Share

Bab 39

Author: Azril
last update Last Updated: 2023-11-14 16:19:59

"Kenapa kamu seperti senang melihat Jali akan dinikahkan dengan wanita seperti dia?" tanya wanita setengah baya. Pertanyaan itu dilontarkan pada sang adik perempuannya yaitu Bu Janita.

Bude Meri heran ketika melihat sang adik yang membiarkan Jali harus menikahi perempuan macam Diandra.

"Memang dari awal aku sudah menjodohkan mereka Mbak, dan sekarang malah kejadian begini. Digerebek sama Bu RT, jelas aku setuju. Diandra wanita yang baik dan juga sopan santun, begitu pun dengan Jali. Dia seorang pria yang menurutku susah untuk dijelaskan, Jali keras kepala, sombong dan angkuh. Apalagi semenjak di tinggal selingkuh oleh Rindu hidupnya semakin tragis saja, malah aku yang jadi sasaran selalu melarangku ini lah, itu lah, maka dari itu aku setuju kalau anakku menikah dengan Dian," papar Bu Janita menjelaskan pada sang kakak. Namun terlihat dari reaksi bude Meri bahwa ia tidak menginginkan keponakannya harus menikah dengan pria yang tak Sederajat.

"Boleh aku sedikit usul Janita? Tapi kayakny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 40

    Tid! Tid!Terdengar suara kelakson mobil di luar, tepatnya dihalaman rumahku. Aku yang masih tertidur pulas menjadi terganggu. Ku intip dari celah kaca kamarku ternyata mobil Bu Janita bersama Jali dan juga bude Meri datang kerumah ini."Mau ngapain sih mereka datang pagi-pagi buta kesini! Aku 'kan sedang tidur. Malas banget kalau harus bangun masih pagi begini. Baru juga jam 7 pagi," gerutuku dikala badan ini masih terbaring lemah di atas ranjang.Kutarik selimut yang baru saja ku sibakan karena mencari tahu siapa yang datang. Kalau sudah tau mereka maka tidak ada lagi penasaran.Emak menyambut kedatangan mereka dengan suka cita, wanita paruh baya itu melempar senyuman ramah dikala mereka datang."Selamat pagi Emak Jamilah," sapa Bu Janita, tak lupa ia pun memberikan salam dan juga mencium tangan yang telah keriput dimakan usia. Walaupun Mak Jamilah hanyalah seorang pembantu di rumahnya tapi Bu Janita memperlakukannya istimewa dan bahkan menganggapnya sebagai pengganti almarhum ibuny

    Last Updated : 2023-11-14
  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 41

    Akhirnya aku telah keluar dari dalam kamar. Lantaran sekarang aku sudah berlari agak jauh dari rumah.Aku menghela nafas secara kasar, rasanya dadaku terasa sesak sebab aku berlari terlalu kencang. Yakin sekali pasti Emak akan ngamuk padaku sebab aku telah kabur dari rumah. Tapi aku tidak peduli itu sama sekali, kali ini yang ku inginkan adalah aku tidak mau menikah dengan Rojali si pria idiot itu."Ternyata yang dicari akhirnya ketemu juga," ucap Bang Dingkul melihatku dengan tatapan yang sulit diartikan."Abang mencari saya buat apa?" tanyaku heran. Perasaan aku dan Enak tidak ada masalah yang bersangkutan dengan pria yang bertubuh gempal itu."Tidak ada apa-apa sayang aku hanya rindu. Kamu kenapa seperti orang yang sedang di kejar-kejar anjing? Atau kamu sedang di kejar sesuatu kah? …ayo bicarakan sama Abang, biar Abang yang tangani semuanya," ucap Juragan Dingkul sambil tertawa renyah seakan ada keseruan melihat wajahku.Ini aneh sekali mengapa ia tiba-tiba ada di sini, aku harus

    Last Updated : 2023-11-15
  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 42

    "Ayo masuk kedalam," sentak Juragan Dingkul menyeret tubuhku serta memaksa agar aku mau masuk kedalam ruangan yang sepi ini. Mungkin ini adalah gudang, tempat penyimpanan barang bekas serta barang yang sudah tak layak pakai."Diam kamu disini, dan jangan kemana-mana," titahnya sembari membentak ku."Kamu jagain dia, dan jangan sampai dia keluar dari dalam gudang ini," perintahnya pada seorang pria yang umurnya lebih muda darinya. Sepertinya itu adalah salah satu anak buahnya."Baik bos, semua pasti beres," katanya sambil menaruh tangan di di dahi, menandakan bahwa ia memberikan penghormatan.Aku hanya terdiam membisu dengan tangan yang masih di borgol, di ikat dengan kuat. Air mata ini terus saja luruh membasahi pipi, tadinya aku ingin menghindar dari lamaran buaya darat eh malah jadi bahan penculikan macan garang.Juragan Dingkul melangkah menghampiriku sambil melemparkan senyumannya yang genit, matanya menatapku dengan tatapan yang sepertinya puas melihat diri ini sudah berada di m

