Beranda / Romansa / JIKA CINTA JANGAN BERCERAI / BAB 29: Nekat Menerjang Banjir

Share

BAB 29: Nekat Menerjang Banjir

Penulis: Endah Tanty
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Tuan Afnan sudah kembali, Mbok akan siapkan makan malam,” sela Mbok Sum, sambil berdiri dari duduknya dan bergegas pergi keluar dari kamar majikannya.

Sementara Afnan berjalan mendekati Keyra yang masih duduk sambil menyuap makanan di atas piringnya yang hampir habis.

“Key, siapa yang akan melakukan poligami?” tanya Afnan lagi, kali ini dengan nada tegas, sambil menggulung lengan kemejanya.

“Ada ajaran Islam menurutku, sangat di takuti oleh kaum hawa, yaitu poligami.”

Afnan tersenyum, sambil duduk dihadapan Keyra.

”Ya, Nabi memiliki banyak istri, semata-mata bukan keinginannya melainkan perintah Allah, dan itu ada maksud dan tujuannya, akan sulit bagi orang biasa untuk melakukan poligami.” jelas Afnan, tak lepas matanya menatap Keyra yang saat itu juga menatap penuh arti.

“Apa Kak Afnan yakin tidak mampu melakukannya, jika dilihat dari materi yang berlimpah, dan wajah Kakak yang sangat mendukung, banyak wanita di luar sana yang bersedia menjadi istri kedua kakak.” Keyra terus mencer
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 30: Niat Buruk Mengintai

    “Key,” teriak Afnan dan setengah berlari menghampiri dan menopang tubuh Keyra.“Gus Afnan, tampaknya Non Keyra kedinginan, cepatlah bawa ke kamar dan hangatkan tubuhnya sebelum terlambat.Afnan mengangkat tubuh istrinya, langkah kakinya dipercepat menaiki tangga, setelah memasuki kamar, segera baju Keyra dilepas lalu dibaringkan di ranjang, dengan sigap Afnan tahu harus melakukan apa untuk seseorang yang mengalami hiportemia, direkatkannya tubuhnya memeluk sang istri dengan sangat erat, untuk memberi kehangatan dari kulit ke kulit, tubuh Keyra yang dinginpun kini berangsur hangat.Azan subuh membangunkan Afnan, melihat keadaan Keyra yang sudah tidak pucat, dan masih tertidur, Afnan membiarkan Keyra tetap terlelap. Afnan membersihkan diri kemudian seperti biasa ia akan salat subuh berjamaah di moshola perkebunan.Sementara itu Amara berjalan pelan, menuju kamar Afnan, diketuknya pelan tapi tidak ada jawaban, lalu ia memberanikan diri untuk masuk, tapi ketika memasuki kamar matanya terb

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 31: Ditipu

    “Assalamu’alaikum, Kak Afnan,” sapa salam Keyra yang tiba-tiba saja muncul di balik pintu, membuat Afnan dan Amara kaget.“Waalaikumsalam, Key, kamu menyusulku?”“Iya Kak, sekalian aku bawakan makan malam, tadi Mbok Ratmi memasak sangat banyak, aku kira kalian akan makan malam di rumah, tapi sampai jam segini belum pulang, jadi aku bawakan saja makanan kesini,”bbalas Keyra sambil mengulas senyum hangat, tatapannya beralih pada Amara yang terlihat tidak suka dengan kedatangan Keyra.“Aku sudah memesankan Afnan makan malam lewat aplikasi makanan,”bsela Amara.“Buat kamu saja Amar, biar suamiku, aku yang mengurusnya,” timpal Keyra, seraya menatap menu makanan di atas meja.“Terima kasih Key,” ucap Afnan, dengan senyum hangat yang ditujukan pada Keyra.“Tidak usah berterima kasih Kak, aku istrimu, sudah kewajibanku untuk melayanimu, tidak akan kuberi celah wanita lain yang mengurusimu,” ekor mata Keyra melirik Amara yang terlihat mulai gelisah dengan kehadiran Keyra. “Aku buatkan minuman

