Luki menautkan tangannya di tangan mungil istrinya begitu mereka turun dari mobil. Dia melakukan hal ini semata-mata hanya untuk berakting. Dia akan mencoba meyakinkan semua orang kalau dia dan istrinya sudah bisa menerima pernikahan mereka supaya tidak ada lagi ocehan dan pertanyaan dari para orang tua mereka tentang pernikahan hasil perjodohan ini.
Beby dan Luki sepakat untuk memperlihatkan keharmonisan hubungan mereka sebelum turun dari mobil tadi, dan hal ini juga berlaku jika mereka sedang berada di luar rumah dan saat bertemu orang lain.
“Tolong tenanglah saat kita sampai di dalam nanti. Ayah sedang dioperasi dan ibu serta adikmu sedang menunggunya saat ini.” Luki memberitahu Beby pelan-pelan sambil mereka jalan menuju ruang operasi.
Deg
Jantung Beby terasa berhenti seketika. “Dioperasi, ayah kenapa dioperasi lagi? Bukannya penyakit jantungnya sudah membaik?” gumam Beby yang masih terdengar oleh suaminya.
“Mas ayo cepat, aku ingin segera bertemu dengan ibu.” Tak peduli lagi dengan tanggapan suaminya, Beby menarik tangan suaminya mengajaknya berlari.
“Ibu, Sherin, ayah bagaimana keadaannya? Kenapa sampai dioperasi?”
Beby memberondong ibu dan adiknya dengan pertanyaan, wajahnya begitu khawatir.
“Luki, Beby, duduk dulu ya. Ayah tadi jatuh saat baru keluar dari kamar mandi dan saat dibawa ke rumah sakit pembuluh darahnya sudah pecah. Dokter menyarankan supaya ayah dioperasi.”
“Ya Allah, Ayah.”
Badan Beby tambah lemas mendengar cerita ibunya. Tangannya tanpa sadar lepas dari genggaman suaminya namun Luki mengubah posisinya dengan merangkul tubuh istrinya yang terlihat tak berdaya.
Dia mengajak istrinya duduk di deretan kursi khusus penunggu pasien di depan ruang operasi. Sikap mereka yang terlihat saling melindungi menimbulkan rasa kelegaan tersendiri di hati Jeni. Putrinya dan Luki akhirnya bisa menerima pernikahan mereka. Dalam hati dia berdoa penuh syukur kepada Tuhan dan berharap jika putri sulungnya selalu diberkahi dan diberikan kebahagiaan dalam hidupnya.
"Mau kemana mas?"
Beby seolah tidak rela saat suaminya melepaskan pelukan pada dirinya dan beranjak dari kursi.
"Mau beli minum. Kamu mau teh hangat?"
"Biar Sherin saja yang beli."
Tanpa menunggu persetujuan suaminya, Beby langsung menyuruh adiknya untuk membelikan minuman untuk mereka berempat.
"Ini Sher uangnya." Beby menyerahkan dua lembar uang berwarna merah pada adiknya.
"Oke kak."
***
Setelah Doni, ayah Beby, dinyatakan sudah bisa melewati masa krisisnya setelah operasi, Luki mengajak istrinya kembali pulang ke rumah mereka. Luki sudah lelah berakting layaknya suami istri yang benar-benar saling mencintai. Meskipun dia prihatin dengan keadaan mertuanya, namun dia tidak bisa berlama-lama disana. Ada banyak pekerjaan yang harus dikerjakan.
Selama perjalanan dari perjalanan menuju ke rumah, Beby lebih banyak diam dan membuang pandangannya ke luar jendela dengan raut sendu. Tidak seperti biasanya yang selalu cerewet dan mengganggu suaminya. Keadaan ini malah membuat Luki merasa aneh. Padahal tadi saat berangkat saja Beby masih ceria dan bersikap usil padanya dengan pertanyaan-pertanyaannya yang selalu sukses membuat Luki merasa kesal dan geregetan.
