Dirga tidak menerimanya, melainkan mendorong batu roh itu kembali ke Agit."Sudah, sudah, anggap saja aku beri tiga batu roh ini ke kamu, kamu simpan saja.""Mau hidup?"Agit menyimpan kembali tiga batu roh premium itu dengan tangan gemetar ke dalam cincin penyimpanannya. Kalimat terakhir Dirga tadi membuatnya merinding.Menghadapi pendekar super seperti Dirga, Agit tidak berani mempunyai niat jahat apa pun karena sangat mudah bagi Dirga untuk membunuhnya. Hanya dengan satu tatapan saja, Dirga sudah bisa memusnahkannya jadi debu.Dia seorang kultivator bebas, setelah susah payah mencapai tingkatan saat ini, dia tentu saja tidak ingin mati, juga tidak ingin kultivasinya berhenti sampai di sini.Tanpa ragu-ragu, Agit langsung mengangguk sambil berkata, "Senior, aku mau hidup! Jangan bunuh aku, kamu bilang saja, kamu mau tahu apa lagi? Asalkan aku tahu, aku pasti akan menjawab dengan jujur!"Dirga juga tidak basa-basi lagi, dia langsung menyuruh Agit menceritakan semua hal yang terjadi di
Menurut perkiraan Dirga, pendekar tiada tara yang tiba-tiba muncul di dunia luar itu kemungkinan besar ada hubungannya dengan Sekte Taranda.Meski ini hanya tebakannya, tebakan saja sudah cukup. Dengan begitu, dia bisa turun tangan di banyak tempat.Selain itu, dia yakin di Sekte Zakra pasti akan banyak informasi yang berguna untuknya. Selanjutnya, dia tinggal pergi ke Sekte Zakra untuk cari tahu lebih banyak!Setelah membuat keputusan, Dirga menyuruh yang lainnya pergi beristirahat. Sekarang dia masih belum terburu-buru mau pergi.Lagi pula, Agit sudah menuju ke Sekte Zakra, biarkan dia pergi ke sana untuk memperheboh suasana.Nanti setelah waktunya pas, dia baru membawa Quinza dan yang lain ke Sekte Zakra. Pas waktu itu, dia pasti akan mendapatkan keuntungan yang tidak terduga.Namun, Dirga tetap sangat penasaran dan sangat menanti-nanti untuk mengetahui kultivasi orang itu.Meski dia tidak pernah bertemu orang itu, dari situasi sekarang ini, orang itu pasti bisa disebut pendekar tia
Agit merasa jantungnya sudah hampir melompat keluar, dia pun langsung pergi mencari Tetua Agung.Sekarang, dengan adanya perlindungan dari sekte sebesar Sekte Zakra, dia akhirnya punya dukungan.Mulai sekarang, dia tidak perlu jadi kultivator bebas lagi, juga tidak perlu melewati kehidupan miskin yang tidak pasti lagi.Sementara bagi Julian, Sekte Zakra tidak akan rugi karena janjinya tadi, malah akan meningkatkan kekuatan Sekte Zakra.Meski hal ini tidak akan mengembalikan Sekte Zakra ke masa puncaknya, setidaknya bisa meningkatkan kekuatan Sekte Zakra secara drastis dalam waktu singkat.Batu roh premium milik Sekte Zakra meski hanya ada tiga juta, batu roh menengahnya ada puluhan miliar, sedangkan batu roh biasanya sampai ratusan miliar.Selain itu, Sekte Zakra juga menguasai sepuluh dari semua tambang batu roh terbaik di dunia luar. Setiap tahun, mereka bisa mendapatkan hampir lima ratus ribu batu roh premium dan ratusan juta batu roh menengah serta miliaran batu roh biasa.Kekayaan
