Share

Bab 149

Penulis: JQ Hamdani
last update Terakhir Diperbarui: 2024-01-08 20:01:12

Para pengawal Keluarga Sanjaya memang memilih untuk tidak mengejar kelima ahli beladiri yang kabur itu. Selain karena tidak berani bertindak berlebihan tanpa perintah Martin, mereka juga terlalu khawatir melihat keadaan rekan mereka yang pingsan tak sadarkan diri karena terkena pisau beracun milik pembunuh bayaran bawahan Rudolf.

Setelah memberi pertolongan pertama pada anggotanya yang terluka karena pisau beracun, komandan pasukan khusus pengawal Keluarga Sanjaya segera menghubungi Martin.

“Mohon maaf, Tuan. Kami tidak dapat menghindari perseteruan dengan para pengawal Nyonya Pamela. Satu orang anggota kita terluka parah karena tidak sengaja terkena pisau beracun milik anak buah Rudolf. Selain melukai anggota kita, pisau beracun lain yang juga dilemparkan oleh anak buah Rudolf itu telah melukai seorang pengawal pribadi Nyonya Pamela. Saat ini, seluruh anak buah Rudolf telah dilumpuhkan dengan empat orang di antaranya meninggal dunia. Salah satunya adalah orang yang melempar pisau ber
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 150

    Suara gemuruh di langit Granda Peko terdengar semakin dekat. Saat suara gemuruh itu terdengar sudah sangat dekat, Adelia baru menyadari bahwa suara itu berasal dari sebuah helikopter besar yang terbang rendah tepat di atas Wisma Adulterium. Helikopter itu melayang rendah tanpa peduli bahwa embusan angin dari baling-balingnya telah menerbangkan begitu banyak genteng bangunan wisma dan berbagai benda lain yang tak cukup berat untuk bertahan pada posisinya. Adelia bergegas keluar dan berdiri di balkon kamarnya. Rambutnya yang panjang tampak berkibar tertiup angin, searah dengan lambaian gaun tidurnya yang kini benar-benar mencetak hampir seluruh lekuk tubuhnya dengan sempurna. Sementara di bawah, semua orang terlihat bersusah payah menengadahkan kepala dan berusaha mengenali identitas helikopter yang telah membuat kegaduhan di pagi buta itu. Ternyata, helikopter itu adalah milik Keluarga Sanjaya! Pintu helikopter itu terbuka di kedua sisinya, menampakkan beberapa lelaki berpakaian s

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-09
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 151

    Mati mengenaskan tanpa jasad utuh?Itu bukan ancaman, tetapi sebuah penghinaan!Siapa pun yang pernah berkecimpung di dunia beladiri pasti mengerti bahwa kalimat itu adalah penghinaan terbesar yang paling pantang untuk diucapkan kepada para petarung dan ahli beladiri!Sean bukan orang baru di dunia beladiri.Dia adalah yang terbaik dan paling berpengalaman di antara semua ahli beladiri Keluarga Atmaja. Jago tua itu tentu tak mungkin akan terus berdiam diri jika dihina dan direndahkan di muka umum, apalagi oleh seorang pemuda yang menurutnya tidak memiliki nama besar dan reputasi apa pun!“Jangan berlebihan, Anak Muda. Apakah kamu tidak melihat tumpukan mayat di depan? Mereka adalah bukti nyata bahwa kami tidak sungguh-sungguh ingin menindas Keluarga Desplazado pada hari ini. Jika kami memang berniat melenyapkan Keluarga Desplazado, perempuan tua itu pasti sudah bergabung dengan tumpukan mayat di depan sana. Kami hanya memberi sedikit pelajaran kepada Nyonya tua itu, tidak seharusnya k

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-10
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 152

    Sean akhirnya menyerah setelah bertarung selama hampir dua jam tanpa jeda.Hampir tak ada luka yang menghiasi tubuh kurusnya. Namun, keberanian dan semangat tempurnya telah tergerus habis hingga nyaris tak bersisa sedikit pun. Hati dan pikirannya hancur berantakan dihantam oleh suara lolongan teman-temannya, yang memohon untuk segera dibunuh karena tak sanggup lagi menahan penderitaan dan rasa sakit yang sudah jauh melampaui batas toleransi petarung dan ahli beladiri mana pun!Jago tua itu menyerah bukan karena tak mampu melawan.Dia menyerah karena tak sanggup menyaksikan penderitaan dan penghinaan yang dialami oleh teman-temannya sesama ahli beladiri. Bagaimanapun, dia sudah cukup berumur untuk sekedar mengetahui bahwa keempat saudara seperjuangannya itu kini telah menjadi orang-orang cacat tanpa masa depan sama sekali.“Cukup, saya menyerah!” teriak Sean seraya menjatuhkan diri, berlutut dan menanggalkan seluruh harga dirinya sebagai seorang ahli beladiri papan atas.Lucas tersenyu

