Pekerjaannya sebagai pucuk pimpinan di perusahaan miliknya sendiri yang bergerak di bidang IT menjadikannya seseorang yang harus bisa memanage waktu dengan baik. Dia paling tidak suka menyia-nyiakan waktu dan dikenal sebagai orang yang selalu tepat waktu jika melakukan janji temu seperti sekarang ini. Jadi jangan harap sebuah toleransi keterlambatan waktu jika ada meeting dengan seorang Luki Ferdinand.
Seperti saat ini, pria muda tampan kaya raya itu sudah duduk dengan tenang di sebuah western restaurant menunggu kliennya. Namun baru saja duduk, ponselnya berbunyi dan di layarnya menampilkan tulisan “my mom”. Luki mendesah berat namun mau tak mau menerima panggilan dari sang mama.
“Ya ma. Luki lagi meeting sama klien.” Luki sengaja merendahkan volume suaranya supaya mamanya percaya, padahal kenyataannya dia masih menunggu kliennya datang. Dia tahu pasti mamanya akan mencecarnya tentang urusannya bersama Beby, jadi dia terpaksa sedikit berbohong.
Dan benar saja, Kina sedikit terkejut dengan apa yang sedang dilakukannya saat ini.
“Dasar keterlaluan. Setelah meeting, telpon mama balik! Awas kalau nggak!”
Kina sudah ingin sekali memaki anaknya karena waktu cuti yang harusnya digunakan untuk bulan madu malah digunakan untuk bekerja dan malah meninggalkan Beby sendirian demi meeting dengan klien.
Di sebuah rumah sakit, seorang wanita paruh baya sedang berbicara serius dengan seorang dokter.
“Suami ibu harus dioperasi saat ini juga karena pembuluh darahnya sudah pecah.”
Wanita yang kini sedang sendirian di ruangan dokter tersebut seketika merasa seluruh tulang di tubuhnya seperti terlepas semuanya dari tubuhnya.
“Apa harus dok? Bagaimana kemungkinannya untuk selamat jika sudah menjalani operasi?”
Wanita yang melahirkan Beby tersebut terlihat sangat khawatir.
Dokter kemudian menjelaskan kemungkinan kemungkinan yang terjadi jika papa Beby tidak segera dioperasi. Jeni akhirnya menyetujuinya dan menggunakan uang pemberian keluarga Ferdinand untuk biaya operasi suaminya. Dia juga segera menghubungi anak-anaknya tentang kondisi ayah mereka.
Awalnya Jeni hanya menghubungi Sherin, adik Beby yang masih berusia sembilan belas tahun dan masih berkuliah.
Namun setelah menghubungi Sherin, Jeni merasa ragu saat akan menelpon anak sulungnya. Putrinya itu sudah menjadi milik orang lain dan kini sedang berbulan madu. Dia takut mengganggu waktunya.
“Ditelpon nggak ya? Apa sebaiknya aku menelpon Luki dulu?” gumam Jeni sambil setengah meremas ponselnya.
Jeni : “Halo Luki, apa Beby sedang bersamamu?”
Luki : “Ya bu, ada apa? Saya sedang di luar. Beby di rumah.”
Jeni : “Oh maaf kalau gitu. Ini ibu cuma mau mengabarkan kalau ayahnya Beby akan dioperasi sore ini. Tadi ibu nelpon Beby tapi nggak diangkat.”
Luki : “Iya bu, nanti saya sampaikan. Ayah dirawat di rumah sakit mana bu?”
Jeni : “Di RS Fatmawati nak.”
Luki : “Oke. Semoga ayah baik-baik saja ya bu dan operasinya berjalan dengan lancar.”
Jeni : “Aamin. Terimakasih nak Luki.”
Luki baru saja selesai meeting dengan kliennya saat menerima telepon dari ibu mertuanya. Meskipun dia selalu bersikap dingin dan ketus dengan Beby, namun dia bisa menempatkan diri dan berbicara sopan dengan kedua mertuanya.
Dia memutuskan untuk tidak jadi melanjutkan agendanya ke kantor hari ini. Dia meminta Santo untuk kembali ke rumah untuk menjemput Beby tanpa memberitahu istrinya lebih dulu. Dia malah menghubungi Kina karena tadi mamanya yang super cerewet itu memintanya untuk menelpon balik.
