagaimana keadaan Afnan, Key?”“Belum sem

Bab terbaru

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 108: Awal Sebuah Cinta

    Pengakuan Samuel, membuat Keyra saat ini berstatus terdakwa, hukuman minimal 5 tahun akan menantinya.Afnan menatap Keyra yang duduk di depannya dengan tertunduk, semakin hari wajah Keyra terlihat pucat.“Kamu sakit?”“Tidak, aku baik-baik saja, bagaimana kabar anak-anak?”“Untuk sementara aku melarangnya sekolah, dan melihat televisi, mereka belum tahu keadannu Key,” jawab Afnan.“Maafkan aku, Kak Afnan.”“Kenapa kamu lakukan itu, aku sudah bilang jangan bertindak apapun biar aku yang menangani Samuel jika ia berulah.”“Maaf,” jawab Keyra datar.Di tempat lain Raka berada di rumah Keyra tanpa sepengetahuan Afnan, Raka berbicara dengan Zahra.“Hai Zahra, kenalkan aku teman Bundamu,” sapa Raka.Zahra ketakutan, ia sempat menolak kehadiran Raka, tapi ketika mengatakan jika ia tahu kejadian sebenarnya diroop tof akhirnya bocah itu terdiam.“Ini punyamu ‘kan?” Raka menunjukkan jepit rambut.Zahra mengangguk. ”Kamu bisa berjalan?”Zahra menggeleng, ia ingat jika Keyra menyuruhnya tetap lu

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 107: Pengakuan Samuel

    menghalaunya.“Tidak bisa Keyra, kesabaranku menantikanmu telah habis, sudah aku beri kamu waktu satu tahun, ternyata ancamanku kamu abaikan, dan saat ini lihatlah kehancuranmu di mata Zahra, putri kandungmu, gadis itu akan merekam perbuatan bundanya yang menjijikan,” sarkas Samuel.“Zahra buang benda itu!” Keyra terus menyuruh Zahra untuk membuang ponsel, tapi Zahra seakan sudah termakan omongan Samuel. Samuel membawa Keyra ke sudut rooptof, dan menekannya, disaat itulah Zahra sadar jika Bundanya dalam bahaya. Tapi kursi rodanya tidak mau bergerak, entah apa yang dilakukan Samuel, hingga membuat kursi roda itu macet.“Lihat Key, Zahra akan melihat semuanya begitu aku mengirim video ini,” Samuel berkata sinis.“Sam, lepaskan!”Keyra berusaha melepaskan diri dari dari cengkraman tangan Samuel. Dan berusaha merebut ponsel Samuel.Terjadi pergaulatan antara Keyar dan Samuel, memperebutkan ponsel di tangan Samuel, mereka berada di pinggiran rooptof yang hanya sebatas pinggang.“Bunda,

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 106: Samuel Berulah Lagi

    “Untuk Zahra, kita jalan-jalannya memakai kursi roda, ya,” suruh perawat, dan meraih kursi roda di sudut kamar.“Tidak mau, Zahra bosan, Zahra ingin jalan saja,” sahut Zahra ia terus mencoba turun, tapi ia merasakan ada yang aneh dengan kedua kakinya.“Bunda, kenapa kaki Zahra?”Keyra menatap sendu. ”Zahra, dengar sayang, kaki Zahra sakit dan perlu beberapa waktu untuk bisa sembuh. ”Keyra berusaha tersenyum seraya menjelaskan keadaan Zahra sekarang.“Tapi kak Sean, sudah bisa jalan Bunda, kenapa Zahra belum bisa?” Bocah itu terus mencerca pertanyaan, wajahnya seakan protes dengan kondisi yang sedang dihadapi.Keyra memeluk putri kecilnya yang mulai terisak, karena menyadari jika kedua kakinya melemah.“Bunda akan bersama Zahra, Bunda dan Abi serta Kak Sean, akan membatu Zahra menghadapi ujian ini, kita bersama-sama menghadapinya.”Sean, terlihat mendekat, air mata sudah menumpuk di pelupuk matanya, lalu menetes, Sean menyadari jika pengorbanan Zahra justru berakibat buruk bagi Zahra.