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 32: Musibah

    “Mbok, rasanya aku sudah tidak tahan dengan keberadaan Amar di hidup Kak Afnan, walaupun itu masalah pekerjaan, tapi tetap saja itu mengganggu pikiranku,” gerutu Keyra yang saat ini berada di dapur dan menatap Mbok Ratmi yang sedang sibuk memasak.Ratmi langsung menoleh ke arah Nona muda dihadapannya.”Apa yang Non Amar perbuat?”“Hari ini, Kak Afnan ditipu oleh perusahaan, dimana Kak Afnan membeli mesin untuk produksi, dan aku yakin, Amar ada dibalik semua ini, dan entah apa maksudnya.” Keyra beralih duduk di kursi dapur tampak berpikir keras.“Mbok, mana paham urusan perkebunan, tapi Mbok bisa bantu jika memang diperlukan.” Mbok Ratmi langsung mematikan kompor dan beralih duduk di depan majkannya itu.“Mbok Ratmi, tolong nanti yang bersih-bersih palvilium yang di tempati Amar, dan cari tahu apa saja, Mbok, foto pakai kamera ponsel,” suruh Keyra.“Apa yang harus Mbok, foto Non?”“Apa saja, yang menurut Mbok mencurigakan!” perintah Keyra seraya berbisik.“Hemmm baiklah Non, biasanya

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 33: Tuduhan Mengkomsumsi Obat

    “Dia istriku,” ucap Afnan, lalu meraih tubuh istrinya dan berlari menjauh dari gedung.Keyra tidak sadarkan ketika tubuhnya dibaringkan, denyutnya juga melemah, Afnan semakin khawatir melihat Keyra, dengan cepat Afnan melakukan CPR pada Keyra, beberapa saat kemudian Keyra sadar dan langsung memeluk suaminya itu.“Kak, Star Supermarket...,” tangis Keyra.“Key, kamu harus sabar menghadapi musibah ini,” ucap Afnan seraya memeluk tubuh Keyra, untuk memberi rasa tenang.Beberapa jam berlalu, akhirnya api benar-benar sudah bisa ditaklukan oleh Damkar. Keyra menatap nanar puing-puing bangunan ynag hampir 80 persen sudah hangus terbakar, perlahan air mata mulai membasahi pipinya, mengingat mendiang ayahnya yang membangun penuh perjuangan hingga Star Supermaket berdiri, tapi berakhir sangat mengenaskan seperti ini. Perasaan bersalah mulai menghantui dirinya, tidak bisa menjaga peninggalan Praja.Sementara itu di sebuah apartemen, tiga orang sedang berpesta seakan sedang merayakan sesuatu yan

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 34: Mencari Bukti

    Afnan pagi–pagi sekali sudah berangkat ke perkebunan, hari ini mesin produksi datang, ia pasti akan sangat sibuk seharian memastikan mesin terpasang dengan benar. Langkah kakinya menuju pabrik yang baru selesai di bangun, disana sudah ada beberapa pegawai yang siap dengan tugasnya.Selama beberapa jam Afnan memberi briefing pada pegawai, setelah itu Afnan kembali mengeliling perkebunan.“Af, tunggu,” panggil Amara berlari kecil menyusul Afnan.“Amar, ada apa?”“Tidak ada apa-apa, aku hanya ingin tahu keadaan Keyra, pasti dia terpukul dengan kejadian kemarin, jika dilihat Star Supermarket, habis terbakar.”“Keyra shock, tapi jangan cemaskan, Insya Allah kami akan bisa membangun Star Supermarket lagi.”“Apa kamu perlu bantuanku Af?”Afnan tersenyum hangat, ”Sepertinya tidak perlu Amar. Star Supermarket milik Keyra, biarlah dia yang akan memutuskan ke depannya bagaimana nasib Star Supermarket,” balas Afnan.“Okay.”Tak berselang lama Lathisa datang wajahnya pun tampak khawatir.”Assal

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 35: Berita Yang Menyesakkan Hati

