Bahkan Celine juga mulai ingin bergosip. Dia dan kelompok Zira adalah wanita-wanita genius yang sangat jarang ada.Sekarang kultivasi mereka sudah cukup untuk mengagetkan semua orang. Namun, bagaimanapun juga, mereka semua adalah wanita.Terutama Celine, jangan lihat kekuatannya sudah selevel dengan monster tua, tapi hatinya sebenarnya masih seperti gadis berumur 18 tahun.Apalagi, setelah hidup selama ini, dia tidak pernah merasakan sentuhan pria, juga tidak pernah disentuh pria.Sekarang, dia juga jadi ingin tahu bagaimana rasanya."Vania, cepat cerita, cepat. Jangan pelit sekali, rasanya sangat menyenangkan, ya? Kayak terbang ke atas langit?""Terus apakah tubuhmu bergetar seperti mau jatuh?"Sejak menerima Dirga seutuhnya dan menjadi istrinya, Nina dan Kristin tidak menahan diri lagi.Saat ini, mereka berdua masing-masing di kiri dan kanan, meniru dengan sangat bagus.Vania langsung menunduk dan tidak berani bersuara, hanya saja tubuhnya mengkhianatinya."Wah, wah, wah! Vania meski
Sekarang, badai di luar sedang sangat kencang, hanya mereka berdua yang berani berjalan di udara di tengah-tengah cuaca seperti ini."Sudah, sudah, kalian semua jangan melihat dua orang tua ini dengan tatapan seperti itu.""Bocah itu dan juga sahabat kalian sangat baik. Bocah itu benar-benar baik sekali terhadap kalian, dia membunuh seratus ribu tentara dan empat pendekar super dunia luar agar kalian nggak ditindas.""Sebagian dari pendekar super yang memburu kalian sudah kembali ke dunia luar. Selanjutnya, mereka akan menaruh sebagian besar perhatian mereka ke bocah itu.""Kalian masih ada waktu satu setengah bulan. Dalam kurun waktu ini, kalian harus menemukan Phoenix Abadi Pelangi.""Kalau nggak, di masa depan kami berdua juga nggak akan bisa melindungi bocah itu. Kehebatan dunia luar itu jauh di luar bayangan kalian."Kata-kata Rafan seketika membuat hati Zira dan yang lain seakan-akan diremas, tapi di saat yang bersamaan juga terasa hangat. Kehangatan yang muncul saat dilindungi d
Dibandingkan dengan area lain di wilayah tak berpenghuni, tempat ini seperti sebuah dunia yang lain."Ajaib sekali! Di sini kenapa malah jadi hutan primer, apalagi kelihatannya luas banget!""Apa kita jangan-jangan masuk ke dunia lain? Pemandangan di sini bagus sekali.""Selain itu, kalian sadar, nggak? Badai pasir kelihatannya sangat takut dengan tempat ini, nggak berani menuju ke sini."Zira dan yang lain melihat hutan primer yang tidak berujung itu dengan takjub.Bahkan Krisna dan Rafan juga terlihat sangat kaget."Kelihatannya situasinya bakal gawat. Rafan, kamu ingat dulunya di sini adalah hutan primer?""Kenapa aku ingatnya dulu di sini adalah laut mati?""Apa kita salah arah?" tanya Krisna.Rafan melihat hutan primer di depannya, dia juga sangat bingung.Rafan pun berkata, "Benar, tempatnya di sini. Dulunya di sini memang laut mati.""Hanya saja nggak tahu kenapa malah jadi hutan primer. Kalian semua diam di sini dulu, aku coba masuk ke dalam."Rafan pun terbang masuk ke dalam h
Kali ini, tujuan mereka hanya dua.Mendapatkan telur Phoenix Abadi Pelangi dan menangkap kelompok Zira hidup-hidup."Benar, istrinya Dirga semua cantik bagai dewi, ada dua yang sedang berada di sisinya.""Sekarang Zira dan yang lain berlima. Dengar-dengar, ada dua kakak adik perempuan yang mengikuti mereka juga, cantiknya bukan main!""Selain itu, dengar-dengar Celine juga seorang wanita cantik. Meski sudah berumur dua ratusan tahun, kelihatannya seperti wanita muda berumur tiga puluhan tahun.""Mereka berdelapan adalah wanita berkualitas, kali ini kita benar-benar untung besar.""Benar, tuh! Aku melihat fotonya saja sudah nggak tahan.""Nanti kita bersaing sesuai kemampuan masing-masing, nggak boleh berebutan!""Siapa yang mengalahkan mereka, mereka jadi milik orang itu.""Hahaha! Tenang saja, kita semua bersaing secara adil.""Kalian semua jangan terlalu tegang, mereka cuma delapan wanita! Memangnya bisa sehebat apa?""Kita ini seratusan orang."Semua orang sama sekali tidak mengangg