Luki : “Hal …”
Kina : “Akhirnya kamu nelpon balik mama juga, kirain lupa. Besok Sabtu kita dinner bersama. Tante Shena dan om Wilman datang ke Indonesia. Jangan lupa ajak istrimu.”
Luki : “Hmm.”
Kina : “Nanti pulangnya jangan terlalu larut. Ingat kalau kamu sekarang sudah memiliki istri yang menunggumu di rumah dan butuh perhatianmu juga.”
Luki : “Ini juga mau pulang. Tadi bu Jeni telpon kalau ayahnya Beby mau dioperasi sore ini. Kita mau kesana sekarang."
Kina : "Ya ampun. Yaudah mama nanti juga nyusul kalian."
***
"Ganti baju, kita ke rumah sakit sekarang!"
Sesampainya di rumah, Luki langsung masuk ke dalam kamar istrinya tanpa mengetuk pintu dulu dan dengan seenaknya menyuruh.
Beby sampai terlonjak karena saking kagetnya. "Dasar nggak sopan! Permisi dulu kalau mau masuk kamar orang!"
"Kamu tidak ingat kalau ini rumahku?"
Luki berkata dengan sombongnya. Dia langsung keluar setelah mengatakannya tanpa menunggu balasan dari Beby yang mulutnya sampai terbuka dan menutup dengan sendirinya.
"Tadi dia bilang ke rumah sakit. Siapa yang sakit? Apa ayah sakit lagi?"
Beby hanya bisa bertanya-tanya sendiri dan langsung mengganti pakaiannya.
Beby segera memakai pakaian seadanya yang baru saja datang, tadi baru dibeli dari online shop menggunakan ekspedisi super kilat. Dress warna peach selutut dengan layer tipis di lengannya dan dipadukan dengan sepatu hak rendah berwarna putih. Beby terlihat fresh dan sangat manis, ditambah gaya rambutnya yang dikuncir tengah dengan poni tipis membuatnya lebih muda dari umurnya.
“Siapa yang sakit, Mas?”
Luki menoleh mendengar suara yang selama beberapa hari terakhir tak asing baginya. Ada sebuah perasaan aneh seperti aliran listrik berarus rendah yang menyengat perasaannya yang selalu ditepis ketika Beby memanggilnya dengan sebutan ‘mas’.
Dia menyisir sekilas penampilan istrinya. Wajah mungil yang manis dengan hidung lancip dan mata lebar, bibir tipis namun tebal di bagian tengahnya berwarna merah muda dan mengkilap. Badannya yang langsing namun berisi di bagian semestinya membuat Luki terpesona dan hampir terhipnotis dibuatnya. Namun bukan Luki namanya jika tidak bisa mengendalikan diri. Dia segera sadar dan membalikkan tubuhnya lagi setelah menjawab pertanyaan istrinya.
“Nanti kamu juga tahu.”
Luki tak langsung memberitahu, dia tak ingin melihat istrinya panik.
Beby segera mengekor suaminya yang telah lebih dulu keluar dari rumah tanpa mau repot-repot menunggunya. Mereka berdua duduk di kursi penumpang belakang karena saat ini mereka pergi diantar oleh Santo.
“Mas …”
“Hmm.”
Luki hanya menjawab dengan gumaman, tanpa menoleh atau melirik sedikitpun kepada Beby yang sudah mengubah posisi duduknya hingga menghadap padanya. Beby terlalu kepo dengan apa yang sedang dilihat suaminya karena sejak masuk ke dalam mobil, suaminya tersebut langsung sibuk dengan ponselnya.
“Lagi chat-an sama pacarnya ya?” tanya Beby dengan kepala melongok ke layar ponsel suaminya yang masih menyala dan terlihat jelas sedang membuka aplikasi chat.
“Heh sok tahu!” Luki mendengus pelan dengan sudut bibir terangkat dan menolehkan kepalanya ke wajah istrinya yang masih terlihat ingin tahu.
“Bukan sok tahu tapi aku ingin tahu, bukannya tadi aku bertanya padamu, Mas?” balas Beby seolah tak takut dengan tatapan suaminya yang terlihat mengintimidasinya. Jangan lupakan senyum manisnya yang tercetak jelas di wajahnya.