    Tepukan tangan tiba-tiba terdengar menggema, seketika Lathisa dan Keyra menoleh ke arah suara.“Sudah kuduga kamu pelakunya Amar,” pekik Keyra. Seraya bangkit dari jongkoknya. Lathisa juga terlihat berdiri walau tubuhnya masih linglung.“Amar, apa yang kamu inginkan dari kami,” sarkas Lathisa.“Aku ingin kalian mati disini, dua orang wanita terjatuh di rooftop akibat berkelahi, skenario yang bagus ‘kan!” Amar mendekati keduanya dengan pisau tajam di tangannya.”Sepertinya kasus itu sangat menarik,” sambungnya pelan, dengan mata pisau yang bersinar tajam.“Kamu menginginkan Kak Afnan, lepaskan Lathisa, dia tidak ada hubungannya dengan masalahmu,” timpal Keyra, dengan menatap tajam Amar yang semakin berjalan mendekat.“Ha...ha... kamu salah Key, justru Lathisalah yang menjadi pesaingku sesungguhnya, karena Afnan itu sebenarnya mencintai Lathisa, apa kamu tidak menyadari tatapan Afnan ketika bertemu Lathisa. Itu tatapan cinta,” ujar Amar dengan sangat yakin.“Aku datang kesini, hanya in

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 36: Menyalahkan

    “Gus, bagaimana keadaan Keyra?” Lathisa bertanya pada Afnan yang saat ini berada diluar kamar dimana Keyra dirawat.“Dia sudah sedikit membaik, tapi aku belum mengatakan tentang kondisi sebenarnya, aku masih takut Thisa, berita tentang janinnya yang tidak bisa diselamatkan, dan pengangkatan satu ovariumnya akan membuatnya shock.”Prank!...suara ponsel jatuh. Seketika Afnan dan Lathisa menoleh ke arah suara, mereka terkejut karena disana sudah berdiri Keyra, dengan wajah yang sedih dan mata yang berkaca-kaca.“Apa aku salah dengar Kak, aku salah dengar ‘kan?” Keyra berjalan dengan lutut gemetar mendekati suaminya, tangannya mencengkram kemeja Afnan, air mata luruh.”Ada janin dalam perutku, dan ia tidak bisa diselamatkan, satu ovariumku juga telah hilang?” tanya Keyra suaranya bergetar.“Maaf Key, maaf,” balas Afnan pelan.Permintaan maaf Afnan membuat Keyra histeris.”Apa yang kamu lakukan padaku Kak!” pekiknya sambil kedua tanganya memukul dada Afnan, hingga suaranya melemah dan pin

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 37: Perintah Untuk Poligami

    Keyra masih betah duduk termenung di kursi taman, setelah satu bulan, kejadian di atas rooftop. Keadaan fisiknya semakin membaik, tapi tidak dengan jiwanya, ia begitu rapuh, mengingat calan bayi dalam perutnya tidak dapat diselamatkan, dan satu ovarium yang harus diangkat, hingga kemungkinan memiliki anak hanya 30 persen saja. Keadaan Star Supermarket yang masih terbengkalai, dan yang lebih menyakitkan kenyataan jika Afnan suaminya masih mencintai Lathisa, setidaknya itu yang ada di pikiran Keyra. Pernyataan Afnan tidak membuat Keyra percaya, berkali-klai Afnan mengatakan, jika dirinya yang saat ini ia cintai, tapi entah mengapa bagi Keyra itu hanya untuk menghibur dirinya saja.“Non, ini susu hangat, dan omeletnya, makanlah.” Mbok Sum membawa nampan berisi makanan.Helaan napas berat, terdengar begitu menyayat hati, “Aku wanita yang malang Mbok, apa yang dulu aku banggaan sekarang telah hilang, Star Supermarket, tanah warisan Papi, kesempurnaan seorang wanita, semuanya itu sudah

