Beranda / Romansa / Istriku Teman Anakku / Bab 201: Ingin Selidiki Bana Harnady

Share

Bab 201: Ingin Selidiki Bana Harnady

Penulis: mrd_bb
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-13 17:50:53

“Masri…sudah kukatakan, kita sekarang bukan orang lain, kamu jatuhnya kemenakanku sekarang, melalui Bana Harnady dan pastinya ipar kamu, Celica anakku tersebut. Asal kamu tahu, aku pun di tipu Bana Harnady hingga 100 miliaran..!” cetus Olly Bantano dengan wajah serius.

Masri kaget, tapi hanya sesaat dia malah tertawa kecil mendengar ucapan Olly Bantano yang dianggapnya mulai ngelantur ini.

“Entah sandiwara apalagi yang kamu lakukan saat ini, Roy Sumanjaya sudah sebut kamu terlibat pembunuhan orang tuaku, lalu kamu sebut dalang pelakunya Bana Harnady, kini kamu ngaku ditipu 100 miliar oleh orang yang kamu sebut keponakan tersebut."

"Padahal kamu punya anak buah, bahkan nekat-nekat, kenapa tak kamu rampas saja uang itu. Apalagi dia juga keponakan kamu sendiri?” dengus Masri seakan ejek si tua yang dia anggap penuh manipulatif ini.

Secara tak terduga Olly Bantano menghela nafas panjang, lalu wajahnya kini kembali serius.

“Aku sudah berkali-kali mencoba, tapi hasilnya…!” Tiba-tiba Olly
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istriku Teman Anakku   Bab 202: Tak Sengaja Kembali Bertemu Lagi

    “Tapi…aku khawatir di sana akan sangat berbahaya Wi?” Masri masih sangsi, dia takut terjadi apa-apa dengan si cantik ini.“Tenang Bang, aku janji bisa jaga diri, mungkin juga aku berguna kelak buat Abang!” janji Dewi, Masri pun tak bisa berbuat apa-apa Dewi tetap ngotot sekali.Malam itu juga Dewi menelpon kakeknya, dan bilang saat ini sedang bersama keluarga ‘sendiri’, yang juga paman adiknya. Mendengar ini, Masri senyum saja, rasa sayang sudah ada padanya.“Soal mencari Erwin, kita sambil jalan yaa, aku akan minta anak buahku di Polres untuk terus lacak di mana Erwin bersembunyi,” janji Masri, karena dia sudah terlanjur berjanji akan bantu Dewi.Untuk melacak di mana Paman-nya tersebut bersembunyi, usai membunuh dan merampas sertifikat serta tabungan neneknya.Setelah mengatur akan ke Papua secepatnya, keduanya tidur di kamar masing-masing. Masri sengaja ambil dua kamar di hotel ini, dia tak ingin ‘khilaf’ dengan kaka keponakannya tersebut.Melihat Dewi, Masri bisa melupakan Atiqah,

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-14
  • Istriku Teman Anakku   Bab 203: Sadar Tapi Sudah Terlanjur Pergi

    “Eh sebentar, nama kamu siapa dek?” Dewi tiba-tiba saja bertanya, sebelum beranjak dari kursinya menyusul Masri yang sudah duluan ke mobil.“Aldi kak, makasih ya Kak, juga buat Om tadi…selamat jalan hati-hati ya!” sahut Aldi dan hanya memperhatikan keduanya masuk ke dalam mobil dan meluncur menuju bandara.Masri terpaksa agak tergesa-gesa, karena waktu mereka mepet, untuk terbang transit ke Jakarta, lalu ke Makasar, dan kelak ke Papua.Aldi tentu saja melongo dan geleng-geleng kepala melihat banyaknya uang yang diberikan Masri.Dan inilah juga kesalahan Aldi, kenapa dia tak cerita kalau dulu pernah di tolong Masri.“Hebat sekali Om Masri ini, uangnya banyak betul, enteng banget ngasih uang tak sedikit ini.” gumam Aldi, yang tak menyangka akan dapat rejek nomplok lagi.Lalu berkali-kali ucap syukur.“Alhamdulillah, mungkin berkat zikir yang selalu aku lakukan setiap saat, Allah beri aku rejeki yang terduga melalui Om Masri.” batin Aldi, sambil meraba tasbeh kecilnya di saku baju.Remaj