Tanpa diduga, Luki malah ikut memajukan badannya yang membuat Beby kelabakan. Gadis itu reflek memundurkan badannya hingga punggungnya menyentuh sandaran kursi bagian pojok. Luki yang sudah kadung kesal dengan pertanyaan Beby semakin mencondongkan tubuhnya hingga menghimpit tubuh istrinya. Tatapannya sangat tajam dan membuat Beby menjadi ketakutan dibuatnya.
“Mas, kamu mau apa?” Beby sudah memejamkan matanya begitu erat saat hembusan nafas segar suaminya menyapu wajahnya.
Luki menautkan tangannya di tangan mungil istrinya begitu mereka turun dari mobil. Dia melakukan hal ini semata-mata hanya untuk berakting. Dia akan mencoba meyakinkan semua orang kalau dia dan istrinya sudah bisa menerima pernikahan mereka supaya tidak ada lagi ocehan dan pertanyaan dari para orang tua mereka tentang pernikahan hasil perjodohan ini.Beby dan Luki sepakat untuk memperlihatkan keharmonisan hubungan mereka sebelum turun dari mobil tadi, dan hal ini juga berlaku jika mereka sedang berada di luar rumah dan saat bertemu orang lain.“Tolong tenanglah saat kita sampai di dalam nanti. Ayah sedang dioperasi dan ibu serta adikmu sedang menunggunya saat ini.” Luki memberitahu Beby pelan-pelan sambil mereka jalan menuju ruang operasi.DegJantung Beby terasa berhenti seketika. “Dioperasi, ayah kenapa dioperasi lagi? Bukannya penyakit jantungnya sudah membaik?” gumam Beby yang masih terdengar oleh suaminya.“Mas ayo cepat, aku ingin segera bertemu dengan ibu.” Tak peduli lagi deng
Bab 6Selama seharian Beby menangis di dalam kamar. Luki juga tidak berpamitan padanya saat keluar sambil membawa koper yang berbeda dari tadi yang telah disiapkannya. Dia mengusap wajahnya kasar dan meminta sopirnya untuk terus menjalankan mobilnya menuju ke bandara.“San, nanti kalau ada apa-apa sama istriku, kamu langsung beritahu aku. Pastikan dia baik-baik saja dan antarkan dia kemana saja dia pergi.” Meskipun sikap Luki tidak baik jika berhadapan langsung dengan Beby, namun dia tidak bisa mengabaikannya begitu saja. Dia sudah dewasa dan memiliki akal sehat, dia tahu statusnya sebagai suami dari Beby, jadi meskipun pernikahannya akan berakhir dalam jangka waktu yang telah ditentukannya namun dia tetap merasa memiliki tanggung jawab kepada gadis itu. “Baik pak.” Santo mengangguk sambil pandangannya tetap lurus ke depan. Diam-diam dia menyunggingkan senyum tipisnya mendengar perhatian kecil tuannya pada istrinya. Santo dan bi Surti sering mengobrol dan berghibah tentang kehidupan
Bab 7 Ternyata Istriku Wanita Tangguh“M-mas Lu-ki ... Aku tadi dari eum ...”“Masuk!”Luki terlihat sangat murka, membuat Beby ketakutan. Gadis itu mengekori suaminya masuk ke dalam dengan kepala terus menunduk meskipun belum tahu letak kesalahannya dimana.Suaminya baru berhenti saat sudah sampai di ruang tv. Dia kemudian duduk di sofa sambil menumpukan satu kakinya di atas lututnya yang lain. Terlihat gagah dan berkuasa penuh.“Seperti ini kelakuan perempuan yang sudah bersuami hmm? Pulang malam diantar laki-laki lain?”Suara Luki sudah meninggi penuh emosi. Tatapan matanya yang super tajam seolah menguliti Baby habis-habisan hingga gadis itu hanya bisa menutup mulutnya dengan bibir terlipat ke dalam.“Kamu tidak terima karena aku tidak mau menyentuhmu lalu kamu mencari kepuasan di luar dengan laki-laki lain hah? Dasar jablay!”PlakSatu tamparan mendarat mulus di pipi kiri Luki“Aarrgghhh!”Posisi Beby sangat tidak menguntungkan karena dia sedikit menunduk saat menampar suaminya.