Bab terbaru

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 108: Awal Sebuah Cinta

    Pengakuan Samuel, membuat Keyra saat ini berstatus terdakwa, hukuman minimal 5 tahun akan menantinya.Afnan menatap Keyra yang duduk di depannya dengan tertunduk, semakin hari wajah Keyra terlihat pucat.“Kamu sakit?”“Tidak, aku baik-baik saja, bagaimana kabar anak-anak?”“Untuk sementara aku melarangnya sekolah, dan melihat televisi, mereka belum tahu keadannu Key,” jawab Afnan.“Maafkan aku, Kak Afnan.”“Kenapa kamu lakukan itu, aku sudah bilang jangan bertindak apapun biar aku yang menangani Samuel jika ia berulah.”“Maaf,” jawab Keyra datar.Di tempat lain Raka berada di rumah Keyra tanpa sepengetahuan Afnan, Raka berbicara dengan Zahra.“Hai Zahra, kenalkan aku teman Bundamu,” sapa Raka.Zahra ketakutan, ia sempat menolak kehadiran Raka, tapi ketika mengatakan jika ia tahu kejadian sebenarnya diroop tof akhirnya bocah itu terdiam.“Ini punyamu ‘kan?” Raka menunjukkan jepit rambut.Zahra mengangguk. ”Kamu bisa berjalan?”Zahra menggeleng, ia ingat jika Keyra menyuruhnya tetap lu

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 107: Pengakuan Samuel

    menghalaunya.“Tidak bisa Keyra, kesabaranku menantikanmu telah habis, sudah aku beri kamu waktu satu tahun, ternyata ancamanku kamu abaikan, dan saat ini lihatlah kehancuranmu di mata Zahra, putri kandungmu, gadis itu akan merekam perbuatan bundanya yang menjijikan,” sarkas Samuel.“Zahra buang benda itu!” Keyra terus menyuruh Zahra untuk membuang ponsel, tapi Zahra seakan sudah termakan omongan Samuel. Samuel membawa Keyra ke sudut rooptof, dan menekannya, disaat itulah Zahra sadar jika Bundanya dalam bahaya. Tapi kursi rodanya tidak mau bergerak, entah apa yang dilakukan Samuel, hingga membuat kursi roda itu macet.“Lihat Key, Zahra akan melihat semuanya begitu aku mengirim video ini,” Samuel berkata sinis.“Sam, lepaskan!”Keyra berusaha melepaskan diri dari dari cengkraman tangan Samuel. Dan berusaha merebut ponsel Samuel.Terjadi pergaulatan antara Keyar dan Samuel, memperebutkan ponsel di tangan Samuel, mereka berada di pinggiran rooptof yang hanya sebatas pinggang.“Bunda,

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 106: Samuel Berulah Lagi

    “Untuk Zahra, kita jalan-jalannya memakai kursi roda, ya,” suruh perawat, dan meraih kursi roda di sudut kamar.“Tidak mau, Zahra bosan, Zahra ingin jalan saja,” sahut Zahra ia terus mencoba turun, tapi ia merasakan ada yang aneh dengan kedua kakinya.“Bunda, kenapa kaki Zahra?”Keyra menatap sendu. ”Zahra, dengar sayang, kaki Zahra sakit dan perlu beberapa waktu untuk bisa sembuh. ”Keyra berusaha tersenyum seraya menjelaskan keadaan Zahra sekarang.“Tapi kak Sean, sudah bisa jalan Bunda, kenapa Zahra belum bisa?” Bocah itu terus mencerca pertanyaan, wajahnya seakan protes dengan kondisi yang sedang dihadapi.Keyra memeluk putri kecilnya yang mulai terisak, karena menyadari jika kedua kakinya melemah.“Bunda akan bersama Zahra, Bunda dan Abi serta Kak Sean, akan membatu Zahra menghadapi ujian ini, kita bersama-sama menghadapinya.”Sean, terlihat mendekat, air mata sudah menumpuk di pelupuk matanya, lalu menetes, Sean menyadari jika pengorbanan Zahra justru berakibat buruk bagi Zahra.