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-14
  • Istriku Teman Anakku   Bab 204: Godaan Itu Datang Juga

    Begitu balik ke kamar, Masri kembali harus meredakan nafsunya, dengan santainya Dewi duduk sambil rebahan di kasur melihat tayangan TV.Pahanya yang mulus dan berbulu halus terpampang jelas. Dewi benar-benar menurun 100% kecantikan Tante Renita saat muda, yang membuat seorang Gibran pun sampai mabuk kepayang.Masri lupa dengan semua wanita yang pernah dekat dengannya, Dewi memilik aura kecantikan yang memabukan dirinya saat ini.Tapi...Dewi bukanlah sebangsa wanita yang mudah ditaklukan, salah besar kalau Masri berpikiran begitu..!Begitu melihat Masri hanya pakai handukan, giliran Dewi yang kagum melihat body Masri yang kekar dengan perut bersekal-sekal.Ditunjang tubuh tinggi menjulang, di mata Dewi sosok Masri adalah pria sempurna, idaman semua wanita, bonusnya lagi. Masri memiliki kekayaan tak berseri lagi, nilai plusnya, aparat pula.“Badan kamu bagus banget, berotot tapi nggak segede gaban kayak atlet binaraga. Kalau gede kayak mereka, wuihh eneg aku lihatnya. Badan kamu kayak b

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-14
  • Istriku Teman Anakku   Bab 205: Berpetualang ke Daerah Konflik

    Begitu mendarat di Papua, hanya istirahat makan siang, Masri langsung sewa sebuah mobil 4X4 yang masih terlihat baru dan menuju ke lokasi tambang emas milik Bana Harnady.Bukan jalan yang mudah, selain sangat jauh, faktor keamanan juga menjadi tantangan bagi Masri dan Dewi saat ini.“Hati-hatilah, tempat yang tuan dan nyonyah tuju sangat berbahaya, sewaktu-waktu kalian berdua bisa jadi akan bertemu kaum pemberontak dan di culik,” kata si pemilik mobil mengingatkan, saat Masri membayar sewanya.Dia mengira keduanya pasangan suami istri yang sedang 'berbulan madu' ke daerah ekstrem.Masri pun berterima kasih sudah diperingatkan, saat berada dalam mobil, Masri kagum juga, Dewi ternyata tak ada takut-takutnya, malah antusias sekali.Dewi heran, saat Masri singgah di sebuah pasar dan memenuhi bak mobil di belakang dengan sembako, lalu di tutup terpal dan diikat kuat, yang di bantu pemilik toko sembako.“Kelak ini akan sangat berguna dan lebih berharga daripada uang dan emas, bahkan senjata

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-15
  • Istriku Teman Anakku   Bab 206: Di Sandera Komplotan Bersenjata

    Masri pun mengintip dan di gelapan malam, dia melihat saling tembak menembak antara pasukan anak buah Kapten Lau dengan puluhan pasukan bersenjata.Masri tak mau berpangka tangan, setelah meminta Dewi jangan kemana-mana dan tetap tiarap bersembunyi. Dia pun keluar dan berindap-indap, lalu mulai membidik 3 orang sekaligus.Dor…dorr…dorr...3X tembakan Masri lepaskan dan 3 orang itu terjengkang, karena dahi mereka sudah berlubang.Saat melihat ada lagi 2 orang yang aseek menembaki tentara, kembali pistol Masri menyalak dan 2 orang itu nasibnya sama, dahi mereka tertembus peluru.Tiba-tiba terdengar seperti siulan dan pasukan penyerang ini bak hantu saja menghilang ke hutan dan sengaja tinggalkan jasad 5 orang temannya. Tembakan maut Masri bikin pasukan penyerang ini ciut, tak mereka sangka ada penembak jitu di tempat ini.Masri…dengan cueknya kembali masuk ke tempat ini dan merebahkan diri di tempat semula. Dewi yang tadi sempat ketakutan, kini lega dan ikut merebahkan di sisi tubuh Mas

