“Aku ingin kita membuat perjanjian.” Luki mengatakan dengan suara tegas. Auranya sebagai seorang pemimpin sangat jelas sekali terlihat.
“Heh perjanjian apa?” Beby tampak memutar bola matanya, malas mendengar kata perjanjian yang sudah bisa ditebak kemana arah tujuannya. Dia mengira pasti suaminya ini akan membuat kontrak pernikahan yang berujung dengan perceraian dalam jangka waktu yang telah ditentukannya.
Dia baru bisa bernafas lega karena setelah mengatakan apa yang diinginkannya, Luki menjauhkan tubuhnya dan duduk di kursi kebesarannya.
“Apa kamu mau membuat perjanjian pernikahan seperti di dalam novel-novel roomantis itu?”
Luki merasa dilangkahi karena ternyata pikiran dan niatnya mudah ditebak oleh istrinya. Kekesalannya bertambah. Dia berdiri dari kursinya sambil menyahut map kuning yang sudah ada di atas mejanya. Dia berjalan ke arah Beby dan melemparkan map itu di hadapannya.
Beby mengerutkan keningnya dan menatap sekilas ke arah Luki sebelum mengambil map itu dan membukanya, membaca isinya dengan serius.
Beby yang awalnya terlihat sangat penurut sekarang berubah seratus delapan puluh derajat. Dia mendengus dan tersenyum mengejek.
“Heh, ternyata benar dugaanku. Kenapa kamu tidak mau menerima pernikahan ini? Apa kamu penyuka sesama jenis?”
Luki sampai menganga mendengar pertanyaan dari istrinya yang sangat menghina. Dia mengusap wajahnya dengan kasar kemudian ikut duduk di sebelah Beby.
“Jangan bicara sembarangan!”
“Aku cuma bertanya, kenapa kamu marah?” balas Beby dengan pertanyaan balik yang terdengar sangat menjengkelkan.
“Aku bukan gay!” Luki akhirnya menjawab dengan tegas dan jelas supaya istrinya tidak lebih membuat emosinya meledak dengan pertanyaan-pertanyaan balasan yang sangat menjengkelkan.
“Ya buktikan dong kalau bukan gay!”
Beby mencondongkan tubuhnya hingga wajahnya tepat di depan Luki yang hanya berjarak lima centimeter. Dia berkata dengan nada serius kemudian tersenyum miring menyeringai, diakhiri dengan senyum nakal sambil menggigit bibir bawahnya.
Luki langsung memalingkan wajahnya, tak ingin berlama-lama melihat wajah istrinya yang sangat menggodanya ingin segera meraup bibir kenyal nan seksi yang dengan kurang ajarnya sudah berada di hadapannya hampir tak berjarak. Jiwa kelelakiannya terus meronta-ronta jadinya.
Dugaan Luki salah jika dia berhasil membungkam mulut Beby dengan jawabannya. Luki benar-benar diuji emosinya saat ini. Ternyata Beby tidak se-penurut dugaannya seperti saat di acara pernikahan mereka kemarin.
“Aku tidak perlu membuktikannya padamu.” Luki mulai menggeram dan mati-matian menahan diri supaya tidak meledakkan emosinya yang mungkin akan berakhir dengan tindakan yang membuat Beby terluka.
“Kenapa tidak? Aku istrimu dan kamu suamiku, jadi tidak salah dong kalau aku ingin membuktikannya.”
“Beby stop!” Luki mulai meninggikan suaranya sambil memegang erat kedua lengan gadis yang mulai ketakutan. Kedua bulu matanya yang lentik dan lebat berkedip cepat menatap manik mata tajam Luki yang kini sedang menghunusnya hidup-hidup. Luki seperti seekor singa yang siap menerkam mangsanya.
“Aku tekankan sekali lagi. Kita, menikah hanya sebuah formalitas saja untuk memenuhi permintaan orang tua kita. Jadi jangan berharap lebih dengan pernikahan kita ini, oke?”
Hati Beby mencelos mendengar pengakuan keinginan Luki yang secara terang-terangan diungkapkan padanya. Dengan tegas dan gamblang.
