Raditya dan yang lain melakukan tugas masing-masing. Mereka tidak bertindak secara diam-diam dan rahasia, melainkan terang-terangan.Tak lama kemudian, Komandan Departemen Perang, Komite, Departemen Perang, dan Presiden mendengar kabar itu. Akan tetapi, tidak ada yang merespons.Mereka seolah-olah menyetujuinya.Aula Pelindung Naga!Pada saat ini, Lutfi sudah mengetahui apa yang terjadi di luar sana!Sudah saatnya dia pergi.Keesokan hari, Lutfi mendatangi Raditya dan menyerahkan sesuatu padanya.Kemudian, Lutfi meledakkan diri di depan Raditya.Di hari itu, Raditya buru-buru meninggalkan Kota Damon tanpa sepengetahuan siapa pun.Dua hari kemudian.Dirga pergi ke Komite. Di tepi danau, dia bertemu dengan Raja Asan, Zayyan Badar, yang telah lama tidak dijumpai.Raja Asan tiba-tiba menyerang Dirga, tetapi terpental ke belakang.Sementara itu, Dirga berdiri di tempat dengan kokoh.Wajah Raja Asan sangat masam."Nak, kamu diam-diam menghanyutkan. Kamu dan gurumu adalah orang paling nggak t
Raditya tiba-tiba menghilang, pasti telah terjadi sesuatu, dia pasti berniat mendapatkan benda itu!"Brody, apa yang kalian mau lakukan di sini?""Seseorang, hentikan mereka semua!"Sidar merangkak dari permukaan lantai, hatinya penuh dengan amarah. Ketika ayah Sidar pergi, ayahnya pernah memberi pesan kepada Sidar untuk menahan Brody dan yang lainnya dengan cara apa pun.Namun, situasi saat ini tak memungkinkan Sidar untuk menahan mereka semua. Kalau memaksakan diri bertarung dengan Brody dan yang lainnya, maka Keluarga Tjohara kemungkinan besar akan dilenyapkan oleh mereka semua.Hubungan antara Keluarga Tjohara dengan Brody dan yang lainnya hanya sebatas demi mendapatkan keuntungan pribadi, semuanya bekerja sama atas dasar kepentingan masing-masing.Begitu pembagian keuntungan tidak merata, maka mereka akan segera membubarkan aliansi sementara mereka tersebut.Hingga sampai saat ini, Sidar juga tidak tahu barang apa yang ada di tangan Lutfi, dia juga tidak tahu apa pentingnya barang
Setelah Raja Asan menerima pesan singkat dari Dirga, dia segera memanggil anak buahnya yang merupakan seorang pendekar Maharaja Master Tingkat Puncak peringkat sembilan."Beri mereka sedikit kejutan. Berhati-hatilah, jangan sampai mereka mengenalimu.""Baik, Raja Asan tak perlu khawatir."Belasan menit kemudian, anak buah Raja Asan menyusup ke kediaman Keluarga Martino yang merupakan salah satu dari Sepuluh Keluarga Aristokrat Kota Damon. Selagi tetua Keluarga Martino sedang berlatih, anak buah Raja Asan berhasil melukai seorang pendekar Maharaja Master Tingkat Puncak peringkat sembilan hingga cukup parah.Anak buah Raja Asan juga berhasil membunuh tiga pendekar Kaisar Master, kemudian segera melarikan diri. Akan tetapi, anak buah Raja Asan tidak kembali ke Komite, melainkan menyusup ke kediaman Keluarga Tanjaya.Ketika semua pendekar di kediaman Keluarga Tanjaya belum sempat bereaksi, anak buah Raja Asan kembali membunuh tiga pendekar Kaisar Master Keluarga Tanjaya.Setengah jam kemud
