Home / Romansa / JERAT HUTANG 10 MILYAR / BAB 8. TIDAK ADA KESEMPATAN.

Share

BAB 8. TIDAK ADA KESEMPATAN.

Author: Idareu14
last update Last Updated: 2024-01-05 20:02:15

“Ambil saja uang itu, aku membatalkan perjanjian kita!” teriak Angela, tidak memedulikan jika mungkin saja suaranya akan terdengar oleh Emely, yang paling penting sekarang, ia harus terlepas dari jeratan hutang pada pria ini.

Devano berbalik, menatap Angela dengan satu alis terangkat.

“Kembalikan memori card–ku, ambil saja uangmu, aku tidak membutuhkannya.” Angela berusaha meraih tangan Devano yang masih tergenggam, berpikir jika memori card itu masih di sana.

Devano mengangkat tangannya tinggi-tinggi sambil menyeringai. “Tidak semudah itu.”

“Kumohon, ambil saja uangmu, tolong lepaskan aku, anggap saja kita tidak saling kenal setelah ini.” Tubuh Angela merosot ke lantai, bersimpuh memohon, tidak memedulikan lagi harga dirinya yang sebetulnya memang tidak ada harganya.

Devano tersentak kaget melihat itu. Begitupun dengan Hendrix yang berdiri tidak jauh dari sana.

“Apa yang kamu lakukan?”

Angela menangkupkan kedua tangannya dengan bola mata berkaca-kaca, berharap Devano mau melepaskannya dengan cara seperti ini.

Yah, Angela hanya berusaha mempertahankan keadaan untuk tidak semakin buruk, tidak apa-apa mungkin ia kehilangan rumah itu di banding harus membusuk di penjara atau mungkin jadi bahan gunjingan seluruh media massa tentang perbuatannya terhadap Devano. Tentu saja, kalau sampai video dirinya memeras Devano tersebar di internet, akan dapat dipastikan namanya akan buruk seketika, yang lebih mengerikan dibanding itu. Semua membuka lowongan pekerjaan tidak akan ada yang mau menerimanya. Membayangkan itu semua rasanya Angela tidak sanggup, itu lebih mengerikan daripada harus kehilangan harta peninggalan kedua orang tuanya.

Devano ikut berjongkok, menatap mata Angela tanpa ekspresi. Tangannya yang besar dan kekar mengelus pelan pipi yang terasa lembut itu. “Kenapa menangis, heh? Kemana keberanian seorang Angela tadi?”

Angela semakin bergetar ketakutan mendengar suara rendah itu. “Tolong maafkan aku.”

Devano menggeleng pelan. “Tidak semudah itu, baby … Kau bawa uang 10 milyar untuk kebutuhan mendesakmu itu, jangan lupa kembalikan dalam enam bulan dari hari ini.”

“Ah, kalau kamu mau menangis, sebaiknya di kamar saja, Mommy akan melihatnya nanti.” Devano tersenyum sebentar sebelum pergi meninggalkan Angela yang mematung.

________

Angela baru bisa pulang setelah makan malam. Itu pun atas paksaan Emely.

Mobil mewah yang dikendarai Hendrix membawa Angela dan Devano ke apartemen semula. Semua barang-barang Angela masih di sana.

“Apakah tidak ada kesempatan? Aku benar-benar tidak membutuhkan lagi uang ini,” kata Angela saat mereka sudah sampai di basement.

Devano tersenyum miring, kedua kakinya saling bertumpu, sebelah tangan berada di atas penyangga pintu mobil sambil jari-jari yang mengetuk pelan benda itu. “Rentenir itu malam ini datang, kamu yakin tidak membutuhkannya? Siap tidur di kolong jembatan?” ucap Devano yang membuat Angela sedikit bingung.

“Apa maksudmu?”

Devano menoleh sambil terus mempertahankan senyum miringnya. “Ibu tirimu berbohong, rumah itu sudah menjadi jaminan atas hutangnya, tidak ada kesempatan lagi untuk menjual, tidak lunas malam ini juga, kalian akan langsung terusir dari rumah.”

