Share

Bab 35

Author: JQ Hamdani
last update Last Updated: 2023-07-16 07:13:39
Ruang makan Wisma Adulterium terbilang cukup luas.

Sebuah meja panjang terbuat dari kayu kuno berwarna cokelat kehitaman tampak angker di tengah ruangan. Dua belas buah kursi yang sama bentuk dan ukurannya terdapat pada masing-masing sisi kanan dan kiri meja panjang itu. Sedangkan di kepala meja, ada sebuah kursi utama yang ukurannya lebih besar dan lebih tinggi.

Adelia duduk di kursi pertama deretan sebelah kanan, bersebelahan dengan Leon.

Di hadapan mereka, duduk seorang perempuan setengah baya yang wajahnya mirip dengan Adelia. Dia adalah Victoria Desplazado, ibu kandung Adelia.

Di samping kiri Victoria, tepatnya di kursi utama yang terletak di kepala meja, tampak seorang perempuan tua berambut putih keperakan yang disanggul tinggi di atas kepala.

Perempuan tua yang duduk dengan sikap anggun yang penuh intimidasi itu adalah Isabela Desplazado, neneknya Adelia.

Dia adalah pemimpin Keluarga Desplazado.

Keluarga Desplazado sendiri sebenarnya berasal dari Kota Gauri. Ratusan tahu
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 36

    Victoria memandangi Leon dengan tatapan rumit.Senyum getir di bibirnya masih terlihat, bahkan tampak jauh lebih getir lagi. Sepasang matanya yang sejak tadi memang sudah mulai menitikkan air mata, kini mengalirkan lebih banyak lagi butiran-butiran bening penyayat hati itu.“Kenapa kamu ingin tahu?” tanya Victoria pada Leon.Leon menjawab gugup, “Karena … saya menduga, bahwa saya – adalah dia!”Victoria tersenyum lagi.Masih getir, walaupun sudah tak segetir tadi.Dia mengusap air matanya dan berkata, “Seandainya dugaanmu benar, mungkin aku adalah orang yang akan paling berbahagia. Tapi, dugaan saja – sama sekali tak cukup!”Leon terdiam.Dia bukan tidak tahu bahwa dugaan semata memang sama sekali tidak cukup untuk menguak rahasia masa lalu. Tapi yang dia punya saat ini – hanya dugaan!Hanya dugaan itulah satu-satunya harapannya saat ini.Setidaknya, dugaan itu mampu memberi arah pada pencariannya saat ini – walaupun mungkin bukan arah yang benar sama sekali!Leon menatap sepasang Vic

    Last Updated : 2023-07-17
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 37

    Isabela mengerti maksud Victoria.Dia sangat memahami apa yang dirasakan oleh ibu kandung Adelia itu.Tak mungkin Victoria sanggup menghancurkan hati putrinya sendiri.Akan tetapi, lebih tidak mungkin lagi bagi Victoria untuk membiarkan Adelia terlibat dalam hubungan sedarah!“Duduklah. Kita sudah sampai di sini, tak mungkin untuk mundur lagi ke belakang!” ujar Isabela tegas penuh wibawa.Victoria menurut.Dia kembali ke kursinya lalu duduk diam sambil menundukkan kepala.Tetes-tetes air mata yang menetes deras dan langsung jatuh ke pangkuannya lewat ujung hidung, jelas menunjukkan bahwa ibu kandung Adelia itu sudah kembali tenggelam dalam kesedihan yang tak berkesudahan.“Baiklah. Adelia, Leon, kami tidak akan melarang kalian berhubungan. Tapi, seluruh dunia mungkin akan mengutuk kita seumur hidup – jika ternyata kalian sebenarnya adalah adik dan kakak. Bahkan, mungkin kita tidak akan bisa mati dengan tenang!” ujar Isabela menyampaikan apa yang sebenarnya tadi ingin dikatakan oleh Vi

    Last Updated : 2023-07-17
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 38