Aisa dan Vania sudah memblokir akses jalan Raditya untuk kabur."Aisa, Vania, kalian berdua harus memikirkan konsekuensinya dengan baik.""Kalian nggak perlu mengaturku, aku sendiri yang akan menjelaskan kepada Presiden bila nantinya terjadi sesuatu.""Apa kalian berdua berencana menyerangku?""Apa kalian sudah memikirkan konsekuensi yang akan kalian tanggung setelah menyerangku?"Karena Raditya juga tidak bisa melarikan diri, dia akhirnya melakukan persiapan diri untuk bertarung sampai mati.Kalau bukan melihat secara langsung, Raditya pastinya akan menganggap remeh Aisa dan juga Vania."Cih, sudah mau mati masih saja banyak omong kosong!""Raditya, kemampuanku memang nggak sehebat kamu, tapi mudah saja bagi Vania untuk membunuhmu.""Karena kamu sudah jauh-jauh datang ke sini, sebaiknya kamu tetap di sini saja dan jangan pergi ke mana-mana lagi."Usai Aisa bicara, dia menggunakan sikunya untuk menyenggol Vania yang sedari tadi tidak bicara, kemudian bertanya, "Kamu yakin bisa mengalah
Arlan membunuh pendekar Maharaja Master dan Kaisar Master Keluarga Tjohara dengan mudah, kemudian dia berjalan hingga ke hadapan mayat Raditya dan berjongkok."Aku nggak sangka Vania ternyata telah berkembang hingga seperti ini. Raditya mungkin tak pernah mengira kalau dia akan mati di tangan Vania.""Vania akan menjadi orang yang hebat.""Coba kalau dia juga bisa jadi menantuku, aku pasti sangat senang.""Apa aku temui dia saja?"Arlan berjongkok di depan mayat Raditya sambil bergumam. Beberapa menit kemudian, Arlan menggotong mayat Raditya, lalu pergi.Arlan memutuskan untuk tidak menemui Vania.Arlan tidak ingin Keluarga Tjohara dan keluarga lainnya di Kota Damon tahu peristiwa yang telah terjadi di sini.Arlan ingin menunggu waktu yang tepat untuk memberi mereka sebuah hadiah dan juga kejutan.Lagi pula, sekarang Raditya sudah tidak akan bisa kembali sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan oleh Brody dan lainnya. Mereka pasti akan mempermasalahkan hal ini dengan Keluarga Tjohara,
Dirga baru pertama kali mendengar nama tempat itu, sehingga dia sedikit terkejut."Senior Panglima Perang Neraka, kami nggak tahu, kami benar-benar nggak tahu. Kami hanya tahu kalau ada suatu tempat dengan nama seperti itu, tapi kami nggak tahu tempat itu di mana dan bagaimana caranya pergi ke tempat itu.""Bahkan pemimpin kami saja juga nggak bisa pergi ke tempat itu.""Kami dengar dari pemimpin kami bahwa hanya seseorang yang tingkatan alamnya telah mencapai Maha Agung Master yang berhak pergi ke tempat tersebut.""Senior Panglima Perang Neraka, yang kami tahu hanya itu saja.""Kalau kamu melepaskan kami, kami nggak akan pergi ke Kota Damon."Para pendekar Pasar Kuolun terus memohon ampun, mereka saat ini ingin tetap hidup.Dirga berpikir sejenak, kemudian kembali bertanya, "Kalau kalian ingin hidup, beri tahu aku tentang pemimpinmu dengan Sepuluh Keluarga Aristokrat dan juga tiga keluarga bangsawan.""Aku akan membiarkan orang yang bisa menceritakan secara rinci dan membuatku puas t
Setelah Marina dan Tetua Agung Komite pergi, Brody dan yang lainnya tak bisa lagi mengendalikan amarah di dalam hati mereka.Mereka semua mulai memaki.Akan tetapi pada saat ini, mereka belum menyadari kalau dari awal mereka hanyalah pion Presiden saja, mereka masih belum melihat masalah secara menyeluruh."Kalian Keluarga Tjohara!""Kalian telah menghancurkan kita semua!""Kurang ajar! Kakek tua, dasar kamu pengecut! Raditya juga sama saja, keluarga kalian nggak ada yang benar satu pun!""Apa yang kalian takutkan? Kalian pikir Presiden berani melakukan sesuatu terhadap kalian?""Kalau dia berani, dia pasti sudah lama melakukannya. Kenapa dia harus menunggu sampai sekarang baru menyerang kalian?""Aku sudah bilang sejak lama, Sepuluh Keluarga Aristokrat harus bersatu! Bersatu!""Setiap kali ada masalah pasti Keluarga Tjohara yang bermasalah. Kali ini bukan hanya keluarga kalian saja yang berakhir, tapi kami juga akan terseret dalam masalah kalian!"Brody kesal bukan main, dia adalah or