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 105: Zahra Lumpuh

    Beberapa minggu berlalu Zahra dan Sean, menjalani serangkaian pemeriksaan. Dan sudah dijadwalkan operasi untuk mereka berdua. Keyra dan Afnan mengadakan doa bersama untuk kelancaran operasi kedua buah hatinya.Di pondok pesantren juga di adakan doa bersama yang dipimpin Kyai Damarjati. Dukungan doa dari para pekerja dan karyawan, turun bersimpati atas ujian yang dihadapi Afnan dan Keyra.Dan saat ini Afnan, Keyra dan Bu Azizah, Safira dan Prambudi berada di ruang tunggu operasi. Hampir lima jam pintu operasi tertutup rapat, Keyra dan Afnan sejak tadi berpegangan tangan saling menguatkan.Tujuh jam berlalu, akhirnya pintu ruang operasi dibuka, seorang dokter keluar, lalu meminta Afnan dan Keyra untuk berbicara. Mereka menuju ruang dokter, Keyra cemas menunggu informasi dari dokter.“Silahkan duduk Bapak Afnan dan Ibu Keyra,” suruh dokter.“Terima kasih dokter,” sahut Afnan.Lalu Afnan dan Keyra duduk dan menunggu dokter menjelaskan keadaan Sean dan Zahra.“Operasi donor sumsum tulang b

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 104: Donor Sumsum Tulang Belakang

    Afnan tahu Keyra tidak bercanda, tatapan beralih penuh menatap ke arah Sean, pucat dan tampak lelah, jantung Afnan mulai berdetak nyeri, hingga tak tak terasa air mata sudah menumpuk di pelupuk matanya, sementara di seberang ponsel, Keyra masih terisak.“Aku dan Sean akan kembali, tunggulah Key,” Afnan menutup ponsel, ia keluar dari dalam mobil dan meluapkan tangisannya diluar. Hingga panggilan membuatnya menghapus air matanya.“Abi...”“Iya Sean, Abi istirahat sebentar,” jawab Afnan, lalu melangkah masuk ke dalam mobil.“Rumah Nenek Azizah masih lama ‘kan Bi?”“Kita kembali ke Jakarta, kita kembali ke Bunda dan Zahra.”“Benarkah, Abi akan bawa Sean, kembali ke rumah, kita berkumpul lagi bersama Bunda dan Zahra.” Sean bahagia, saking senangnya ia memeluk Abinya dan mencium pipinya berkali-kali.“Terima kasih Abi, Sean janji mulai sekarang tidak bandel, ngalah sama Zahra, dan nurut sama Bunda dan Abi,” cerocos bocah berusia enam tahun itu.Afnan meraup wajah Sean. ”Kita semua sayang

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 103: Berita Buruk

    Keyra duduk di tepi ranjang, ia mulai terisak air mata yang ditahannya waktu dibawah, kini lolos membasahi pipinya. Kenapa semua orang menyudutkannya, dan tidak disangka suaminya setuju untuk menyerahkan hak asuh Sean, pada Bu Azizah.Afnan mendekati Keyra, kemudian duduk di sebelahnya, sesaat hening, hanya tangisan Keyra yang masih terdengar, lalu perlahan Afnan membuka suara.“Keyra, aku tahu ini berat bagimu, bagiku juga.”“Berat? Lalu kenapa jika Kak Afnan berat, kenapa setuju memenuhi permintaan Bu Azizah ada apa kak?” Keyra menguncang lengan Afnan meminta penjelasan.“Ini juga kemauan Kakek Damar, kamu tahu sendiri jika sudah menyangkut permintaan Kakek, aku sulit untuk membantahnya, apalagi kesehatan Kakek menurun, aku juga mengkhawatirkan kesehatannya, Key.”“Apa ini semua karena kecelakaan Sean, kenapa satu kesalahanku dijadikan alasan untuk menjauhkanku dari Sean, apa kalian tidak melihat enam tahun ini bagaimana aku menyanyangi Sean.” Keyra mencoba membuka hati Afnan, sup

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 102: Perebutan Hak Asuh Sean