Beby memicingkan matanya dan mengedarkan pandangannya. Nyawanya belum sepenuhnya terkumpul dan mencerna dimana dirinya berada saat ini.“Astaga, kenapa aku bisa di dalam kamar mas Luki!” Dia langsung kaget dan menegakkan tubuhnya begitu sadar jika dirinya telah tidur di kamar suami kontraknya.Dia menoleh ke samping namun sudah tidak didapati keberadaan suaminya di dalam kamar ini. “Kenapa aku bisa disini? Sendirian pula!” gumannya.Setelah meregangkan kedua tangan dan badannya, dia menyibak selimut dan mengecek sebentar pada pakaian yang dikenakannya sebelum turun dari ranjang. “Oh masih lengkap. Eumm nggak sakit.”Beby memicingkan matanya sambil merasa-rasakan bagian intinya yang tidak ada rasa apa-apa karena menurut sepengetahuannya dari cerita teman-temannya kalau dirinya sampai ‘disentuh’ pertama kali oleh pria pasti merasakan sakit di inti tubuhnya.Beby berlari kecil menuju ke pintu keluar, dia buru-buru ingin ke kamarnya sebelum suaminya kembali ke kamarnya. Padahal Beby jug
Bab 9 Istriku Ternyata Wanita TangguhBeby sedang asyik bercerita dengan Eris tentang kehidupannya saat ini. Eris menggebu-gebu menanggapi nasib sahabatnya yang ternyata tidak seindah bayangannya. Menikah dengan duda tampan dan kaya serta menjadi pujaan banyak wanita ternyata malah menjamin kebahagiaan Beby.“Terus kamu masih mau bertahan dengannya sampai setahun? Nanti kalau dia mengambil ‘hak’nya padamu dan mencampakkanmu begitu saja. Yah rugi dong.”“Iya sih, masalahnya disini aku juga memikirkan ibu dan ayahku. Selama ini keluarga mas Luki yang membiayai pengobatan ayahku. Kalau tiba-tiba aku bercerai atau meninggalkan mas Luki, bisa kamu bayangkan gimana kecewanya kedua orang tuaku dan orang tua mas Luki yang sudah menaruh harapan besar dengan pernikahan ini? Aku juga bingung Er, mana mas Luki sekarang semakin semena-mena dan sering mengancam ingin meminta ‘hak’nya pula.”“Ya dia nggak salah juga sih Beb. Kan dia suami kamu dan dia juga berhak, cuma disini masalahnya nanti kalau
Bab 10 Istriku Ternyata Wanita TangguhLuki sempat terpesona memandang penampilan istrinya yang seperti bidadari.“Cantik!” satu kata yang hanya bisa dibatin oleh Luki.“Ekhm .. sudah siap?” Luki menetralkan suaranya dan berusaha tetap bersikap seperti biasanya, datar dan terlihat tidak tertarik dengan sosok istrinya.“Sudah, ayo.” Beby berdiri dan berjalan di samping suaminya menuju ke mobil. Dia tidak bertanya lagi kemana suaminya akan membawanya pergi.Luki menghentikan mobilnya di depan hotel berbintang lima di pusat kota Jakarta. Dia memakai valet parking dan langsung menyerahkan kunci mobilnya kepada petugas.“Jangan keluar dulu,” ucap Luki saat tangan Beby sudah bersiap membuka pintu di sebelahnya.Beby diam saja, dia memilih menurut saja ucapan suaminya daripada nanti dibuat kesal sendiri.Untuk pertama kalinya Luki membukakan pintu mobil untuknya. Satu hal manis yang dilakukan pria itu yang membuat wajah Beby bersemu merah. Dia juga memberikan kode supaya mengaitkan tangan Be
Wanita yang ada di hadapan Luki langsung melengos melihat adegan yang tidak semestinya dilihat. Luki juga langsung mengajak istrinya pergi tanpa membalas sapaan teman-temannya yang berpapasan dengannya.Beby menurut saja dengan apa yang dilakukan suaminya meskipun dirinya merasa seperti sebuah boneka hidup yang sedang dimanfaatkan suaminya. Ada rasa sesak di dadanya namun berusaha ia tahan sekuat tenaga.Di dalam mobil, mereka berdua saling diam. Beby juga sudah malas mengajak bicara suaminya karena tahu jika balasannya pasti malah akan semakin membuatnya terluka.Sampai di halaman rumah, Luki kembali bersikap ke setelan awal. Dingin dan cuek. Dia juga tak peduli dengan kesulitan istrinya saat turun dari mobil karena rok menjuntai yang dikenakan Beby sempat terinjak kakinya sendiri dan hampir terjungkal namun Luki yang sudah berjalan mendahului istrinya terus saja berjalan, padahal dia mendengar pekikan kecil istrinya.“Aakkhh. Astaga, ada ya orang modelan kayak gitu. Amit-amit ya, ja
