Sebelum Dirga dan yang lainnya pergi, dia sudah mengambil semua sumber daya yang dikelola Dinasti Tuyam selama ini dan menyerahkan semuanya pada para ahli bela diri muda yang berbakat di Benua Hilimun.Dengan adanya sumber daya yang berlimpah ini, jumlah pendekar di Benua Hilimun akan bertambah sebanyak puluhan ribu jiwa dalam waktu kurang dari dua tahun.Bagaimanapun selama ini, semua sumber daya terbaik di Benua Hilimun dikuasai oleh Dinasti Tuyam.Sekarang Lina memberikan sumber daya ini secara gratis pada para ahli bela diri muda yang berbakat. Dia tidak berharap mereka berterima kasih padanya, tetapi berharap kelak mereka dapat berkontribusi dalam melawan tentara dunia luar.Dirga sangat mengagumi keputusannya ini, tetapi saat ini dia paling mengkhawatirkan Sisian.Meskipun Kota Suwo sangat damai selama mereka pergi ke Pulau Phoenix, terjadi banyak hal pada Sisian.Sesampai di rumah, wanita tua sudah menariknya ke dalam kamar. Melihat wajah pucat wanita tua, dia tahu telah terjadi
Bagaimanapun juga, Lina juga seorang pendekar yang lahir dan tumbuh di Benua Hilimun, dia tentu saja tahu lebih banyak.Setengah jam kemudian, di Kuil Putri.Dirga dan yang lain tiba di tempat ini. Setelah mereka berangkat ke Pulau Phoenix, Lina sudah pindah ke sini.Selain itu, dia juga sudah membubarkan semua pengikut dan juga Pengawal Emasnya. Sekarang, di dalam Kuil Putri ini hanya ada belasan biksu selain dia.Urusan di Dinasti Tuyam akhirnya sudah bisa dianggap selesai. Lina akhirnya bisa beristirahat dan memulihkan diri serta berlatih dengan menutup diri.Begitu Dirga dan yang lain kembali ke Kota Suwo, Lina sudah tahu. Dia tahu Dirga pasti akan datang menanyainya beberapa pertanyaan, jadi Lina menyelesaikan kultivasinya lebih cepat.Setelah kultivasi selama ini, tingkatannya meningkat banyak. Setidaknya sekarang dia sudah ada kemampuan untuk bertarung dengan pendekar super seperti Alden."Tuan Putri, hidangannya sudah disiapkan.""Silakan makan untukmu dan tamumu."Beberapa bik
Dirga menggandeng Quinza dan Gesa berjalan keluar sambil berkata, "Kalian jangan lupa, aku punya Pedang Asura, apalagi Zira dan yang lain sekarang punya Pagoda Asura dan telur Phoenix Abadi Pelangi.""Pedang Asura dan Phoenix Abadi Pelangi dulunya adalah hal yang selalu disebut bersama dengan Panglima Perang Neraka.""Baik orang-orang yang memancing Zira dan yang lain ke Negara Naga ataupun roh yang ada di tubuh Sisian pasti ada hubungannya dengan Sekte Taranda.""Meski aku hanya bisa memilih untuk memercayai setengah dari kata-kata Wanita Tua, ada satu hal yang pasti benar.""Yaitu kekuatan roh di tubuh Sisian dan Zira jauh di luar pemahamanku.""Coba kalian pikir, itu hanyalah dua roh, hanyalah satu bagian dari seorang pendekar tiada tara.""Sisian sudah pasti, kultivasi Zira juga kalian tahu. Sekarang, jiwanya bisa terluka separah itu pasti juga disebabkan bangunnya roh di dalam tubuhnya itu.""Hal ini cukup untuk membuktikan sekuat apa dan semenakutkan apa roh yang ada di tubuhnya
Semua bagian dari hal ini terasa sangat aneh dan seperti konspirasi. Alden bersumpah dia akan mencari tahu hal ini dengan jelas.Selama bertahun-tahun, hubungan antara para sekte di dunia luar meski tetap stabil, semua orang tahu jelas kalau di balik ketenangan ini ada banyak yang menantikan kesempatan.Karena bagaimanapun juga, semua orang ingin menjadi orang terhebat di dunia luar. Tidak ada tahu apakah kemunculan orang ini ternyata adalah pendekar super yang diundang dari dunia yang lain oleh salah satu sekte.Apalagi kali ini Sekte Zakra kehilangan dua buyut, Alden tidak percaya hal ini sesederhana kelihatannya.Dia juga tidak percaya Sekte Zakra bisa sesial ini.Belasan menit kemudian, Alden mengikuti Julian kembali ke aula utama sekte mereka.Saat ini, para murid Sekte Zakra sedang memberi penghormatan kepada dua buyut yang meninggal.Seluruh Sekte Zakra dipenuhi dengan suasana yang depresi, semua murid memasang ekspresi suram dan hati mereka terasa sakit.Setelah memberi penghor