    Samuel tertawa melihat berita kecelakaan di depan sekolah bertaraf internasional, tiba-tiba pintu apartemen dibuka kasar.“Elsa, bisa ‘kan lebih sopan sedikit!” gertak Samuel seraya mematikan televisi.“Kecelakaaan itu ulahmu ‘kan Sam?” tanya Elsa geram.“Aku tidak ada hubungannya dengan kecelakaan itu, jika ada hubungannya, pastilah aku sudah tertangkap, pengemudi mobil itu sudah menyerahkan diri ke kantor polisi,” jawab Samuel santai.Elsa menghela napas lega, lalu duduk di kursi. ”Aku sudah mencetak undangan pernikahan kita, jadi mulai sekarang seriuslah dalam menjalani hidup, kita fokus pada bisnis property.”“Kenapa buru-buru Elsa, aku baru saja menikmati kebebasanku dari penjara, dan kini kamu akan memenjarakan aku dalam pernikahan.”“Jadi maksudmu, kamu belum siap untuk menikah?”“Tunggulah, satu atau dua tahun lagi Elsa.”“Haah dasar pecundang!” umpat Elsa.Elsa bersungut, ia keluar dari apartemen Samuel setelah meletakan undangan pernikahan.“Dasar wanita, apa dia pikir dia

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 101: Kecelakaan

    Keyra melajukan mobilnya menuju rumah, setelah memasuki gerbang ia memarkirkan mobilnya, terlihat mobil Afnan juga sudah terparkir, dan terdengar dari arah depan, Afnan sedang bercanda dan bermain dengan Sean dan Zahra, ketiganya tertawa.“Assalamu’alaikum,”salam Keyra.“Waalaikumsalam,” jawab ketiganya, lalu Sean dan Zahra menghambur memeluk Keyra.”Bunda,” ucap keduannya.“Kalian bermain dulu ya, tapi ingat jangan keluar pagar,” pinta Keyra pada kedua anaknya.Keyra mencium satu persatu Sean dan Zahra, lalu menatap Afnan. ”Tumben Kak pulang sore?”“Iya Key, ada sesuatu yang aku khawatirkan, dan aku teringat pada Sean dan Zahra.”“Apa karena Samuel?”“Kamu tahu Key, dia telah bebas.” Keyra dan Afnan berbicara sambil melangkah menaiki tangga.“Sam, menemuiku tadi siang, ah aku cemas jika ia keluar dari penjara, aku masih teringat apa yang dilakukan Amara, bagaimana jika Sam, berbuat sama, balas dendam pada kita, aku saat ini mencemaskan Sean dan Zahra,” ungkap Keyra.“Sama Key, aku j

  • JIKA CINTA JANGAN BERCERAI    BAB 100: Samuel Bebas

    Hari-hari terus berjalan, baik Keyra dan Afnan di sibukan dengan mengasuh dan mendidik Sean dan Zahra, selain itu pekerjaan juga menguras aktivitas keduanya, tapi Keyra sangat berkomitmen bahwa keluarganya adalah yang terpenting.Pertengkaran Sean dan Zahra kadang membuat Keyra bingung, Sean sebagai anak laki-laki dan usianya lebih tua, kadang memilki sifat egois yang besar, tidak mau kalah, dan permintaannya harus dituruti.Seperti sore itu, sepulang dari Rumah Sakit Praja Hospitaly, terlihat Sean sedang bersitegang dengan Zahra, dan mereka memperebutkan sebuah skyboard, terlihat keduanya sedang bermain di halaman samping.“Kak Sean, kembalikan punyaku, Kakak ambil punya Kakak sendiri,” rengek Zahra.Tarik menarikipun terjadi, tangan mereka saling kuat menarik. ”Kakak pinjam Zahra,” sarkas Sean, semakin kuat menarik.Tiba-tiba Sean melepas, hal hasil Zahra terjengkang dan terpelanting jatuh, melihat hal itu Sean tertawa.“Sean, minta maaf pada Zahra,” suruh Keyra yang melihat kejadia

DMCA.com Protection Status