Angela mematung. Pantas saja sertifikat rumahnya tidak ada dimana-mana, ternyata tersimpan di rentenir itu sendiri. “Pilih saja, siap jadi gelandangan atau menerima bantuan dariku.”

“Apa uang darimu ini bisa disebut bantuan?” kata Angela berdecak kesal.

“Hei, gadis manis, jangan macam-macam denganku kalau tidak mau hidupmu hancur dalam sekejap.” Devano tertawa rendah.

Di kursi kemudi, Hendrix mengernyit heran, sejak kapan sahabat sekaligus Tuannya itu bersikap menyebalkan seperti ini? Benar-benar bukan seorang Devano yang mempunyai sikap tidak pedulian.

“Tidak apa-apa, aku jadi gelandangan saja, ambil saja lagi uangmu.” Angela sudah hendak keluar dari mobil sebelum Devano menarik tangannya cepat.

Angela tersentak, tubuhnya kembali terhempas di sandaran mobil, ia bergetar ketakutan melihat Devano yang melotot. “Ambil uang itu! Kamu sendiri yang memerasku!”

Angela mengangguk tanpa bisa menahan, aura intimidasi dari Devano benar-benar kuat.

“Pulanglah.” Devano melepas cekalannya pada Angela. Angela meriah kedua tas besar di bawah kakinya kemudian keluar dari mobil tanpa sepatah katapun lagi.

“Kamu bukan Devano Christian Alexander yang kukenal,” celetuk Hendrix sambil menatap Angela yang perlahan melangkah menjauh.

Devano terkekeh pelan. “Aku hanya penasaran, sejauh apa gadis itu berani bertindak.”

“Kau menyukainya?”

“Tidak sama sekali,” sahut Devano lantang.

Hendrix sedikit menarik bibirnya tanpa sepengetahuan Devano. Ia tahu, Tuannya itu memiliki perasaan yang tidak biasa terhadap gadis malang itu.

________

Desi dan Laura ternganga menatap dua tas besar yang baru saja dihempaskan oleh Angela.

“Apa ini?” tanya Laura dengan bodohnya.

“Punya tangankan? Buka saja sendiri!” jawab Angela sewot. Kebenciannya terhadap dua wanita beda usia di hadapannya kini semakin bertambah. Angela sungguh tidak bisa melupakan perlakuan mereka seumur hidup.

Desi membuka tas besar itu dengan tidak sabaran. Seketika bola matanya terbelalak seolah hendak menggelinding keluar. “Ba-bagaimana kamu mendapatkan semua uang ini?”

“Jual diri!” Yah, Angela tidak sepenuhnya berbohong, semua uang itu adalah hasil jual dirinya meski tidak sepenuhnya benar juga. Itu hanya niat awalnya. Mungkin lebih tepatnya sekarang Angela bisa mendapatkan uang itu dengan cara menjebak.

Desi terdiam masih menatap kagum semua uang-uang itu. Meski ia tidak menyukai Angela. Akan tetapi Desi tidak yakin jika anak tirinya itu benar-benar melakukannya.

Suara bel rumah yang berbunyi mengalihkan perhatian mereka bertiga.

Desi kembali menutup resleting tas itu lalu bangkit untuk membukakan pintu.

Sesuai ucapan Devano tadi. Sang rentenir kembali datang.

“Bukankah seharusnya kalian datang besok?” ucap Desi gugup.

“Tidak ada waktu, kami mau uang itu sekarang!”

