Brody dan yang lainnya tidak percaya sama sekali terhadap ucapan Khairul.Rasa tidak rela dan amarah di dalam hati mereka masih belum dilampiaskan, mereka tidak ingin menyerah begitu saja.Mereka ingin melawan balik!"Sudahlah, Pak Khairul. Jangan buang-buang waktu kita pada hal-hal nggak berguna seperti ini.""Kita sebaiknya diskusikan apa yang akan kita lakukan selanjutnya, apakah kita akan melanjutkan pencarian Bayangan atau nggak?""Hentikan saja, meski saat ini seluruh anggota Bayangan hadir di hadapan kita, dengan kemampuan delapan keluarga yang tersisa tak akan mampu menyingkirkan mereka.""Kita juga nggak boleh lupa kalau Presiden sekarang sudah mulai bergerak. Ini menandakan bahwa dia nggak takut sama sekali dengan sumber daya dan juga wewenang yang kita punya.""Kita dari awal telah dipermainkan olehnya. Aku akan mengulang perkataanku sebelumnya, kita terlalu meremehkan Dirga dari awal, selain itu kita benar-benar mengabaikannya.""Saranku adalah kita harus memusatkan fokus u
Entah sejak kapan Viona telah tertidur di atas pundak Dirga. Dirga menurunkan Viona dari pundaknya, kemudian menggendong Viona ke kamar.Tak lama kemudian, Dirga mendengar suara Viona yang mengorok pelan hingga Dirga merasa kasihan padanya.Meski beberapa hari ini Dirga terus mempunyai kesibukkannya sendiri, dia tetap mengetahui seberapa keras gadis ini berlatih. Beberapa hari ini, Viona terus berlatih hingga sering lupa makan dan hampir tak pernah tidur.Viona terus berlatih dengan keras, banyak sekali kemiripan yang dimiliki Viona dengan Zira.Begitu kedua kakak beradik itu menginginkan sesuatu, mereka pasti terus bertekad dan tak akan pernah menyerah.Selain itu, keduanya sama-sama kejam.Dirga mendadak merasa bersalah, dia tidak ingin melihat Viona berlatih begitu keras dan menderita.Dirga merasa bersalah kepada Zira.Hingga saat ini, Dirga juga tidak tahu siapa yang sebenarnya telah membuka meridian energi utama Viona dan membantunya melepaskan pusat energi.Beberapa hari ini Dir
Zira berjalan ke pinggir, kemudian berbaring di atas tumpukan anyaman rumput. Akan tetapi, Zira tak bisa tidur.Di dalam benak Zira saat ini hanya ada sosok Dirga dan juga adiknya, Viona.Zira juga sudah tahu mengenai Viona yang telah menjadi petarung.Selain itu, Zira tahu bukan Dirga-lah yang telah membuka meridian energi utama dan melepaskan pusat energi adiknya.Saat Zira baru mengetahui hal ini, dia sangat khawatir, tetapi setelah kejadian itu dia merasa lebih tenang.Karena Zira percaya kepada Dirga. Kalau tubuh adik Zira bermasalah, Dirga pasti tidak akan membantu adiknya menjadi seorang petarung.Hal yang membingungkan Zira saat ini adalah siapa orang yang telah membuka meridian energi utama dan melepaskan pusat energi Viona.Zira tahu betul bagaimana adiknya. Viona sama dengan Zira, begitu menginginkan sesuatu pasti tidak akan pernah menyerah.Zira bisa membayangkan beberapa waktu belakangan ini adiknya pasti berusaha keras dan begitu kelelahan.Zira merasa tak pantas menjadi
Zira memandang sosok Rafan. Zira hendak mengatakan sesuatu, tetapi dia mengurungkan niatnya itu.Krisna mengelus kumisnya, kemudian berkata, "Zira, ayo kita pergi!""Kalau ada pertanyaan apa pun, kamu bisa tanyakan langsung padaku. Aku akan menjawab semua yang kutahu.""Baiklah, Kakek Krisna."Zira mengikuti di belakang Krisna, keduanya berjalan ke kerumunan manusia.Zira memusatkan pikirannya kembali, saat ini sudah tak terlihat sosok Rafan lagi.Zira berpikir sejenak, kemudian bertanya, "Kakek Krisna, kenapa aku nggak pernah dengar tentangmu? Padahal Kakek Krisna adalah kakak seperguruan guruku.""Apa guruku juga berasal dari sini?""Lalu, kenapa dia selalu tinggal di Negara Naga?"Krisna kembali mengelus kumisnya, lalu menjawab sambil tertawa, "Adik seperguruanku memang orang sini, selain itu dia adalah anggota Sekte Taichi.""Dia besar di sini, waktu dia berumur lima belas tahun, dia telah mencapai Maharaja Master Tingkat Puncak peringkat sembilan. Setelah itu, dia meninggalkan tem
