Share

Bab 144

Leon tidak membuang waktu.

Dia segera mengunjungi mansion mewah tempat kediaaman pribadi Pamela Atmaja di bukit Desperato pada keesokan harinya, bersama delapan orang pengawal khusus Keluarga Sanjaya.

Persis seperti dugaannya, Pamela terlihat sudah menunggu. Janda pertama mendiang Jenderal Charles Sanjaya itu menyambut kedatangan anak tirinya sambil mengembangkan senyum ramah yang entah asli atau hanya berpura-pura.

“Masuklah, aku sudah menunggumu!” ajak Pamela, ramah dan hangat.

Leon menyahut sopan, “Terima kasih, Nyonya.”

Selanjutnya, mereka pergi ke sebuah gazebo di samping kolam besar di taman belakang. Suara gemuruh air terjun yang jatuh dari puncak tebing buatan setinggi hampir empat meter yang terdapat di sisi belakang kolam itu cukup menjadi jaminan bahwa obrolan mereka tidak akan dapat didengar oleh orang lain.

“Kalau aku tidak salah duga, kedatanganmu ke sini pasti ada kaitannya dengan Soraya. Apakah benar begitu?” tebak Pamela santai, membuka obrolan.

“Bisa dibilang b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status