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-15
  • Istriku Teman Anakku   Bab 207: Jebakan Betmen Olly Bantano

    3 anak buah si pemimpin ini langsung membuka bak mobil tersebut dan mereka bersorak saat melihat sembako yang di bawa Masri, tentu paling mereka inginkan saat ini adalah…rokok dan kopi plus gula pasirnya.Masri senyum saja melihat kelakuan para penculiknya ini, sikap sang pemimpin pun yang tadinya sangar, kini mulai berubah lebih ramah.Setelah mengenalkan diri, Masri dan Dewi kini malah di jamu bak 'tamu besar', tapi lebih separu sembako sudah diturunkan dan otomatis jadi milik pasukan bersenjata ini.“Abang hebat, tanpa bersilat lidah tak perlu, cukup sembako semua berubah,” bisik Dewi makin geleng-geleng kepala.Sambil melihat anggota pasukan yang berjumlah hampir 100 orang ini aseek menikmati rokok dan sekaligus rame bikin kopi yang dibawa Masri tadi.Sang pemimpin yang bernama Apus ini berkurang curiganya dengan Masri. Masri pun beruntung, dia juga tak di geledah badannya, sehingga pemuda ini lega, senjatanya aman-aman saja ditubuhnya.“Enak juga rokok dan kopi orang kota,” cetus

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-15
  • Istriku Teman Anakku   Bab 208: Baru Nyadar Kelompok Ini Serbu Markas Aparat

    Masri cabut dompetnya dan keluarkan kartu anggota klub menembak dan di sana tertulis pekerjaan Masri adalah pengusaha.Melihat ini, Apus menganggukan kepala, kembali rasa curiganya berkurang.“Hmm…baiklah, aku percaya kamu bukan aparat, tapi aku ingin tes kamu, apakah bisa gunakan senjata berat? Ayo ikut aku!” Apus berdiri diikuti anak buahnya, lalu menuju ke sebuah lapangan.Dewi tak mau jauh-jauh dari Masri, dia gelondotan saja di lengan pemuda ini, ngeri melihat pandangan anak buah Apus yang bak menelannya bulat-bulat.Bagaimana tidak melotot mata mereka, melihat ’bidadari’ nyelonong di tengah hutan belantara Papua. Walaupun ada juga puluhan wanita di kelompok ini, tapi tentu saja Dewi berbeda jauh.Bagi mereka Dewi benar-benar bidadari yang turun ke hutan!Lagi-lagi Apus dan anak buahnya melongo, Masri dengan entengnya bongkar pasang senjata berat dan saat melakukan bidikan, semua nya makin terheran-heran saking kagumnya dengan kemampuan Masri lakukan tembakan.Bidikan Masri tepat

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-16
  • Istriku Teman Anakku   Bab 209: Bertempur di Hutan Papua

    Hari ke 3, Apus menemui Masri. “Malam ini kita akan melakukan penyergapan kelompok Bana Bantano. Apakah anda akan ikut tuan Masri?” Apus menatap wajah pemuda ini, tanpa banyak pikir Masri mengangguk.Masri menerima sebuah senapan mesin otomatis, bingung juga Masri, darimana kelompok Apus ini dapat senjata canggih tersebut, lengkap dengan pelurunya pula.Namun dia tak enak bertanya, hanya menerima dan memeriksa sesaat, pelurunya komplet dan dia pun mengangguk.Masri kini ganti baju ala-ala tentara, tapi warnanya gelap kebiru-biruan, sehingga menyamarkan tubuhnya. Juga gunakan sepatu septi, yang sejak dari keberangkatan sudah dia persiapkan.Melihat anak buah Apus mencoreti wajahnya dengan semacam cat.Tanpa ragu Masri ikut mengoleskan ke wajahnya. Sehingga wajah putihnya tak terlihat lagi, Masri mirip serdadu saja saat ini.Penampilannya sangat gagah, Dewi pun sampai pangling melihat 'kekasihnya' ini berpakain begitu.“Aku titip istriku, tolong jagakan dia,” cetus Masri pada dua wanita

