Setelah semuanya selesai, Zira dan yang lain pun pergi dari tempat ini.Tidak lama setelah mereka pergi, kekuatan transenden dari dunia luar pun mendapatkan kabar kematian pendekar yang mereka kirim ini.Seketika, seluruh dunia luar marah.Mereka mengirim pendekar super sebanyak itu untuk memburu Zira dan yang lain, apalagi kali ini mereka mengirim langsung seratusan orang.Sebelumnya, mereka merasa kali ini mereka pasti bisa berhasil. Namun, baru saja, lampu roh seratusan pendekar super ini mati semua.Hal ini berarti mereka semua sudah mati."Nggak mungkin, hal ini nggak mungkin terjadi.""Zira dan yang lain nggak mungkin sekuat ini, mereka nggak mungkin membunuh semua pendekar kita.""Phoenix Abadi Pelangi! Pasti mereka sudah menemukan Phoenix Abadi Pelangi!""Orang-orang yang kita kirim mungkin dibunuh oleh Phoenix Abadi Pelangi!""Pergi! Suruh semua sekte untuk mengirim pendekar super lagi ke wilayah tak berpenghuni Pulau Phoenix.""Aku nggak percaya kita nggak bisa menangkap kelo
Pintu perunggu yang hanya sendirian itu seperti sebuah batu nisan, berdiri tepat di depan Zira dan yang lain.Memberikan mereka perasaan kalau pintu itu sangat berbahaya dan tidak boleh dimasuki.Pintu perunggu itu sangat mulus, di atasnya tidak ada ukiran atau pola apa pun, juga tidak ada lubang kunci.Vania melompat dan berdiri di atas pintu perunggu. Nina dan Kristin pun berdiri di dua sisi pintu.Semua orang mengelilingi pintu itu untuk memeriksa pintu itu. Setelah sekian lama, mereka tetap tidak menemukan petunjuk apa pun.Tepat pada saat ini, Celine terpikirkan sesuatu dan berkata ke semua orang, "Apa jangan-jangan di balik pintu ini adalah dunia kecil yang dibuka oleh Panglima Perang Neraka dulu?""Zira, coba kamu rasakan pakai Tombak Naga Perakmu lagi.""Oke!"Zira berdiri di depan pintu perunggu itu sambil memegang Tombak Naga Perak. Seperti yang diduga, tombaknya kembali mengeluarkan bunyi siulan aneh tadi.Setelah itu, pintu perunggu tiba-tiba bergetar. Vania, Nina dan Krist
Zira duduk bersila. Saat energi roh di sekitar mereka masuk ke tubuh mereka semua, mereka langsung panik.Karena mereka semua merasakan kalau energi roh di dalam sini jauh lebih pekat dari energi roh yang pernah mereka serap sebelumnya.Tidak hanya itu, energi roh di dalam sini terasa sangat unik.Mereka tahu alasannya karena energi roh ini adalah energi sejati yang ditinggalkan Panglima Perang Neraka dulu!Semua orang tidak berani menyia-nyiakan waktu lagi dan segera berusaha menyerap energi ini secepat mungkin. Setelah dua jam, semua energi roh yang ada di tingkat ketiga Pagoda Asura habis diserap mereka.Mereka semua naik satu alam, kultivasi mereka meningkat tidak hanya satu kali lipat.Mereka semua sangat senang dan bersemangat."Kak Zira, kita semua naik satu alam! Benar-benar ajaib.""Energi roh yang kita serap tadi memang sangat berbeda."Vania dan yang lain merasakan energi yang mengalir di tubuh mereka. Semua orang tahu kalau tingkatan mereka naik satu alam, kultivasi mereka
Terdengar suara yang sangat keras diiringi dengan energi menakutkan yang seketika menenggelamkan serangan Celine."Serahkan si tua ini ke aku! Serang!"Celine menerjang ke arah monster tua itu, sementara pendekar yang lainnya juga menyerang.Begitu mereka menyerang, tekanan yang menekan Naomi dan yang lain langsung hilang. Mereka semua sudah bisa berdiri."Pasang formasi!"Zira dan Vania langsung menerjang ke kerumunan musuh dan mulai menyerang secara besar-besaran. Segera, Naomi dan yang lain juga bergabung.Seiring dengan mereka semua bekerja sama membuat formasi mematikan mereka, situasi mereka langsung jadi lebih unggul.Setelah bertarung beberapa saat, belasan pendekar dunia luar sudah mati."Formasi apa ini? Kenapa bisa sekuat ini?"Para pendekar dunia luar yang masih hidup tidak berani sembarangan menyerang lagi. Mereka langsung membuat formasi yang tidak terlalu kuat.Semua orang melihat Zira dan yang lain dengan ekspresi gusar sambil mengepung mereka."Orang mati nggak usah ba