    Leon pulang ke Morenmor pada hari itu juga. Dia membawa sampel darah dan beberapa helai rambut Victoria. Victoria yang memintanya untuk melakukan tes DNA secepatnya. Dia bahkan menyuruh Adelia untuk mengantarkan Leon hingga ke rumah sakit Medicamento Hospital. Lebih dari itu, dia juga melarang Adelia pulang tanpa membawa hasil tes itu. Padahal, proses tes DNA dapat memakan waktu antara dua hingga lima hari. “Bagaimana ini? Hasil tesnya baru keluar tiga hari lagi,” tanya Leon, terdengar agak gundah. “Tidak apa-apa, aku bisa menginap di hotel. Kalau mau, kamu boleh menemani. Sebelum terbukti bahwa aku adalah adikmu, aku tetap milikmu seutuhnya!” jawab Adelia, nakal seperti biasa. Leon sedikit terperangah mendengar ucapan Adelia. Walaupun terdengar seperti bercanda, dia cukup tahu bahwa Adelia serius dengan ucapannya. “Jangan sembarangan bicara. Kamu akan menyesal jika ternyata aku memang benar-benar kakak kandungmu!” tukas Leon, tak ingin terjebak kenakalan Adelia. “Tapi masih ad

    Last Updated : 2023-07-18
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 39

    Adelia tidak pergi jauh.Gadis itu bahkan tidak meninggalkan hotel sama sekali. Dia tak tahu harus ke mana dan tak mungkin juga kembali ke Granda Peko.Adelia sebenarnya hanya berlari masuk ke sebuah toilet yang terdapat di ujung selasar dekat lobby, lalu menangis di dalam. Dia menangis sambil memandang marah ke arah bayangannya sendiri pada sebuah cermin besar yang terdapat di sana.Dia bahkan bertanya pada bayangangannya, “Kenapa? Kenapa aku hanya bisa menjadi temannya? Dia memang tidak harus mengakuiku sebagai kekasihnya, tapi tidak perlu juga dia mengatakan bahwa aku adalah temannya. Apakah memang orang-orang di sini biasa tidur dengan temannya?”Tangis Adelia makin menjadi.Dia bersandar ke dinding sambil sesekali membenturkan kepala ke belakang.Beberapa saat kemudian Adelia mulai kelelahan sendiri. Dia kemudian duduk di lantai sambil memeluk lutut lalu meneruskan tangisnya dengan membenamkan wajah di antara kedua lengannya yang terlipat di atas lutut.Adelia menangis entah bera

    Last Updated : 2023-07-18
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 40

    “Apakah mereka mati?”Adelia bertanya dalam hati ketika Martin menariknya keluar dari Toilet.Awalnya dia berjalan mengikuti Martin sambil memejamkan mata. Akan tetapi ketika langkah kakinya tersandung sesuatu yang berat, dia terpaksa membuka mata.Dia langsung bergidik ngeri saat melihat bahwa kakinya ternyata telah tersandung pada sesosok tubuh lelaki tanpa celana. Selain itu, tiga sosok tak bercelana yang lain juga terlihat bergelimpangan tak beraturan di lantai toilet – tak jauh dari sosok yang pertama.Adelia langsung membuang muka.Setengah berlari, dia kemudian menyusul Martin yang sudah lebih dulu berada di luar Toilet.Beberapa saat kemudian, Martin dan Adelia sudah tampak duduk di dalam sebuah mobil sedan berbadan lebar warna hitam mengkilap. Bukan mobil mewah, tapi cukup mahal – sehingga tak harus selalu mengalah di jalan.Martin mengemudikan mobilnya perlahan meninggalkan kawasan hotel murahan di pinggiran Morenmor itu, sementara Adelia duduk di sebelahnya dengan air muka

    Last Updated : 2023-07-19
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 41

    Adelia sudah pingsan selama dua hari.Selama dia pingsan, setengah Morenmor tenggelam dalam kekacauan.Kekacauan itu berawal dari sosok Martin yang marah dan kemudian kembali ke hotel murahan tempat Adelia dilecehkan. Sendirian, lelaki tua dengan kemampuan beladiri di luar nalar itu mengamuk dan mengahancurkan benda apa saja yang dilihatnya di hotel itu.Tak peduli apakah itu tamu atau karyawan hotel, semua orang yang berada di hotel itu – terkena imbas dari kemarahannya. Bahkan, orang-orang bodoh yang karena kebodohannya sengaja datang untuk menonton, juga tak luput dari kemarahan Martin.Yang paling ringan adalah ditempeleng sambil dicaci maki, sedangkan yang terparah adalah terpaksa harus mengalami patah tulang atau muntah darah. Tidak ada seorangpun yang dibunuh, walaupun sebagian besar dari orang-orang itu meratap dan memohon – agar diberi kematian yang cepat!Martin sepertinya benar-benar kalap.Dia tak pernah begini sebelumnya.Terakhir dia menggila seperti ini adalah 25 tahun

