Suara gemuruh di langit Granda Peko terdengar semakin dekat. Saat suara gemuruh itu terdengar sudah sangat dekat, Adelia baru menyadari bahwa suara itu berasal dari sebuah helikopter besar yang terbang rendah tepat di atas Wisma Adulterium. Helikopter itu melayang rendah tanpa peduli bahwa embusan angin dari baling-balingnya telah menerbangkan begitu banyak genteng bangunan wisma dan berbagai benda lain yang tak cukup berat untuk bertahan pada posisinya. Adelia bergegas keluar dan berdiri di balkon kamarnya. Rambutnya yang panjang tampak berkibar tertiup angin, searah dengan lambaian gaun tidurnya yang kini benar-benar mencetak hampir seluruh lekuk tubuhnya dengan sempurna. Sementara di bawah, semua orang terlihat bersusah payah menengadahkan kepala dan berusaha mengenali identitas helikopter yang telah membuat kegaduhan di pagi buta itu. Ternyata, helikopter itu adalah milik Keluarga Sanjaya! Pintu helikopter itu terbuka di kedua sisinya, menampakkan beberapa lelaki berpakaian s
Mati mengenaskan tanpa jasad utuh?Itu bukan ancaman, tetapi sebuah penghinaan!Siapa pun yang pernah berkecimpung di dunia beladiri pasti mengerti bahwa kalimat itu adalah penghinaan terbesar yang paling pantang untuk diucapkan kepada para petarung dan ahli beladiri!Sean bukan orang baru di dunia beladiri.Dia adalah yang terbaik dan paling berpengalaman di antara semua ahli beladiri Keluarga Atmaja. Jago tua itu tentu tak mungkin akan terus berdiam diri jika dihina dan direndahkan di muka umum, apalagi oleh seorang pemuda yang menurutnya tidak memiliki nama besar dan reputasi apa pun!“Jangan berlebihan, Anak Muda. Apakah kamu tidak melihat tumpukan mayat di depan? Mereka adalah bukti nyata bahwa kami tidak sungguh-sungguh ingin menindas Keluarga Desplazado pada hari ini. Jika kami memang berniat melenyapkan Keluarga Desplazado, perempuan tua itu pasti sudah bergabung dengan tumpukan mayat di depan sana. Kami hanya memberi sedikit pelajaran kepada Nyonya tua itu, tidak seharusnya k
Sean akhirnya menyerah setelah bertarung selama hampir dua jam tanpa jeda.Hampir tak ada luka yang menghiasi tubuh kurusnya. Namun, keberanian dan semangat tempurnya telah tergerus habis hingga nyaris tak bersisa sedikit pun. Hati dan pikirannya hancur berantakan dihantam oleh suara lolongan teman-temannya, yang memohon untuk segera dibunuh karena tak sanggup lagi menahan penderitaan dan rasa sakit yang sudah jauh melampaui batas toleransi petarung dan ahli beladiri mana pun!Jago tua itu menyerah bukan karena tak mampu melawan.Dia menyerah karena tak sanggup menyaksikan penderitaan dan penghinaan yang dialami oleh teman-temannya sesama ahli beladiri. Bagaimanapun, dia sudah cukup berumur untuk sekedar mengetahui bahwa keempat saudara seperjuangannya itu kini telah menjadi orang-orang cacat tanpa masa depan sama sekali.“Cukup, saya menyerah!” teriak Sean seraya menjatuhkan diri, berlutut dan menanggalkan seluruh harga dirinya sebagai seorang ahli beladiri papan atas.Lucas tersenyu