Meskipun Beby awalnya juga tidak menyetujui pernikahannya yang berlatar perjodohan ini, namun dia mempunyai niat untuk mempertahankan rumah tangganya dan akan bertekad untuk menjadi istri yang baik. Dia mempunyai bayangan kalau dia dan Luki akan sama-sama belajar menerima pernikahan ini dan belajar mencintai satu sama lain hingga bisa menjalani sebuah pernikahan yang normal seperti rumah tangga pada umumnya. Namun apa yang dia harapkan ternyata hanya akan menjadi angan-angan belaka. Begitulah pikirannya saat ini. Harapannya seketika dihancurkan oleh suaminya sendiri di depan matanya.
Kedua bola mata Beby terasa memanas, matanya mulai berkaca-kaca dengan hati yang tersayat perih. Meskipun tahu kalau suaminya ini tidak setuju juga dengan pernikahannya, namun saat Luki mengakui secara terang-terangan seperti ini, ternyata sangat sakit juga. Sebagai perempuan, dia merasa tidak menarik, tidak dihargai dan tidak diinginkan. Beby auto insecure.
“Oke,” jawab Beby lirih. Sekuatnya dia menahan tangisnya yang siap meledak. Sekuat apapun dia sebagai perempuan, tetap ingin menangis juga jika keadaannya seperti ini.
“Good.”
Luki baru melepaskan cengkraman tangannya di kedua lengan istrinya dengan senyum tipisnya yang sialnya malah menambah level ketampanannya. Jangan lupakan aroma cedarwood khas pria itu memenuhi indera penciuman Beby yang hampir saja memabukkannya.
“Setahun kita jalani rumah tangga kita yang penuh dengan kepura-puraan. Aku akan berakting menjadi istri yang baik dan aku tidak akan membocorkan rencanamu ini pada siapapun. Ah ya satu lagi, aku akan tetap menghormati janji pernikahan kita meskipun kamu tidak menginginkannya.”
“Yaps. Kalau begitu segera tandatangani surat perjanjian ini.”
Luki segera memberikan lagi map kuning yang tadi sempat diletakkan oleh Beby di atas meja yang ada di depan sofa panjang yang kini mereka tempati.
Tanpa membaca lagi surat perjanjian yang dibuat oleh Luki, yang tadi baru sempat dibaca sebagian saja isinya, Beby langsung menandatanganinya.
“Aku akan berikan kamu nafkah lahir tapi jangan berharap meminta nafkah batin dariku!”
Luki menyodorkan kartu debitnya yang telah terisi saldo dengan isian nominal sepuluh digit angka dan berlalu begitu saja untuk membukakan pintu ruangannya, memberikan kode kepada Beby supaya segera keluar dari ruangannya.
Beby menerima kartu yang diberikan suaminya meskipun entah akan digunakannya apa tidak. Dia tidak tertarik untuk menggunakan uang milik Luki setelah suaminya itu berhasil memporak porandakan hatinya.
Dia segera kembali ke kamarnya dan menangis sejadi-jadinya.
Ternyata keberanian Beby menghadapi seorang Luki hanya sampai disini. Perasaan lembutnya sebagai seorang wanita tidak bisa ditepisnya begitu saja ketika mendapatkan perlakuan yang tidak semestinya. Dia terlihat kuat di luar namun nyatanya di dalam hatinya sangat rapuh.
“Hiks ibuuuuu …”
Disaat terpuruk seperti ini, nama ibunyalah yang selalu diucapkan seolah wanita yang dianggapnya sebagai malaikat tak bersayapnya itu ada di dekatnya sebagai tempat paling nyaman untuk mengadu dan berkeluh kesah. Dia menangis hingga lelah dan akhirnya ketiduran lagi. Tadi pagi dia bangun sebelum subuh kemudian memasak, menyiapkan sarapan yang niatnya dia siapkan untuk suaminya yang ternyata malah tidak sudi menyentuh masakannya itu.
Beby yang sebenarnya juga memiliki pekerjaan sebagai karyawan di sebuah perusahaan multinasional dan sedang mendapatkan cuti pernikahan selama lima hari jadi bisa dipastikan dia akan melewati masa cutinya seperti seorang tawanan.
Cuti yang seharusnya dihabiskan dengan mencecap manisnya bulan madu pernikahan dan berlibur bersantai tapi malah serasa menjadi neraka baginya. Dia juga tidak bisa keluar sembarangan seorang diri karena jika ketahuan oleh teman atau saudaranya, pasti mereka akan bertanya-tanya dan curiga kenapa dia tidak pergi bersama suaminya.