    Last Updated : 2023-07-20
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 42

    Hari ini, Adelia sudah pulih sepenuhnya.Dia juga sudah tahu bahwa Leon bukan kakak kandungnya.Saat ini, dia sedang bersiap-siap berangkat, hendak kembali ke Wisma Adultrium di Granda Peko.Leon ingin mengantar, tapi Adelia menolak keras.Gadis berparas bidadari itu berkata dengan nada pahit, “Semua sudah jelas sekarang. Kamu sudah terbukti bukan kakak kandungku, artinya kita bukan siapa-siapa. Aku hanya temanmu, jadi kamu tidak perlu mengantarku. Aku tidak mau jika nanti Ibu dan Nenek menyangka bahwa ada sesuatu yang lain di antara kita. Lebih baik kamu lanjutkan usahamu untuk menemukan keluargamu yang asli!”Leon tercenung mendengar ucapan Adelia.Dia ingat, pertemuannya dengan gadis berparas bidadari itu memang berawal dari kedatangannya ke Granda Peko.Saat itu, dia memang sengaja mengunjungi Wisma Adulterium untuk melacak jejak kematian Gloria Deplazado yang dia kira adalah ibu kandungnya.Namun segalanya justru berkembang ke arah yang berbeda dan sama sekali tidak sesuai dengan

    Last Updated : 2023-07-21
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 43

    Adelia bukan hanya cantik. Di balik kecantikan parasnya yang nyaris melampaui bidadari itu ternyata tersimpan kecerdasan yang juga jauh di atas rata-rata. Dia nyaris tak butuh usaha keras sama sekali untuk memahami semua tugasnya sebagai sekretaris CEO Medicamento Hospital. Selain itu, tekad Adelia yang hendak mempersembahkan sebuah pengabdian tanpa batas sebagai wujud perasaan cintanya pada Leon – juga membuat gadis berparas bidadari itu senantiasa terus menempa diri demi mengembangkan kemampuannya. Lebih dari itu, dukungan Ray sebagai pengawal pribadi sekaligus tangan kanan Adelia juga tak dapat diabaikan begitu saja. Mantan satpam rumah sakit yang banyak memiliki hubungan di kalangan dunia gelap itu sangat menopang Adelia dalam menggali dan mengembangkan semua potensi dirinya. Yang paling mengejutkan, ternyata diam-diam Martin juga mulai mengajarkan ilmu beladiri kepada Adelia. Guru sekaligus ayah angkat Leon itu sepertinya agak trauma dengan kejadian tragis yang hampir menimpa

    Last Updated : 2023-07-22

Latest chapter

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 228

    Saling todong antara Grace dan para petugas keamanan rumah sakit Medicamento Hospital masih terus berlangsung. Tak ada pihak yang mau mengalah, tetapi tak ada pula yang berani untuk memulai tembak-menembak.Kedua belah pihak sama-sama menunggu.Sementara itu, Edward telah dibawa ke ruang perawatan.“Beritahu Nyonya Adelia, Tuan Edward ternyata benar-benar keracunan!” ucap seorang dokter muda setelah memeriksa kondisi Edward.Selang beberapa saat, Adelia pun tiba di ruang perawatan Edward.“Bagaimana keadaannya?” tanya wanita berparas bidadari itu dengan nada suara yang terdengar sedikit panik.Dokter menggeleng lemah lalu menjawab lirih, “Maaf, Nyonya. Kami masih belum dapat mengidentifikasi racun di dalam tubuh Tuan Edward. Untuk sementara, kami hanya dapat memperlambat penyebaran racun itu supaya tidak membahayakan organ vital.”Seorang perawat laki-laki kemudian menambahkan, “Sebenarnya, kita dapat menggali informasi dari wanita yang membawa Tuan Edward ke sini. Akan tetapi, wanita