“Beb …”
Beby menghiraukan panggilan Luki yang setelahnya malah merasa aneh sendiri dengan memanggil nama Beby hanya depannya saja. Dia merasa geli sendiri seperti sedang merayu kekasihnya dengan panggilan Baby (sayang).
“Ekhm, Beby …”
Beby masih bergeming. Dia masih asik tenggelam dengan pikirannya sendiri.
“Beby Farisha …”
“Hmm ya mas.”
Baru di panggilan ketiga, Beby baru menoleh dan menjawab panggilan Luki dengan yang entah mengapa di telinga Luki terdengar merdu dan manja yang membuat desiran aneh di perasaannya.
“Aku akan ada perjalanan bisnis selama dua malam ke Hongkong. Kamu boleh menginap di rumah ibu kalau kamu mau.”
“Nggak usah mas, aku di rumah saja. Tapi mungkin aku akan sering ke rumah sakit.”
“Oh, oke kalau gitu.”
Setelah percakapan berakhir keduanya sama-sama diam mobil Luki yang dikendarai Santo masuk ke halaman rumah mewah dua lantai yang terletak di tengah kota Jakarta Selatan. Santao mengantarkan sang nyonya kembali ke rumah lebih dulu sebelum mengantarkan tuannya kembali bekerja.
Beby menarik tangan suaminya sebelum keluar dari mobil. Sebagai bentuk penghormatan istri pada suami yang akan berangkat mencari nafkah, tanpa disangka oleh Luki sebelumnya, Beby mengecup punggung tangannya secepat kilat kemudian keluar dari mobilnya tanpa mengucapkan sepatah katapun membuat Luki shock dan melongo dibuatnya.
“Apa itu tadi?” gumam Luki.
“Jalan sekarang pak?” tanya Santo.
“Hmm. Langsung ke kantor.”
Sampai di dalam rumah, Beby tidak langsung masuk. Dia hanya menutup pintunya dan bersandar di pintu utama sambil memegang dadanya yang jantungnya berdetak menggila setelah mencium punggung suaminya lebih dulu.
“Aku benar-benar sudah gila. Aku harus mencari kesibukan daripada gila sendirian di rumah ini!”
Beby segera beranjak menuju ke dalam kamarnya. Dia menghubungi atasannya kalau dia akan mempercepat masa cutinya dan akan kembali masuk kerja esok hari.
Beberapa jam berkutat dengan gadget dan laptopnya, Beby bosan juga. Dia keluar dari kamarnya ingin mencoba membuat masakan di dapur. Dia melewati kamar Luki, rasa ingin tahunya membuncah, dengan lancang dia memberanikan diri masuk ke dalam ruangan paling privacy milik suaminya.
“Rapi dan wangi dengan kesan maskulin yang sangat kental.” Itulah kesan pertama Beby saat pertama kali memasuki kamar suaminya.
Kamar dengan dominasi warna abu-abu dan coklat tua tersebut memang terkesan sangat Laki. Parfum ruangan beraroma woody juga menambah kesan jika yang memiliki ruangan ini memang seorang pria dewasa.
“Dimana ya?” Beby mengedarkan pandangannya mencari lemari baju suaminya.
Pandangan Beby tertuju pada pintu yang terdapat di pojok kamar dengan ukuran besarnya dua kali lipat kamar yang ditempatinya di rumah ini.
“Ruangan apa itu?”
Dia bergegas membuka ruangan yang tidak terkunci tersebut.
“Wuaahh banyak sekali bajunya.” Beby mengedarkan pandangannya di seluruh ruangan yang terisi beberapa lemari hampir di semua sisi ruangan. Semua pakaian Luki tersusun rapi di lemari yang hampir semuanya tertutup dengan kaca bening. Ada juga rak sepatu yang terisi beberapa pasang sepatu dan sandal mulai dari sepatu olahraga hingga sepatu formal milik suaminya.