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-11
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 153

    Leon tidak langsung membawa Adelia ke Morenmor.Dia justru mengajak gadis itu ke vila rahasia di pinggiran Granda Peko untuk menemui Martin.Namun, dia tidak membawa Adelia ke telaga tersembunyi di belakang vila seperti yang biasa dilakukannya ketika berkunjung untuk berlatih ilmu beladiri. Dia justru mengajak gadis berparas bidadari itu masuk ke bagian dalam vila dan langsung naik ke lantai atas.Ada banyak kamar di lantai atas, namun hanya dua yang pintunya tampak terbuka.Leon mengajak Adelia masuk ke salah satunya dan berkata, “Ini kamar kamu dan kamar sebelah untukku. Tuan Martin menyuruh kita tinggal di sini untuk sementara waktu, setidaknya sampai keadaan sudah agak tenang. Dia sendiri baru akan datang nanti siang, masih banyak waktu untuk istirahat dan membersihkan diri. Jika kamu membutuhkan sesuatu, aku ada di kamar sebelah.”Adelia menggeleng pelan lalu menjawab, “Aku tidak membutuhkan apa-apa. Kalaupun ada yang aku inginkan, aku hanya ingin kamu tetap di sini.”Leon terdia

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-16
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 154

    Keluarga Atmaja bukanlah keluarga teratas biasa.Selain kaya raya, Keluarga Atmaja juga dikenal sebagai keluarga ahli beladiri yang tangguh. Walaupun sebagian besar masih belum dapat digolongkan sebagai ahli, tetapi hampir semua pelayan dan pengawal keluarga tersebut menguasai ilmu beladiri. Delapan ahli beladiri yang selama beberapa waktu terakhir ditempatkan di kediaman Pamela adalah yang terbaik dan terkuat di antara seluruh pelayan dan pengawal keluarga itu.Namun, delapan orang pengawal terbaik Keluarga Atmaja itu tak pernah ada yang kembali.Bahkan menurut rumor yang beredar, mereka semua telah dikalahkan oleh para pengawal khusus Keluarga Sanjaya.Enam orang di antara para ahli beladiri papan atas itu dikabarkan telah meninggal dunia. Satu orang ditemukan tewas terkena pisau beracun di tengah Hutan Mors, tak jauh dari kediaman Pamela. Sementara, lima orang lainnya meninggal dunia setelah kalah dalam pertarungan sengit melawan delapan orang anggota pasukan khusus pengawal Keluar

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-18
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 155

    Kakek Sanjaya terdiam cukup lama.Ucapan Martin mengingatkan lelaki tua kaya raya itu pada sumpah Leon setahun yang lalu.Waktu itu, Leon berjanji untuk melindungi tahta Keluarga Sanjaya dengan nyawanya sampai cucu lelaki Kakek Sanjaya yang hilang 24 tahun lalu berhasil ditemukan.Mungkinkah Martin juga mengetahui tentang sumpah Leon itu?Kakek Sanjaya memandang Martin dengan tatapan curiga seraya bertanya, “Apa maksudmu dengan mengatakan bahwa suatu saat nanti Keluarga Sanjaya akan sangat mengandalkan Leon dan Adelia? Apakah kamu mengetahui sesuatu yang tidak aku ketahui?”Martin menjawab lirih, “Saya tidak bermaksud apa-apa, Tuan Besar. Namun, saat ini tidak seorang pun dari generasi muda Keluarga Sanjaya yang dapat diandalkan. Status Leon hanyalah cucu angkat, tetapi justru dia yang paling peduli pada kelangsungan dan keselamatan Keluarga Sanjaya. Sementara yang lain, mereka justru sibuk berebut harta dan mengalihkan kekakayan sambil bersiap menyelamatkan diri sendiri jika suatu sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-23
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 156