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 227

    Hari itu, Edward memang tak mungkin dihubungi.Sejak tadi malam, putra Victoria Desplazado yang juga merupakan suami Grace Wijaya itu telah dikurung di salah satu gudang bawah tanah pabrik obat Sanus Pharmacy. Dia ditangkap dan dikurung oleh Winston Wijaya karena ketahuan menelepon ibunya, pada suatu sore dua hari yang lalu.Saat itu, Winston mendengar bahwa Edward siap bekerja sama untuk mengusir orang-orang dari Negara Vicinus yang bercokol di pabrik obat Sanus Pharmacy.Seolah terinspirasi oleh pembicaraan telepon yang tak sengaja didengarnya tersebut, Winston selaku tetua Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus langsung menyusun rencana untuk menjadikan Edward sebagai mata-mata.Demi memuluskan rencananya, dia memerintahkan Riana Blake agar meracuni Edward!Selain itu, dia juga memaksa Grace untuk membantu.“Sebentar lagi, Negara Vicinus mungkin akan terlibat dalam perang terbuka melawan Morenmor. Keluarga Wijaya adalah keluarga teratas di Negara Vicinus, tentu harus melakukan yang te

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 226

    Keesokan harinya, bukan hanya Keluarga Prasojo yang datang ke istana kediaman Keluarga Sanjaya untuk mendapatkan bantuan persenjataan.Bersama Keluarga Prasojo, datang pula ratusan orang utusan dari belasan keluarga besar kelas dua maupun kelas tiga yang lain. Tanpa banyak pertimbangan, mereka pun segera didata dan diangkat sumpah sebagai anggota pasukan milisi. Bukan hanya itu, mereka bahkan langsung diperintahkan untuk mengikuti pelatihan singkat di Alun-alun Kota bersama ribuan orang pasukan pengawal dari beberapa keluarga teratas Morenmor.Begitu saja, tiga kelompok besar tentara gabungan pun langsung terbentuk.Kelompok pertama adalah pasukan inti yang jumlahnya hampir mencapai 5.000 orang, seluruhnya dibekali dengan persenjataan yang cukup lengkap. Mereka adalah gabungan pasukan dari benteng perbatasan dan tentara keamanan kota Morenmor. Kesetiaan mereka pada Keluarga Sanjaya dan Keluarga Hanjaya tak perlu diragukan lagi.Adapun kelompok kedua adalah pasukan pendukung yang berju

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 225

    Suasana Morenmor memang telah berubah total.Sirine alarm tanda bahaya terdengar meraung-raung di seantero kota, seolah ingin berebut perhatian dengan suara derum mesin ratusan kendaraan tempur berlapis baja yang sejak dua hari terakhir memang sudah banyak terlihat berseliweran di beberapa ruas jalan utama yang biasanya hanya didominasi oleh mobil-mobil mewah dan mahal.Selain itu, seluruh aula dan ruang pertemuan di hampir setiap kediaman keluarga teratas dan terkaya Morenmor tampak dipenuhi oleh para tetua dan tokoh penting dari keluarga inti maupun keluarga cabang. Semuanya berkumpul dan membahas masalah yang sama, pengumuman Gubernur Morgan Hanjaya tentang sikap dan ultimatum Presiden Negara Pecunia – yang memerintahkan untuk menjemput kembali Stempel Jabatan Gubernur Morenmor sebelum tujuh hari!Ternyata, pagi tadi – Gubernur Morgan Hanjaya telah membuat salinan surat balasan dari Presiden dan mengirimkannya kepada seluruh pemimpin keluarga kaya Morenmor.

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 224

    Suasana di komplek Istana Kepresidenan Negara Pecunia mendadak heboh ketika sebuah helikopter tempur tiba-tiba terbang rendah di atas bangunan utama. Tanpa dikomando, ratusan orang pasukan pengawal Presiden pun berhamburan keluar dan berbaris membentuk formasi pertahanan. Semuanya bersenjata laras panjang dan langsung mengambil posisi siap menembak.Mendapati sambutan yang sama sekali tak ramah seperti itu, helikopter tak diundang itu pun segera terbang menjauh.Helikoter itu adalah helikopter yang ditumpangi Lucas, Leon dan Carlos.“Kita sudah mendapatkan perhatian mereka, Tuan Muda. Mohon izin untuk menjatuhkan paket,” ujar Lucas sambil menjaga ketinggian helikopter agar tetap berada di luar jarak tembak.Leon tak langsung menjawab.Dia malah menatap Carlos dan bertanya, “Bagaimana?”“Lakukanlah!” jawab Carlos singkat seraya mengangguk tegas.Leon tersenyum lalu berkata pada Lucas, “Jatuhkan