Chacha merasa sedikit kagum kepada Zira.Zira juga merasakan hal yang sama terhadap Chacha."Hai, namaku Chacha, aku adalah putri suci dari Gerbang Langit Selatan.""Senang berkenalan denganmu, kultivasimu membuatku terkejut."Chacha menjulurkan tangan terlebih dahulu dengan rasa tulus.Zira segera menjulurkan tangan dan berjabat tangan dengan Chacha, kemudian berkata, "Namaku Zira Manggala, aku berasal dari Negara Naga.""Senang berkenalan denganmu. Aku kurang paham tentang tempat ini, tempat ini adalah sebuah dunia baru bagiku.""Mohon bimbingan darimu."Keduanya menyimpan tangan masing-masing, kemudian Chacha berkata sambil tersenyum, "Aku lebih tua darimu, kelak aku panggil kamu Zira saja, ya.""Tenang saja, kalau kamu nggak keberatan, aku akan membawamu keliling tempat ini. Asalkan aku tahu, aku pasti akan memberi tahu semua yang kamu mau tahu dan pelajari.""Pesta lampion sudah dimulai, ayo kita masuk.""Oh ya, kamu lapar nggak? Kalau lapar, aku bawa kamu ke tempat makan dulu.""
Ketika Chacha baru saja berjalan hingga ke kerumunan, dia segera diadang oleh dua orang yang diutus oleh Patrick."Putri Suci Chacha, ada hal yang ingin kami tanyakan padamu.""Siapa nama perempuan yang barusan bersamamu? Dia berasal dari mana?""Jangan sembunyikan apa pun, beri tahu kami dengan jujur.""Akan kuberi tahu padamu, Putra Suci Patrick menyukai perempuan itu.""Plak!"Chacha langsung menghajar kedua orang tersebut hingga bergelinding di tanah tanpa banyak bicara lagi."Chacha, apa yang kamu lakukan? Kamu berani memukul kami berdua?""Besar sekali nyalimu! Kamu tahu kalau kami adalah anak buah putra suci dan kamu masih berani memukul kami?""Apa Gerbang Langit Selatan ingin menentang Sekte Yin-Yang?""Plak!"Chacha kembali menghajar mereka berdua."Kalian mengancamku? Apa kalian sudah lupa dengan status kalian berdua?""Kalian hanyalah dua ekor anjing pesuruh Patrick saja, siapa yang memberikan keberanian pada kalian berdua untuk mengancamku?""Kembalilah dan beri tahu Patri
Pandangan mata Zira yang tajam melirik ke arah Patrick, sementara saat ini Patrick juga merasakan aura mengerikan dari tubuh Zira."Nggak mungkin, ini nggak mungkin!""Mana mungkin kamu bisa sekuat ini? Apa mungkin ....""Kamu bukan berlatih tingkatan alam kultivasi?""Ka ... kamu berkultivasi tombak?""Niat tombakmu sudah mencapai Tingkat Suci?"Ketika Patrick baru saja selesai bicara, Tombak Naga Perak Zira sudah di tangannya, suara tombak yang mengerikan bergeming."Niat tombak Tingkat Suci!"Patrick kembali terkejut, tetapi tidak sampai di situ saja. Detik berikutnya, niat bertarung Zira membara."Niat bertarung Tingkat Suci!""Niat gandamu ternyata sudah mencapai Tingkat Suci, selain itu kamu sudah hampir mencapai Alam Dewa!""Bagaimana mungkin!"Patrick terkejut hingga hampir meledak, dia merasa sangat terkejut di dalam hatinya.Saat ini, Patrick akhirnya mengerti kenapa barusan dia bisa dikalahkan oleh Zira. Patrick bukanlah orang bodoh, dia tentu saja tahu apa makna seseorang y