Beby mulai masuk lebih dalam dan mengulik ruangan tersebut. Dia mengecek laci yang ada di sebuah meja berukuran sedang yang terletak di tengah ruangan.
“Banyak banget dasinya!”
Tak cukup sampai disini Beby mengagumi barang-barang milik suaminya yang tersimpan rapi di ruangan tersendiri. Di bagian laci lainnya di nakas tersebut juga tersimpan beberapa koleksi jam tangan mewah milik suaminya. Mulut gadis itu mungkin akan menganga terus jika tidak ditutup dengan sebelah tangannya.
Dia melihat deretan jam tangan mewah berbagai merk internasional dengan harga selangit.
Beby menggeleng sambil terus menggumamkan kalimat penuh kekaguman. “Tiga jam tangan ini jika diuangkan bisa buat beli rumah seisinya plus mobil LCGC nih.”
Mobil LCGC yang dimaksud adalah mobil Low Cost green Car atau mobil ekonomis ramah lingkungan.
Tak ingin berlarut-larut dan kembali ke tujuan awal, Beby segera mencari koper yang tersimpan rapi di dalam walking closet. beberapa saat dia berpikir memilih koper mana yang akan diambil karena ada berbagai macam ukuran koper dengan beberapa warna berbeda hingga dia menjatuhkan pilihan pada koper berukuran sedang berwarna silver dengan empat roda di bawahnya.
Dia juga mulai mengambil beberapa potong pakaian formal dan pakaian santai beserta perlengkapan lainnya.
“Apa yang kamu lakukan disini! Keluar sekarang!”
Suara menggelegar suaminya membuat Beby berjingkat sangat kaget. Bahkan dia yang sedang berjongkok merapikan baju suaminya yang akan dimasukkan ke dalam koper langsung berdiri tegak karena saking kagetnya.
“Siapa yang memberikan izin memasuki kamarku hmm? Lancang sekali kamu!”
Luki menatap nyalang penuh amarah.
Kaki beby bahkan sampai gemetar dan hampir saja dia oleng karena tak bisa menopang berat tubuhnya kalau dia tidak segera memegang meja di dekatnya.
“Keluar!”
Luki mengusir istrinya dengan suara menggelegar.
Beby mengerjap, bulu matanya yang lentik dengan mata bulat seperti bonekanya berkaca-kaca mendapat usiran dari suaminya. Niat baiknya untuk membantu menyiapkan keperluan suami yang akan dinas ke luar kota malah membuahkan sebuah pengusiran yang menyakitkan hati.
“Ta-pi a-ku cuma …”
“Keluar …!”
Bab 6Selama seharian Beby menangis di dalam kamar. Luki juga tidak berpamitan padanya saat keluar sambil membawa koper yang berbeda dari tadi yang telah disiapkannya. Dia mengusap wajahnya kasar dan meminta sopirnya untuk terus menjalankan mobilnya menuju ke bandara.“San, nanti kalau ada apa-apa sama istriku, kamu langsung beritahu aku. Pastikan dia baik-baik saja dan antarkan dia kemana saja dia pergi.” Meskipun sikap Luki tidak baik jika berhadapan langsung dengan Beby, namun dia tidak bisa mengabaikannya begitu saja. Dia sudah dewasa dan memiliki akal sehat, dia tahu statusnya sebagai suami dari Beby, jadi meskipun pernikahannya akan berakhir dalam jangka waktu yang telah ditentukannya namun dia tetap merasa memiliki tanggung jawab kepada gadis itu. “Baik pak.” Santo mengangguk sambil pandangannya tetap lurus ke depan. Diam-diam dia menyunggingkan senyum tipisnya mendengar perhatian kecil tuannya pada istrinya. Santo dan bi Surti sering mengobrol dan berghibah tentang kehidupan
Bab 7 Ternyata Istriku Wanita Tangguh“M-mas Lu-ki ... Aku tadi dari eum ...”“Masuk!”Luki terlihat sangat murka, membuat Beby ketakutan. Gadis itu mengekori suaminya masuk ke dalam dengan kepala terus menunduk meskipun belum tahu letak kesalahannya dimana.Suaminya baru berhenti saat sudah sampai di ruang tv. Dia kemudian duduk di sofa sambil menumpukan satu kakinya di atas lututnya yang lain. Terlihat gagah dan berkuasa penuh.“Seperti ini kelakuan perempuan yang sudah bersuami hmm? Pulang malam diantar laki-laki lain?”Suara Luki sudah meninggi penuh emosi. Tatapan matanya yang super tajam seolah menguliti Baby habis-habisan hingga gadis itu hanya bisa menutup mulutnya dengan bibir terlipat ke dalam.“Kamu tidak terima karena aku tidak mau menyentuhmu lalu kamu mencari kepuasan di luar dengan laki-laki lain hah? Dasar jablay!”PlakSatu tamparan mendarat mulus di pipi kiri Luki“Aarrgghhh!”Posisi Beby sangat tidak menguntungkan karena dia sedikit menunduk saat menampar suaminya.