Ada orang yang mulai menggila. Orang-orang yang ada di sini adalah orang-orang terkuat di sekte mereka masing-masing. Sekarang di situasi di mana mereka baru saja terkena musibah, mereka tidak sanggup kehilangan orang lagi.Bisa dibilang sekarang bagi setiap sekte, setiap nyawa sangatlah berharga.Ini juga alasan kenapa kali ini mereka mengerahkan orang sebanyak ini untuk menghadapi Dirga. Mereka tidak berani mengambil risiko lagi.Awalnya menurut mereka, dengan jumlah sebanyak ini, mereka bisa membunuh Dirga dengan sangat mudah.Namun, sekarang, situasinya sudah di luar perkiraan mereka. Satu serangan pedang dari Dirga saja sudah membunuh rekan mereka sebanyak ini.Serangan Dirga ini benar-benar membuat mereka terkejut, sampai sekarang mereka baru sadar kalau mereka melakukan kesalahan besar.Yaitu mereka selama ini mereka terlalu meremehkan kultivasi Dirga.Saat ini, hati mereka yang masih hidup serasa sedang berdarah-darah, semua orang mengeluarkan niat membunuh yang sangat menakutk
Selanjutnya Dirga dan yang lain harus mengandalkan diri mereka sendiri.Saat ini, Dirga dan yang lain duduk istirahat di bawah sebatang pohon besar. Lina dan yang lain akhirnya tahu rencana Dirga.Juga mengerti semua kelakuannya sebelumnya.Hanya saja, mereka tidak tahu kalau Wanita Tua sudah pergi, benar-benar pergi dari dunia luar.Namun, Dirga tahu jelas.Dia melihat ke langit sambil merenung.Selama perjalanan ke sini, dia sudah melakukan sangat banyak hal, alasannya tentu saja untuk memastikan apakah Sisian sudah meninggalkan dunia luar.Dia dan Wanita Tua punya pemikiran yang sama tentang hal ini.Sekarang dia bisa merasakan kalau Wanita Tua sudah benar-benar pergi dari dunia luar, tujuannya tentu saja untuk mencari Sisian.Dengan adanya dia, Dirga tidak perlu mengkhawatirkan keselamatan Sisian lagi. Wanita Tua juga menyimpan banyak rahasia.Setiap hal yang dia lakukan dan katakan tentu saja tidak bisa dipercaya sepenuhnya. Namun, ada satu hal yang Dirga tahu pasti, yaitu Wanita
Melihat Dirga yang terluka dan sibuk dengan satu orang, Julian dan yang lain tentu saja tidak akan melewatkan kesempatan langka untuk mengalahkan Gesa dan yang lain.Seketika, semua orang menyerang mereka bertiga secara bersamaan.Duar duar duar!Gesa, Quinza dan Lina juga menyerang hampir bersamaan. Meski kultivasi mereka bertiga sekarang tidak setinggi Dirga,Julian dan yang lain juga tidak mungkin bisa mengalahkan mereka dalam waktu singkat.Saat ini, mereka bertiga mengeluarkan energi sejati yang sangat kuat, mereka langsung menggunakan seluruh kekuatan mereka.Setelah saling menyerang beberapa kali, Julian dan yang lain tidak lebih unggul, apalagi membuat Gesa dan yang lain terluka."Apa kalian pikir kita bertiga sangat lemah?""Sini, lanjutkan, kenapa malah diam saja?"Gesa berkata sambil mengayunkan pedangnya. Energi pedang yang menakutkan seketika menelan Julian dan yang lain.Meski tidak bisa membunuh mereka, energi pedang yang menakutkan ini tetap berhasil mengejutkan mereka
Namun, sialnya, pria berambut putih itu malah membuka segel ketiga di Pedang Asura!Dia yang kesal pun diserang dengan satu kibasan pedang dan jatuh ke tanah.Penghinaan!Hal ini adalah penghinaan besar-besaran baginya.Dia berusaha untuk berdiri. Saat ini, Julian dan yang lain juga sudah berdiri di belakangnya.Sekarang mereka benar-benar terlihat sangat menyedihkan!"Pak Basrat, bagaimana keadaanmu?" Theron mengeluarkan sebuah pil obat dan menyerahkannya ke pria berambut putih. Dia merasa khawatir, terkejut dan marah.Pria berambut putih itu bernama Basrat, tahun ini sudah berumur 200 tahun, dia adalah orang terkuat setelah beberapa buyut di Keluarga Tanoto.Kali ini, dia sebenarnya tidak seharusnya ikut, Theron juga tidak tahu kenapa dia bisa muncul di sini.Ketika melihatnya muncul, Theron sangat senang, dia juga mengira mereka pasti menang dengan kehadiran saudara gurunya ini. Pas awal-awal, Basrat memang lebih unggul dari Dirga.Basrat, Julian dan yang lain mengira pertarungan in