Sekarang, di permukaan, kekuatan Keluarga Tanoto adalah yang paling kuat. Kata-kata Agnes ini juga mewakilkan sikap Keluarga Tanoto dalam hal ini."Kami turuti kata-kata Kak Mawar Tombak, kita semua tunggu Alden.""Kak Mawar Tombak jangan marah."Orang yang berbicara tadi langsung mengakui kesalahannya dan bersikap sangat sopan.Satu jam kemudian, Alden akhirnya tiba dengan membawa para juniornya.Setelah makan, semua orang meninggalkan dunia luar menuju Negara Naga. Tepat di saat mereka berangkat, Dirga dan yang lain memasuki wilayah pusat dunia luar.Saat ini, mereka menemukan sebuah penginapan."Dunia luar memang luar biasa, selama perjalanan ini kita sudah bertemu dengan banyak pendekar.""Nenek, apa kamu tahu tingkatan kultivasi di dunia luar?"Saat ini, semua orang sedang duduk mengelilingi meja bulat, hidangan mereka belum datang. Dirga pun mengambil kesempatan ini untuk bertanya pada Wanita Tua.Selama perjalanan ini, Wanita Tua terus memberinya muka cemberut. Sekarang, dia bah
Sebuah rencana yang sangat berani muncul di benak pelayan itu. Dia tidak hanya mau merampas semua batu roh Dirga, dia juga mau menangkapnya dan membawanya ke Sekte Zakra!Sekte Zakra dan sekte lainnya sudah mengumumkan misi dengan imbalan, siapa yang bisa memberikan informasi tentang Dirga akan mendapatkan imbalan minimal tiga batu roh premium.Dia mana mungkin melewatkan kesempatan mendapatkan uang sebagus ini?Pelayan itu pun menunjukkan ekspresi terkejut dan berkata, "Aku tentu saja tahu tentang pertarungan itu! Nggak hanya aku, seluruh dunia luar tahu.""Si Dirga itu benar-benar kuat, nggak ada yang menyangka dia bisa melukai Alden separah itu!""Asal kamu tahu saja, di antara pendekar generasi muda di dunia luar, Alden paling terkenal. Peringkat mereka bukan disusun berdasarkan kekuatan.""Meski Alden hanya peringkat kesepuluh, orang-orang yang di atasnya nggak berani meremehkannya.""Begitu dia berangkat, semua orang yakin dia bisa membunuh Dirga dan merampas kembali Pedang Asura
Dirga tidak menerimanya, melainkan mendorong batu roh itu kembali ke Agit."Sudah, sudah, anggap saja aku beri tiga batu roh ini ke kamu, kamu simpan saja.""Mau hidup?"Agit menyimpan kembali tiga batu roh premium itu dengan tangan gemetar ke dalam cincin penyimpanannya. Kalimat terakhir Dirga tadi membuatnya merinding.Menghadapi pendekar super seperti Dirga, Agit tidak berani mempunyai niat jahat apa pun karena sangat mudah bagi Dirga untuk membunuhnya. Hanya dengan satu tatapan saja, Dirga sudah bisa memusnahkannya jadi debu.Dia seorang kultivator bebas, setelah susah payah mencapai tingkatan saat ini, dia tentu saja tidak ingin mati, juga tidak ingin kultivasinya berhenti sampai di sini.Tanpa ragu-ragu, Agit langsung mengangguk sambil berkata, "Senior, aku mau hidup! Jangan bunuh aku, kamu bilang saja, kamu mau tahu apa lagi? Asalkan aku tahu, aku pasti akan menjawab dengan jujur!"Dirga juga tidak basa-basi lagi, dia langsung menyuruh Agit menceritakan semua hal yang terjadi di
Menurut perkiraan Dirga, pendekar tiada tara yang tiba-tiba muncul di dunia luar itu kemungkinan besar ada hubungannya dengan Sekte Taranda.Meski ini hanya tebakannya, tebakan saja sudah cukup. Dengan begitu, dia bisa turun tangan di banyak tempat.Selain itu, dia yakin di Sekte Zakra pasti akan banyak informasi yang berguna untuknya. Selanjutnya, dia tinggal pergi ke Sekte Zakra untuk cari tahu lebih banyak!Setelah membuat keputusan, Dirga menyuruh yang lainnya pergi beristirahat. Sekarang dia masih belum terburu-buru mau pergi.Lagi pula, Agit sudah menuju ke Sekte Zakra, biarkan dia pergi ke sana untuk memperheboh suasana.Nanti setelah waktunya pas, dia baru membawa Quinza dan yang lain ke Sekte Zakra. Pas waktu itu, dia pasti akan mendapatkan keuntungan yang tidak terduga.Namun, Dirga tetap sangat penasaran dan sangat menanti-nanti untuk mengetahui kultivasi orang itu.Meski dia tidak pernah bertemu orang itu, dari situasi sekarang ini, orang itu pasti bisa disebut pendekar tia