Sedangkan Luki kembali bersiap untuk pergi bekerja. Pagi ini dia memiliki janji temu dengan klien dari Australia sebelum pergi ke kantor. Tanpa berpamitan dengan istrinya, dia langsung pergi diantar oleh Santo.
Tanpa sepengetahuan Luki, ada sepasang mata yang sedang menatapnya dengan nanar dari balik jendela kamar yang ada di lantai dua.
“Mas Luki …,” gumam gadis yang menjadi semakin nelangsa melihat kepergian suaminya.
Pekerjaannya sebagai pucuk pimpinan di perusahaan miliknya sendiri yang bergerak di bidang IT menjadikannya seseorang yang harus bisa memanage waktu dengan baik. Dia paling tidak suka menyia-nyiakan waktu dan dikenal sebagai orang yang selalu tepat waktu jika melakukan janji temu seperti sekarang ini. Jadi jangan harap sebuah toleransi keterlambatan waktu jika ada meeting dengan seorang Luki Ferdinand. Seperti saat ini, pria muda tampan kaya raya itu sudah duduk dengan tenang di sebuah western restaurant menunggu kliennya. Namun baru saja duduk, ponselnya berbunyi dan di layarnya menampilkan tulisan “my mom”. Luki mendesah berat namun mau tak mau menerima panggilan dari sang mama.“Ya ma. Luki lagi meeting sama klien.” Luki sengaja merendahkan volume suaranya supaya mamanya percaya, padahal kenyataannya dia masih menunggu kliennya datang. Dia tahu pasti mamanya akan mencecarnya tentang urusannya bersama Beby, jadi dia terpaksa sedikit berbohong.Dan benar saja, Kina sedikit terkejut
Luki menautkan tangannya di tangan mungil istrinya begitu mereka turun dari mobil. Dia melakukan hal ini semata-mata hanya untuk berakting. Dia akan mencoba meyakinkan semua orang kalau dia dan istrinya sudah bisa menerima pernikahan mereka supaya tidak ada lagi ocehan dan pertanyaan dari para orang tua mereka tentang pernikahan hasil perjodohan ini.Beby dan Luki sepakat untuk memperlihatkan keharmonisan hubungan mereka sebelum turun dari mobil tadi, dan hal ini juga berlaku jika mereka sedang berada di luar rumah dan saat bertemu orang lain.“Tolong tenanglah saat kita sampai di dalam nanti. Ayah sedang dioperasi dan ibu serta adikmu sedang menunggunya saat ini.” Luki memberitahu Beby pelan-pelan sambil mereka jalan menuju ruang operasi.DegJantung Beby terasa berhenti seketika. “Dioperasi, ayah kenapa dioperasi lagi? Bukannya penyakit jantungnya sudah membaik?” gumam Beby yang masih terdengar oleh suaminya.“Mas ayo cepat, aku ingin segera bertemu dengan ibu.” Tak peduli lagi deng
Bab 6Selama seharian Beby menangis di dalam kamar. Luki juga tidak berpamitan padanya saat keluar sambil membawa koper yang berbeda dari tadi yang telah disiapkannya. Dia mengusap wajahnya kasar dan meminta sopirnya untuk terus menjalankan mobilnya menuju ke bandara.“San, nanti kalau ada apa-apa sama istriku, kamu langsung beritahu aku. Pastikan dia baik-baik saja dan antarkan dia kemana saja dia pergi.” Meskipun sikap Luki tidak baik jika berhadapan langsung dengan Beby, namun dia tidak bisa mengabaikannya begitu saja. Dia sudah dewasa dan memiliki akal sehat, dia tahu statusnya sebagai suami dari Beby, jadi meskipun pernikahannya akan berakhir dalam jangka waktu yang telah ditentukannya namun dia tetap merasa memiliki tanggung jawab kepada gadis itu. “Baik pak.” Santo mengangguk sambil pandangannya tetap lurus ke depan. Diam-diam dia menyunggingkan senyum tipisnya mendengar perhatian kecil tuannya pada istrinya. Santo dan bi Surti sering mengobrol dan berghibah tentang kehidupan
Bab 7 Ternyata Istriku Wanita Tangguh“M-mas Lu-ki ... Aku tadi dari eum ...”“Masuk!”Luki terlihat sangat murka, membuat Beby ketakutan. Gadis itu mengekori suaminya masuk ke dalam dengan kepala terus menunduk meskipun belum tahu letak kesalahannya dimana.Suaminya baru berhenti saat sudah sampai di ruang tv. Dia kemudian duduk di sofa sambil menumpukan satu kakinya di atas lututnya yang lain. Terlihat gagah dan berkuasa penuh.“Seperti ini kelakuan perempuan yang sudah bersuami hmm? Pulang malam diantar laki-laki lain?”Suara Luki sudah meninggi penuh emosi. Tatapan matanya yang super tajam seolah menguliti Baby habis-habisan hingga gadis itu hanya bisa menutup mulutnya dengan bibir terlipat ke dalam.“Kamu tidak terima karena aku tidak mau menyentuhmu lalu kamu mencari kepuasan di luar dengan laki-laki lain hah? Dasar jablay!”PlakSatu tamparan mendarat mulus di pipi kiri Luki“Aarrgghhh!”Posisi Beby sangat tidak menguntungkan karena dia sedikit menunduk saat menampar suaminya.
