"Kak Zira!" Mimpi Zira terputus. Dia memuntahkan seteguk darah dan langsung pingsan!Vania dan ketiga wanita yang terjebak di ruang lain tiba-tiba dikeluarkan. Semuanya kaget ketika melihat keadaan Zira.Sampai sekarang pun mereka masih belum memahami apa yang terjadi, seolah-olah tubuh dan jiwa mereka dikendalikan oleh orang lain."Jangan hanya diam, cepat bawa Zira pulang, serahkan sisanya padaku."Saat ini, Vania dan yang lainnya baru menyadari ada yang berdiri di belakang mereka, orang itu adalah Arlan!Tanpa basa-basi, Naomi langsung mengangkat Zira dan melesat ke udara. Vania dan kedua wanita lainnya pun menyusul.Situasi kembali tenang. Para pemuda itu tetap terkapar di tanah, mereka tidak memahami apa yang baru saja terjadi.Semuanya terjadi secara mendadak dan sulit dipercaya, tidak ada seorang pun yang tersadar selama proses kejadian, tetapi mereka mengetahui apa saja yang baru terjadi tadi!Karena mereka ingat adanya suatu kekuatan dahsyat yang menarik mereka ke dalam mimpi
Tanda-tanda vital Zira mulai melemah."Sebenarnya apa yang terjadi?""Kak Zira, jangan menakuti kami seperti ini.""Kalau sampai terjadi sesuatu padamu, kami nggak bisa menghadapi Dirga.""Kak Zira .... huhu ....."Vania dan yang lainnya berlutut di samping kasur sambil menangis terisak-isak. Mereka sudah mencoba semua metode yang dapat membantu pemulihan Zira, tetapi kondisi Zira sama sekali tidak membaik.Sekarang, mereka sudah tidak berdaya.Agar Shofia dan yang lainnya tidak khawatir, Vania tidak memberitahukan kondisi Zira pada mereka. Sekarang, mereka menaruh semua harapan pada Arlan.Ketika Arlan kembali dan melihat kondisi Zira, hatinya terasa sangat sakit.Namun, dia tahu sekarang bukan waktunya untuk bersedih. Dia melangkah ke depan kasur untuk mengangkat Zira, lalu mengedarkan energi sejati ke tubuh Zira.Pada saat yang sama, dia menginstruksikan jiwanya untuk bekerja.Zira kembali memuntahkan seteguk darah. Sekarang, denyut nadinya sangat lemah, dia tampak seperti mayat hid
Mereka tidak tahu apakah Dirga dapat merasakan semua ini dan bertindak gegabah!Inilah yang paling dikhawatirkan Zira. Jadi, kemarin saat dia masih tersadar dan dapat mengendalikan diri, dia sudah menyegel energi pedang di cincin mereka berlima.Dengan begitu, Dirga tidak akan bisa merasakan kejadian di sini. Dia merasa bersalah pada Dirga dan tidak ingin terus merepotkan Dirga.Masalah kali ini sangat rumit dan dia terluka parah. Kalau Dirga tahu, Dirga pasti akan mengabaikan segalanya dan bergegas pulang.Inilah situasi yang paling dihindari oleh Vania dan yang lainnya."Jangan khawatir, aku sudah menyegel energi pedang di cincin kita berlima. Saat ini, Dirga nggak bisa merasakan kejadian di sini!""Kelak aku akan menjelaskan padanya, kalian nggak usah khawatir. Meskipun kita nggak menyangka akan terjadi musibah seperti ini, kita nggak sepenuhnya rugi, bukan?""Jiwa di dalam tubuhku sudah kembali tertidur, aku merasa dia nggak akan bangun dalam waktu dekat.""Selama dia nggak bangun
Sebelum Dirga dan yang lainnya pergi, dia sudah mengambil semua sumber daya yang dikelola Dinasti Tuyam selama ini dan menyerahkan semuanya pada para ahli bela diri muda yang berbakat di Benua Hilimun.Dengan adanya sumber daya yang berlimpah ini, jumlah pendekar di Benua Hilimun akan bertambah sebanyak puluhan ribu jiwa dalam waktu kurang dari dua tahun.Bagaimanapun selama ini, semua sumber daya terbaik di Benua Hilimun dikuasai oleh Dinasti Tuyam.Sekarang Lina memberikan sumber daya ini secara gratis pada para ahli bela diri muda yang berbakat. Dia tidak berharap mereka berterima kasih padanya, tetapi berharap kelak mereka dapat berkontribusi dalam melawan tentara dunia luar.Dirga sangat mengagumi keputusannya ini, tetapi saat ini dia paling mengkhawatirkan Sisian.Meskipun Kota Suwo sangat damai selama mereka pergi ke Pulau Phoenix, terjadi banyak hal pada Sisian.Sesampai di rumah, wanita tua sudah menariknya ke dalam kamar. Melihat wajah pucat wanita tua, dia tahu telah terjadi