Related chapters

  • JERAT HUTANG 10 MILYAR   BAB 1. HUTANG IBU TIRI ANGELA

    "Kita harus menjual rumah ini!"Suara dentingan keras seketika memenuhi area dapur. Angela—gadis yang baru memasuki usia 20 tahun itu secara reflek melepaskan spatula begitu mendengar suara menggelegar dari sang ibu tiri. "Apa yang kamu bilang tadi?" Angela menatap tajam wanita itu.Desi maju beberapa langkah sambil melipat kedua tangan di depan dada, "Aku harus menjual rumah ini untuk membayar hutang Ayahmu!""Sejak kapan Ayahku memiliki hutang? Aku tahu itu hutang dirimu sendiri, jangan mengada-ngada, kamu tidak memiliki hak untuk menjual rumah ini." Angela membalas ucapan Desi sekeras mungkin. Tidak! setahu Angela selama ayahnya hidup pria tua itu bukan orang yang gemar berhutang. Angela yakin, ini hanya akal-akalan wanita itu saja.Tawa sinis Desi membuat Angela yang semula ingin mengambil spatula yang tidak sengaja ia jatuhkan itu terdiam. "Kamu tidak ingat sertifikat rumah ini ada padaku? tanpa persetujuan siapapun juga aku bisa menjual rumah ini."Angela menggeram kesal, g

    Last Updated : 2023-09-27
  • JERAT HUTANG 10 MILYAR   BAB 2. SARAN ALEXA.

    "Bagaimana, Angela? Kamu menerima tawaranku?"Angela yang semula sudah mulai bisa mengendalikan diri karena Alexa—teman kerjanya, berkata bisa membantunya itu seketika kembali mengerang. "Aku tidak mau menjadi jalang!" Angela menatap tajam Alexa, saran gadis itu begitu buruk.Alexa mendesah, "Hanya itu cara terakhir yang bisa aku dapatkan, meminjam dengan rentenir lain pun prosesnya tidak akan secepat itu. Apalagi ini dengan nominal yang sangat banyak. Ayolah Angela, 10 miliar, kemana kamu akan mendapatkannya?" Angela termenung, "Apa aku relakan saja rumah itu?" Angela tidak tahu lagi sekarang harus berbuat apa, ia sudah mencoba meminjam pada bos di tempatnya bekerja. Namun, orang gila mana yang mau meminjamkan uang 10 milyar tanpa jaminan apapun. "Kamu menyerah? Untuk apa perjuanganmu selama ini jika akhirnya kamu memilih melepaskan rumah itu?" Helaan nafas berat terdengar, "Ya, aku tidak seharusnya menyerah. Tapi, Akhhh, aku pusing Alexa!" Alexa mendekat

    Last Updated : 2023-09-27
  • JERAT HUTANG 10 MILYAR   BAB 3. DEVANO CHRISTIAN ALEXANDER

    "Devano, Mommy sudah memutuskan. Kalau dalam tiga hari ini kamu belum juga membawa calon istrimu kehadapan Mom, pilihanmu hanya dua, melihat Mommy mati bunuh diri atau menikah dengan anak Om Erlangga!"Devano tersedak sarapannya kali ini. Perkataan sang mommy sungguh sangat tidak masuk akal menurutnya. "Mom tahu sendiri, aku tidak ingin menikah," jawab Devano dengan pelan. "Justru karena itu, Devano! Kamu tidak ingin menikah, sedangkan Mommy ingin segera menimang cucu, kalau bukan cucu darimu, harus darimana lagi? Tidak mungkin, Bukan, Mom meminta pada Teha," Balas Emey. Teha—Kucing kesayangan Emelly."Lagian, kau juga sudah tua bangka seperti itu. Bahkan teman sepantaranmu sudah memiliki anak yang mulai memasuki sekolah dasar. Sedangkan kamu? Hanya seperti ini saja." Emely menatap tajam sang anak. Ekspresi wajah wanita tua itu begitu menunjukkan keputusasaan yang mendalam. Tentu saja, anak satu-satunya itu tidak ingin menikah, ibu mana yang tidak frustasi?"Mom jadi curiga tentang

    Last Updated : 2023-09-27
  • JERAT HUTANG 10 MILYAR   BAB 4. PILIHAN DEVANO.