Sebelum Basrat sempat sadar apa yang terjadi, Pedang Asura sudah menembus dadanya.Kecepatannya bagai kilat, bahkan Dirga juga tidak tahu apa yang terjadi.Dirga sama sekali tidak menyangka Pedang Asura akan berinisiatif menyerang di saat ini, apalagi kecepatannya setinggi ini.Sampai-sampai Dirga juga tidak bisa melihatnya dengan jelas.Saat ini, Basrat berdiri diam di tempat, dia menunduk, terperangah melihat Pedang Asura yang menembus dadanya.Ketika Pedang Asura menembus dadanya, dia hanya merasa sedikit sakit.Kemudian, dia merasa di mulutnya ada darah yang menciprat keluar. Sampai saat ini, dia baru merasakan kesakitan yang sangat luar biasa.Pedang Asura yang menembus dadanya masih bergetar.Basrat yang tiba-tiba sadar segera menyegel titik akupunktur di tubuhnya untuk menghentikan darahnya. Namun, Dirga mana mungkin memberikannya kesempatan ini?Duar!Dirga langsung mengayunkan tangannya, energi sejati yang menakutkan seketika memukul tubuh Basrat.Di saat yang sama, Pedang Asu
Seiring dengan teknik jitu yang terus dilancarkan oleh Dirga, aura di tubuhnya mencapai puncak dan niat pedangnya menjadi makin kuat!Aura di tubuhnya segera mencapai tahap yang menakutkan, lelaki tua dapat merasakan semua ini.Ekspresinya berubah drastis. Meskipun sosok aslinya berada di Kota Bintang, bagi pendekar super sepertinya, jarak bukanlah halangan.Dirga seolah-olah berada di hadapannya."Nak, aku memang sudah salah menilai dan terlalu meremehkanmu.""Aku nggak menyangka pemahamanmu terhadap Teknik Pantang Menyerah sudah sedalam ini, perlu diakui kamu adalah anak muda kedua paling berbakat yang pernah kutemui.""Teknik Pantang Menyerah sangat menarik, semoga kamu nggak mengecewakanku."Setelah berkata demikian, lelaki tua melompat ke udara. Dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Dirga. Pemuda berbakat seperti ini hanya punya dua pilihan, yaitu diperalat olehnya atau mati di tangannya.Awalnya dia pun ingin menerapkan prinsip ini pada Zira, tetapi akhirnya dia dikalahkan o
Kali ini, Dirga memilih untuk menyerang duluan!"Tsing!"Pedang Asura di tangannya berdenting pelan. Di bawah dukungan Niat Pedang Pantang Menyerah dan Teknik Pantang Menyerah, dia menyesuaikan sudut Pedang Asura, lalu menghunuskan Pedang Asura ke arah tangan raksasa itu.Terdengar suara hantaman.Dirga tidak berhasil memotong tangan raksasa itu menjadi beberapa bagian, tetapi sekarang tangan raksasa itu berubah menjadi ilusi.Dirga memanfaatkan kesempatan ini untuk melancarkan serangan!"Shiu shiu shiu ...."Pada akhirnya, tangan raksasa itu hancur berkeping-keping dan menghilang dari pandangan semua orang.Melihat adegan ini, Dirga dan yang lainnya mengembuskan napas lega. Namun, tak lama kemudian, muncul tangan raksasa lainnya.Tangan raksasa ini lebih besar dan padat dari yang sebelumnya. Dirga sudah mempersiapkan diri untuk menyerang.Namun, ketika tangan raksasa itu melesat ke arahnya, dia sama sekali tidak bisa bergerak. Karena kakinya seolah-olah melekat di tanah.Dalam sekejap