Beby memicingkan matanya dan mengedarkan pandangannya. Nyawanya belum sepenuhnya terkumpul dan mencerna dimana dirinya berada saat ini.“Astaga, kenapa aku bisa di dalam kamar mas Luki!” Dia langsung kaget dan menegakkan tubuhnya begitu sadar jika dirinya telah tidur di kamar suami kontraknya.Dia menoleh ke samping namun sudah tidak didapati keberadaan suaminya di dalam kamar ini. “Kenapa aku bisa disini? Sendirian pula!” gumannya.Setelah meregangkan kedua tangan dan badannya, dia menyibak selimut dan mengecek sebentar pada pakaian yang dikenakannya sebelum turun dari ranjang. “Oh masih lengkap. Eumm nggak sakit.”Beby memicingkan matanya sambil merasa-rasakan bagian intinya yang tidak ada rasa apa-apa karena menurut sepengetahuannya dari cerita teman-temannya kalau dirinya sampai ‘disentuh’ pertama kali oleh pria pasti merasakan sakit di inti tubuhnya.Beby berlari kecil menuju ke pintu keluar, dia buru-buru ingin ke kamarnya sebelum suaminya kembali ke kamarnya. Padahal Beby jug
Bab 9 Istriku Ternyata Wanita TangguhBeby sedang asyik bercerita dengan Eris tentang kehidupannya saat ini. Eris menggebu-gebu menanggapi nasib sahabatnya yang ternyata tidak seindah bayangannya. Menikah dengan duda tampan dan kaya serta menjadi pujaan banyak wanita ternyata malah menjamin kebahagiaan Beby.“Terus kamu masih mau bertahan dengannya sampai setahun? Nanti kalau dia mengambil ‘hak’nya padamu dan mencampakkanmu begitu saja. Yah rugi dong.”“Iya sih, masalahnya disini aku juga memikirkan ibu dan ayahku. Selama ini keluarga mas Luki yang membiayai pengobatan ayahku. Kalau tiba-tiba aku bercerai atau meninggalkan mas Luki, bisa kamu bayangkan gimana kecewanya kedua orang tuaku dan orang tua mas Luki yang sudah menaruh harapan besar dengan pernikahan ini? Aku juga bingung Er, mana mas Luki sekarang semakin semena-mena dan sering mengancam ingin meminta ‘hak’nya pula.”“Ya dia nggak salah juga sih Beb. Kan dia suami kamu dan dia juga berhak, cuma disini masalahnya nanti kalau
Bab 10 Istriku Ternyata Wanita TangguhLuki sempat terpesona memandang penampilan istrinya yang seperti bidadari.“Cantik!” satu kata yang hanya bisa dibatin oleh Luki.“Ekhm .. sudah siap?” Luki menetralkan suaranya dan berusaha tetap bersikap seperti biasanya, datar dan terlihat tidak tertarik dengan sosok istrinya.“Sudah, ayo.” Beby berdiri dan berjalan di samping suaminya menuju ke mobil. Dia tidak bertanya lagi kemana suaminya akan membawanya pergi.Luki menghentikan mobilnya di depan hotel berbintang lima di pusat kota Jakarta. Dia memakai valet parking dan langsung menyerahkan kunci mobilnya kepada petugas.“Jangan keluar dulu,” ucap Luki saat tangan Beby sudah bersiap membuka pintu di sebelahnya.Beby diam saja, dia memilih menurut saja ucapan suaminya daripada nanti dibuat kesal sendiri.Untuk pertama kalinya Luki membukakan pintu mobil untuknya. Satu hal manis yang dilakukan pria itu yang membuat wajah Beby bersemu merah. Dia juga memberikan kode supaya mengaitkan tangan Be