    "Kau yakin ini tempatnya?" tanya Devano sembari memperhatikan gedung di depannya."Menurut temanku sih ini. Katanya para wanita disini lebih berkualitas dibanding klub yang lain," tawab Hendrix."Tidak ada yang namanya jalang berkualitas," Hardik Devano yang tidak setuju akan penuturan Hendrix.Hendrix mendesah, berbicara dengan Devano memanglah selalu menguji kesabarannya. "Ayo masuk kedalam, aku sudah mengikat janji dengan pengurus di klub ini."Devano dan Hendrix berjalan beriringan masuk menuju Klub yang sangat megah itu. Devano sebenarnya sangat malas untuk ke tempat seperti ini. Namun, ini demi kelangsungan hidup damainya, ia tidak ingin Hendrix salah memilihkannya wanita, terpaksa ia harus ikut pergi ke tempat yang paling ia hindari ini."Tunggu!" Hendrix tiba-tiba berhenti membuat sebelah alis Devano terangkat di balik kacamata hitam yang ia kenakan."Kau perlu ini. Bisa heboh nanti jika sampai ada yang mengenalimu." Hendrix memberikan Devano masker hitam dan juga topi.Devano

    Last Updated : 2023-09-27
  • JERAT HUTANG 10 MILYAR   BAB 5. ANCAMAN ANGELA.

    Pagi-pagi sekali Angela sudah bangun dan bersiap pergi ke Apartemen itu.Ia berjalan pelan dan sedikit mengendap-ngendap berharap para iblis yang tinggal di rumahnya belum membuka mata, Angela sangat malas sekali harus menyiapkan sarapan untuk mereka berdua.Namun, harapan hanyalah tinggal harapan, langkah Angela terhenti dengan dengusan kasar saat sebuah celetukkan terdengar, "Mau kemana? Kenapa berjalan seperti maling begitu?" Angela berbalik, menatap Desi yag wajah berantakan khas bangun tidur, "Bukankah aku harus bekerja untuk melunasi hutangmu itu?" sindirnya."Oh iya, waktunya hanya dua hari lagi. Jika besok lusa kamu belum mendapatkannya, siap-siapa saja, rumah ini akan aku jual.""Kamu tenang saja, aku pasti akan mendapatkan uang itu," sahut Angela malas."Bagus. Oh, mana gajimu kemarin? Isi kulkas sudah habis, aku mau berbelanja," ucapan Desi berhasil membuat mood pagi Angela menjadi buruk seketika. Yang benar saja, ia sudah dituntut mencari uang 10 Miliar secepatnya tetapi m

    Last Updated : 2023-09-27
  • JERAT HUTANG 10 MILYAR   BAB 6. SELEMBAR CEK.

    “K-kamu mencoba memerasku?” Devano tidak lagi berbicara formal sekarang. “Terserah kamu saja mau berpikir apa, yang pasti aku menginginkan uang 10 milyar darimu." Angela terus berusaha menampilkan wajah se garang mungkin, tidak ada waktu lagi untuk takut sekarang, meski tubuhnya sudah bergetar panas dingin dengan jantung berdebar kencang. Sebelum melakukan hal ini tentu saja Angela sudah memikirkan akibat yang akan terjadi, mungkin saja setelah ini Devano akan membunuhnya. Tidak ada yang tidak mungkin bisa dilakukan orang kaya, bukan?Devano terdiam beberapa saat dan membalas tatapan nyalang Angela. "B-baiklah, aku akan memberikan uang 10 milyar itu, lepaskan aku dulu." Napas Devano benar-benar tinggal di ujung sekarang.Sudut bibir Angela sedikit terangkat, tanpa berpikir panjang Angela melepas cekalan pada dasi pria itu. Namun, di luar dugaan, Devano langsung bergerak mengambil alih posisi.BRUKK!"AKH!" Angela menjerit saat punggungnya terbentur mulus pada lantai yang keras it

    Last Updated : 2023-11-16
  • JERAT HUTANG 10 MILYAR   BAB 7. KEADAAN BERBALIK.

