Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 71Pov Author"Aaaa…." Nabila berteriak senang, setelah garis dua terpampang di depan matanya. Ia segera keluar dari kamar mandi dan melakukan sujud syukur. Kini, tangisnya tak terbendung lagi. Sesuatu yang sedari dulu mereka tunggu-tunggu telah tiba. Keinginan dan permohonannya sudah dikabulkan. Setelah mensyukuri nikmat dengan sujud syukur, Nabila bangkit. Kemudian menyusut air mata kebahagiaannya dengan perlahan-lahan karena tidak ingin melewatkan momen penuh kebahagiaan dengan begitu cepat. Karena takut waktu subuh berlalu cepat dan sebagai hamba yang taat, Nabila pun menyegerakan diri untuk sholat subuh di awal waktu. ****Siang harinya.Kini Nabila sudah berada di klinik. Perempuan cantik itu datang seorang diri. Bukan Fathan tidak mau mengantarkan, bukan. Tapi, Nabila memilih untuk sendiri saat ini. Sebab, dia tidak mau suaminya merasa kekecewaan di saat mengetahui bahwa dirinya tidak hamil. Nabila, sengaja datang sendiri untuk memastikan bah
Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 72Pov Author"Kami punya kabar gembira, Bu. Kami—" Tiba-tiba adzan maghrib berkumandang baik di rumah Nabila maupun Nunik. Terpaksa Fathan menghentikan ucapannya, agar bisa leluasa menjawab setiap kalimat adzan. Begitu selesai adzan, ia kembali melanjutkan obrolan jarak jauhnya tersebut. Sebenarnya ia ingin melanjutkan nanti saja, tapi tidak mau membuat Bu Saropah penasaran. "Kami in Syaa Allah akan segera menjadi orang tua sembilan bulan ke depan, Bu." Bu Saropah yang mendengarnya di seberang sana mengerjap beberapa kali, seperti orang yang cengo. Mencerna apa yang diucapkan oleh anaknya. Namun, ia segera sadar. "Benarkah?" tanyanya memastikan, meskipun sedikit ragu."Benar, Bu! Nabila sedang mengandung cucu ibu satu bulan lebih." Mendengar penjelasan tersebut, Bu Saropah sangat senang sekali. Bahkan, kini ia meneteskan air mata bahagia. Ia benar-benar tidak menyangka akan segera memiliki cucu dari Nabila."Ya sudah dulu, Bu! Sudah maghrib. Ibu tolo
Izinkan Suamimu Menikah LagiPov AuthorBab 73"Dari mana, Bu? Bukannya jagain Risma malah ngeluyur!" Nunik menghadang kedatangan Bu Saropah di depan pintu. "Eh, jangan sembarangan, ya, kamu! Aku bukan keluyuran sepertimu. Tapi, aku menengok calon cucuku," sanggah Bu Saropah. 'Fathan menikah lagi?' batin Nunik mengada-ada. "Bentar-bentar, Bu! Calon cucu? Mas Fathan punya anak lagi dari istri lain?" tanya Nunik kacau membuat Bu Saropah menggelengkan kepalanya, detik kemudian tangan kanannya tergerak untuk menggeplak kepala lawan bicaranya tersebut. "Duh! Kok digeplak, sih, Bu? Aku tanya baik-baik, lho!" protesnya, hal itu membuat Bu Saropah berhenti. Padahal, niatnya mau terobos saja tubuh Nunik yang masih berdiri di ambang pintu. "Baik-baik apanya? Gak gitu caranya! Memangnya kamu mau punya adik madu?. Dah, minggir!" Dengan terpaksa Nunik mundur, karena Bu Saropah benar-benar menerobos ke arahnya."Lalu calon anak dari siapa? Nabila? Gak mungkin! Dia kan mandul, mana bisa?" cerca
Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 74Pov Author"Mbak Yu Saropah?" Bu Saropah bengong melihat siapa yang memanggilnya. "Yu Karti?" jerit Bu Saropah begitu tahu yang menyapanya adalah tetangganya yang beberapa tahun lalu pindah ke daerah lain. Namun, kini kembali ke daerah sini lagi."Lagi belanja?" Perempuan yang dipanggil Yu Karti itu mendekat. Ia yang sudah selesai belanja dengan kedua tangannya menenteng barang, segera menurunkan di tanah. Lalu, mengulurkan tangan pada perempuan yang baru saja menyapanya."Iya, Yu! Aku lagi belanja untuk dagang di sekitar rumah…." Bu Saropah menggantungkan ucapannya karena tidak ingin Bu Karti mengetahui tentang keberadaannya yang tinggal di rumah Nunik.Bu Saropah tidak ingin Yu Karti mengetahui tentang pernikahan Fathan dan Nunik. Sebab, dulu Nunik adalah wanita yang tidak direstui olehnya. "Kenapa?" Bu Karti penasaran akan perubahan wajah dan sikap teman kecil sekaligus tetangganya dulu itu. "Ah, nggak! Aku selesaikan belanjaan ini dulu. N