Brody dan yang lainnya tidak percaya sama sekali terhadap ucapan Khairul.Rasa tidak rela dan amarah di dalam hati mereka masih belum dilampiaskan, mereka tidak ingin menyerah begitu saja.Mereka ingin melawan balik!"Sudahlah, Pak Khairul. Jangan buang-buang waktu kita pada hal-hal nggak berguna seperti ini.""Kita sebaiknya diskusikan apa yang akan kita lakukan selanjutnya, apakah kita akan melanjutkan pencarian Bayangan atau nggak?""Hentikan saja, meski saat ini seluruh anggota Bayangan hadir di hadapan kita, dengan kemampuan delapan keluarga yang tersisa tak akan mampu menyingkirkan mereka.""Kita juga nggak boleh lupa kalau Presiden sekarang sudah mulai bergerak. Ini menandakan bahwa dia nggak takut sama sekali dengan sumber daya dan juga wewenang yang kita punya.""Kita dari awal telah dipermainkan olehnya. Aku akan mengulang perkataanku sebelumnya, kita terlalu meremehkan Dirga dari awal, selain itu kita benar-benar mengabaikannya.""Saranku adalah kita harus memusatkan fokus u
Seiring dengan teknik jitu yang terus dilancarkan oleh Dirga, aura di tubuhnya mencapai puncak dan niat pedangnya menjadi makin kuat!Aura di tubuhnya segera mencapai tahap yang menakutkan, lelaki tua dapat merasakan semua ini.Ekspresinya berubah drastis. Meskipun sosok aslinya berada di Kota Bintang, bagi pendekar super sepertinya, jarak bukanlah halangan.Dirga seolah-olah berada di hadapannya."Nak, aku memang sudah salah menilai dan terlalu meremehkanmu.""Aku nggak menyangka pemahamanmu terhadap Teknik Pantang Menyerah sudah sedalam ini, perlu diakui kamu adalah anak muda kedua paling berbakat yang pernah kutemui.""Teknik Pantang Menyerah sangat menarik, semoga kamu nggak mengecewakanku."Setelah berkata demikian, lelaki tua melompat ke udara. Dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Dirga. Pemuda berbakat seperti ini hanya punya dua pilihan, yaitu diperalat olehnya atau mati di tangannya.Awalnya dia pun ingin menerapkan prinsip ini pada Zira, tetapi akhirnya dia dikalahkan o
Kali ini, Dirga memilih untuk menyerang duluan!"Tsing!"Pedang Asura di tangannya berdenting pelan. Di bawah dukungan Niat Pedang Pantang Menyerah dan Teknik Pantang Menyerah, dia menyesuaikan sudut Pedang Asura, lalu menghunuskan Pedang Asura ke arah tangan raksasa itu.Terdengar suara hantaman.Dirga tidak berhasil memotong tangan raksasa itu menjadi beberapa bagian, tetapi sekarang tangan raksasa itu berubah menjadi ilusi.Dirga memanfaatkan kesempatan ini untuk melancarkan serangan!"Shiu shiu shiu ...."Pada akhirnya, tangan raksasa itu hancur berkeping-keping dan menghilang dari pandangan semua orang.Melihat adegan ini, Dirga dan yang lainnya mengembuskan napas lega. Namun, tak lama kemudian, muncul tangan raksasa lainnya.Tangan raksasa ini lebih besar dan padat dari yang sebelumnya. Dirga sudah mempersiapkan diri untuk menyerang.Namun, ketika tangan raksasa itu melesat ke arahnya, dia sama sekali tidak bisa bergerak. Karena kakinya seolah-olah melekat di tanah.Dalam sekejap