Wanita yang ada di hadapan Luki langsung melengos melihat adegan yang tidak semestinya dilihat. Luki juga langsung mengajak istrinya pergi tanpa membalas sapaan teman-temannya yang berpapasan dengannya.Beby menurut saja dengan apa yang dilakukan suaminya meskipun dirinya merasa seperti sebuah boneka hidup yang sedang dimanfaatkan suaminya. Ada rasa sesak di dadanya namun berusaha ia tahan sekuat tenaga.Di dalam mobil, mereka berdua saling diam. Beby juga sudah malas mengajak bicara suaminya karena tahu jika balasannya pasti malah akan semakin membuatnya terluka.Sampai di halaman rumah, Luki kembali bersikap ke setelan awal. Dingin dan cuek. Dia juga tak peduli dengan kesulitan istrinya saat turun dari mobil karena rok menjuntai yang dikenakan Beby sempat terinjak kakinya sendiri dan hampir terjungkal namun Luki yang sudah berjalan mendahului istrinya terus saja berjalan, padahal dia mendengar pekikan kecil istrinya.“Aakkhh. Astaga, ada ya orang modelan kayak gitu. Amit-amit ya, ja
Sikap manis Luki semalam ternyata tidak bertahan hingga pagi hari karena setelah bangun pagi, Beby sudah tidak mendapati suaminya lagi. Saat Beby mencari keberadaan suaminya ke seluruh penjuru rumah dan menanyakan pada asisten rumah tangganya ternyata Luki sudah pergi sejak pagi pagi sekali. “Ternyata dia tidak berubah. Heh aku saja yang bodoh, terlalu terbuai sikap manisnya.”Beby tersenyum miris meratapi nasibnya yang lagi lagi tak sesuai dengan harapannya.Badannya masih terasa pegal dan ngilu di inti tubuhnya karena percintaan pertamanya semalam. Dia memilih untuk beristirahat di kamarnya sambil mengutak atik lagi laptopnya, mencoba peruntungan untuk bekerja secara remote karena dalam minggu ini dia tidak ada job merias.0812xxxx : “Morning Beby, apa kabarmu?”Beby : “Ini siapa ya?”0812xxxx : “Aku Dave, anaknya bu Mirna, apa kamu masih mengingatku?”Beby : “Oh bang Dave. Iya aku ingat. Ada apa bang?”0812xxxx : “Nggak apa apa, hanya ingin tahu kabarmu saja, gimana kabarmu ba
“Hanya satu tahun kita menikah, tidak lebih!” Bisikan maut Luki membuat Beby terperangah.Baru juga mereka masuk ke dalam rumah dan akan melepas semua properti pernikahan yang melekat di tubuh, namun si pengantin pria sudah mengultimatum dirinya dengan kata-kata yang super pedas.Meskipun acara pernikahan mereka berlangsung dengan sangat lancar, namun Luki Ferdinand, duda tampan kaya raya berusia 30 tahun tersebut memperlihatkan wajah dinginnya dan membisikkan kata-kata yang tidak pernah Beby bayangkan sebelumnya.Sebuah kalimat yang membuatnya nelangsa sebagai seorang istri yang tidak diinginkan.Kedua tangan Beby langsung berhenti bergerak saat melepas hiasan dan penjepit sanggul di kepalanya. Dia tercenung mencerna kalimat yang baru saja diucapkan pria yang kini sudah sah menjadi suaminya“Apa dia memang segitunya ya nggak mau nikah sama aku? Mana wajahnya udah kayak kulkas lima pintu lagi!” batin Beby melihat suaminya yang tak ada ekspresi ramah sedikitpun di wajahnya. Kemudian me