Dirga selalu khawatir dan juga selalu merindukan Zira.Akan tetapi, untuk saat ini Dirga hanya bisa mengubur perasaannya di dalam hati. Dirga adalah dewa pelindung bagi Negara Naga, pihak-pihak yang paling takut dengan status Dirga adalah Delapan Keluarga Aristokrat Negara Naga yang tersisa dan juga tiga keluarga bangsawan.Sebelum Dirga pergi ke Pasar Kuolun, dia harus menyingkirkan semua masalah ini.Sementara, saat ini Zira dan juga gurunya telah meninggalkan Negara Naga. Mereka berdua juga sudah mencapai kesepakatan sejak lama dengan Presiden mengenai masalah ini.Dirga menjadi orang yang menyelesaikan bila terjadi masalah walau Dirga selama ini mempunyai prinsip mengikuti aturan orang yang lebih kuat.Namun, Brody dan keluarga aristokrat lainnya beserta tiga keluarga bangsawan telah bertahan selama ratusan bahkan ribuan tahun di Negara Naga.Kemampuan mereka begitu besar, mereka bahkan tersebar dalam berbagai bidang yang menjadi landasan Negara Naga.Menyingkirkan mereka adalah ha
Seiring dengan teknik jitu yang terus dilancarkan oleh Dirga, aura di tubuhnya mencapai puncak dan niat pedangnya menjadi makin kuat!Aura di tubuhnya segera mencapai tahap yang menakutkan, lelaki tua dapat merasakan semua ini.Ekspresinya berubah drastis. Meskipun sosok aslinya berada di Kota Bintang, bagi pendekar super sepertinya, jarak bukanlah halangan.Dirga seolah-olah berada di hadapannya."Nak, aku memang sudah salah menilai dan terlalu meremehkanmu.""Aku nggak menyangka pemahamanmu terhadap Teknik Pantang Menyerah sudah sedalam ini, perlu diakui kamu adalah anak muda kedua paling berbakat yang pernah kutemui.""Teknik Pantang Menyerah sangat menarik, semoga kamu nggak mengecewakanku."Setelah berkata demikian, lelaki tua melompat ke udara. Dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Dirga. Pemuda berbakat seperti ini hanya punya dua pilihan, yaitu diperalat olehnya atau mati di tangannya.Awalnya dia pun ingin menerapkan prinsip ini pada Zira, tetapi akhirnya dia dikalahkan o
Kali ini, Dirga memilih untuk menyerang duluan!"Tsing!"Pedang Asura di tangannya berdenting pelan. Di bawah dukungan Niat Pedang Pantang Menyerah dan Teknik Pantang Menyerah, dia menyesuaikan sudut Pedang Asura, lalu menghunuskan Pedang Asura ke arah tangan raksasa itu.Terdengar suara hantaman.Dirga tidak berhasil memotong tangan raksasa itu menjadi beberapa bagian, tetapi sekarang tangan raksasa itu berubah menjadi ilusi.Dirga memanfaatkan kesempatan ini untuk melancarkan serangan!"Shiu shiu shiu ...."Pada akhirnya, tangan raksasa itu hancur berkeping-keping dan menghilang dari pandangan semua orang.Melihat adegan ini, Dirga dan yang lainnya mengembuskan napas lega. Namun, tak lama kemudian, muncul tangan raksasa lainnya.Tangan raksasa ini lebih besar dan padat dari yang sebelumnya. Dirga sudah mempersiapkan diri untuk menyerang.Namun, ketika tangan raksasa itu melesat ke arahnya, dia sama sekali tidak bisa bergerak. Karena kakinya seolah-olah melekat di tanah.Dalam sekejap
Biksu muda dan yang lainnya langsung terhempas sejauh puluhan ribu meter. Untungnya Dirga tanggap dan langsung melepaskan energi pedang untuk menarik mereka kembali, kalau tidak, entah ke mana mereka akan terdampar."Menakutkan sekali, momentum dan aura ini sungguh mengerikan.""Momentum ini jauh lebih kuat dari dugaan kita, orang di dalam mungkin sudah menerobos tingkat Yang Bebas dan menapaki Alam Gamasesa."Saat ini, biksu muda dan yang lainnya ketakutan. Hati mereka dipenuhi dengan keterkejutan!Sebenarnya orang itu memang jauh lebih kuat dari dugaan mereka. Suaranya dapat menimbulkan gejolak yang begitu menggemparkan.Saat ini, mereka berdiri di belakang Dirga dan bernapas dengan hati-hati. Kalau tadi Dirga tidak menyelamatkan mereka, mereka mungkin sudah hancur berkeping-keping.Saat ini, mereka menaruh semua harapan pada Dirga. Mereka sangat mengagumi Dirga.Sedangkan ekspresi Dirga pun berubah muram, kekuatan orang di dalam melampaui dugaannya. Meskipun dia sudah mempersiapkan