Sikap manis Luki semalam ternyata tidak bertahan hingga pagi hari karena setelah bangun pagi, Beby sudah tidak mendapati suaminya lagi. Saat Beby mencari keberadaan suaminya ke seluruh penjuru rumah dan menanyakan pada asisten rumah tangganya ternyata Luki sudah pergi sejak pagi pagi sekali. “Ternyata dia tidak berubah. Heh aku saja yang bodoh, terlalu terbuai sikap manisnya.”Beby tersenyum miris meratapi nasibnya yang lagi lagi tak sesuai dengan harapannya.Badannya masih terasa pegal dan ngilu di inti tubuhnya karena percintaan pertamanya semalam. Dia memilih untuk beristirahat di kamarnya sambil mengutak atik lagi laptopnya, mencoba peruntungan untuk bekerja secara remote karena dalam minggu ini dia tidak ada job merias.0812xxxx : “Morning Beby, apa kabarmu?”Beby : “Ini siapa ya?”0812xxxx : “Aku Dave, anaknya bu Mirna, apa kamu masih mengingatku?”Beby : “Oh bang Dave. Iya aku ingat. Ada apa bang?”0812xxxx : “Nggak apa apa, hanya ingin tahu kabarmu saja, gimana kabarmu ba
Sikap manis Luki semalam ternyata tidak bertahan hingga pagi hari karena setelah bangun pagi, Beby sudah tidak mendapati suaminya lagi. Saat Beby mencari keberadaan suaminya ke seluruh penjuru rumah dan menanyakan pada asisten rumah tangganya ternyata Luki sudah pergi sejak pagi pagi sekali. “Ternyata dia tidak berubah. Heh aku saja yang bodoh, terlalu terbuai sikap manisnya.”Beby tersenyum miris meratapi nasibnya yang lagi lagi tak sesuai dengan harapannya.Badannya masih terasa pegal dan ngilu di inti tubuhnya karena percintaan pertamanya semalam. Dia memilih untuk beristirahat di kamarnya sambil mengutak atik lagi laptopnya, mencoba peruntungan untuk bekerja secara remote karena dalam minggu ini dia tidak ada job merias.0812xxxx : “Morning Beby, apa kabarmu?”Beby : “Ini siapa ya?”0812xxxx : “Aku Dave, anaknya bu Mirna, apa kamu masih mengingatku?”Beby : “Oh bang Dave. Iya aku ingat. Ada apa bang?”0812xxxx : “Nggak apa apa, hanya ingin tahu kabarmu saja, gimana kabarmu ba
Wanita yang ada di hadapan Luki langsung melengos melihat adegan yang tidak semestinya dilihat. Luki juga langsung mengajak istrinya pergi tanpa membalas sapaan teman-temannya yang berpapasan dengannya.Beby menurut saja dengan apa yang dilakukan suaminya meskipun dirinya merasa seperti sebuah boneka hidup yang sedang dimanfaatkan suaminya. Ada rasa sesak di dadanya namun berusaha ia tahan sekuat tenaga.Di dalam mobil, mereka berdua saling diam. Beby juga sudah malas mengajak bicara suaminya karena tahu jika balasannya pasti malah akan semakin membuatnya terluka.Sampai di halaman rumah, Luki kembali bersikap ke setelan awal. Dingin dan cuek. Dia juga tak peduli dengan kesulitan istrinya saat turun dari mobil karena rok menjuntai yang dikenakan Beby sempat terinjak kakinya sendiri dan hampir terjungkal namun Luki yang sudah berjalan mendahului istrinya terus saja berjalan, padahal dia mendengar pekikan kecil istrinya.“Aakkhh. Astaga, ada ya orang modelan kayak gitu. Amit-amit ya, ja