Biksu muda dan yang lainnya langsung terhempas sejauh puluhan ribu meter. Untungnya Dirga tanggap dan langsung melepaskan energi pedang untuk menarik mereka kembali, kalau tidak, entah ke mana mereka akan terdampar."Menakutkan sekali, momentum dan aura ini sungguh mengerikan.""Momentum ini jauh lebih kuat dari dugaan kita, orang di dalam mungkin sudah menerobos tingkat Yang Bebas dan menapaki Alam Gamasesa."Saat ini, biksu muda dan yang lainnya ketakutan. Hati mereka dipenuhi dengan keterkejutan!Sebenarnya orang itu memang jauh lebih kuat dari dugaan mereka. Suaranya dapat menimbulkan gejolak yang begitu menggemparkan.Saat ini, mereka berdiri di belakang Dirga dan bernapas dengan hati-hati. Kalau tadi Dirga tidak menyelamatkan mereka, mereka mungkin sudah hancur berkeping-keping.Saat ini, mereka menaruh semua harapan pada Dirga. Mereka sangat mengagumi Dirga.Sedangkan ekspresi Dirga pun berubah muram, kekuatan orang di dalam melampaui dugaannya. Meskipun dia sudah mempersiapkan
Setelah selesai berbicara, roh pedang berubah menjadi energi pedang dan masuk ke dalam Pedang Asura.Dirga tertegun di tempat. Setelah belasan detik kemudian, dia baru tersadar. Sebenarnya sekarang dia sangat terluka dan terpukul.Karena ucapan roh pedang membuatnya menyadari betapa lemah dan tidak berharga dirinya. Roh pedang tidak mungkin membohonginya, sekarang dia merasa sangat tidak berdaya.Selama ini, dia tidak merasa bahwa bakatnya yang paling menonjol. Karena jika dibandingkan dengan Zira dan Vania, bakatnya bukanlah apa-apa.Namun, dia melalui semua tahap yang harus dia lalui. Meskipun dia dibimbing oleh Rafan, semua pencapaiannya hari ini diraih dengan kerja kerasnya sendiri.Terlebih lagi, di alam agung seperti Yang Bebas, dia bukan hanya menciptakan teknik jitu, tetapi juga berhasil memahami cara kerja Teknik Pantang Menyerah.Hanya dinilai dari dua poin ini, dia pantas disebut genius di antara para genius. Namun, setelah mendengar ucapan roh pedang, dia baru menyadari ada
Keadaan mereka tidak diketahui!Dirga mencari di sekeliling, tetapi tidak menemukan jejak mereka."Jangan-jangan semuanya terbunuh?""Mana mungkin?"Dirga kebingungan. Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu yang membuatnya gelisah."Nggak, nggak, jangan-jangan mereka terbunuh oleh tebasanku tadi?""Nggak mungkin, ini nggak mungkin?"Dirga membantah pikirannya, dia terus mencari biksu muda dan yang lainnya.Akhirnya, dia menemukan mereka di sebuah ruangan yang sudah hancur. Ketika melihat mereka, Dirga tidak bisa berkata-kata.Karena keadaan biksu muda dan yang lainnya sangat mengenaskan, setiap orang terluka parah, bahkan beberapa di antara mereka sekarat.Lokasi kejadian sangat tragis.Tanpa ragu-ragu, Dirga langsung menerjang ke hadapan biksu muda, dia memasukkan beberapa butir pil obat ke dalam mulut biksu muda.Dirga menyuntikkan energi sejati ke tubuh biksu muda, lalu pergi memeriksa keadaan yang lainnya.Setelah memulihkan diri selama dua jam, akhirnya nyawa semua orang aman. Namun,
Saat ini, ketiganya memiliki keinginan untuk membunuh Dirga.Karena kekuatan Dirga jauh di atas dugaan mereka, Dirga membuat mereka merasa sangat terancam!"Kalau begitu, mari lihat apa kalian sanggup. Jangan basa-basi, ayo bertarung!" Semangat tempur Dirga membara. Dia haus akan pertarungan dan akan bertarung dengan sekuat tenaga.Meskipun ketiga orang di hadapannya belum bisa memuaskan keinginannya, mereka cukup bermanfaat.Sekarang, dia makin bersemangat untuk bertarung, terutama dengan musuh yang kuat.Karena musuh yang kuat dapat menutupi kekurangannya dan membuatnya lebih cepat berkembang."Nak, mati kamu."Ketiganya menerjang ke arah Dirga sambil melancarkan serangan, tidak ada yang menyembunyikan kekuatan mereka."Bum bum bum!"Terpancar aura yang menakutkan dari tubuh ketiga orang itu sehingga ruangan yang baru saja diciptakan pun hancur.Perlu diakui kekuatan yang mereka tunjukkan sangat menakutkan.Namun, inilah hal yang diinginkan oleh Dirga."Serang!"Dirga menghilang bers