    Hah?”“Apa kurang jelas? Aku tidak ingin kertas itu, aku ingin uang 10 Milyar itu langsung!” kata Angela dengan tekanan di setiap kalimatnya.Kedua tangan Devano terkepal erat. Andai saja yang di hadapannya sekarang bukanlah seorang gadis, akan dapat Devano pastikan ia akan menghajarnya dengan membabi buta.“Hendrix, cairkan uang 10 milyar sekarang juga!” Devano memerintah dengan berteriak kencang seolah ia adalah orang paling berkuasa di muka bumi ini.Masih dalam kebingungan. Hendrix melangkah keluar dengan tergesa-gesa, masalah sang Tuan tampaknya sangat serius.Sepeninggalan Hendrix, Angela melangkah pelan menuju sofa yang terletak di ujung kamar, menyilangkan kakinya dengan anggun lalu sedetik kemudian gadis itu cekikikan sendiri.Angela masih tidak menyangka jika rencana konyolnya bisa berjalan semulus ini. Mengelabui Devano ternyata tidaklah sulit. Hah, padahal pria itu terlihat seperti orang pintar, ternyata sama saja dengan dirinya yang terkadang bodoh.BRAKK!Angela terperan

    Last Updated : 2023-12-24

Latest chapter

  • JERAT HUTANG 10 MILYAR   BAB 8. TIDAK ADA KESEMPATAN.

    “Ambil saja uang itu, aku membatalkan perjanjian kita!” teriak Angela, tidak memedulikan jika mungkin saja suaranya akan terdengar oleh Emely, yang paling penting sekarang, ia harus terlepas dari jeratan hutang pada pria ini.Devano berbalik, menatap Angela dengan satu alis terangkat.“Kembalikan memori card–ku, ambil saja uangmu, aku tidak membutuhkannya.” Angela berusaha meraih tangan Devano yang masih tergenggam, berpikir jika memori card itu masih di sana.Devano mengangkat tangannya tinggi-tinggi sambil menyeringai. “Tidak semudah itu.”“Kumohon, ambil saja uangmu, tolong lepaskan aku, anggap saja kita tidak saling kenal setelah ini.” Tubuh Angela merosot ke lantai, bersimpuh memohon, tidak memedulikan lagi harga dirinya yang sebetulnya memang tidak ada harganya.Devano tersentak kaget melihat itu. Begitupun dengan Hendrix yang berdiri tidak jauh dari sana.“Apa yang kamu lakukan?”Angela menangkupkan kedua tangannya dengan bola mata berkaca-kaca, berharap Devano mau melepaskanny

  • JERAT HUTANG 10 MILYAR   BAB 7. KEADAAN BERBALIK.

    Hah?”“Apa kurang jelas? Aku tidak ingin kertas itu, aku ingin uang 10 Milyar itu langsung!” kata Angela dengan tekanan di setiap kalimatnya.Kedua tangan Devano terkepal erat. Andai saja yang di hadapannya sekarang bukanlah seorang gadis, akan dapat Devano pastikan ia akan menghajarnya dengan membabi buta.“Hendrix, cairkan uang 10 milyar sekarang juga!” Devano memerintah dengan berteriak kencang seolah ia adalah orang paling berkuasa di muka bumi ini.Masih dalam kebingungan. Hendrix melangkah keluar dengan tergesa-gesa, masalah sang Tuan tampaknya sangat serius.Sepeninggalan Hendrix, Angela melangkah pelan menuju sofa yang terletak di ujung kamar, menyilangkan kakinya dengan anggun lalu sedetik kemudian gadis itu cekikikan sendiri.Angela masih tidak menyangka jika rencana konyolnya bisa berjalan semulus ini. Mengelabui Devano ternyata tidaklah sulit. Hah, padahal pria itu terlihat seperti orang pintar, ternyata sama saja dengan dirinya yang terkadang bodoh.BRAKK!Angela terperan

  • JERAT HUTANG 10 MILYAR   BAB 6. SELEMBAR CEK.