Biksu muda dan yang lainnya langsung terhempas sejauh puluhan ribu meter. Untungnya Dirga tanggap dan langsung melepaskan energi pedang untuk menarik mereka kembali, kalau tidak, entah ke mana mereka akan terdampar."Menakutkan sekali, momentum dan aura ini sungguh mengerikan.""Momentum ini jauh lebih kuat dari dugaan kita, orang di dalam mungkin sudah menerobos tingkat Yang Bebas dan menapaki Alam Gamasesa."Saat ini, biksu muda dan yang lainnya ketakutan. Hati mereka dipenuhi dengan keterkejutan!Sebenarnya orang itu memang jauh lebih kuat dari dugaan mereka. Suaranya dapat menimbulkan gejolak yang begitu menggemparkan.Saat ini, mereka berdiri di belakang Dirga dan bernapas dengan hati-hati. Kalau tadi Dirga tidak menyelamatkan mereka, mereka mungkin sudah hancur berkeping-keping.Saat ini, mereka menaruh semua harapan pada Dirga. Mereka sangat mengagumi Dirga.Sedangkan ekspresi Dirga pun berubah muram, kekuatan orang di dalam melampaui dugaannya. Meskipun dia sudah mempersiapkan
Setelah selesai berbicara, roh pedang berubah menjadi energi pedang dan masuk ke dalam Pedang Asura.Dirga tertegun di tempat. Setelah belasan detik kemudian, dia baru tersadar. Sebenarnya sekarang dia sangat terluka dan terpukul.Karena ucapan roh pedang membuatnya menyadari betapa lemah dan tidak berharga dirinya. Roh pedang tidak mungkin membohonginya, sekarang dia merasa sangat tidak berdaya.Selama ini, dia tidak merasa bahwa bakatnya yang paling menonjol. Karena jika dibandingkan dengan Zira dan Vania, bakatnya bukanlah apa-apa.Namun, dia melalui semua tahap yang harus dia lalui. Meskipun dia dibimbing oleh Rafan, semua pencapaiannya hari ini diraih dengan kerja kerasnya sendiri.Terlebih lagi, di alam agung seperti Yang Bebas, dia bukan hanya menciptakan teknik jitu, tetapi juga berhasil memahami cara kerja Teknik Pantang Menyerah.Hanya dinilai dari dua poin ini, dia pantas disebut genius di antara para genius. Namun, setelah mendengar ucapan roh pedang, dia baru menyadari ada
Keadaan mereka tidak diketahui!Dirga mencari di sekeliling, tetapi tidak menemukan jejak mereka."Jangan-jangan semuanya terbunuh?""Mana mungkin?"Dirga kebingungan. Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu yang membuatnya gelisah."Nggak, nggak, jangan-jangan mereka terbunuh oleh tebasanku tadi?""Nggak mungkin, ini nggak mungkin?"Dirga membantah pikirannya, dia terus mencari biksu muda dan yang lainnya.Akhirnya, dia menemukan mereka di sebuah ruangan yang sudah hancur. Ketika melihat mereka, Dirga tidak bisa berkata-kata.Karena keadaan biksu muda dan yang lainnya sangat mengenaskan, setiap orang terluka parah, bahkan beberapa di antara mereka sekarat.Lokasi kejadian sangat tragis.Tanpa ragu-ragu, Dirga langsung menerjang ke hadapan biksu muda, dia memasukkan beberapa butir pil obat ke dalam mulut biksu muda.Dirga menyuntikkan energi sejati ke tubuh biksu muda, lalu pergi memeriksa keadaan yang lainnya.Setelah memulihkan diri selama dua jam, akhirnya nyawa semua orang aman. Namun,
Saat ini, ketiganya memiliki keinginan untuk membunuh Dirga.Karena kekuatan Dirga jauh di atas dugaan mereka, Dirga membuat mereka merasa sangat terancam!"Kalau begitu, mari lihat apa kalian sanggup. Jangan basa-basi, ayo bertarung!" Semangat tempur Dirga membara. Dia haus akan pertarungan dan akan bertarung dengan sekuat tenaga.Meskipun ketiga orang di hadapannya belum bisa memuaskan keinginannya, mereka cukup bermanfaat.Sekarang, dia makin bersemangat untuk bertarung, terutama dengan musuh yang kuat.Karena musuh yang kuat dapat menutupi kekurangannya dan membuatnya lebih cepat berkembang."Nak, mati kamu."Ketiganya menerjang ke arah Dirga sambil melancarkan serangan, tidak ada yang menyembunyikan kekuatan mereka."Bum bum bum!"Terpancar aura yang menakutkan dari tubuh ketiga orang itu sehingga ruangan yang baru saja diciptakan pun hancur.Perlu diakui kekuatan yang mereka tunjukkan sangat menakutkan.Namun, inilah hal yang diinginkan oleh Dirga."Serang!"Dirga menghilang bers