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 105: Zahra Lumpuh

    Beberapa minggu berlalu Zahra dan Sean, menjalani serangkaian pemeriksaan. Dan sudah dijadwalkan operasi untuk mereka berdua. Keyra dan Afnan mengadakan doa bersama untuk kelancaran operasi kedua buah hatinya.Di pondok pesantren juga di adakan doa bersama yang dipimpin Kyai Damarjati. Dukungan doa dari para pekerja dan karyawan, turun bersimpati atas ujian yang dihadapi Afnan dan Keyra.Dan saat ini Afnan, Keyra dan Bu Azizah, Safira dan Prambudi berada di ruang tunggu operasi. Hampir lima jam pintu operasi tertutup rapat, Keyra dan Afnan sejak tadi berpegangan tangan saling menguatkan.Tujuh jam berlalu, akhirnya pintu ruang operasi dibuka, seorang dokter keluar, lalu meminta Afnan dan Keyra untuk berbicara. Mereka menuju ruang dokter, Keyra cemas menunggu informasi dari dokter.“Silahkan duduk Bapak Afnan dan Ibu Keyra,” suruh dokter.“Terima kasih dokter,” sahut Afnan.Lalu Afnan dan Keyra duduk dan menunggu dokter menjelaskan keadaan Sean dan Zahra.“Operasi donor sumsum tulang b

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 104: Donor Sumsum Tulang Belakang

    Afnan tahu Keyra tidak bercanda, tatapan beralih penuh menatap ke arah Sean, pucat dan tampak lelah, jantung Afnan mulai berdetak nyeri, hingga tak tak terasa air mata sudah menumpuk di pelupuk matanya, sementara di seberang ponsel, Keyra masih terisak.“Aku dan Sean akan kembali, tunggulah Key,” Afnan menutup ponsel, ia keluar dari dalam mobil dan meluapkan tangisannya diluar. Hingga panggilan membuatnya menghapus air matanya.“Abi...”“Iya Sean, Abi istirahat sebentar,” jawab Afnan, lalu melangkah masuk ke dalam mobil.“Rumah Nenek Azizah masih lama ‘kan Bi?”“Kita kembali ke Jakarta, kita kembali ke Bunda dan Zahra.”“Benarkah, Abi akan bawa Sean, kembali ke rumah, kita berkumpul lagi bersama Bunda dan Zahra.” Sean bahagia, saking senangnya ia memeluk Abinya dan mencium pipinya berkali-kali.“Terima kasih Abi, Sean janji mulai sekarang tidak bandel, ngalah sama Zahra, dan nurut sama Bunda dan Abi,” cerocos bocah berusia enam tahun itu.Afnan meraup wajah Sean. ”Kita semua sayang

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 103: Berita Buruk

    Keyra duduk di tepi ranjang, ia mulai terisak air mata yang ditahannya waktu dibawah, kini lolos membasahi pipinya. Kenapa semua orang menyudutkannya, dan tidak disangka suaminya setuju untuk menyerahkan hak asuh Sean, pada Bu Azizah.Afnan mendekati Keyra, kemudian duduk di sebelahnya, sesaat hening, hanya tangisan Keyra yang masih terdengar, lalu perlahan Afnan membuka suara.“Keyra, aku tahu ini berat bagimu, bagiku juga.”“Berat? Lalu kenapa jika Kak Afnan berat, kenapa setuju memenuhi permintaan Bu Azizah ada apa kak?” Keyra menguncang lengan Afnan meminta penjelasan.“Ini juga kemauan Kakek Damar, kamu tahu sendiri jika sudah menyangkut permintaan Kakek, aku sulit untuk membantahnya, apalagi kesehatan Kakek menurun, aku juga mengkhawatirkan kesehatannya, Key.”“Apa ini semua karena kecelakaan Sean, kenapa satu kesalahanku dijadikan alasan untuk menjauhkanku dari Sean, apa kalian tidak melihat enam tahun ini bagaimana aku menyanyangi Sean.” Keyra mencoba membuka hati Afnan, sup