Leon tidak langsung membawa Adelia ke Morenmor.Dia justru mengajak gadis itu ke vila rahasia di pinggiran Granda Peko untuk menemui Martin.Namun, dia tidak membawa Adelia ke telaga tersembunyi di belakang vila seperti yang biasa dilakukannya ketika berkunjung untuk berlatih ilmu beladiri. Dia justru mengajak gadis berparas bidadari itu masuk ke bagian dalam vila dan langsung naik ke lantai atas.Ada banyak kamar di lantai atas, namun hanya dua yang pintunya tampak terbuka.Leon mengajak Adelia masuk ke salah satunya dan berkata, “Ini kamar kamu dan kamar sebelah untukku. Tuan Martin menyuruh kita tinggal di sini untuk sementara waktu, setidaknya sampai keadaan sudah agak tenang. Dia sendiri baru akan datang nanti siang, masih banyak waktu untuk istirahat dan membersihkan diri. Jika kamu membutuhkan sesuatu, aku ada di kamar sebelah.”Adelia menggeleng pelan lalu menjawab, “Aku tidak membutuhkan apa-apa. Kalaupun ada yang aku inginkan, aku hanya ingin kamu tetap di sini.”Leon terdia
Keluarga Atmaja bukanlah keluarga teratas biasa.Selain kaya raya, Keluarga Atmaja juga dikenal sebagai keluarga ahli beladiri yang tangguh. Walaupun sebagian besar masih belum dapat digolongkan sebagai ahli, tetapi hampir semua pelayan dan pengawal keluarga tersebut menguasai ilmu beladiri. Delapan ahli beladiri yang selama beberapa waktu terakhir ditempatkan di kediaman Pamela adalah yang terbaik dan terkuat di antara seluruh pelayan dan pengawal keluarga itu.Namun, delapan orang pengawal terbaik Keluarga Atmaja itu tak pernah ada yang kembali.Bahkan menurut rumor yang beredar, mereka semua telah dikalahkan oleh para pengawal khusus Keluarga Sanjaya.Enam orang di antara para ahli beladiri papan atas itu dikabarkan telah meninggal dunia. Satu orang ditemukan tewas terkena pisau beracun di tengah Hutan Mors, tak jauh dari kediaman Pamela. Sementara, lima orang lainnya meninggal dunia setelah kalah dalam pertarungan sengit melawan delapan orang anggota pasukan khusus pengawal Keluar
Kakek Sanjaya terdiam cukup lama.Ucapan Martin mengingatkan lelaki tua kaya raya itu pada sumpah Leon setahun yang lalu.Waktu itu, Leon berjanji untuk melindungi tahta Keluarga Sanjaya dengan nyawanya sampai cucu lelaki Kakek Sanjaya yang hilang 24 tahun lalu berhasil ditemukan.Mungkinkah Martin juga mengetahui tentang sumpah Leon itu?Kakek Sanjaya memandang Martin dengan tatapan curiga seraya bertanya, “Apa maksudmu dengan mengatakan bahwa suatu saat nanti Keluarga Sanjaya akan sangat mengandalkan Leon dan Adelia? Apakah kamu mengetahui sesuatu yang tidak aku ketahui?”Martin menjawab lirih, “Saya tidak bermaksud apa-apa, Tuan Besar. Namun, saat ini tidak seorang pun dari generasi muda Keluarga Sanjaya yang dapat diandalkan. Status Leon hanyalah cucu angkat, tetapi justru dia yang paling peduli pada kelangsungan dan keselamatan Keluarga Sanjaya. Sementara yang lain, mereka justru sibuk berebut harta dan mengalihkan kekakayan sambil bersiap menyelamatkan diri sendiri jika suatu sa
Suasana mendadak hening selama beberapa saat. Tak seorang pun bersuara, sementara malam beranjak semakin tinggi seiring desir angin yang berembus dingin.Adelia masih tertunduk dengan wajah memerah.Sementara di sebelahnya, Leon tampak seperti sedang berpikir keras.“Ada apa? Apakah kalian keberatan?” tanya Martin memecah kesunyian.Mendengar pertanyaan Martin, Adelia tampak menggeleng tanpa mengangkat wajah. Samar-samar terdengar suaranya menjawab pelan, “Saya tidak punya hak untuk memutuskan, Tuan. Semua tergantung Leon. Jika dia setuju, maka saya tidak akan menolak. Sebaliknya, saya juga tidak akan memaksa jika dia keberatan.” Leon langsung terhenyak mendengar ucapan Adelia.Dia kemudian memegang dagu gadis berparas bidadari itu, lalu mengangkatnya hingga kedua pasang mata mereka saling bertatapan dalam dua buah garis lurus yang sejajar.“Kamu ingin aku setuju atau menolak?” tanya Leon setengah menggoda.Adelia menjawab tegas, “Aku sudah menjadi milikmu, apa pun jawabanku tentu