Setelah selesai berbicara, Dirga duduk bersila untuk memulihkan kekuatannya.Dua jam kemudian, kekuatan fisik Dirga sudah sepenuhnya pulih, tetapi energi sejati di dalam tubuhnya masih belum sepenuhnya pulih.Oleh karena itu, kekuatan tempurnya pun tidak kembali ke puncak, hanya pulih 90%.Meskipun kekuatan tempurnya baru pulih 90%, sekarang kultivasinya sudah jauh lebih tinggi dari sebelumnya.Karena selama masa pemulihan ini, dia mendapatkan wawasan baru soal ilmu pedang.Sekarang, dia menyadari setiap pemahamannya terhadap ilmu pedang diperbarui, kultivasinya akan meningkat.Seiring dengan peningkatan kultivasinya, rentang perkembangan kultivasinya menjadi makin besar.Hal ini bukan hanya membuat Dirga kaget dan bersemangat, tetapi juga membuatnya makin bertekad untuk mempelajari ilmu pedang!Saat ini, aura yang terpancar dari tubuhnya lebih berlimpah dari sebelumnya. Semua orang menyadari hal ini.Mereka pun sangat kaget, terutama biksu muda. Meskipun dia baru berinteraksi dengan D
Kemudian, seorang pria paruh baya berjubah hijau keluar dari gerbang besar. Dia langsung mengangkat tangannya untuk meninju Dirga.Seiring dengan suara hantaman, Dirga terhempas mundur. Ketika berhenti, seberkas darah mengalir dari sudut mulutnya.Saat ini, ekspresi Dirga berubah muram.Pria itu bukan hanya kuat, keterampilan dan tekniknya juga sangat unik.Seketika, Dirga tidak menemukan celah dan petunjuk, hal ini membuatnya makin gelisah.Pria berjubah hijau itu memandang Dirga dengan tatapan merendahkan. "Hanya segitu kemampuanmu, kukira kamu sangat hebat.""Ayo bertarung, aku akan memenggal kepalamu dalam tiga serangan."Setelah berkata demikian, pria berjubah hijau itu mengabaikan Dirga dan meletakkan tangannya di bahu Haruwi. Dia menyuntikkan energi sejati ke dalam tubuh Haruwi."Sudah kubilang jangan gunakan teknik memikat seperti ini untuk melawan musuh, sekarang kamu sudah tahu betapa lemahnya dirimu, 'kan?"Haruwi membantah, "Aku ini siluman rubah, apa lagi yang bisa kuandal
Dia kembali menghunuskan sebuah tebasan, Haruwi sudah kehilangan dua ekor!Setelah kehilangan dua ekor, pesona yang terpancar dari tubuh Haruwi melemah. Selain itu, dia berteriak dan terus melangkah mundur.Dia mundur sampai ke depan gerbang besar. Ketujuh ekornya yang tersisa terbentang ke depan.Melihat kedua ekornya sudah dipotong oleh Dirga, Haruwi sangat marah. Dia menggertakkan giginya sambil memelototi Dirga."Manusia Sialan, beraninya kamu memotong dua ekorku, kamu harus mati.""Apa kamu tahu berapa banyak usaha yang kukerahkan untuk berevolusi menjadi rubah berekor sembilan? Apa kamu tahu betapa pentingnya setiap ekor ini bagiku?""Dasar lelaki sialan, aku akan membunuhmu."Sebelumnya, Haruwi terus menyembunyikan kekuatannya. Karena dia merasa Dirga tidak sekuat yang dia pikirkan.Bagi rubah, berevolusi menjadi rubah berekor sembilan adalah batas maksimum. Sekalipun dia ingin lanjut berevolusi dan meningkatkan kekuatannya, kedua hal ini sangat tidak memungkinan.Namun, selama