    Last Updated : 2023-11-15
  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 43

    "Saya terima nikahnya dan kawinnya Diandra Mailani Anandita bin Abdul Rojak dengan Mas kawin seperangkat alat sholat dan mahar 10 juta dibayar tunai," ucapan yang keluar dari pria bertubuh gempal yang saat ini duduk bersanding di sampingku."Gimana para saksi sah?" kata Pak Penghulu."Sah," ucap riuh beberapa orang yang menjadi saksi di acara pernikahan aku dan Juragan Dingkul."Ahhhh, tidak! Aku tidak mau! Tolong aku!"Byur!1 gelas air menyembur wajahku. Mataku terbuka lebar dan saat ini yang ku lihat hanya adanya anak buah juragan Dingkul. Aku menghela nafasku begitu dalam, Alhamdulillah semua ini hanyalah mimpi semata. Di mimpi saja betapa diri ini merasakan takut dan syok apalagi nyatanya."Kenapa Lo berisik?! Ganggu aja! Baru juga jam 1 malam sudah teriak-teriak!" sentak anak buah juragan Dingkul."Kalau Lo gak mau di ganggu! Lepaskan gue sekarang juga! Dasar tolol Lo!" sentak ku tak mau kalah.Plak! Tamparan tangan Jarwo mendarat kembali di pipiku dengan begitu kasar. "Diam k

    Last Updated : 2023-11-16
  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 44

    Mataku membeliak tatkala menyaksikan seorang pemuda berwajah tampan menghentikan acara laknat ini, pria yang datang di saat waktu yang tepat itu ternyata lelaki yang selalu membuatku marah dan kesal dengan tingkahnya."Rojali," gumamku seraya sumringah, mataku berkaca kini berubah membinar saat kedatangannya."Batalkan pernikahan ini! Dia adalah calon istri saya!" sentak Jali seraya berjalan tegas menghampiri kerumunan kami.Aku yang kala itu akan kabur untuk segera berlari mencari aman di belakang tubuh Jali, namun tangan Juragan Dingkul segera menahan diri ini."Lepaskan saya! Saya mau pergi!" kataku sambil mencoba menepis tangan juragan Dingkul. Akan tetapi pegangan tangannya begitu kuat hingga aku tetap tidak bisa melepaskannya."Diam disini kamu!" sentak Juragan Dingkul sembari menunjuk ke arah wajahku dengan memancarkan wajahnya yang begitu seram dan kasar, membuat seketika nyaliku menciut."Jakson, Nabil, Udin," habisi lelaki yang sok pahlawan ini. Jangan sampai dia lolos dan k

    Last Updated : 2023-11-17
  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 45

    "Yakin kamu tidak apa-apa? Gimana kalau nanti kamu kenapa-napa lagi?" ungkapku membuat Bu Janita dan Emak senyam-senyum meledekku yang memastikan bahwa keadaan Jali nantinya akan baik-baik saja."Hmmm, ada yang mulai perhatian nih," goda Bu Janita sambil menyenggol tangan Emak dengan sikunya.Aku yang kala itu masih memapah tubuh Jali, jadi agak sedikit malu dan menjengkangkan tubuh Jali di dalam mobil."Lo kasar banget sih! Gak tau apa kalau seluruh tubuh gue sakit!" gerutu Jali."Sorry gue tidak sengaja."Kami berempat pulang, Emak dengan Bu Janita duduk di depan sedangkan aku bersama Jali duduk di kursi belakang. Rasanya ya aku penasaran sekali dengan uang yang dipinjam Emak begitu banyak. Ia pakai untuk apa?"Mak, sebenarnya uang yang dipinjam Enak itu kapan? Dan uangnya Emak pakai untuk apa?" tanyaku tanpa basa basi walaupun masih ada Jali dan juga Bu Janita."U-uang itu Emak pinjam 3 tahun lalu Dian, waktu suamimu meninggal dulu. Sengaja Emak pinjam uang sebanyak itu, sebab men

    Last Updated : 2023-11-18
  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 46