Beby memicingkan matanya dan mengedarkan pandangannya. Nyawanya belum sepenuhnya terkumpul dan mencerna dimana dirinya berada saat ini.“Astaga, kenapa aku bisa di dalam kamar mas Luki!” Dia langsung kaget dan menegakkan tubuhnya begitu sadar jika dirinya telah tidur di kamar suami kontraknya.Dia menoleh ke samping namun sudah tidak didapati keberadaan suaminya di dalam kamar ini. “Kenapa aku bisa disini? Sendirian pula!” gumannya.Setelah meregangkan kedua tangan dan badannya, dia menyibak selimut dan mengecek sebentar pada pakaian yang dikenakannya sebelum turun dari ranjang. “Oh masih lengkap. Eumm nggak sakit.”Beby memicingkan matanya sambil merasa-rasakan bagian intinya yang tidak ada rasa apa-apa karena menurut sepengetahuannya dari cerita teman-temannya kalau dirinya sampai ‘disentuh’ pertama kali oleh pria pasti merasakan sakit di inti tubuhnya.Beby berlari kecil menuju ke pintu keluar, dia buru-buru ingin ke kamarnya sebelum suaminya kembali ke kamarnya. Padahal Beby jug
Bab 9 Istriku Ternyata Wanita TangguhBeby sedang asyik bercerita dengan Eris tentang kehidupannya saat ini. Eris menggebu-gebu menanggapi nasib sahabatnya yang ternyata tidak seindah bayangannya. Menikah dengan duda tampan dan kaya serta menjadi pujaan banyak wanita ternyata malah menjamin kebahagiaan Beby.“Terus kamu masih mau bertahan dengannya sampai setahun? Nanti kalau dia mengambil ‘hak’nya padamu dan mencampakkanmu begitu saja. Yah rugi dong.”“Iya sih, masalahnya disini aku juga memikirkan ibu dan ayahku. Selama ini keluarga mas Luki yang membiayai pengobatan ayahku. Kalau tiba-tiba aku bercerai atau meninggalkan mas Luki, bisa kamu bayangkan gimana kecewanya kedua orang tuaku dan orang tua mas Luki yang sudah menaruh harapan besar dengan pernikahan ini? Aku juga bingung Er, mana mas Luki sekarang semakin semena-mena dan sering mengancam ingin meminta ‘hak’nya pula.”“Ya dia nggak salah juga sih Beb. Kan dia suami kamu dan dia juga berhak, cuma disini masalahnya nanti kalau
Bab 10 Istriku Ternyata Wanita TangguhLuki sempat terpesona memandang penampilan istrinya yang seperti bidadari.“Cantik!” satu kata yang hanya bisa dibatin oleh Luki.“Ekhm .. sudah siap?” Luki menetralkan suaranya dan berusaha tetap bersikap seperti biasanya, datar dan terlihat tidak tertarik dengan sosok istrinya.“Sudah, ayo.” Beby berdiri dan berjalan di samping suaminya menuju ke mobil. Dia tidak bertanya lagi kemana suaminya akan membawanya pergi.Luki menghentikan mobilnya di depan hotel berbintang lima di pusat kota Jakarta. Dia memakai valet parking dan langsung menyerahkan kunci mobilnya kepada petugas.“Jangan keluar dulu,” ucap Luki saat tangan Beby sudah bersiap membuka pintu di sebelahnya.Beby diam saja, dia memilih menurut saja ucapan suaminya daripada nanti dibuat kesal sendiri.Untuk pertama kalinya Luki membukakan pintu mobil untuknya. Satu hal manis yang dilakukan pria itu yang membuat wajah Beby bersemu merah. Dia juga memberikan kode supaya mengaitkan tangan Be