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 223

    Hari masih sangat pagi ketika sebuah helikopter terlihat meninggalkan langit Morenmor. Tanpa pengawalan sama sekali, Leon dan Carlos berangkat ke Ibu Kota untuk mengembalikan Stempel Gubernur Morenmor kepada Presiden. Kecuali Lucas yang bertindak sebagai pilot, tidak seorang pun menyertai perjalanan mereka.“Carlos, apa rencanamu sebenarnya?” tanya Leon pelan, merasa penasaran dengan tindakan Carlos yang mengusir semua pengawal sesaat sebelum mereka tinggal landas.“Sederhana, kita buang stempel ini – lalu pulang!” jawab Carlos, ringan tanpa beban.Mendengar jawaban Carlos, Leon langsung teringat peristiwa belasan tahun lalu ketika putra gubernur itu membawa lari dan membuang semua tas milik teman-teman sekelas mereka di Lectio High School dulu.“Jangan bercanda, ini masalah serius!” tukas Leon, tak sepakat.Carlos mendengus pendek lalu bertanya santai tanpa rasa bersalah sedikit pun, “Kalau tidak dibuang, lalu mau diapakan? Kita sudah jelas telah

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 222

    “Tutup pabrik obat Sanus Pharmacy!”“Usir orang-orang Vicinus dari Morenmor!”Orang-orang makin bersemangat meneriakkan dukungan dan kesiapan untuk berjuang bersama Keluarga Sanjaya.Akan tetapi, tiba-tiba Kakek Sanjaya justru mengangkat tangan memberi isyarat agar orang-orang berhenti meneriakkan kesiapan dan dukungan. Pemimpin keluarga teratas Morenmor itu tampak menatap tajam ke arah seorang perempuan setengah baya yang duduk di baris kedua deretan sebelah kanan.“Nyonya Victoria, apakah ada yang ingin kamu sampaikan?” tanya Kakek Sanjaya, lembut.Victoria tersenyum getir lalu menjawab lirih, “Sebagai penduduk Granda Peko yang masih merupakan bagian dari Morenmor, aku tentu akan mendukung setiap usaha untuk mengusir orang-orang Vicinus dari kota kita ini. Apalagi, Keluarga Desplazado dan Keluarga Sanjaya memang sudah menjadi satu kesatuan yang tidak akan terpisahkan sejak putriku Adelia menikah dengan cu

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 221

    Hari itu, suasana Morenmor terasa tegang.Malam tadi, Gubernur Morgan Hanjaya mengumumkan keadaan bahaya dan penetapan darurat sipil melalui suatu pernyataan resmi yang disiarkan secara langsung oleh seluruh saluran televisi dan radio. Semua akses dari dan ke Morenmor ditutup sampai batas waktu yang akan ditentukan kemudian. Penduduk lokal diminta untuk tidak bepergian ke luar kota, sementara para pelancong dan pendatang diberi waktu 24 jam untuk segera meninggalkan kota. Selain itu, dia juga memanggil seluruh pemimpin dan tokoh penting keluarga-keluarga teratas Morenmor agar berkumpul di Balai Kota.Akibatnya, sejak pagi aula utama Balai Kota Morenmor telah dipenuhi oleh ratusan orang kaya dan berpenguruh dari seluruh penjuru kota.Tokoh-tokoh tua tampak berkumpul di area tersendiri yang terdapat di sebelah kiri panggung utama, berbaur dengan para pejabat dan petinggi militer. Sedangkan di area sebelah kanan, beberapa orang pemuda calon pewaris keluarga teratas terlihat duduk sambil b

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 220

    Lain Winston, lain pula Duta Besar Bernard.Walaupun sama-sama murka, kedua tokoh penting Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus itu ternyata menyikapi aksi penyerbuan para ahli beladiri Keluarga Sindoro dengan cara yang jauh berbeda.Jika Winston langsung memerintahkan Riana dan anak buahnya untuk bersiap-siap melakukan serangan balasan, maka Bernard Wijaya justru menggunakan kekuasaan dan pengaruhnya sebagai Duta Besar untuk memasukkan lebih banyak lagi tentara dari Negara Vicinus ke Morenmor – tentu saja dengan menggunakan kejadian aksi penyerangan brutal para ahli beladiri Keluarga Sindoro sebagai alasannya.Dengan dalih untuk menjaga kemanan investasi dan keselamatan tenaga kerja di pabrik obat Sanus Pharmacy dari serangan pihak tak bertanggung jawab sebagaimana yang telah terjadi terhadap kediaman Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus, Duta Besar licik itu akhirnya berhasil memperoleh izin resmi dari Pemerintah Pusat Negara Pecunia – untuk mendatangkan dan menempatkan satu batalyon p

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status