    “K-kamu mencoba memerasku?” Devano tidak lagi berbicara formal sekarang. “Terserah kamu saja mau berpikir apa, yang pasti aku menginginkan uang 10 milyar darimu." Angela terus berusaha menampilkan wajah se garang mungkin, tidak ada waktu lagi untuk takut sekarang, meski tubuhnya sudah bergetar panas dingin dengan jantung berdebar kencang. Sebelum melakukan hal ini tentu saja Angela sudah memikirkan akibat yang akan terjadi, mungkin saja setelah ini Devano akan membunuhnya. Tidak ada yang tidak mungkin bisa dilakukan orang kaya, bukan?Devano terdiam beberapa saat dan membalas tatapan nyalang Angela. "B-baiklah, aku akan memberikan uang 10 milyar itu, lepaskan aku dulu." Napas Devano benar-benar tinggal di ujung sekarang.Sudut bibir Angela sedikit terangkat, tanpa berpikir panjang Angela melepas cekalan pada dasi pria itu. Namun, di luar dugaan, Devano langsung bergerak mengambil alih posisi.BRUKK!"AKH!" Angela menjerit saat punggungnya terbentur mulus pada lantai yang keras it

  • JERAT HUTANG 10 MILYAR   BAB 5. ANCAMAN ANGELA.

    Pagi-pagi sekali Angela sudah bangun dan bersiap pergi ke Apartemen itu.Ia berjalan pelan dan sedikit mengendap-ngendap berharap para iblis yang tinggal di rumahnya belum membuka mata, Angela sangat malas sekali harus menyiapkan sarapan untuk mereka berdua.Namun, harapan hanyalah tinggal harapan, langkah Angela terhenti dengan dengusan kasar saat sebuah celetukkan terdengar, "Mau kemana? Kenapa berjalan seperti maling begitu?" Angela berbalik, menatap Desi yag wajah berantakan khas bangun tidur, "Bukankah aku harus bekerja untuk melunasi hutangmu itu?" sindirnya."Oh iya, waktunya hanya dua hari lagi. Jika besok lusa kamu belum mendapatkannya, siap-siapa saja, rumah ini akan aku jual.""Kamu tenang saja, aku pasti akan mendapatkan uang itu," sahut Angela malas."Bagus. Oh, mana gajimu kemarin? Isi kulkas sudah habis, aku mau berbelanja," ucapan Desi berhasil membuat mood pagi Angela menjadi buruk seketika. Yang benar saja, ia sudah dituntut mencari uang 10 Miliar secepatnya tetapi m

  • JERAT HUTANG 10 MILYAR   BAB 4. PILIHAN DEVANO.

    "Kau yakin ini tempatnya?" tanya Devano sembari memperhatikan gedung di depannya."Menurut temanku sih ini. Katanya para wanita disini lebih berkualitas dibanding klub yang lain," tawab Hendrix."Tidak ada yang namanya jalang berkualitas," Hardik Devano yang tidak setuju akan penuturan Hendrix.Hendrix mendesah, berbicara dengan Devano memanglah selalu menguji kesabarannya. "Ayo masuk kedalam, aku sudah mengikat janji dengan pengurus di klub ini."Devano dan Hendrix berjalan beriringan masuk menuju Klub yang sangat megah itu. Devano sebenarnya sangat malas untuk ke tempat seperti ini. Namun, ini demi kelangsungan hidup damainya, ia tidak ingin Hendrix salah memilihkannya wanita, terpaksa ia harus ikut pergi ke tempat yang paling ia hindari ini."Tunggu!" Hendrix tiba-tiba berhenti membuat sebelah alis Devano terangkat di balik kacamata hitam yang ia kenakan."Kau perlu ini. Bisa heboh nanti jika sampai ada yang mengenalimu." Hendrix memberikan Devano masker hitam dan juga topi.Devano