Fajar mulai menyingsing. Semburat merah terlihat menghiasi kaki langit sebelah timur. Sepasang mata Brian Atmaja juga tampak kemerahan karena kurang tidur. Sebenarnya, pemimpin Keluarga Atmaja itu bukan kurang tidur. Dia bahkan belum tidur sama sekali sejak kemarin. Dia terus terjaga karena tak kunjung menemukan cara terbaik untuk menyesaikan masalah yang dibuat oleh Pamela. Pamela telah merencanakan pembunuhan terhadap Soraya Clint, menantu kedua Keluarga Sanjaya! Itu sama sekali bukan masalah sederhana! Keluarga Sanjaya pasti akan mengusut masalah tersebut hingga tuntas. Jika sudah begitu, siapa pun yang terlibat tak akan mungkin bisa lolos. Bahkan Pamela sebagai ibu kandung dari dua orang cucu perempuan Kakek Sanjaya pun tetap akan mendapatkan hukuman yang amat berat, yaitu harus merenungi kesalahan dengan cara menjalani kehidupan yang dingin dan gelap di penjara bawah tanah istana Keluarga Sanjaya. Brian tahu persis hukuman yang menanti putri sulungnya. Dia sadar sepenuhny
Adelia memang tidak menjelaskan rencananya pada Lucy.Namun, wanita kaya berparas bidadari itu menjelaskan semuanya pada Karina dan Morina serta Sherina. Bagaimanapun, pada kenyataannya – ketiga orang pengawal wanita itulah yang sebenarnya lebih berperan dalam menjalankan kebijakan perusahaan Grup Menara Crudel.Seperti yang diharapkan dari para pengawal papan atas Keluarga Sanjaya, ketiga pengawal wanita itu pun langsung mempersiapkan segala sesuatunya sesuai dengan arahan Adelia.“Semua sudah dilaksanakan sesuai rencana, Nyonya. Orang-orang kita sudah berhasil menyusup ke pabrik obat Sanus Pharmacy dan akan langsung bergerak untuk merusak beberapa mesin produksi,” lapor Karina pada suatu hari.Sherina kemudian menambahkan, “Selain itu, seluruh klinik dan balai pengobatan yang tergabung dalam jaringan mitra asuransi Grup Menara Crudel juga sudah siap untuk mulai mengajukan pesanan obat kepada pabrik obat Sanus Pharmacy secara besar-besaran.”“Kami juga sudah menemui Tuan Vincent Marg
Tiga hari kemudian, Lucy terlihat meninggalkan rumah sakit Medicamento Hospital dengan menggunakan kursi roda bersama tiga orang pengawal wanita.Ketiga pengawal wanita itu adalah Morina, Sherina dan Karina.Tiga tahun yang lalu, mereka pernah bertugas di Wisma Adulterium sebagai pengawal pribadi Adelia sebelum wanita berparas bidadari itu resmi menjadi istri Leon.Saat itu, Karina sempat dilecehkan secara biadab oleh anak buah Rudolf yang kemudian berakhir dengan peristiwa bunuh diri Isabela Desplazado. Setelah peristiwa tragis itu, pengawal wanita malang tersebut dipaksa masuk kamp pelatihan khusus untuk mengobati trauma sekaligus meningkatkan kemampuannya. Hasilnya, dia pun menjelma menjadi salah satu pengawal wanita terkuat dan terkejam yang paling diandalkan oleh Keluarga Sanjaya! Saat ini, Karina yang bertindak sebagai pendorong kursi roda yang diduduki Lucy. Adapun Morina dan Sherina, mereka tampak berjalan tegap dengan sikap waspada di sebelah kanan dan kirinya.Selain ketiga