Sikap manis Luki semalam ternyata tidak bertahan hingga pagi hari karena setelah bangun pagi, Beby sudah tidak mendapati suaminya lagi. Saat Beby mencari keberadaan suaminya ke seluruh penjuru rumah dan menanyakan pada asisten rumah tangganya ternyata Luki sudah pergi sejak pagi pagi sekali. “Ternyata dia tidak berubah. Heh aku saja yang bodoh, terlalu terbuai sikap manisnya.”Beby tersenyum miris meratapi nasibnya yang lagi lagi tak sesuai dengan harapannya.Badannya masih terasa pegal dan ngilu di inti tubuhnya karena percintaan pertamanya semalam. Dia memilih untuk beristirahat di kamarnya sambil mengutak atik lagi laptopnya, mencoba peruntungan untuk bekerja secara remote karena dalam minggu ini dia tidak ada job merias.0812xxxx : “Morning Beby, apa kabarmu?”Beby : “Ini siapa ya?”0812xxxx : “Aku Dave, anaknya bu Mirna, apa kamu masih mengingatku?”Beby : “Oh bang Dave. Iya aku ingat. Ada apa bang?”0812xxxx : “Nggak apa apa, hanya ingin tahu kabarmu saja, gimana kabarmu ba
Wanita yang ada di hadapan Luki langsung melengos melihat adegan yang tidak semestinya dilihat. Luki juga langsung mengajak istrinya pergi tanpa membalas sapaan teman-temannya yang berpapasan dengannya.Beby menurut saja dengan apa yang dilakukan suaminya meskipun dirinya merasa seperti sebuah boneka hidup yang sedang dimanfaatkan suaminya. Ada rasa sesak di dadanya namun berusaha ia tahan sekuat tenaga.Di dalam mobil, mereka berdua saling diam. Beby juga sudah malas mengajak bicara suaminya karena tahu jika balasannya pasti malah akan semakin membuatnya terluka.Sampai di halaman rumah, Luki kembali bersikap ke setelan awal. Dingin dan cuek. Dia juga tak peduli dengan kesulitan istrinya saat turun dari mobil karena rok menjuntai yang dikenakan Beby sempat terinjak kakinya sendiri dan hampir terjungkal namun Luki yang sudah berjalan mendahului istrinya terus saja berjalan, padahal dia mendengar pekikan kecil istrinya.“Aakkhh. Astaga, ada ya orang modelan kayak gitu. Amit-amit ya, ja
Bab 10 Istriku Ternyata Wanita TangguhLuki sempat terpesona memandang penampilan istrinya yang seperti bidadari.“Cantik!” satu kata yang hanya bisa dibatin oleh Luki.“Ekhm .. sudah siap?” Luki menetralkan suaranya dan berusaha tetap bersikap seperti biasanya, datar dan terlihat tidak tertarik dengan sosok istrinya.“Sudah, ayo.” Beby berdiri dan berjalan di samping suaminya menuju ke mobil. Dia tidak bertanya lagi kemana suaminya akan membawanya pergi.Luki menghentikan mobilnya di depan hotel berbintang lima di pusat kota Jakarta. Dia memakai valet parking dan langsung menyerahkan kunci mobilnya kepada petugas.“Jangan keluar dulu,” ucap Luki saat tangan Beby sudah bersiap membuka pintu di sebelahnya.Beby diam saja, dia memilih menurut saja ucapan suaminya daripada nanti dibuat kesal sendiri.Untuk pertama kalinya Luki membukakan pintu mobil untuknya. Satu hal manis yang dilakukan pria itu yang membuat wajah Beby bersemu merah. Dia juga memberikan kode supaya mengaitkan tangan Be