    Setelah selesai mencuci muka kini ku berniat kembali untuk membuka daun pintu. Krieeeet!Tanganku dengan perlahan memutar kenop pintu tersebut, akan tetapi yang kubdapati pria itu telah beraninya sudah terkesiap di ambang pintu, membuat jantung ini hampir saja copot dan aku hampir saja menghajar wajahnya kerana begitu terkejut."Aaakh," jeritku terkejut.Akan tetapi tangan Jali berusaha menutupi mulut ku ini, "Diam Lo! Berisik," bisiknya terdengar lembut di dekat telingaku.Sesaat aku tertegun mencermati pria itu, aku begitu heran kenapa bisa ia berada disini."Jangan-jangan Lo ngintip gue barusan 'kan?!... Ngaku Lo?!" tanyaku menyelidik."Ngintip apaan, baru juga gue sampai disini. Dasar cewek PA, minggir gue mau masuk kedalam. Rasanya gue sudah tidak tahan ingin mengeluarkan segera apa yang telah ku tahan," kata Jali sambil melenggang kedalam kamar mandi dan menggeser tubuhku untuk keluar dari tempat sempit itu.Hati dan pikiran ini bertanya-tanya, mengapa dia berada di sini? Sedan

    Last Updated : 2023-11-18
  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 47

    Mendengar itu Bude Meri ikut geram, ia tak terima bahwa adik perempuannya membelaku, orang yang bukan siapa-siapa."Jadi kamu hanya membela perempuan ini Janita! Yang jelas bukan siapa-siapa kamu, dia ini hanya orang lain yang akan menjadi calon mantumu saja! Itupun kalau jadi kalau gak jadi pasti kamu menyesal sudah membentak saya seperti ini," ungkap Bude Meri marah. Ia mengambil tas yang masih tergeletak di meja, mengambilnya dengan begitu kasar dan hentakan demi hentakan kaki dilangkahkan, bude Meri keluar duluan, lantaran tak terima dirinya dipermalukan oleh adik perempuannya demi hanya membelaku."Dian maafin bude Meri ya, dia memang begitu orangnya. Kalau bicara suka ceplas-ceplos, dan juga kalau tak setuju dia selalu melemparkan ucapan pedasnya itu. Saya harap kamu memakluminya ya, dan jangan terlalu di masukan kedalam hati," ungkap Bu Janita sembari mengelus pundakku.Aku hanya menganggukan kepala sambil melemparkan senyuman baik-baik saja.'Pantesan jali songong dan juga an

    Last Updated : 2023-11-19

Latest chapter

  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 104

    Hati gelisah tak menentu, kemana lagi Jali harus mencari istrinya yang hingga kini belum pulang. Sedangkan setahu Jali, Dian tidak punya sahabat ataupun kerabat lagi selain emaknya sendiri, kalau ke rumah Alina mana mungkin, sudah lama mereka tidak akur disebabkan memperebutkan cinta seorang Rojali. "Dian, Dian Lo di mana?" gumam Jali sembari pikirannya terus mencari. Padahal diluar hujan amat deras ditambah suasana terang pun sebentar lagi akan menjadi gelap. Jali menunggu di teras rumah. Sesekali pria bertubuh tinggi itu melihat ponsel, dan menghubungi istrinya akan tetapi masih tidak ada jawaban."Percuma kamu menunggu wanita itu sampai kapanpun sebab dia tidak akan balik lagi kesini," kata Bu Janita yang hendak menemani Jali."Ma, apa Mama tau Dian kemana? Mana mungkin Mama tidak tau seharian ini Dian dirumah bersama Mama?" tanya Jali dengan tatapan kosong itu. "Mama tidak tau apapun Jali!" selalu itu yang terlontar dari jawaban sang Mama.Sebentar lagi adzan magrib akan berkum

  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 103

    Setelah kepulangan Jali dari kantor untuk menggantikan Bu Janita kerja. Lantaran Bu Janita hari ini tidak bisa masuk dikarenakan kepalanya yang terasa pening sebab terlalu memikirkan pernikahan sang anak.Jali melenggang gontai sembari matanya terus melirik ke arah ruangan kamar dan juga semua penjuru ruangan. Disisi lain dia mencari sang istri yang tak terlihat batang hidungnya sama sekali. Hatinya bertanya dimanakah istrinya. Akan tetapi pikirannya langsung menjawab positif bahwa sang istri sedang keluar atau memasak di dapur. Setelah beberapa saat rebahan di kamar, Jali pun merasa terheran. Biasanya kalau Jali baru pulang, jam segini paling istrinya ada di kamar. Akan tetapi kali ini tidak terlihat sama sekali.Dengan rasa penasaran yang memuncak pria berhidung mancung itu melenggang menuju lanttai bawah. Ia mencari di setiap penjuru ruangan dilihatnya secara saksama, namun tak ada sosok sang istri yang terlihat melainkan ada sang Mama yang sedang sibuk dengan ponsel di tangannya.