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 102: Perebutan Hak Asuh Sean

    Samuel tertawa melihat berita kecelakaan di depan sekolah bertaraf internasional, tiba-tiba pintu apartemen dibuka kasar.“Elsa, bisa ‘kan lebih sopan sedikit!” gertak Samuel seraya mematikan televisi.“Kecelakaaan itu ulahmu ‘kan Sam?” tanya Elsa geram.“Aku tidak ada hubungannya dengan kecelakaan itu, jika ada hubungannya, pastilah aku sudah tertangkap, pengemudi mobil itu sudah menyerahkan diri ke kantor polisi,” jawab Samuel santai.Elsa menghela napas lega, lalu duduk di kursi. ”Aku sudah mencetak undangan pernikahan kita, jadi mulai sekarang seriuslah dalam menjalani hidup, kita fokus pada bisnis property.”“Kenapa buru-buru Elsa, aku baru saja menikmati kebebasanku dari penjara, dan kini kamu akan memenjarakan aku dalam pernikahan.”“Jadi maksudmu, kamu belum siap untuk menikah?”“Tunggulah, satu atau dua tahun lagi Elsa.”“Haah dasar pecundang!” umpat Elsa.Elsa bersungut, ia keluar dari apartemen Samuel setelah meletakan undangan pernikahan.“Dasar wanita, apa dia pikir dia

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 101: Kecelakaan

    Keyra melajukan mobilnya menuju rumah, setelah memasuki gerbang ia memarkirkan mobilnya, terlihat mobil Afnan juga sudah terparkir, dan terdengar dari arah depan, Afnan sedang bercanda dan bermain dengan Sean dan Zahra, ketiganya tertawa.“Assalamu’alaikum,”salam Keyra.“Waalaikumsalam,” jawab ketiganya, lalu Sean dan Zahra menghambur memeluk Keyra.”Bunda,” ucap keduannya.“Kalian bermain dulu ya, tapi ingat jangan keluar pagar,” pinta Keyra pada kedua anaknya.Keyra mencium satu persatu Sean dan Zahra, lalu menatap Afnan. ”Tumben Kak pulang sore?”“Iya Key, ada sesuatu yang aku khawatirkan, dan aku teringat pada Sean dan Zahra.”“Apa karena Samuel?”“Kamu tahu Key, dia telah bebas.” Keyra dan Afnan berbicara sambil melangkah menaiki tangga.“Sam, menemuiku tadi siang, ah aku cemas jika ia keluar dari penjara, aku masih teringat apa yang dilakukan Amara, bagaimana jika Sam, berbuat sama, balas dendam pada kita, aku saat ini mencemaskan Sean dan Zahra,” ungkap Keyra.“Sama Key, aku j

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 100: Samuel Bebas

    Hari-hari terus berjalan, baik Keyra dan Afnan di sibukan dengan mengasuh dan mendidik Sean dan Zahra, selain itu pekerjaan juga menguras aktivitas keduanya, tapi Keyra sangat berkomitmen bahwa keluarganya adalah yang terpenting.Pertengkaran Sean dan Zahra kadang membuat Keyra bingung, Sean sebagai anak laki-laki dan usianya lebih tua, kadang memilki sifat egois yang besar, tidak mau kalah, dan permintaannya harus dituruti.Seperti sore itu, sepulang dari Rumah Sakit Praja Hospitaly, terlihat Sean sedang bersitegang dengan Zahra, dan mereka memperebutkan sebuah skyboard, terlihat keduanya sedang bermain di halaman samping.“Kak Sean, kembalikan punyaku, Kakak ambil punya Kakak sendiri,” rengek Zahra.Tarik menarikipun terjadi, tangan mereka saling kuat menarik. ”Kakak pinjam Zahra,” sarkas Sean, semakin kuat menarik.Tiba-tiba Sean melepas, hal hasil Zahra terjengkang dan terpelanting jatuh, melihat hal itu Sean tertawa.“Sean, minta maaf pada Zahra,” suruh Keyra yang melihat kejadia

DMCA.com Protection Status