Sebenarnya, perpecahan dalam Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus sudah lama terjadi. Konflik tersebut berawal ketika Winston Wijaya dan Duta Besar Bernard Wijaya ternyata sama-sama berambisi untuk menguasai Morenmor!Namun, perseteruan di antara mereka tak pernah terungkap ke permukaan karena kedua orang super licik itu sama-sama pandai mengemas ambisi pribadinya di balik permusuhan abadi antara Keluarga Sanjaya dan Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus. Mereka senantiasa menjadikan konflik abadi antar keluarga teratas tersebut sebagai alasan untuk bekerja sama dan saling memanfaatkan, walaupun sebenarnya masing-masing memiliki tujuan sendiri yang amat berbeda – bahkan saling bertabrakan.Perseteruan di antara mereka baru mulai memanas sejak Negara Pecunia dan Negara Vicinus menggelar program kerjasama dalam bidang kesehatan.Dalam program kerja sama kesehatan tersebut, Winston memaksa perusahaan Sanus Pharmacy milik Grace untuk menjadi perwakilan Keluarga W
Leon datang bersama Adelia.Lucy amat terkejut ketika tidak mendapati sedikit pun raut permusuhan pada wajah kedua orang suami istri itu. Sebaliknya, senyum hangat penuh persahabatan justru terlihat menghiasi wajah pasangan paling berpengaruh di seantero Morenmor tersebut.“Apa kabar? Lama tak berjumpa,” sapa Leon ramah.“Ba … baik. Terima kasih,” jawab Lucy, entah kenapa – mendadak jadi gugup sendiri.Melihat sikap Lucy yang mendadak gugup melihat kedatangannya, Leon segera mengalihkan perhatian ke arah layar monitor di samping ranjang pasien berkaki pincang itu. Dia terlihat serius mengamati deretan angka dan grafik yang tertera di sana sebelum berkata, “Syukurlah, keadaanmu sudah jauh lebih stabil sekarang.”Leon diam sebentar dan kembali mengalihkan pandangannya pada Lucy lalu melanjutkan ucapannya, “Akan tetapi, luka-lukamu belum sembuh sepenuhnya dan masih memerlukan perawatan lanjutan. S
Fajar baru saja menjelang, matahari bahkan belum mulai tersenyum di ufuk timur.Namun, sebuah sepeda motor besar terlihat sudah melaju tanpa perhitungan di atas aspal jalanan. Tanpa basa-basi, suara kenalpotnya yang bising menerobos jendela-jendela rumah penduduk yang kebanyakan masih tertutup rapat.“Keterlaluan, pukul berapa ini?”“Dasar sinting, masih pagi sudah kebut-kebutan!”“Demi langit dan bumi, semoga orang gila itu kecelakaan!”Pagi itu, penduduk Morenmor mengawali hari dengan sumpah serapah yang tak berkesudahan.Orang-orang itu baru berhenti mengutuk ketika suara bising mesin sepeda motor yang telah mengganggu tidur mereka itu tiba-tiba berganti dengan suara lain yang jauh lebih keras. Tak perlu penjelasan apa pun, penduduk kota Morenmor langsung tahu bahwa langit telah mewujudkan kutukan yang mereka lontarkan terhadap sepeda motor pengganggu itu.Tak ada keraguan sedikit pun, sepeda motor yang meresahkan itu sepertinya memang benar-benar mengalami kecelakaan – selaras den
Riana menemui Lucy tanpa membawa pengawal seorang pun. Selain karena tugas yang sedang dilaksanakannya kali ini adalah misi rahasia yang diperintahkan secara langsung oleh Winston, dia juga amat percaya diri pada kemampuannya sebagai seorang ahli racun. Dia sama sekali tak tahu bahwa Lucy adalah seorang petarung yang cukup berpengalaman.Sebaliknya, dia bahkan menganggap wanita berkaki pincang yang saat ini berada di hadapannya adalah sosok lemah yang patut dikasihani!“Selamat siang, Nyonya. Perkenalkan, nama saya Riana Blake dari perusahaan Sanus Pharmacy. Mohon maaf, saya terpaksa membius beberapa orang pengawal di depan supaya bisa bertemu Nyonya secara pribadi tanpa harus terganggu oleh apa pun atau siapa pun. Nyonya tidak perlu cemas, mereka hanya pingsan. Mereka akan siuman satu atau dua jam lagi,” ujar Riana datar penuh intimidasi, tanpa menunjukkan rasa bersalah sedikit pun.Beberapa saat lalu, dia memang telah meracuni seluruh petugas keamanan yang berjaga di depan kantor