Setelah selesai berbicara, Dirga duduk bersila untuk memulihkan kekuatannya.Dua jam kemudian, kekuatan fisik Dirga sudah sepenuhnya pulih, tetapi energi sejati di dalam tubuhnya masih belum sepenuhnya pulih.Oleh karena itu, kekuatan tempurnya pun tidak kembali ke puncak, hanya pulih 90%.Meskipun kekuatan tempurnya baru pulih 90%, sekarang kultivasinya sudah jauh lebih tinggi dari sebelumnya.Karena selama masa pemulihan ini, dia mendapatkan wawasan baru soal ilmu pedang.Sekarang, dia menyadari setiap pemahamannya terhadap ilmu pedang diperbarui, kultivasinya akan meningkat.Seiring dengan peningkatan kultivasinya, rentang perkembangan kultivasinya menjadi makin besar.Hal ini bukan hanya membuat Dirga kaget dan bersemangat, tetapi juga membuatnya makin bertekad untuk mempelajari ilmu pedang!Saat ini, aura yang terpancar dari tubuhnya lebih berlimpah dari sebelumnya. Semua orang menyadari hal ini.Mereka pun sangat kaget, terutama biksu muda. Meskipun dia baru berinteraksi dengan D
Kemudian, seorang pria paruh baya berjubah hijau keluar dari gerbang besar. Dia langsung mengangkat tangannya untuk meninju Dirga.Seiring dengan suara hantaman, Dirga terhempas mundur. Ketika berhenti, seberkas darah mengalir dari sudut mulutnya.Saat ini, ekspresi Dirga berubah muram.Pria itu bukan hanya kuat, keterampilan dan tekniknya juga sangat unik.Seketika, Dirga tidak menemukan celah dan petunjuk, hal ini membuatnya makin gelisah.Pria berjubah hijau itu memandang Dirga dengan tatapan merendahkan. "Hanya segitu kemampuanmu, kukira kamu sangat hebat.""Ayo bertarung, aku akan memenggal kepalamu dalam tiga serangan."Setelah berkata demikian, pria berjubah hijau itu mengabaikan Dirga dan meletakkan tangannya di bahu Haruwi. Dia menyuntikkan energi sejati ke dalam tubuh Haruwi."Sudah kubilang jangan gunakan teknik memikat seperti ini untuk melawan musuh, sekarang kamu sudah tahu betapa lemahnya dirimu, 'kan?"Haruwi membantah, "Aku ini siluman rubah, apa lagi yang bisa kuandal
Dia kembali menghunuskan sebuah tebasan, Haruwi sudah kehilangan dua ekor!Setelah kehilangan dua ekor, pesona yang terpancar dari tubuh Haruwi melemah. Selain itu, dia berteriak dan terus melangkah mundur.Dia mundur sampai ke depan gerbang besar. Ketujuh ekornya yang tersisa terbentang ke depan.Melihat kedua ekornya sudah dipotong oleh Dirga, Haruwi sangat marah. Dia menggertakkan giginya sambil memelototi Dirga."Manusia Sialan, beraninya kamu memotong dua ekorku, kamu harus mati.""Apa kamu tahu berapa banyak usaha yang kukerahkan untuk berevolusi menjadi rubah berekor sembilan? Apa kamu tahu betapa pentingnya setiap ekor ini bagiku?""Dasar lelaki sialan, aku akan membunuhmu."Sebelumnya, Haruwi terus menyembunyikan kekuatannya. Karena dia merasa Dirga tidak sekuat yang dia pikirkan.Bagi rubah, berevolusi menjadi rubah berekor sembilan adalah batas maksimum. Sekalipun dia ingin lanjut berevolusi dan meningkatkan kekuatannya, kedua hal ini sangat tidak memungkinan.Namun, selama