    Suasana mendadak hening selama beberapa saat. Tak seorang pun bersuara, sementara malam beranjak semakin tinggi seiring desir angin yang berembus dingin.Adelia masih tertunduk dengan wajah memerah.Sementara di sebelahnya, Leon tampak seperti sedang berpikir keras.“Ada apa? Apakah kalian keberatan?” tanya Martin memecah kesunyian.Mendengar pertanyaan Martin, Adelia tampak menggeleng tanpa mengangkat wajah. Samar-samar terdengar suaranya menjawab pelan, “Saya tidak punya hak untuk memutuskan, Tuan. Semua tergantung Leon. Jika dia setuju, maka saya tidak akan menolak. Sebaliknya, saya juga tidak akan memaksa jika dia keberatan.” Leon langsung terhenyak mendengar ucapan Adelia.Dia kemudian memegang dagu gadis berparas bidadari itu, lalu mengangkatnya hingga kedua pasang mata mereka saling bertatapan dalam dua buah garis lurus yang sejajar.“Kamu ingin aku setuju atau menolak?” tanya Leon setengah menggoda.Adelia menjawab tegas, “Aku sudah menjadi milikmu, apa pun jawabanku tentu

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-24
  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 157

    Fajar mulai menyingsing. Semburat merah terlihat menghiasi kaki langit sebelah timur. Sepasang mata Brian Atmaja juga tampak kemerahan karena kurang tidur. Sebenarnya, pemimpin Keluarga Atmaja itu bukan kurang tidur. Dia bahkan belum tidur sama sekali sejak kemarin. Dia terus terjaga karena tak kunjung menemukan cara terbaik untuk menyesaikan masalah yang dibuat oleh Pamela. Pamela telah merencanakan pembunuhan terhadap Soraya Clint, menantu kedua Keluarga Sanjaya! Itu sama sekali bukan masalah sederhana! Keluarga Sanjaya pasti akan mengusut masalah tersebut hingga tuntas. Jika sudah begitu, siapa pun yang terlibat tak akan mungkin bisa lolos. Bahkan Pamela sebagai ibu kandung dari dua orang cucu perempuan Kakek Sanjaya pun tetap akan mendapatkan hukuman yang amat berat, yaitu harus merenungi kesalahan dengan cara menjalani kehidupan yang dingin dan gelap di penjara bawah tanah istana Keluarga Sanjaya. Brian tahu persis hukuman yang menanti putri sulungnya. Dia sadar sepenuhny

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-25

Bab terbaru

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 235

    Wisma Adulterium memang sudah habis terbakar dan Victoria pun telah meninggal dunia.Namun, target operasi senyap malam ini bukan hanya sebatas itu.Target operasi senyap yang digelar pada malam itu adalah membasmi keluarga Desplazado hingga ke akar-akarnya. Selama keluarga teratas Granda Peko yang dituduh bersekutu dengan Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus itu belum musnah sepenuhnya, maka operasi rahasia yang digagas oleh beberapa komandan senior pasukan milisi Morenmor itu tentu akan dianggap gagal.Victoria memang figur penting dalam Keluarga Desplazado, tetapi dia bukan satu-satunya tokoh berpengaruh di keluarga teratas Granda Peko itu. Masih ada Adelia dan Rudolf Subrata yang bahkan memiliki pengaruh yang jauh lebih besar.Begitu juga dengan Wisma Adulterium.Istana cinta sesaat itu memang dikenal sebagai kediaman utama Keluarga Desplazado. Akan tetapi, sebenarnya tak banyak tokoh keluarga yang berdiam di sana. Bahkan, Adelia Desplazado yang telah resmi dinobatkan sebagai pemim

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 234

    Wisma Adulterium sudah habis terbakar.Leon dan Adelia yang datang beberapa saat setelah segalanya terlambat hanya mendapati sekelompok petugas pemadam kebakaran Granda Peko yang sedang mencari dan mengumpulkan jenazah para korban. Pasangan suami istri terkaya seantero Morenmor itu hanya dapat menatap sedih campur marah ketika akhirnya mengenali bahwa dua di antara sosok-sosok tak bernyawa ditemukan oleh pasukan pemadam kebakaran adalah jenazah Lucas dan Victoria.“Maaf, Tuan, Nyonya. Kami tidak dapat berbuat apa-apa karena sekelompok tentara dari pasukan aliansi Morenmor membawa perintah resmi untuk memblokir jalan dan menutup semua akses menuju tempat ini Mereka mengatakan ada penyusup dari Negara Vicinus yang bersembunyi di Wisma Adulterium,” ungkap komandan pasukan pemadam kebakaran dengan menampilkan raut wajah penuh rasa bersalah, mencoba menjelaskan alasan keterlambatan mereka.Leon menyahut singkat sedikit ketus, “Kami tahu!”Dia kemudian memanggil delapan dari 24 orang pengaw