Bab 9 Istriku Ternyata Wanita TangguhBeby sedang asyik bercerita dengan Eris tentang kehidupannya saat ini. Eris menggebu-gebu menanggapi nasib sahabatnya yang ternyata tidak seindah bayangannya. Menikah dengan duda tampan dan kaya serta menjadi pujaan banyak wanita ternyata malah menjamin kebahagiaan Beby.“Terus kamu masih mau bertahan dengannya sampai setahun? Nanti kalau dia mengambil ‘hak’nya padamu dan mencampakkanmu begitu saja. Yah rugi dong.”“Iya sih, masalahnya disini aku juga memikirkan ibu dan ayahku. Selama ini keluarga mas Luki yang membiayai pengobatan ayahku. Kalau tiba-tiba aku bercerai atau meninggalkan mas Luki, bisa kamu bayangkan gimana kecewanya kedua orang tuaku dan orang tua mas Luki yang sudah menaruh harapan besar dengan pernikahan ini? Aku juga bingung Er, mana mas Luki sekarang semakin semena-mena dan sering mengancam ingin meminta ‘hak’nya pula.”“Ya dia nggak salah juga sih Beb. Kan dia suami kamu dan dia juga berhak, cuma disini masalahnya nanti kalau
Beby memicingkan matanya dan mengedarkan pandangannya. Nyawanya belum sepenuhnya terkumpul dan mencerna dimana dirinya berada saat ini.“Astaga, kenapa aku bisa di dalam kamar mas Luki!” Dia langsung kaget dan menegakkan tubuhnya begitu sadar jika dirinya telah tidur di kamar suami kontraknya.Dia menoleh ke samping namun sudah tidak didapati keberadaan suaminya di dalam kamar ini. “Kenapa aku bisa disini? Sendirian pula!” gumannya.Setelah meregangkan kedua tangan dan badannya, dia menyibak selimut dan mengecek sebentar pada pakaian yang dikenakannya sebelum turun dari ranjang. “Oh masih lengkap. Eumm nggak sakit.”Beby memicingkan matanya sambil merasa-rasakan bagian intinya yang tidak ada rasa apa-apa karena menurut sepengetahuannya dari cerita teman-temannya kalau dirinya sampai ‘disentuh’ pertama kali oleh pria pasti merasakan sakit di inti tubuhnya.Beby berlari kecil menuju ke pintu keluar, dia buru-buru ingin ke kamarnya sebelum suaminya kembali ke kamarnya. Padahal Beby jug
Bab 7 Ternyata Istriku Wanita Tangguh“M-mas Lu-ki ... Aku tadi dari eum ...”“Masuk!”Luki terlihat sangat murka, membuat Beby ketakutan. Gadis itu mengekori suaminya masuk ke dalam dengan kepala terus menunduk meskipun belum tahu letak kesalahannya dimana.Suaminya baru berhenti saat sudah sampai di ruang tv. Dia kemudian duduk di sofa sambil menumpukan satu kakinya di atas lututnya yang lain. Terlihat gagah dan berkuasa penuh.“Seperti ini kelakuan perempuan yang sudah bersuami hmm? Pulang malam diantar laki-laki lain?”Suara Luki sudah meninggi penuh emosi. Tatapan matanya yang super tajam seolah menguliti Baby habis-habisan hingga gadis itu hanya bisa menutup mulutnya dengan bibir terlipat ke dalam.“Kamu tidak terima karena aku tidak mau menyentuhmu lalu kamu mencari kepuasan di luar dengan laki-laki lain hah? Dasar jablay!”PlakSatu tamparan mendarat mulus di pipi kiri Luki“Aarrgghhh!”Posisi Beby sangat tidak menguntungkan karena dia sedikit menunduk saat menampar suaminya.