  • JERAT HUTANG 10 MILYAR   BAB 3. DEVANO CHRISTIAN ALEXANDER

    "Devano, Mommy sudah memutuskan. Kalau dalam tiga hari ini kamu belum juga membawa calon istrimu kehadapan Mom, pilihanmu hanya dua, melihat Mommy mati bunuh diri atau menikah dengan anak Om Erlangga!"Devano tersedak sarapannya kali ini. Perkataan sang mommy sungguh sangat tidak masuk akal menurutnya. "Mom tahu sendiri, aku tidak ingin menikah," jawab Devano dengan pelan. "Justru karena itu, Devano! Kamu tidak ingin menikah, sedangkan Mommy ingin segera menimang cucu, kalau bukan cucu darimu, harus darimana lagi? Tidak mungkin, Bukan, Mom meminta pada Teha," Balas Emey. Teha—Kucing kesayangan Emelly."Lagian, kau juga sudah tua bangka seperti itu. Bahkan teman sepantaranmu sudah memiliki anak yang mulai memasuki sekolah dasar. Sedangkan kamu? Hanya seperti ini saja." Emely menatap tajam sang anak. Ekspresi wajah wanita tua itu begitu menunjukkan keputusasaan yang mendalam. Tentu saja, anak satu-satunya itu tidak ingin menikah, ibu mana yang tidak frustasi?"Mom jadi curiga tentang

  • JERAT HUTANG 10 MILYAR   BAB 2. SARAN ALEXA.

    "Bagaimana, Angela? Kamu menerima tawaranku?"Angela yang semula sudah mulai bisa mengendalikan diri karena Alexa—teman kerjanya, berkata bisa membantunya itu seketika kembali mengerang. "Aku tidak mau menjadi jalang!" Angela menatap tajam Alexa, saran gadis itu begitu buruk.Alexa mendesah, "Hanya itu cara terakhir yang bisa aku dapatkan, meminjam dengan rentenir lain pun prosesnya tidak akan secepat itu. Apalagi ini dengan nominal yang sangat banyak. Ayolah Angela, 10 miliar, kemana kamu akan mendapatkannya?" Angela termenung, "Apa aku relakan saja rumah itu?" Angela tidak tahu lagi sekarang harus berbuat apa, ia sudah mencoba meminjam pada bos di tempatnya bekerja. Namun, orang gila mana yang mau meminjamkan uang 10 milyar tanpa jaminan apapun. "Kamu menyerah? Untuk apa perjuanganmu selama ini jika akhirnya kamu memilih melepaskan rumah itu?" Helaan nafas berat terdengar, "Ya, aku tidak seharusnya menyerah. Tapi, Akhhh, aku pusing Alexa!" Alexa mendekat

  • JERAT HUTANG 10 MILYAR   BAB 1. HUTANG IBU TIRI ANGELA

    "Kita harus menjual rumah ini!"Suara dentingan keras seketika memenuhi area dapur. Angela—gadis yang baru memasuki usia 20 tahun itu secara reflek melepaskan spatula begitu mendengar suara menggelegar dari sang ibu tiri. "Apa yang kamu bilang tadi?" Angela menatap tajam wanita itu.Desi maju beberapa langkah sambil melipat kedua tangan di depan dada, "Aku harus menjual rumah ini untuk membayar hutang Ayahmu!""Sejak kapan Ayahku memiliki hutang? Aku tahu itu hutang dirimu sendiri, jangan mengada-ngada, kamu tidak memiliki hak untuk menjual rumah ini." Angela membalas ucapan Desi sekeras mungkin. Tidak! setahu Angela selama ayahnya hidup pria tua itu bukan orang yang gemar berhutang. Angela yakin, ini hanya akal-akalan wanita itu saja.Tawa sinis Desi membuat Angela yang semula ingin mengambil spatula yang tidak sengaja ia jatuhkan itu terdiam. "Kamu tidak ingat sertifikat rumah ini ada padaku? tanpa persetujuan siapapun juga aku bisa menjual rumah ini."Angela menggeram kesal, g

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status