Wanita yang ada di hadapan Luki langsung melengos melihat adegan yang tidak semestinya dilihat. Luki juga langsung mengajak istrinya pergi tanpa membalas sapaan teman-temannya yang berpapasan dengannya.Beby menurut saja dengan apa yang dilakukan suaminya meskipun dirinya merasa seperti sebuah boneka hidup yang sedang dimanfaatkan suaminya. Ada rasa sesak di dadanya namun berusaha ia tahan sekuat tenaga.Di dalam mobil, mereka berdua saling diam. Beby juga sudah malas mengajak bicara suaminya karena tahu jika balasannya pasti malah akan semakin membuatnya terluka.Sampai di halaman rumah, Luki kembali bersikap ke setelan awal. Dingin dan cuek. Dia juga tak peduli dengan kesulitan istrinya saat turun dari mobil karena rok menjuntai yang dikenakan Beby sempat terinjak kakinya sendiri dan hampir terjungkal namun Luki yang sudah berjalan mendahului istrinya terus saja berjalan, padahal dia mendengar pekikan kecil istrinya.“Aakkhh. Astaga, ada ya orang modelan kayak gitu. Amit-amit ya, ja
Sikap manis Luki semalam ternyata tidak bertahan hingga pagi hari karena setelah bangun pagi, Beby sudah tidak mendapati suaminya lagi. Saat Beby mencari keberadaan suaminya ke seluruh penjuru rumah dan menanyakan pada asisten rumah tangganya ternyata Luki sudah pergi sejak pagi pagi sekali. “Ternyata dia tidak berubah. Heh aku saja yang bodoh, terlalu terbuai sikap manisnya.”Beby tersenyum miris meratapi nasibnya yang lagi lagi tak sesuai dengan harapannya.Badannya masih terasa pegal dan ngilu di inti tubuhnya karena percintaan pertamanya semalam. Dia memilih untuk beristirahat di kamarnya sambil mengutak atik lagi laptopnya, mencoba peruntungan untuk bekerja secara remote karena dalam minggu ini dia tidak ada job merias.0812xxxx : “Morning Beby, apa kabarmu?”Beby : “Ini siapa ya?”0812xxxx : “Aku Dave, anaknya bu Mirna, apa kamu masih mengingatku?”Beby : “Oh bang Dave. Iya aku ingat. Ada apa bang?”0812xxxx : “Nggak apa apa, hanya ingin tahu kabarmu saja, gimana kabarmu ba
Wanita yang ada di hadapan Luki langsung melengos melihat adegan yang tidak semestinya dilihat. Luki juga langsung mengajak istrinya pergi tanpa membalas sapaan teman-temannya yang berpapasan dengannya.Beby menurut saja dengan apa yang dilakukan suaminya meskipun dirinya merasa seperti sebuah boneka hidup yang sedang dimanfaatkan suaminya. Ada rasa sesak di dadanya namun berusaha ia tahan sekuat tenaga.Di dalam mobil, mereka berdua saling diam. Beby juga sudah malas mengajak bicara suaminya karena tahu jika balasannya pasti malah akan semakin membuatnya terluka.Sampai di halaman rumah, Luki kembali bersikap ke setelan awal. Dingin dan cuek. Dia juga tak peduli dengan kesulitan istrinya saat turun dari mobil karena rok menjuntai yang dikenakan Beby sempat terinjak kakinya sendiri dan hampir terjungkal namun Luki yang sudah berjalan mendahului istrinya terus saja berjalan, padahal dia mendengar pekikan kecil istrinya.“Aakkhh. Astaga, ada ya orang modelan kayak gitu. Amit-amit ya, ja
Bab 10 Istriku Ternyata Wanita TangguhLuki sempat terpesona memandang penampilan istrinya yang seperti bidadari.“Cantik!” satu kata yang hanya bisa dibatin oleh Luki.“Ekhm .. sudah siap?” Luki menetralkan suaranya dan berusaha tetap bersikap seperti biasanya, datar dan terlihat tidak tertarik dengan sosok istrinya.“Sudah, ayo.” Beby berdiri dan berjalan di samping suaminya menuju ke mobil. Dia tidak bertanya lagi kemana suaminya akan membawanya pergi.Luki menghentikan mobilnya di depan hotel berbintang lima di pusat kota Jakarta. Dia memakai valet parking dan langsung menyerahkan kunci mobilnya kepada petugas.“Jangan keluar dulu,” ucap Luki saat tangan Beby sudah bersiap membuka pintu di sebelahnya.Beby diam saja, dia memilih menurut saja ucapan suaminya daripada nanti dibuat kesal sendiri.Untuk pertama kalinya Luki membukakan pintu mobil untuknya. Satu hal manis yang dilakukan pria itu yang membuat wajah Beby bersemu merah. Dia juga memberikan kode supaya mengaitkan tangan Be