Meski Zira dan yang lain tidak ingat apa yang terjadi, mereka bisa melihat kalau ada luka di tubuh mereka.Melihat reaksi mereka ini, Celine akhirnya menghela napas lega. Dia sudah tahu apa masalahnya.Oleh karena itu, dia menceritakan semua yang terjadi tadi pada Zira dan yang lain."Apa? Tadi kita saling menyerang dan bahkan mau membunuh satu sama lain?""Ini ... mana mungkin?""Kita mana mungkin nggak ingat apa-apa?""Kak Celine, kamu jangan-jangan lagi membohongi kita?"Kristin dan Nina terkejut dan langsung memeriksa kondisi luka semua orang.Untungnya, mereka hanya terluka kecil, tidak sampai ada luka dalam.Zira segera tenang kembali lalu mencabut rumput liar yang ada di hadapannya dan menghancurkannya lalu mencium gasnya.Seketika, rohnya seakan-akan masuk ke sebuah dunia mental yang baru. Dia lupa siapa dirinya dan semua orang.Setelah itu, dia langsung menyerang Celine. Celine sudah menyiapkan diri, jadi dia juga menyerang dan langsung mengalahkan Zira.Kemudian, dia kembali
Setelah semuanya selesai, Zira dan yang lain pun pergi dari tempat ini.Tidak lama setelah mereka pergi, kekuatan transenden dari dunia luar pun mendapatkan kabar kematian pendekar yang mereka kirim ini.Seketika, seluruh dunia luar marah.Mereka mengirim pendekar super sebanyak itu untuk memburu Zira dan yang lain, apalagi kali ini mereka mengirim langsung seratusan orang.Sebelumnya, mereka merasa kali ini mereka pasti bisa berhasil. Namun, baru saja, lampu roh seratusan pendekar super ini mati semua.Hal ini berarti mereka semua sudah mati."Nggak mungkin, hal ini nggak mungkin terjadi.""Zira dan yang lain nggak mungkin sekuat ini, mereka nggak mungkin membunuh semua pendekar kita.""Phoenix Abadi Pelangi! Pasti mereka sudah menemukan Phoenix Abadi Pelangi!""Orang-orang yang kita kirim mungkin dibunuh oleh Phoenix Abadi Pelangi!""Pergi! Suruh semua sekte untuk mengirim pendekar super lagi ke wilayah tak berpenghuni Pulau Phoenix.""Aku nggak percaya kita nggak bisa menangkap kelo
Pintu perunggu yang hanya sendirian itu seperti sebuah batu nisan, berdiri tepat di depan Zira dan yang lain.Memberikan mereka perasaan kalau pintu itu sangat berbahaya dan tidak boleh dimasuki.Pintu perunggu itu sangat mulus, di atasnya tidak ada ukiran atau pola apa pun, juga tidak ada lubang kunci.Vania melompat dan berdiri di atas pintu perunggu. Nina dan Kristin pun berdiri di dua sisi pintu.Semua orang mengelilingi pintu itu untuk memeriksa pintu itu. Setelah sekian lama, mereka tetap tidak menemukan petunjuk apa pun.Tepat pada saat ini, Celine terpikirkan sesuatu dan berkata ke semua orang, "Apa jangan-jangan di balik pintu ini adalah dunia kecil yang dibuka oleh Panglima Perang Neraka dulu?""Zira, coba kamu rasakan pakai Tombak Naga Perakmu lagi.""Oke!"Zira berdiri di depan pintu perunggu itu sambil memegang Tombak Naga Perak. Seperti yang diduga, tombaknya kembali mengeluarkan bunyi siulan aneh tadi.Setelah itu, pintu perunggu tiba-tiba bergetar. Vania, Nina dan Krist
Zira duduk bersila. Saat energi roh di sekitar mereka masuk ke tubuh mereka semua, mereka langsung panik.Karena mereka semua merasakan kalau energi roh di dalam sini jauh lebih pekat dari energi roh yang pernah mereka serap sebelumnya.Tidak hanya itu, energi roh di dalam sini terasa sangat unik.Mereka tahu alasannya karena energi roh ini adalah energi sejati yang ditinggalkan Panglima Perang Neraka dulu!Semua orang tidak berani menyia-nyiakan waktu lagi dan segera berusaha menyerap energi ini secepat mungkin. Setelah dua jam, semua energi roh yang ada di tingkat ketiga Pagoda Asura habis diserap mereka.Mereka semua naik satu alam, kultivasi mereka meningkat tidak hanya satu kali lipat.Mereka semua sangat senang dan bersemangat."Kak Zira, kita semua naik satu alam! Benar-benar ajaib.""Energi roh yang kita serap tadi memang sangat berbeda."Vania dan yang lain merasakan energi yang mengalir di tubuh mereka. Semua orang tahu kalau tingkatan mereka naik satu alam, kultivasi mereka