Bab 10 Istriku Ternyata Wanita TangguhLuki sempat terpesona memandang penampilan istrinya yang seperti bidadari.“Cantik!” satu kata yang hanya bisa dibatin oleh Luki.“Ekhm .. sudah siap?” Luki menetralkan suaranya dan berusaha tetap bersikap seperti biasanya, datar dan terlihat tidak tertarik dengan sosok istrinya.“Sudah, ayo.” Beby berdiri dan berjalan di samping suaminya menuju ke mobil. Dia tidak bertanya lagi kemana suaminya akan membawanya pergi.Luki menghentikan mobilnya di depan hotel berbintang lima di pusat kota Jakarta. Dia memakai valet parking dan langsung menyerahkan kunci mobilnya kepada petugas.“Jangan keluar dulu,” ucap Luki saat tangan Beby sudah bersiap membuka pintu di sebelahnya.Beby diam saja, dia memilih menurut saja ucapan suaminya daripada nanti dibuat kesal sendiri.Untuk pertama kalinya Luki membukakan pintu mobil untuknya. Satu hal manis yang dilakukan pria itu yang membuat wajah Beby bersemu merah. Dia juga memberikan kode supaya mengaitkan tangan Be
Bab 9 Istriku Ternyata Wanita TangguhBeby sedang asyik bercerita dengan Eris tentang kehidupannya saat ini. Eris menggebu-gebu menanggapi nasib sahabatnya yang ternyata tidak seindah bayangannya. Menikah dengan duda tampan dan kaya serta menjadi pujaan banyak wanita ternyata malah menjamin kebahagiaan Beby.“Terus kamu masih mau bertahan dengannya sampai setahun? Nanti kalau dia mengambil ‘hak’nya padamu dan mencampakkanmu begitu saja. Yah rugi dong.”“Iya sih, masalahnya disini aku juga memikirkan ibu dan ayahku. Selama ini keluarga mas Luki yang membiayai pengobatan ayahku. Kalau tiba-tiba aku bercerai atau meninggalkan mas Luki, bisa kamu bayangkan gimana kecewanya kedua orang tuaku dan orang tua mas Luki yang sudah menaruh harapan besar dengan pernikahan ini? Aku juga bingung Er, mana mas Luki sekarang semakin semena-mena dan sering mengancam ingin meminta ‘hak’nya pula.”“Ya dia nggak salah juga sih Beb. Kan dia suami kamu dan dia juga berhak, cuma disini masalahnya nanti kalau
Beby memicingkan matanya dan mengedarkan pandangannya. Nyawanya belum sepenuhnya terkumpul dan mencerna dimana dirinya berada saat ini.“Astaga, kenapa aku bisa di dalam kamar mas Luki!” Dia langsung kaget dan menegakkan tubuhnya begitu sadar jika dirinya telah tidur di kamar suami kontraknya.Dia menoleh ke samping namun sudah tidak didapati keberadaan suaminya di dalam kamar ini. “Kenapa aku bisa disini? Sendirian pula!” gumannya.Setelah meregangkan kedua tangan dan badannya, dia menyibak selimut dan mengecek sebentar pada pakaian yang dikenakannya sebelum turun dari ranjang. “Oh masih lengkap. Eumm nggak sakit.”Beby memicingkan matanya sambil merasa-rasakan bagian intinya yang tidak ada rasa apa-apa karena menurut sepengetahuannya dari cerita teman-temannya kalau dirinya sampai ‘disentuh’ pertama kali oleh pria pasti merasakan sakit di inti tubuhnya.Beby berlari kecil menuju ke pintu keluar, dia buru-buru ingin ke kamarnya sebelum suaminya kembali ke kamarnya. Padahal Beby jug
Bab 7 Ternyata Istriku Wanita Tangguh“M-mas Lu-ki ... Aku tadi dari eum ...”“Masuk!”Luki terlihat sangat murka, membuat Beby ketakutan. Gadis itu mengekori suaminya masuk ke dalam dengan kepala terus menunduk meskipun belum tahu letak kesalahannya dimana.Suaminya baru berhenti saat sudah sampai di ruang tv. Dia kemudian duduk di sofa sambil menumpukan satu kakinya di atas lututnya yang lain. Terlihat gagah dan berkuasa penuh.“Seperti ini kelakuan perempuan yang sudah bersuami hmm? Pulang malam diantar laki-laki lain?”Suara Luki sudah meninggi penuh emosi. Tatapan matanya yang super tajam seolah menguliti Baby habis-habisan hingga gadis itu hanya bisa menutup mulutnya dengan bibir terlipat ke dalam.“Kamu tidak terima karena aku tidak mau menyentuhmu lalu kamu mencari kepuasan di luar dengan laki-laki lain hah? Dasar jablay!”PlakSatu tamparan mendarat mulus di pipi kiri Luki“Aarrgghhh!”Posisi Beby sangat tidak menguntungkan karena dia sedikit menunduk saat menampar suaminya.