Bab 9 Istriku Ternyata Wanita TangguhBeby sedang asyik bercerita dengan Eris tentang kehidupannya saat ini. Eris menggebu-gebu menanggapi nasib sahabatnya yang ternyata tidak seindah bayangannya. Menikah dengan duda tampan dan kaya serta menjadi pujaan banyak wanita ternyata malah menjamin kebahagiaan Beby.“Terus kamu masih mau bertahan dengannya sampai setahun? Nanti kalau dia mengambil ‘hak’nya padamu dan mencampakkanmu begitu saja. Yah rugi dong.”“Iya sih, masalahnya disini aku juga memikirkan ibu dan ayahku. Selama ini keluarga mas Luki yang membiayai pengobatan ayahku. Kalau tiba-tiba aku bercerai atau meninggalkan mas Luki, bisa kamu bayangkan gimana kecewanya kedua orang tuaku dan orang tua mas Luki yang sudah menaruh harapan besar dengan pernikahan ini? Aku juga bingung Er, mana mas Luki sekarang semakin semena-mena dan sering mengancam ingin meminta ‘hak’nya pula.”“Ya dia nggak salah juga sih Beb. Kan dia suami kamu dan dia juga berhak, cuma disini masalahnya nanti kalau
Beby memicingkan matanya dan mengedarkan pandangannya. Nyawanya belum sepenuhnya terkumpul dan mencerna dimana dirinya berada saat ini.“Astaga, kenapa aku bisa di dalam kamar mas Luki!” Dia langsung kaget dan menegakkan tubuhnya begitu sadar jika dirinya telah tidur di kamar suami kontraknya.Dia menoleh ke samping namun sudah tidak didapati keberadaan suaminya di dalam kamar ini. “Kenapa aku bisa disini? Sendirian pula!” gumannya.Setelah meregangkan kedua tangan dan badannya, dia menyibak selimut dan mengecek sebentar pada pakaian yang dikenakannya sebelum turun dari ranjang. “Oh masih lengkap. Eumm nggak sakit.”Beby memicingkan matanya sambil merasa-rasakan bagian intinya yang tidak ada rasa apa-apa karena menurut sepengetahuannya dari cerita teman-temannya kalau dirinya sampai ‘disentuh’ pertama kali oleh pria pasti merasakan sakit di inti tubuhnya.Beby berlari kecil menuju ke pintu keluar, dia buru-buru ingin ke kamarnya sebelum suaminya kembali ke kamarnya. Padahal Beby jug
Bab 7 Ternyata Istriku Wanita Tangguh“M-mas Lu-ki ... Aku tadi dari eum ...”“Masuk!”Luki terlihat sangat murka, membuat Beby ketakutan. Gadis itu mengekori suaminya masuk ke dalam dengan kepala terus menunduk meskipun belum tahu letak kesalahannya dimana.Suaminya baru berhenti saat sudah sampai di ruang tv. Dia kemudian duduk di sofa sambil menumpukan satu kakinya di atas lututnya yang lain. Terlihat gagah dan berkuasa penuh.“Seperti ini kelakuan perempuan yang sudah bersuami hmm? Pulang malam diantar laki-laki lain?”Suara Luki sudah meninggi penuh emosi. Tatapan matanya yang super tajam seolah menguliti Baby habis-habisan hingga gadis itu hanya bisa menutup mulutnya dengan bibir terlipat ke dalam.“Kamu tidak terima karena aku tidak mau menyentuhmu lalu kamu mencari kepuasan di luar dengan laki-laki lain hah? Dasar jablay!”PlakSatu tamparan mendarat mulus di pipi kiri Luki“Aarrgghhh!”Posisi Beby sangat tidak menguntungkan karena dia sedikit menunduk saat menampar suaminya.