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 233

    Lucas tewas.Dua belas pria misterius berkostum serba hitam, sekarang tinggal delapan orang.Ratusan orang pelayan, pengawal, dan gadis-gadis cantik pemuas syahwat, berikut para pria hidung belang yang menjadi tamu-tamunya, kini terjebak pasrah tanpa daya upaya apa pun. Mereka hanya bisa berkumpul sambil meratap, memohon agar diperbolehkan keluar dan meninggalkan Wisma Adulterium yang saat ini masih terus terbakar hebat.Sedangkan Victoria Desplazado yang merupakan target utama operasi senyap yang dijalankan oleh orang-orang berkostum serba hitam itu, saat ini masih bersembunyi di dalam kamar tidurnya yang tahan api dan anti peluru.Sebenarnya, dia mendengar dan sudah akan membuka pintu ketika Lucas menggedor-gedor pintu kamar sambil memanggil-manggil.Victoria tidak jadi membuka pintu karena sesaat kemudian dia mendengar suara tembakan di balik pintu kamarnya. Bagaimanapun, dia masih trauma karena pernah hampir mati ketika kepalanya tidak sengaja terserempet peluru yang menembus daun

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 232

    Wisma Adulterium memiliki empat kamar istimewa yang amat berbeda daripada kamar-kamar yang lain, dua kamar ada di bangunan sayap barat dan dua lagi terdapat di bangunan sayap timur. Setiap kamar berukuran sangat luas dan perabotan di dalamnya juga amat mewah.Keempat kamar istimewa itu sudah ada sejak awal berdirinya Wisma Adulterium.Pada zaman dahulu, keempat kamar tersebut adalah kamar-kamar yang sengaja disiapkan sebagai tempat khusus untuk menyenangkan pejabat Kerajaan atau anggota Keluarga Istana. Tentu saja, banyak rahasia tingkat tinggi yang tersimpan di dalam kamar-kamar mewah itu.Rahasia-rahasia tingkat tinggi itulah sebenarnya yang menjadi dasar kekuatan dan pilar kekuasaan Keluarga Desplazado hingga mampu berdiri kokoh di Granda Peko selama ratusan tahun!Saat ini, salah satu kamar istimewa itu ditempati oleh Victoria Desplazado.Sebagai ruang pribadi yang sejak awal memang disiapkan untuk orang-orang dengan latar belakang dan identitas istimewa, kamar tidur yang kini dit

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 231

    Sisi timur Wisma Adulterium mulai terbakar hebat.Sementara, pria berkostum serba hitam yang telah berubah menjadi monster api masih terlihat berlarian tak tentu arah dengan api berkobar-kobar di seluruh tubuhnya. Setiap langkahnya meninggalkan jejak api menyala dan membuat kebakaran di kediaman utama Keluarga Desplazado semakin meluas.Lucas menembak lagi dan monster api pun berhenti berlarian, tumbang dengan seluruh tubuh masih berkobar.Akan tetapi, ternyata bukan hanya ada satu monster api di Wisma Adulterium!Seorang wanita penghuni wisma dan satu tamu lelakinya juga telah berubah menjadi monster api. Pasangan tanpa ikatan resmi itu tengah terlelap dalam kenikmatan ketika sebuah botol berisi minyak dengan sumbu menyala terbang menembus jendela kamar, lalu pecah dan membakar ujung seperei ranjang mereka. Keduanya baru terbangun saat pakaian dan rambut mereka dijilat api.Tak butuh waktu lama, beberapa ruangan di lantai dua Wisma Adulterium pun terbakar hebat dan menciptakan lebih