Bab 6Selama seharian Beby menangis di dalam kamar. Luki juga tidak berpamitan padanya saat keluar sambil membawa koper yang berbeda dari tadi yang telah disiapkannya. Dia mengusap wajahnya kasar dan meminta sopirnya untuk terus menjalankan mobilnya menuju ke bandara.“San, nanti kalau ada apa-apa sama istriku, kamu langsung beritahu aku. Pastikan dia baik-baik saja dan antarkan dia kemana saja dia pergi.” Meskipun sikap Luki tidak baik jika berhadapan langsung dengan Beby, namun dia tidak bisa mengabaikannya begitu saja. Dia sudah dewasa dan memiliki akal sehat, dia tahu statusnya sebagai suami dari Beby, jadi meskipun pernikahannya akan berakhir dalam jangka waktu yang telah ditentukannya namun dia tetap merasa memiliki tanggung jawab kepada gadis itu. “Baik pak.” Santo mengangguk sambil pandangannya tetap lurus ke depan. Diam-diam dia menyunggingkan senyum tipisnya mendengar perhatian kecil tuannya pada istrinya. Santo dan bi Surti sering mengobrol dan berghibah tentang kehidupan
Luki menautkan tangannya di tangan mungil istrinya begitu mereka turun dari mobil. Dia melakukan hal ini semata-mata hanya untuk berakting. Dia akan mencoba meyakinkan semua orang kalau dia dan istrinya sudah bisa menerima pernikahan mereka supaya tidak ada lagi ocehan dan pertanyaan dari para orang tua mereka tentang pernikahan hasil perjodohan ini.Beby dan Luki sepakat untuk memperlihatkan keharmonisan hubungan mereka sebelum turun dari mobil tadi, dan hal ini juga berlaku jika mereka sedang berada di luar rumah dan saat bertemu orang lain.“Tolong tenanglah saat kita sampai di dalam nanti. Ayah sedang dioperasi dan ibu serta adikmu sedang menunggunya saat ini.” Luki memberitahu Beby pelan-pelan sambil mereka jalan menuju ruang operasi.DegJantung Beby terasa berhenti seketika. “Dioperasi, ayah kenapa dioperasi lagi? Bukannya penyakit jantungnya sudah membaik?” gumam Beby yang masih terdengar oleh suaminya.“Mas ayo cepat, aku ingin segera bertemu dengan ibu.” Tak peduli lagi deng
Pekerjaannya sebagai pucuk pimpinan di perusahaan miliknya sendiri yang bergerak di bidang IT menjadikannya seseorang yang harus bisa memanage waktu dengan baik. Dia paling tidak suka menyia-nyiakan waktu dan dikenal sebagai orang yang selalu tepat waktu jika melakukan janji temu seperti sekarang ini. Jadi jangan harap sebuah toleransi keterlambatan waktu jika ada meeting dengan seorang Luki Ferdinand. Seperti saat ini, pria muda tampan kaya raya itu sudah duduk dengan tenang di sebuah western restaurant menunggu kliennya. Namun baru saja duduk, ponselnya berbunyi dan di layarnya menampilkan tulisan “my mom”. Luki mendesah berat namun mau tak mau menerima panggilan dari sang mama.“Ya ma. Luki lagi meeting sama klien.” Luki sengaja merendahkan volume suaranya supaya mamanya percaya, padahal kenyataannya dia masih menunggu kliennya datang. Dia tahu pasti mamanya akan mencecarnya tentang urusannya bersama Beby, jadi dia terpaksa sedikit berbohong.Dan benar saja, Kina sedikit terkejut