Share

Bab 137

“Tunggu!”

Edward pun menghentikan langkah, lalu menoleh.

Dia langsung tertegun saat mengetahui bahwa yang telah memanggilnya adalah Leon. Lebih dari itu, dia juga melihat bahwa kartu undangan yang tadi dilemparnya kini justru berada di tangan pemuda yang paling dibencinya itu.

Saat itu, Leon tampak melangkah santai sembari mengacungkan kartu undangan milik Edward yang tadi ditangkapnya.

“Kenapa kamu membuangnya? Bukankah selama beberapa hari ini kamu begitu antusias menyebar orang untuk membeli dan merampas kartu undangan yang seharusnya untuk orang lain?” tanya cucu angkat Kakek Sanjaya itu, memberondong sinis.

Edward tertegun lagi, tak menyangka bahwa Leon mengetahui pergerakan orang-orang Grup Menara Crudel selama beberapa hari terakhir.

Namun, tentu saja Edward tak mungkin untuk mengakuinya.

Sebaliknya, dia malah menukas dengan nada sengit, “Kamu jangan bicara sembarangan! Untuk apa aku membeli kartu undangan yang tak ada harganya itu? Kalaupun aku menginginkannya, aku juga tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status