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 230

    “Hati-hati …”“Tenanglah, jangan berisik …”Dua orang lelaki berpakaian serba hitam berjalan mengendap-endap mendekati gerbang sebuah bangunan besar berlantai dua di pusat kota Granda Peko, Wisma Adulterium.Tidak terlalu jauh di belakang kedua orang itu, masih ada sepuluh orang lainnya yang juga berpakaian serba hitam. Mereka bersembunyi di balik bayangan pepohonan atau mobil-mobil yang parkir di pinggir jalan.Melihat gelagat yang ditunjukkan oleh sikap dan gerakan mereka, sudah dapat dipastikan bahwa orang-orang berpakaian serba hitam itu memiliki tujuan jahat. Niat jahat mereka tak perlu diragukan lagi ketika dua orang pertama tiba-tiba memanjat gerbang dan melompat masuk. Apa pun alasannya, hanya orang jahat yang akan masuk dengan cara memanjat pintu gerbang!Tak lama berselang, terdengar suara berderit halus dan pintu gerbang pun terbuka dari dalam.Ternyata, kedua orang yang tadi melompat masuk itulah yang membukanya.Sepuluh orang berpakaian serba hitam yang lain pun langsung

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 229

    Grace tak bisa berbuat apa-apa.Pesan rahasia yang dikirimkan Winston amat jelas. Setiap kalimat tersusun dengan sempurna dan terasa amat sesuai dengan situasi yang tengah berlangsung, menimbulkan kesan yang begitu nyata dan hampir tak mungkin untuk disangkal.Apalagi, dia pun telah terlanjur kelepasan memberi jawaban tak jujur kepada Adelia.Akhirnya, Grace hanya bisa terdiam pasrah – hingga bahkan tak sadar keningnya berdarah.Sementara di sisi lain, Adelia tampak terengah-engah menahan murka. Rentetan kata kasar dan caci maki yang meluncur deras dari celah bibirnya seolah tak pernah cukup untuk meluapkan amarah dan rasa kecewa di hatinya. Lebih dari itu, emosinya bahkan tidak berkurang sedikit pun walau hampir semua barang yang dapat dijangkaunya telah dia ambil dan lemparkan ke tubuh Grace!Beruntung, masih ada sedikit kewarasan yang tersisa dalam benak Adelia.Wanita jelita yang hampir sepenuhnya dikuasai emosi itu akhirnya berhenti mengamuk. Dengan suara yang melengking tinggi,

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 228

    Saling todong antara Grace dan para petugas keamanan rumah sakit Medicamento Hospital masih terus berlangsung. Tak ada pihak yang mau mengalah, tetapi tak ada pula yang berani untuk memulai tembak-menembak.Kedua belah pihak sama-sama menunggu.Sementara itu, Edward telah dibawa ke ruang perawatan.“Beritahu Nyonya Adelia, Tuan Edward ternyata benar-benar keracunan!” ucap seorang dokter muda setelah memeriksa kondisi Edward.Selang beberapa saat, Adelia pun tiba di ruang perawatan Edward.“Bagaimana keadaannya?” tanya wanita berparas bidadari itu dengan nada suara yang terdengar sedikit panik.Dokter menggeleng lemah lalu menjawab lirih, “Maaf, Nyonya. Kami masih belum dapat mengidentifikasi racun di dalam tubuh Tuan Edward. Untuk sementara, kami hanya dapat memperlambat penyebaran racun itu supaya tidak membahayakan organ vital.”Seorang perawat laki-laki kemudian menambahkan, “Sebenarnya, kita dapat menggali informasi dari wanita yang membawa Tuan Edward ke sini. Akan tetapi, wanita

  • JEJAK SANG PEWARIS   Bab 227

    Hari itu, Edward memang tak mungkin dihubungi.Sejak tadi malam, putra Victoria Desplazado yang juga merupakan suami Grace Wijaya itu telah dikurung di salah satu gudang bawah tanah pabrik obat Sanus Pharmacy. Dia ditangkap dan dikurung oleh Winston Wijaya karena ketahuan menelepon ibunya, pada suatu sore dua hari yang lalu.Saat itu, Winston mendengar bahwa Edward siap bekerja sama untuk mengusir orang-orang dari Negara Vicinus yang bercokol di pabrik obat Sanus Pharmacy.Seolah terinspirasi oleh pembicaraan telepon yang tak sengaja didengarnya tersebut, Winston selaku tetua Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus langsung menyusun rencana untuk menjadikan Edward sebagai mata-mata.Demi memuluskan rencananya, dia memerintahkan Riana Blake agar meracuni Edward!Selain itu, dia juga memaksa Grace untuk membantu.“Sebentar lagi, Negara Vicinus mungkin akan terlibat dalam perang terbuka melawan Morenmor. Keluarga Wijaya adalah keluarga teratas di Negara Vicinus, tentu harus melakukan yang te

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status