Dirga sudah berbelaskasihan dengan tidak membunuh mereka karena tidak ingin menimbulkan pertumpahan darah di sana.Orang lain terbengong melihat adegan itu."Wah, apa yang terjadi barusan?""Apa aku sedang bermimpi?""Ada yang berani memukul Tuan Harris?""Apa sudah gila?"Orang-orang di sekeliling terkesiap dan terus menggosok mata.Sungguh sulit dipercaya!Di Kota Damon, Tiga Keluarga Bangsawan pun tidak berani memprovokasi Sepuluh Keluarga Aristokrat.Di antara Sepuluh Keluarga Aristokrat, Keluarga Setyadi menduduki peringkat lima. Orang biasa sama sekali tidak berani menghadapi Harris, apalagi menentangnya.Namun, Harris melayang ke luar karena ditampar oleh Dirga.Dirga harus mati.Saat semua orang masih tercengang, Harris memanjat ke atas dari dek dan memuntahkan darah.Beberapa giginya patah. Harris terbengong melihat gigi-gigi dan darah itu, lalu memandang sekitar dengan bengong.Rasanya seperti mimpi!Hampir semenit kemudian, Harris baru merasakan rasa sakit yang dahsyat.Baru
Tindakan Dirga sangat cepat sehingga tidak ada yang bisa melihatnya dengan jelas! Mereka masih terkesiap dan menatap Dirga dengan bengong!Belasan detik kemudian, seorang pendekar Maharaja Master tersadarkan.Suaranya gemetar saat berbicara."Eh, berani sekali kamu! Beraninya kamu membunuh petarung Keluarga Setyadi!""Kami terlalu meremehkanmu. Dengan satu serangan, kamu pasti kubunuh!"Pendekar Maharaja Master Keluarga Setyadi meluncurkan serangan tapak pada Dirga. Detik berikutnya, dia dan semua orang terkesiap.Dirga mengabaikan serangan itu dan muncul di depannya dalam sekelebat, lalu menghancurkan kepalanya dengan satu tapak."Beginikah pendekar Maharaja Master?""Apa Keluarga Setyadi punya pendekar yang bisa bertarung? Kalau nggak ada, kalian mati saja."Dirga berujar dengan cuek seraya menatap para petarung Keluarga Setyadi yang tersisa!Seketika, para petarung Keluarga Setyadi yang tersisa tersungkur di lantai karena lemas.Rasa takut dan takjub yang dahsyat menyelimuti hati me
Buyut Keluarga Setyadi sudah pasrah dan tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.Dia tidak berdaya saat menyaksikan kehancuran Keluarga Setyadi. Tanpa petarung-petarung itu, semua anggota Keluarga Setyadi akan mati, tidak peduli betapa banyak.Tidak sampai setengah jam, Naomi dan yang lain sudah kembali ke sisi Dirga.Mereka semua bersimbah darah, tetapi itu darah para petarung Keluarga Setyadi.Setiap dari mereka tampak sangat bersemangat, terutama Viona."Kak Dirga, seru sekali membunuh orang!""Keluarga Setyadi benar-benar lemah. Bukankah Kak Dirga bilang ada Sepuluh Keluarga Aristokrat di Kota Damon? Aku belum puas, ayo kita berantas sembilan keluarga aristokrat lainnya."Dirga berbalik badan dan menyeka noda darah di wajah Viona, lalu menegurnya, "Jangan macam-macam. Kamu sangat lemah sekarang.""Hmph, aku pasti bisa mengimbangimu suatu hari nanti.""Kenapa pak tua ini belum mati? Biar kubunuh dia!"Viona menghampiri buyut Keluarga Setyadi yang terjebak di dinding dan langsung men
Raditya dan yang lain melakukan tugas masing-masing. Mereka tidak bertindak secara diam-diam dan rahasia, melainkan terang-terangan.Tak lama kemudian, Komandan Departemen Perang, Komite, Departemen Perang, dan Presiden mendengar kabar itu. Akan tetapi, tidak ada yang merespons.Mereka seolah-olah menyetujuinya.Aula Pelindung Naga!Pada saat ini, Lutfi sudah mengetahui apa yang terjadi di luar sana!Sudah saatnya dia pergi.Keesokan hari, Lutfi mendatangi Raditya dan menyerahkan sesuatu padanya.Kemudian, Lutfi meledakkan diri di depan Raditya.Di hari itu, Raditya buru-buru meninggalkan Kota Damon tanpa sepengetahuan siapa pun.Dua hari kemudian.Dirga pergi ke Komite. Di tepi danau, dia bertemu dengan Raja Asan, Zayyan Badar, yang telah lama tidak dijumpai.Raja Asan tiba-tiba menyerang Dirga, tetapi terpental ke belakang.Sementara itu, Dirga berdiri di tempat dengan kokoh.Wajah Raja Asan sangat masam."Nak, kamu diam-diam menghanyutkan. Kamu dan gurumu adalah orang paling nggak t