Bab 6Selama seharian Beby menangis di dalam kamar. Luki juga tidak berpamitan padanya saat keluar sambil membawa koper yang berbeda dari tadi yang telah disiapkannya. Dia mengusap wajahnya kasar dan meminta sopirnya untuk terus menjalankan mobilnya menuju ke bandara.“San, nanti kalau ada apa-apa sama istriku, kamu langsung beritahu aku. Pastikan dia baik-baik saja dan antarkan dia kemana saja dia pergi.” Meskipun sikap Luki tidak baik jika berhadapan langsung dengan Beby, namun dia tidak bisa mengabaikannya begitu saja. Dia sudah dewasa dan memiliki akal sehat, dia tahu statusnya sebagai suami dari Beby, jadi meskipun pernikahannya akan berakhir dalam jangka waktu yang telah ditentukannya namun dia tetap merasa memiliki tanggung jawab kepada gadis itu. “Baik pak.” Santo mengangguk sambil pandangannya tetap lurus ke depan. Diam-diam dia menyunggingkan senyum tipisnya mendengar perhatian kecil tuannya pada istrinya. Santo dan bi Surti sering mengobrol dan berghibah tentang kehidupan
Luki menautkan tangannya di tangan mungil istrinya begitu mereka turun dari mobil. Dia melakukan hal ini semata-mata hanya untuk berakting. Dia akan mencoba meyakinkan semua orang kalau dia dan istrinya sudah bisa menerima pernikahan mereka supaya tidak ada lagi ocehan dan pertanyaan dari para orang tua mereka tentang pernikahan hasil perjodohan ini.Beby dan Luki sepakat untuk memperlihatkan keharmonisan hubungan mereka sebelum turun dari mobil tadi, dan hal ini juga berlaku jika mereka sedang berada di luar rumah dan saat bertemu orang lain.“Tolong tenanglah saat kita sampai di dalam nanti. Ayah sedang dioperasi dan ibu serta adikmu sedang menunggunya saat ini.” Luki memberitahu Beby pelan-pelan sambil mereka jalan menuju ruang operasi.DegJantung Beby terasa berhenti seketika. “Dioperasi, ayah kenapa dioperasi lagi? Bukannya penyakit jantungnya sudah membaik?” gumam Beby yang masih terdengar oleh suaminya.“Mas ayo cepat, aku ingin segera bertemu dengan ibu.” Tak peduli lagi deng
Pekerjaannya sebagai pucuk pimpinan di perusahaan miliknya sendiri yang bergerak di bidang IT menjadikannya seseorang yang harus bisa memanage waktu dengan baik. Dia paling tidak suka menyia-nyiakan waktu dan dikenal sebagai orang yang selalu tepat waktu jika melakukan janji temu seperti sekarang ini. Jadi jangan harap sebuah toleransi keterlambatan waktu jika ada meeting dengan seorang Luki Ferdinand. Seperti saat ini, pria muda tampan kaya raya itu sudah duduk dengan tenang di sebuah western restaurant menunggu kliennya. Namun baru saja duduk, ponselnya berbunyi dan di layarnya menampilkan tulisan “my mom”. Luki mendesah berat namun mau tak mau menerima panggilan dari sang mama.“Ya ma. Luki lagi meeting sama klien.” Luki sengaja merendahkan volume suaranya supaya mamanya percaya, padahal kenyataannya dia masih menunggu kliennya datang. Dia tahu pasti mamanya akan mencecarnya tentang urusannya bersama Beby, jadi dia terpaksa sedikit berbohong.Dan benar saja, Kina sedikit terkejut