  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 102

    "Saya beri kamu 2 pilihan, kamu mau pergi dari rumah ini secara diam-diam tanpa sepengetahuan jali atau kamu mau bercerai dengan anak saya? Sebab saya tidak rela anak saya harus bersanding denganmu."Wanita setengah baya itu memberikan dua pilihan yang membuat nafas Diandra sesak. Awalnya Dian sangat enggan dan menolak untuk membuka mulut lantas pilihan tersebut sangat susah untuk dipilih. Bu Janita melangkah mengelilingi kediaman menantunya yang saat ini masih berdiri, mematung dengan pikiran yang melayang jauh entah kemana. "Cepat bicara?! Kesabaran saya sudah habis, saya benar-benar marah dan benci sama kamu Dian, andai saya tau kalau kamu itu wanita miskin yang memang matre mungkin saya tidak akan pernah mau menjodohkan kamu. Nyatanya saya hanya di bohongi oleh wajah polos yang kamu miliki!"Begitu geram Bu Janita memaksa Dian untuk memilih salah satu pilihan yang membuat Dian tidak sanggup untuk memilih. Dian terdiam mematung dengan deraian air mata yang terus saja berlinang mem

  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 101

    "Tadinya aku menikahi Dian atas di dasari karena paksaan Mama dan juga aku ingin membuat Haris cemburu, tapi nyatanya malah aku yang mulai menyukai Dian Ma, aku mohon jangan biarkan aku berpisah dengannya lagi Ma," ungkap Jali. Akan tetapi Bu Janita sangat kecewa dengan kedua pasangan itu terutama pada sang menantu yang tega membohonginya dan mau dibayar oleh Jali. Seharusnya Dian tidak harus melakukan itu demi sebuah uang."Tapi Mama sudah terlanjur kecewa sama kamu dan istri kamu! Jangan-jangan sekarang juga kamu membohongi Mama lagi kalau kamu mempunyai perasaan pada Dian. Pokoknya Mama tidak mau percaya dengan kamu Jali. Dan Mama tidak suka melihat Dian, terserah kamu, kalau kamu tidak mau pergi dari sini kamu ceraikan istri kamu yang murahan itu! Mama sangat eneg lihatnya. Masih banyak perempuan di luar sana yang lebih istimewa dan mempunyai harga diri," sahut Bu Janita dengan emosi yang meluap. Ia begitu kecewa saat tau bahwa pernikahan sang anak adalah pernikahan bayaran. Bah

  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 100

    "Sayang aku mau ke kamar duluan ya kalau kamu mau disini dulu."Jali melenggang ke lantas 2 menaiki tangga untuk menyimpan tas besar yang saat ini Dian bawa. Kali ini Dian membawa beberapa foto dan juga barang kesayangannya yang sempat ia simpan di rumah Emak.Padahal wanita muda berbulu mata lentik itu masih merasakan betah dirumah masa kecilnya dulu. Akan tetapi Jali memaksanya untuk pulang ikut bersamanya.Aku terpaku di ruangan utama, kaki Dian rasanya pegal sekali walaupun Dian baru saja menaiki mobil saat datang kesini."Berani juga ya kamu datang lagi kesini! Gak tau malah banget! Sudah menjadi pengganggu suami mertuanya, eh malah balik lagi. Kalau aku sih malas banget! Malu banget! Mau ditaruh dimana muka yang cantik ini, Dasar pengganggu suami orang. Eh bukan suami orang lebih tepatnya suami mertua sendiri! Menanti macam apa?!" Ledekan pedas itu sudah sering Dian dengan, dan suara yang meledek Dian pun tak lain adalah wanita yang pernah mewarnai kehidupan suaminya."Eh Rindu