Edward mungkin naif.Akan tetapi, dia tidak bodoh!Dia langsung waspada ketika tiba-tiba Lucy Sasmita menemuinya secara rahasia sambil membawa satu bundel berkas dokumen perusahaan Grup Menara Crudel. Apalagi, gadis tomboy berkaki pincang itu mengaku disuruh oleh Donald Wijaya.“Donald hanya memintamu untuk tanda tangan,” ucap Lucy tegas, tanpa basa-basi sedikit pun.Edward tersenyum jijik mendengar ucapan Lucy.Sekali lagi, dia membaca seluruh berkas perusahaan yang dibawa oleh gadis tomboy itu. Tak butuh banyak penjelasan, dia langsung paham bahwa Donald Wijaya berniat mengambil alih Grup Menara Crudel dan akan mengaktifkannya kembali – secepatnya.“Sebenarnya, aku tidak keberatan sama sekali untuk tanda tangan. Sejak awal, perusahaan Grup Menara Crudel memang didirikan atas prakarsa Donald dan Duta Besar Bernard Wijaya. Namun, kontribusi dan pengorbananku juga tidak sedikit. Tanpa diriku, perusahaan itu tidak akan pernah ada!” ucap Edward sinis, tanpa mengalihkan pandangan sedikit
Restoran Cheap Cibum adalah sebuah rumah makan besar yang terletak tak terlalu jauh dari komplek kediaman Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus. Menu yang tersedia amat terbatas, hanya camilan sederhana dan minuman kelas bawah yang justru dibanderol dengan harga amat mahal. Tak perlu banyak penjelasan, sejatinya – restoran ini memang tidak menjual makanan atau minuman sebagai sumber pendapatan utamanya.Tidak ada orang yang datang ke restoran Cheap Cibum untuk makan atau minum!Mereka yang datang ke restoran itu kebanyakan merupakan orang-orang misterius dengan latar belakang tak jelas, bahkan cenderung mengerikan. Biasanya, mereka datang untuk menjual atau membeli informasi. Selain itu, ada pula yang datang untuk mencari orang bayaran yang bersedia melakukan pekerjaan kotor – seperti menculik atau menghabisi orang!Di luar dugaan, Donald Wijaya ternyata adalah salah satu pelanggan VIP Cheap Cibum.Walaupun tidak terlalu sering berkunjung, tak a
Begitu saja, rencana Winston telah maju selangkah.Lelaki tua bertampang bengis itu berhasil menggiring hampir seluruh anggota Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus untuk mengikuti rencananya. Tanpa banyak tenaga, dia berhasil mendapatkan dukungan dari hampir semua tetua dan pemimpin keluarga cabang. Sudah barang tentu, semuanya sepakat untuk mendukung idenya membangun pabrik obat baru di Morenmor – tentu saja di bawah naungan tanggung jawab Grace selaku pemegang saham terbesar Sanus Phamacy.Sukses dengan langkah pertama, Winston segera melanjutkan dengan langkah kedua. Tanpa membuang waktu sedikit pun, dia langsung menempatkan satu orang kepercayaannya untuk mendampingi sekaligus mengawasi Grace dalam menjalankan proyek pembangunan pabrik obat tersebut.Orang kepercayaan Winston tersebut bernama Riana Blake.Dia adalah seorang wanita setengah baya berusia antara 35 atau 40 tahun yang sebenarnya bukan anggota Keluarga Wijaya dari Negara Vicinus sama