Izinkan Suamimu Menikah LagiPov Bu Saropah"Yu, aku pamit pulang dulu, ya! Assalamu'alaikum." Setelah mendengarkan ucapan Yu Karti yang panjang dan lebar itu, aku mulai menyadari ternyata Nabila memang lebih baik dari Nunik. Rasa bersalah di hati ini terhadap Nabila kian membuncah.Sepanjang perjalanan, perasaanku tak karuan rasanya. Ada sakit hati dan kecewa terhadap diri sendiri serta nelangsa membayangkan jika aku berada di posisi Nabila dan perasaan lainnya yang aku sendiri bingung menjabarkannya. Aku berusaha menahan tangis yang hampir-hampir saja jatuh saking kuatnya rasa penyesalan ini. Untung saja jalanan sepi dan aku hanya menjinjing belanjaan di satu sisi, sehingga bisa leluasa mengelap tangis yang berhasil lolos di salah satu ujung mataku tanpa merasakan malu sedikitpun. Tak lupa aku menepuk-nepuk dada agar rasa sesak ini segera hilang. Aku ingin segera pergi dari tempat ini, tempat yang menyadarkan aku dari kesalahan pada Nabila. Awalnya aku berniat langsung pulang sa
Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 76Pov Author Merasakan punggung tangan yang basah, Bu Saropah segera mengelus punggung Nabila. Nabila mendongak, saat tangannya dielus oleh Ibu mertua, lalu perempuan cantik itu mensejajarkan diri dengan sang mertua. Kemudian ia tersenyum sangat manis, menyatakan dirinya benar-benar tulus memberikan maaf untuk wanita yang telah melahirkan suaminya, dan tanpa rasa sungkan ia pun meminta maaf pada Bu Saropah."Oh iya, Bu! Ibu dari mana bawa belanjaan sebanyak itu?" tanya Nabila memecah keheningan seraya melongok ke arah pintu di mana tas belanjaan teronggok. "Ibu tadi pulang dari pasar. Itu belanjaan untuk kebutuhan ibu dagang pecel uleg hari esok." Bu Saropah menjelaskan seraya sesekali meraup wajahnya yang sembab. "Dagang pecel?" Nabila mengernyitkan dahinya, ia sama sekali belum menangkap omongan mertuanya tersebut. Wajar saja,karena Nabila sama sekali tidak tahu menahu soal apapun menyangkut sang ibu mertua setelah menetap di rumah Nunik.Melihat
Izinkan Suamimu Menikah Lagi Bab 77Pov author"Halo, assalamu'alaikum, Bu!" Senyum Bu Saropah mengembang sempurna tatkala teleponnya langsung diangkat oleh Nabila di seberang sana. "Waalaikumsalam, Bil! Lagi apa, ibu ganggu nggak?" sahut Bu Saropah dengan berbasa-basi. "Oh, nggak kok, Bu! Ada apa, Bu?" Nabila yang sedang sibuk di depan laptop pun menyudahi kegiatan tersebut demi menyimak pembicaraan mertuanya."Begini, ibu punya rencana mau mengajak kalian berlibur ke pantai minggu depan. Apakah kalian bisa, terutama Fathan? Ibu pengen liburan ke pantai yang belum pernah kita lakukan," jelas Bu Saropah dengan nada penuh harap. Nabila di tempatnya mendengarkan dengan hati yang terenyuh, ia menangkap ada ketulusan di diri sang ibu mertua yang sebentar lagi akan menjadi nenek dari janin di dalam perutnya itu. "In syaa Allah kami bisa, Bu! Ngomong-ngomong ibu sudah menentukan harinya?" tanya Nabila penuh antusias, bermaksud tidak akan mengecewakan sang mertua. "Belum, sih! Kira-k
Izinkan Suamimu Menikah LagiBab 78Pov Author"Huh! Menyebalkan banget! Apa-apaan mereka pakai pamer segala?" Dengan mengepalkan tangan, Nunik menggerutu. Dadanya naik turun, jantung memompa darah lebih kencang dari biasanya. Emosi tampak jelas di wajah perempuan yang sudah lama tidak dikunjungi oleh Fathan tersebut."Ibu kami ke sana duluan, ya?" izin Nabila pada sang mertua seraya mengapit lengan sang sang suami. Bukan tanpa sebab, kemarin pada saat pembicaraan akan rencana liburan ini, Bu Saropah ingin bertiga saja. Namun, kenyataan berbicara lain. Maka dari itu, Nabila ingin berpisah saja agar tidak ada Nunik-nya.Dengan pasrah, akhirnya Bu Saropah mengizinkan Nabila dan Fathan pergi. Bukan hanya Nabila saja yang kecewa dengan keadaan saat ini, tapi dirinya juga. Saat sepasang suami istri itu melenggang pergi melewati beberapa gerombolan pengunjung, ada seseorang di tempatnya yang memandang penuh kebencian dengan senyum membahayakan saat punggung kedua orang tersebut semakin men