Bab 6Selama seharian Beby menangis di dalam kamar. Luki juga tidak berpamitan padanya saat keluar sambil membawa koper yang berbeda dari tadi yang telah disiapkannya. Dia mengusap wajahnya kasar dan meminta sopirnya untuk terus menjalankan mobilnya menuju ke bandara.“San, nanti kalau ada apa-apa sama istriku, kamu langsung beritahu aku. Pastikan dia baik-baik saja dan antarkan dia kemana saja dia pergi.” Meskipun sikap Luki tidak baik jika berhadapan langsung dengan Beby, namun dia tidak bisa mengabaikannya begitu saja. Dia sudah dewasa dan memiliki akal sehat, dia tahu statusnya sebagai suami dari Beby, jadi meskipun pernikahannya akan berakhir dalam jangka waktu yang telah ditentukannya namun dia tetap merasa memiliki tanggung jawab kepada gadis itu. “Baik pak.” Santo mengangguk sambil pandangannya tetap lurus ke depan. Diam-diam dia menyunggingkan senyum tipisnya mendengar perhatian kecil tuannya pada istrinya. Santo dan bi Surti sering mengobrol dan berghibah tentang kehidupan
Luki menautkan tangannya di tangan mungil istrinya begitu mereka turun dari mobil. Dia melakukan hal ini semata-mata hanya untuk berakting. Dia akan mencoba meyakinkan semua orang kalau dia dan istrinya sudah bisa menerima pernikahan mereka supaya tidak ada lagi ocehan dan pertanyaan dari para orang tua mereka tentang pernikahan hasil perjodohan ini.Beby dan Luki sepakat untuk memperlihatkan keharmonisan hubungan mereka sebelum turun dari mobil tadi, dan hal ini juga berlaku jika mereka sedang berada di luar rumah dan saat bertemu orang lain.“Tolong tenanglah saat kita sampai di dalam nanti. Ayah sedang dioperasi dan ibu serta adikmu sedang menunggunya saat ini.” Luki memberitahu Beby pelan-pelan sambil mereka jalan menuju ruang operasi.DegJantung Beby terasa berhenti seketika. “Dioperasi, ayah kenapa dioperasi lagi? Bukannya penyakit jantungnya sudah membaik?” gumam Beby yang masih terdengar oleh suaminya.“Mas ayo cepat, aku ingin segera bertemu dengan ibu.” Tak peduli lagi deng
Pekerjaannya sebagai pucuk pimpinan di perusahaan miliknya sendiri yang bergerak di bidang IT menjadikannya seseorang yang harus bisa memanage waktu dengan baik. Dia paling tidak suka menyia-nyiakan waktu dan dikenal sebagai orang yang selalu tepat waktu jika melakukan janji temu seperti sekarang ini. Jadi jangan harap sebuah toleransi keterlambatan waktu jika ada meeting dengan seorang Luki Ferdinand. Seperti saat ini, pria muda tampan kaya raya itu sudah duduk dengan tenang di sebuah western restaurant menunggu kliennya. Namun baru saja duduk, ponselnya berbunyi dan di layarnya menampilkan tulisan “my mom”. Luki mendesah berat namun mau tak mau menerima panggilan dari sang mama.“Ya ma. Luki lagi meeting sama klien.” Luki sengaja merendahkan volume suaranya supaya mamanya percaya, padahal kenyataannya dia masih menunggu kliennya datang. Dia tahu pasti mamanya akan mencecarnya tentang urusannya bersama Beby, jadi dia terpaksa sedikit berbohong.Dan benar saja, Kina sedikit terkejut