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-16

Bab terbaru

  • Istriku Teman Anakku   Bab 351: Berubah jadi Keluarga Besar

    Pernikahan sederhana pun di gelar, Dea menolak saat Atiqah mau merayakannya, dia sangat menjaga perasaan Atigah yang hamil tua ini. Baginya Atiqah tetap ‘Ratu’ dalam rumah tangga mereka.Termasuk menolak bulan madu kemanapun dengan Aldi.“Dirumah saja Bang, bisa-bisa Abang lah atur kapan mau gauli Dea,” bisik Dea hingga Aldi tersenyum mengiyakan, sekaligus salut dengan istri keduanya ini.Usai menikah, Aldi yang di minta Atiqah mendatangi kamar Dea garuk-garuk kepala, karena si gemoy Kimberly ternyata selama ini selalu minta ditemani tidur ibu sambungnya ini.Si bungsu yang bentar lagi akan diambil alih posisinya oleh adiknya yang segera lahir memang kolokan.Sampai seminggu usai menikah, Aldi dan Dea belum juga belah duren, Atiqah yang tahu itu tertawa dan sarankan keduanya ke apartemen atau ke hotel bulan madunya.Apalagi Atiqah sudah tak kasih jatah lagi, karena dokter masih melarang keduanya berhubungan, untuk jaga kandungannya.Hingga Aldi yang sudah naik spanning, akhirnya dapat

  • Istriku Teman Anakku   Bab 350: Atiqah Melamar Dea Buat Aldi

    “Ja-jangan Bang, nanti kebla-blasan,” terdengar suara Dea gemetaran. Antara suka dan takut melanda hatinya.“Maaf…!” Aldi pun kini duduk tenang lagi di setirannya, keduanya sama-sama membisu, namun suara hati tak bisa bohong. Dea sangat bahagia..!Tapi, akal sehat Dea langsung jalan, pria di dekatnya ini pria…beristri dan punya 3 anak! Diapun sudah anggap Atiqah kakaknya dan dekat dengan Nissa, Dilan dan Kimberly. Masa iya dia nekat jadi pelakor?“Dea…seandainya Abang ambil kamu istri, maukah kamu menerimanya?” Kini Aldi tanpa aling-aling ajukan lamaran ke Dea.Mata Dea langsung terbelalak, ini benar-benar diluar nurul baginya. Pria yang diam-diam dia sukai dan kagumi saat ini, di tengah jalan yang macet, justru melamarnya jadi istri kedua!“Bang, j-jangan….bagaimana kalau ka Atiqah tahu, kasian beliau, mana hamil tua lagi!” ceplos Dea, untuk redakan hatinya yang kebingungan.“Justru yang meminta aku melamarmu dia sendiri…!” sahut Aldi kalem. Lagi-lagi ucapan ini membuat Dea terbelal

  • Istriku Teman Anakku   Bab 349: Perlahan Cinta Itu Datang

    Semenjak hamil anak kedua, Atiqah harus membatasi berhubungan dengan suaminya, dokter melarang keduanya terlalu sering kumpul.“Kandungan yang kedua ini agak rentan, jadi harus di jaga benar-benar apalagi di usia ibu begini,” kata dokter kandungan langganan keduanya beri peringatan. Mau tak mau Atiqah pun kadang kasian dengan Aldi, yang terlihat menahan libidonya saat mereka bersama. Karena tak bisa lagi bergaya ‘liar’ seperti kebiasan mereka saat bercinta.Kini Atiqah sudah menerima Nissa sebagai anak sulung dalam keluarga mereka, Atiqah juga sudah kenal dengan Dea, yang di tampung sementara, untuk hilangkan trauma di tempat asalnya [Makasar].Nissa dan Dea yang sering dipanggilya ‘Kak Dea’ makin akrab tentu saja tak pernah menduga, kalau Aldi bukan pria sembarangan.Nissa yang semula agak ‘ragu’ dengan Aldi, kini bangga tak terkira, ayah kandungnya, selain tampan juga seorang crazy rich.Apalagi setelah dia kenal dua adiknya, Dilan dan Kimberly yang langsung cocok dengannya, belu