Saat ini, Lina sedang memimpin pasukannya melawan pasukan pendekar dari dunia luar. Kota Suwo sudah mengaktifkan formasi pelindung raksasa. Saat ini, pasukan dunia luar sedang berusaha merusak formasi itu!Situasi Kota Suwo sangat berbahaya!Kali ini, Lina akan menghadapi musuh besar yang tidak pernah dia hadapi sebelumnya. Meski Dinasti Tuyam disebut-sebut mempunyai dua juta prajurit yang sangat kuat, sebanyak apa pun jumlah mereka, tidak ada gunanya saat menghadapi pasukan yang terdiri dari pendekar super dunia luar.Karena sangat sedikit pendekar di antara pasukan militer Dinasti Tuyam, apalagi alam mereka juga sangat rendah.Saat menghadapi para pendekar super dunia luar, jumlah mereka sama sekali tidak berguna.Situasi sekarang adalah mereka baru saja bertarung dengan seorang pendekar super dunia luar, satu tebasan pedang dari pendekar super itu saja sudah membunuh seratus ribu prajurit Lina.Sekarang satu-satunya cara adalah semua pendekar di Dinasti Tuyam bersatu untuk melawan p
Gesa dan Quinza juga tidak tahu apa yang dicari Dirga di istana. Meski mereka berdua punya tebakan, mereka berdua tetap tidak akan bertanya kalau Dirga tidak mau bercerita."Sudah, sudah, jangan khawatir. Kak Lina nggak mungkin kalah semudah itu.""Lagian, Pedang Asura dan Energi Leluhur Naga sudah ke sana. Kalaupun kita nggak pergi bantu, dia dan pasukannya seharusnya masih bisa bertahan satu, dua hari.""Sekarang kita pergi makan dulu baru berangkat."Tak lama kemudian, mereka berempat menemukan sebuah restoran milik Keluarga Tomson lalu memesan makanan memenuhi satu meja.Saat makan, Dirga berkata pada Gesa dan yang lain, "Zira dan yang lain sudah menemukan telur Phoenix Abadi Pelangi. Mereka sekarang sudah meninggalkan wilayah tak berpenghuni.""Kali ini, mereka membunuh banyak pendekar super dunia luar, jadi kita juga harus berusaha. Semakin banyak pendekar dunia luar yang datang mencari kita, semakin sedikit yang akan mencari Zira dan yang lain.""Misi mereka lebih penting dari m
Dia adalah orang terkuat di antara pendekar dunia luar yang datang kali ini. Bahkan Lina saja tidak bisa menahan satu tatapan darinya.Saat ini, dia dan orang di belakangnya sangat terkejut dan takut. Bukan takut pada kehebatan orang di depan mereka dan juga kultivasinya yang tidak bisa diketahui.Melainkan terkejut karena orang ini ternyata semuda ini. Orang ini sudah pasti bukan monster tua.Meski di tingkat tertentu, para pendekar bisa terlihat lebih muda, orang di depan mereka ini memang benar-benar muda.Lina memperkirakan umur orang ini hanya tiga puluhan tahun, bahkan mungkin tidak sampai tiga puluh.Hal ini benar-benar sangat mengejutkan. Dari awal peperangan sampai sekarang, orang ini baru pertama kali ini menunjukkan wajahnya."Tuan Putri, sudah lama mendengar namamu. Aku perkenalkan diri dulu, namaku Alden Sharma, tahun ini berusia 28 tahun.""Aku juga senior terbesar di Sekte Zakra di dunia luar. Aku berada di peringkat sepuluh di antara pendekar muda di dunia luar!""Aku t
Lina berharap Dirga mengabaikannya dan membawa para wanita pergi dari sini. Meskipun dia tidak yakin Dirga bisa mengalahkan Alden, dia yakin Dirga akan selamat kalau pergi dari sini."Kak Lina, omong kosong apa yang kamu bicarakan? Bukannya biasanya kamu sangat optimis dengan kemampuan kakak iparku?""Sepertinya kamu nggak terlalu memercayai kakak iparku?""Kamu sudah meremehkan kakak iparku, biar kuberi tahu, kakak iparku nggak terkalahkan.""Jangan membuang-buang tenagamu lagi, beristirahatlah. Apa kamu nggak tahu kalau dirimu nyaris mati?"Viona menepuk punggung Lina dengan pelan sambil mengedarkan energi sejatinya. Kemudian, dia mulai menyuntikkan energi sejatinya ke tubuh Lina.Gesa dan Quinza pun tidak bersantai!"Lina, ada Dirga di sini. Nggak usah khawatir.""Istirahatlah yang baik agar cepat sembuh.""Kalian .... haih, sepertinya aku terlalu mengkhawatirkannya." Lina tersenyum masam. Bukannya Lina tidak optimis dengan kemampuan Dirga, tetapi Lina tidak ingin membahayakan Dirga