Bagaimanapun juga, Lina juga seorang pendekar yang lahir dan tumbuh di Benua Hilimun, dia tentu saja tahu lebih banyak.Setengah jam kemudian, di Kuil Putri.Dirga dan yang lain tiba di tempat ini. Setelah mereka berangkat ke Pulau Phoenix, Lina sudah pindah ke sini.Selain itu, dia juga sudah membubarkan semua pengikut dan juga Pengawal Emasnya. Sekarang, di dalam Kuil Putri ini hanya ada belasan biksu selain dia.Urusan di Dinasti Tuyam akhirnya sudah bisa dianggap selesai. Lina akhirnya bisa beristirahat dan memulihkan diri serta berlatih dengan menutup diri.Begitu Dirga dan yang lain kembali ke Kota Suwo, Lina sudah tahu. Dia tahu Dirga pasti akan datang menanyainya beberapa pertanyaan, jadi Lina menyelesaikan kultivasinya lebih cepat.Setelah kultivasi selama ini, tingkatannya meningkat banyak. Setidaknya sekarang dia sudah ada kemampuan untuk bertarung dengan pendekar super seperti Alden."Tuan Putri, hidangannya sudah disiapkan.""Silakan makan untukmu dan tamumu."Beberapa bik
Dirga menggandeng Quinza dan Gesa berjalan keluar sambil berkata, "Kalian jangan lupa, aku punya Pedang Asura, apalagi Zira dan yang lain sekarang punya Pagoda Asura dan telur Phoenix Abadi Pelangi.""Pedang Asura dan Phoenix Abadi Pelangi dulunya adalah hal yang selalu disebut bersama dengan Panglima Perang Neraka.""Baik orang-orang yang memancing Zira dan yang lain ke Negara Naga ataupun roh yang ada di tubuh Sisian pasti ada hubungannya dengan Sekte Taranda.""Meski aku hanya bisa memilih untuk memercayai setengah dari kata-kata Wanita Tua, ada satu hal yang pasti benar.""Yaitu kekuatan roh di tubuh Sisian dan Zira jauh di luar pemahamanku.""Coba kalian pikir, itu hanyalah dua roh, hanyalah satu bagian dari seorang pendekar tiada tara.""Sisian sudah pasti, kultivasi Zira juga kalian tahu. Sekarang, jiwanya bisa terluka separah itu pasti juga disebabkan bangunnya roh di dalam tubuhnya itu.""Hal ini cukup untuk membuktikan sekuat apa dan semenakutkan apa roh yang ada di tubuhnya
Semua bagian dari hal ini terasa sangat aneh dan seperti konspirasi. Alden bersumpah dia akan mencari tahu hal ini dengan jelas.Selama bertahun-tahun, hubungan antara para sekte di dunia luar meski tetap stabil, semua orang tahu jelas kalau di balik ketenangan ini ada banyak yang menantikan kesempatan.Karena bagaimanapun juga, semua orang ingin menjadi orang terhebat di dunia luar. Tidak ada tahu apakah kemunculan orang ini ternyata adalah pendekar super yang diundang dari dunia yang lain oleh salah satu sekte.Apalagi kali ini Sekte Zakra kehilangan dua buyut, Alden tidak percaya hal ini sesederhana kelihatannya.Dia juga tidak percaya Sekte Zakra bisa sesial ini.Belasan menit kemudian, Alden mengikuti Julian kembali ke aula utama sekte mereka.Saat ini, para murid Sekte Zakra sedang memberi penghormatan kepada dua buyut yang meninggal.Seluruh Sekte Zakra dipenuhi dengan suasana yang depresi, semua murid memasang ekspresi suram dan hati mereka terasa sakit.Setelah memberi penghor
Sekarang, di permukaan, kekuatan Keluarga Tanoto adalah yang paling kuat. Kata-kata Agnes ini juga mewakilkan sikap Keluarga Tanoto dalam hal ini."Kami turuti kata-kata Kak Mawar Tombak, kita semua tunggu Alden.""Kak Mawar Tombak jangan marah."Orang yang berbicara tadi langsung mengakui kesalahannya dan bersikap sangat sopan.Satu jam kemudian, Alden akhirnya tiba dengan membawa para juniornya.Setelah makan, semua orang meninggalkan dunia luar menuju Negara Naga. Tepat di saat mereka berangkat, Dirga dan yang lain memasuki wilayah pusat dunia luar.Saat ini, mereka menemukan sebuah penginapan."Dunia luar memang luar biasa, selama perjalanan ini kita sudah bertemu dengan banyak pendekar.""Nenek, apa kamu tahu tingkatan kultivasi di dunia luar?"Saat ini, semua orang sedang duduk mengelilingi meja bulat, hidangan mereka belum datang. Dirga pun mengambil kesempatan ini untuk bertanya pada Wanita Tua.Selama perjalanan ini, Wanita Tua terus memberinya muka cemberut. Sekarang, dia bah