  • Istriku Teman Anakku   Bab 348: Marsha Serahkan Hartanya

    Ditemani Aldi, Dea menjenguk Marsha yang kini koma di rumah sakit, sepintas Dea dan Aldi sudah paham, agaknya sulit bagi Marsha sembuh.Kondisi Marsha makin memprihatinkan dari hari ke hari, dokter sudah berkali-kali lakukan berbagai upaya, untuk selamatkan Marsha.Namun kondisinya tak tak banyak perubahan.“Mabuk akibat alkohol ditambah cekikan yang mematikan penyebabnya,” kata dokter yang merawat Marsha menjelaskan ke Aldi dan Dea, yang saat ini menjenguknya, ini yang ke 3 kalinya.Tiba-tiba datang seorang perawat dengan tergopoh-gopoh. “Dok pasien sadar, tapi kondisinya makin menurun!” seru seorang perawat.Lewat kaca Aldi dan Dea melihat Marsha yang kembali di beri pertolongan darura. Bahkan dokter sampai menggunakan alat kejut jantung untuk memberikan pertolongan pada Marsha.Dokter lalu beri kode pada perawat, seakan minta Aldi dan Dea masuk ke ruangan perawatan ini. Sepertinya dokter sudah merasa, Marsha sulit tertolong.“Pak, kayaknya ibu Marsha mau menyampaikan sebuat pesan,

  • Istriku Teman Anakku   Bab 347: Dea Anak Mas Bram

    Aldi kini sudah di jalan raya dan ikuti kemana mobil Marsha dan teman prianya meluncur. Tapi Aldi merasa aneh, kenapa keduanya terlihat bertengkar di dalam mobil tersebut.Itu terlihat dari siluet kaca mobil keduanya, sehingga Aldi heran sendiri, apa yang mereka pertengkarkan.Tiba-tiba di sebuah jalan yang sepi, mobil tersebut berhenti dan tak lama kemudian Aldi kaget bukan main, saat melihat tubuh Marsha yang setengah mabuk di dorong keluar dari mobil tersebut.Dan si teman prianya tadi tancap gas meninggalkan Marsaha begitu saja di sisi jalan.Aldi langsung pinggirkan mobilnya dan dia kaget bukan main, Marsha pingsan dan lehernya seperti baru tercekik.Aldi buru-buru angkat tubuh Marsha dan membawanya ke rumah sakit terdekat. Dia tak paham apa masalahnya, hingga Marsha dan teman lelakinya itu bertengkar hebat dan Marsha kini kritis akibat cekikan tersebut, sampai berbusa mulutnya.Pertolongan darurat pun diberikan saat sampai di IGD, Aldi langsung kontaknya temannya di Polda dan

  • Istriku Teman Anakku   Bab 346: Rahasia di Balik Kematian Athalia dan Suaminya

    Penasaran siapa istri mas Bram sebelumnya, suami dokter Athalia, Aldi pun mulai selidiki wanita itu, benarkah terlibat dalam kecelakaan maut bekas kekasihnya itu.Aldi pun sementara titip Nissa ke bibinya, dia hanya beralasan ada yang di urus di kantornya.“Nanti setelah urusan papa beres, kamu ikut papa ke Jakarta dan tinggal dengan mama dan adik-adikmu yaa?” Aldi bujuk anak sulungnya ini, Nissa pun mengangguk.Hubungan keduanya cepat akrab, selain ada hubungan darah, Nissa yang kini berusia 10 tahun jelang 11 tahun mulai paham soal masalalu mama nya dan ayah kandungnya ini.Dia malah tak sabaran ingin jumpa kedua saudaranya serta ibu sambungnya. Aldi pun plong, dia mulai selidiki mantan istri mas Bram, jiwa petualangannya bangkit saat tahu kematian Athalia dan Mas Bram tak wajar.Tak sulit bagi Aldi ketahui di mana alamat wanita yang pernah jadi istri Mas Bram tersebut.“Wanita ini bernama Marsha, profesinya selebgram, dia suka dugem, inilah yang bikin Mas Bram dulu menceraikannya,