  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 99

    "Jangan sebut istriku murahan Ma. Dian kamu yakin 'kan tidak bermaksud menggoda Haris? Sekarang kamu katakan di hadapan kami semua kalau kamu tidak bersalah," titah Jali sembari memandang sang istri penuh rasa bersalah sebab sebelumnya ia septa tak percaya."Iya, aku sama sekali tak mencintai siapapun terkecuali suamiku sendiri," ungkap Dian.Wanita muda cantik terkejut tatkala sang suami kini mulai mempercayainya, dengan senang hati Dian memeluk Jali di hadapan semua anggota keluarganya membuat Emak Jamilah seketika terharu melihat adegan sepasang sejoli yang tak ingin dipisahkan itu.Dian pun tak menyangka kalau akhirnya dia bisa lagi memeluk tubuh sang suami dengan erat setelah permasalahan yang hampir saja membuat dirinya dan Jali berpisah untuk selamanya.Mak Jamilah tersenyum penuh kebahagiaan yang tiada Tara, ia ikut senang dengan kehadiran Jali yang datang disaat waktu begitu tepat."Sayang pokoknya aku gak mau tau, Jali dan Dian harus bercerai, mereka tidak boleh disatukan, s

  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 98

    Pagi ini langit amatlah mendung ditemani rintikan hujan membasahi genting dan juga halaman semuanya nampak basah. Dian yang kala itu sedang termenung, berharap hadirnya kedatangan seseorang, tapi mungkin semuanya hanya bayangan semata. Mata mungkin suaminya datang kesini."Dian ayo makan," titah Mak Jamilah tatkala sang cucu malah tak bergeming sama sekali. Mak Jamilah pun mengambil tindakan dengan mengambilkan nasi pada piring kosong milik Dian. "Mak, gak usah repot-repot, Dian sedang malas makan, nanti saja makannya ya," sahut Dian sembari menolak sepiring nasi putih yang disodorkan Mak Jamilah."Dian kamu kemana?" seru Mak Jamilah pada sang cucu yang tiba-tiba saja gegas bangkit meninggalkan meja makan.Mak Jamilah pun nampak bingun dengan keadaan semua ini. Dian kembali duduk di ruang utama sembari matanya terus saja memandangi air hujan yang semakin siang semakin deras. Percikan kerinduan mulai terasa, nyatanya jauh dari sang suami membuatnya sangat terpuruk. Padahal baru saj

  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 97

    "Dian, kamu kenapa Nak, kenapa harus menangis? Apa yang sedang terjadi? Kenapa kamu kesini sendiri? Suamimu mana?" Pertanyaan demi pertanyaan keluar dari mulut nenek tua yang telah keriput dimakan usia. Emak Jamila begitu kaget saat melihat keadaan sang cucu yang telah menangis tersedu-sedu. Mata lentik Dian kini berubah menjadi bengkak disertai warna merah."Mak Dian di fitnah oleh Haris dan bude Meri, mereka menuduh Dian berselingkuh, padahal aku sama sekali tidak melakukan hal keji itu, apalagi saat ini statusku istri orang. Mana berani aku melakukan itu," tak hentinya wanita muda itu menangis.Dian memeluk tubuh sang nenek, walaupun air matanya tak henti terus saja luruh. Dengan perlahan Mak Jamilah mengelus bahu Dian dengan telapak tangan begitu lembut."Kita masuk Nak, bicarakan di dalam saja, tidak enak kalau orang lain melihat kamu sedang menangis begini," sahut Mak Jamilah sembari memapah tubuh Dian yang nampak lemas itu.Mak Jamila membawa cucunya masuk kedalam rumah dan me

  • JADI JANDA GARA-GARA JANDA   Bab 96

    "Apa maksud kalian dengan semua ini?!" tiba-tiba saja Bu Janita bersama Jali datang sembari melotot.Bagi Janita hari ini adalah hari yang terburuk, rasanya seperti si sambar gledek disiang bolong. Menantu kesayangannya berselingkuh dengan suami muda yang amat dicintainya.Janita memperlihatkan sebuah gambar, yang memang mambuat Dian dan Haris tentu saja terlonjak kaget, gambar yang di perlihatkan Janita, yakni gambar saat Haris mencium Diandra tadi.Mata Dian melirik bergantian pada kediaman bude Meri, wanita berparas cantik itu yakin bahwa Foto itu pemberian dari bude Meri, pantas saja ia merasa bahwa ada sinar Blige ponsel pada saat Haris hampir saja menodainya."Ma, tadi Haris mau melukai aku makannya dia menciumi secara paksa, tadi aku sudah coba melawan akan tetapi tanganku tak bisa melawan dan memberontak," ungkapku tergopoh menjelaskan pada sang mertua.Akan tetapi sepertinya Bu Janita tak percaya sama sekali sebab ia membaca pesan dari bude Meri bahwa Diandra menggoda Haris -

DMCA.com Protection Status