Raditya tiba-tiba menghilang, pasti telah terjadi sesuatu, dia pasti berniat mendapatkan benda itu!"Brody, apa yang kalian mau lakukan di sini?""Seseorang, hentikan mereka semua!"Sidar merangkak dari permukaan lantai, hatinya penuh dengan amarah. Ketika ayah Sidar pergi, ayahnya pernah memberi pesan kepada Sidar untuk menahan Brody dan yang lainnya dengan cara apa pun.Namun, situasi saat ini tak memungkinkan Sidar untuk menahan mereka semua. Kalau memaksakan diri bertarung dengan Brody dan yang lainnya, maka Keluarga Tjohara kemungkinan besar akan dilenyapkan oleh mereka semua.Hubungan antara Keluarga Tjohara dengan Brody dan yang lainnya hanya sebatas demi mendapatkan keuntungan pribadi, semuanya bekerja sama atas dasar kepentingan masing-masing.Begitu pembagian keuntungan tidak merata, maka mereka akan segera membubarkan aliansi sementara mereka tersebut.Hingga sampai saat ini, Sidar juga tidak tahu barang apa yang ada di tangan Lutfi, dia juga tidak tahu apa pentingnya barang
Setelah Raja Asan menerima pesan singkat dari Dirga, dia segera memanggil anak buahnya yang merupakan seorang pendekar Maharaja Master Tingkat Puncak peringkat sembilan."Beri mereka sedikit kejutan. Berhati-hatilah, jangan sampai mereka mengenalimu.""Baik, Raja Asan tak perlu khawatir."Belasan menit kemudian, anak buah Raja Asan menyusup ke kediaman Keluarga Martino yang merupakan salah satu dari Sepuluh Keluarga Aristokrat Kota Damon. Selagi tetua Keluarga Martino sedang berlatih, anak buah Raja Asan berhasil melukai seorang pendekar Maharaja Master Tingkat Puncak peringkat sembilan hingga cukup parah.Anak buah Raja Asan juga berhasil membunuh tiga pendekar Kaisar Master, kemudian segera melarikan diri. Akan tetapi, anak buah Raja Asan tidak kembali ke Komite, melainkan menyusup ke kediaman Keluarga Tanjaya.Ketika semua pendekar di kediaman Keluarga Tanjaya belum sempat bereaksi, anak buah Raja Asan kembali membunuh tiga pendekar Kaisar Master Keluarga Tanjaya.Setengah jam kemud
Aisa dan Vania sudah memblokir akses jalan Raditya untuk kabur."Aisa, Vania, kalian berdua harus memikirkan konsekuensinya dengan baik.""Kalian nggak perlu mengaturku, aku sendiri yang akan menjelaskan kepada Presiden bila nantinya terjadi sesuatu.""Apa kalian berdua berencana menyerangku?""Apa kalian sudah memikirkan konsekuensi yang akan kalian tanggung setelah menyerangku?"Karena Raditya juga tidak bisa melarikan diri, dia akhirnya melakukan persiapan diri untuk bertarung sampai mati.Kalau bukan melihat secara langsung, Raditya pastinya akan menganggap remeh Aisa dan juga Vania."Cih, sudah mau mati masih saja banyak omong kosong!""Raditya, kemampuanku memang nggak sehebat kamu, tapi mudah saja bagi Vania untuk membunuhmu.""Karena kamu sudah jauh-jauh datang ke sini, sebaiknya kamu tetap di sini saja dan jangan pergi ke mana-mana lagi."Usai Aisa bicara, dia menggunakan sikunya untuk menyenggol Vania yang sedari tadi tidak bicara, kemudian bertanya, "Kamu yakin bisa mengalah
Arlan membunuh pendekar Maharaja Master dan Kaisar Master Keluarga Tjohara dengan mudah, kemudian dia berjalan hingga ke hadapan mayat Raditya dan berjongkok."Aku nggak sangka Vania ternyata telah berkembang hingga seperti ini. Raditya mungkin tak pernah mengira kalau dia akan mati di tangan Vania.""Vania akan menjadi orang yang hebat.""Coba kalau dia juga bisa jadi menantuku, aku pasti sangat senang.""Apa aku temui dia saja?"Arlan berjongkok di depan mayat Raditya sambil bergumam. Beberapa menit kemudian, Arlan menggotong mayat Raditya, lalu pergi.Arlan memutuskan untuk tidak menemui Vania.Arlan tidak ingin Keluarga Tjohara dan keluarga lainnya di Kota Damon tahu peristiwa yang telah terjadi di sini.Arlan ingin menunggu waktu yang tepat untuk memberi mereka sebuah hadiah dan juga kejutan.Lagi pula, sekarang Raditya sudah tidak akan bisa kembali sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan oleh Brody dan lainnya. Mereka pasti akan mempermasalahkan hal ini dengan Keluarga Tjohara,