  • Istriku Teman Anakku   Bab 345: Kecelakaan Athalia Tak Wajar

    Aldi menatap gundukan tanah merah, jasad dokter Athalia baru saja dimakamkan berdampingan dengan mendiang suaminya, yang tewas di tempat kejadian kecelakaan.Mobil mereka menghantam sebuah truk tronton, Aldi sudah melihat kondisi mobil yang ringsek berat di kantor Polres setempat.Dia sempat memejamkan mata, karena mobil SUV yang rusak berat ini ternyata pemberiannya dahulu buat Athalia.“Maafkan aku Athalia…mobil ini justru bawa celaka buatmu dan suamimu!” batin Aldi sambil hela nafas panjang, sekaligus menatap pilu Nissa yang menangisi kepergian ibunda dan ayah sambungnya.Nissa terus meratapi kepergian Athalia yang tragis, Aldi pun tak tega meninggalkan gadis kecil ini, yang dikatakan Athalia anaknya, darah dagingnya bersama dokter cantik tersebut.Masih terngiang ditelinganya, di saat terakhir di rumah sakit Athalia bilang, setelah berpisah dengan Aldi dia hamil Nissa.“Pantas…wajahnya mirip sekali dengan Kimberly…ternyata Nissa kakaknya sendiri, juga kakaknya Dilan beda ibu…!” pi

  • Istriku Teman Anakku   Bab 344: Buah Masalalu Bersama Athalia

    Setelah puas berlibur di vila mewah ini, keluarga besar Harnady kembali ke Jakarta. Aldi langsung boyong anak-anak dan istrinya ke rumah mewah yang hampir 3 tahunan ini tak pernah ia tempati.Atiqah ternyata masih subur di usia 39 tahunan, setelah 3 bulan, wanita cantik ini kembali muntah-muntah.Setelah di bawa ke dokter, Dilan dan Kimberly bersuka cita, mereka bakalan punya adik baru. Atiqah ternyata hamil lagi anak kedua setelah Kimberly.Hamil di usia rentan membuat Aldi ekstra jaga kesehatan Atiqah. Dia tak mau kenapa-kenapa dengan istrinya, yang beda usia 9 tahun dengannya.Kebahagiaan menaungi keluarga kecil ini.Tapi perjalanan waktu itu ada siang dan malam, ada sedih ada bahagia, demikianlah semua itu datang silih berganti.Dan…Aldi punya masalalu yang harus dia tuntaskan.Suatu hari Aldi harus ke Makasar, untuk meninjau anak perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan emas dan kini sudah diserahkan Gibran untuk Aldi kelola di sana.Dia dapat kabar ada insiden yang mengak

  • Istriku Teman Anakku   Bab 343: Dilan Balas Dendam

    Dilan hanya terdiam saat Atiqah menjelaskan pelan-pelan, kalau selama ini papanya tidak pernah meninggalkan mereka. Justru Atiqah-lah yang meninggalkan ayahnya.“Jadi mama donk yang salah, bukan papa?” sahut Dilan, Atiqah pun mengangguk dan bilang dulu itu ada kesalah pahaman.“Nanti kalau Dilan dah gede, paham apa itu kesalah pahamannya yaah, sekarang Dilan harus temui papa dan harus segera minta maaf. Kasian papa kamu sejak kemarin ingin meluk Dilan…masa nggak mau di peluk papa seperti adik Kim?”Dilan pun melihat di kejauhan papanya asyik ajarin Kimberly main golf.Dengan perlahan Dilan mendekati ayahnya dan Kimberly yang asyik di ajari main golf. Kimberly agaknya menyukai olahraga ‘mewah’ ini dan Aldi dengan senang hati ajari gadis cantiknya ini.Aldi melirik anaknya yang terlihat ragu mendekatinya. Namun Aldi paham, sebagai orang tua, dia harus mendahului sapa anaknya. Dilan masih rada malu, karena bersikap sinis dengan ayahnya ini.“Kamu mau main golf juga Dilan?” tanya Aldi sam

DMCA.com Protection Status