Setelah selesai berbicara, roh pedang berubah menjadi energi pedang dan masuk ke dalam Pedang Asura.Dirga tertegun di tempat. Setelah belasan detik kemudian, dia baru tersadar. Sebenarnya sekarang dia sangat terluka dan terpukul.Karena ucapan roh pedang membuatnya menyadari betapa lemah dan tidak berharga dirinya. Roh pedang tidak mungkin membohonginya, sekarang dia merasa sangat tidak berdaya.Selama ini, dia tidak merasa bahwa bakatnya yang paling menonjol. Karena jika dibandingkan dengan Zira dan Vania, bakatnya bukanlah apa-apa.Namun, dia melalui semua tahap yang harus dia lalui. Meskipun dia dibimbing oleh Rafan, semua pencapaiannya hari ini diraih dengan kerja kerasnya sendiri.Terlebih lagi, di alam agung seperti Yang Bebas, dia bukan hanya menciptakan teknik jitu, tetapi juga berhasil memahami cara kerja Teknik Pantang Menyerah.Hanya dinilai dari dua poin ini, dia pantas disebut genius di antara para genius. Namun, setelah mendengar ucapan roh pedang, dia baru menyadari ada
Keadaan mereka tidak diketahui!Dirga mencari di sekeliling, tetapi tidak menemukan jejak mereka."Jangan-jangan semuanya terbunuh?""Mana mungkin?"Dirga kebingungan. Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu yang membuatnya gelisah."Nggak, nggak, jangan-jangan mereka terbunuh oleh tebasanku tadi?""Nggak mungkin, ini nggak mungkin?"Dirga membantah pikirannya, dia terus mencari biksu muda dan yang lainnya.Akhirnya, dia menemukan mereka di sebuah ruangan yang sudah hancur. Ketika melihat mereka, Dirga tidak bisa berkata-kata.Karena keadaan biksu muda dan yang lainnya sangat mengenaskan, setiap orang terluka parah, bahkan beberapa di antara mereka sekarat.Lokasi kejadian sangat tragis.Tanpa ragu-ragu, Dirga langsung menerjang ke hadapan biksu muda, dia memasukkan beberapa butir pil obat ke dalam mulut biksu muda.Dirga menyuntikkan energi sejati ke tubuh biksu muda, lalu pergi memeriksa keadaan yang lainnya.Setelah memulihkan diri selama dua jam, akhirnya nyawa semua orang aman. Namun,
Saat ini, ketiganya memiliki keinginan untuk membunuh Dirga.Karena kekuatan Dirga jauh di atas dugaan mereka, Dirga membuat mereka merasa sangat terancam!"Kalau begitu, mari lihat apa kalian sanggup. Jangan basa-basi, ayo bertarung!" Semangat tempur Dirga membara. Dia haus akan pertarungan dan akan bertarung dengan sekuat tenaga.Meskipun ketiga orang di hadapannya belum bisa memuaskan keinginannya, mereka cukup bermanfaat.Sekarang, dia makin bersemangat untuk bertarung, terutama dengan musuh yang kuat.Karena musuh yang kuat dapat menutupi kekurangannya dan membuatnya lebih cepat berkembang."Nak, mati kamu."Ketiganya menerjang ke arah Dirga sambil melancarkan serangan, tidak ada yang menyembunyikan kekuatan mereka."Bum bum bum!"Terpancar aura yang menakutkan dari tubuh ketiga orang itu sehingga ruangan yang baru saja diciptakan pun hancur.Perlu diakui kekuatan yang mereka tunjukkan sangat menakutkan.Namun, inilah hal yang diinginkan oleh Dirga."Serang!"Dirga menghilang bers
Setelah selesai berbicara, Dirga duduk bersila untuk memulihkan kekuatannya.Dua jam kemudian, kekuatan fisik Dirga sudah sepenuhnya pulih, tetapi energi sejati di dalam tubuhnya masih belum sepenuhnya pulih.Oleh karena itu, kekuatan tempurnya pun tidak kembali ke puncak, hanya pulih 90%.Meskipun kekuatan tempurnya baru pulih 90%, sekarang kultivasinya sudah jauh lebih tinggi dari sebelumnya.Karena selama masa pemulihan ini, dia mendapatkan wawasan baru soal ilmu pedang.Sekarang, dia menyadari setiap pemahamannya terhadap ilmu pedang diperbarui, kultivasinya akan meningkat.Seiring dengan peningkatan kultivasinya, rentang perkembangan kultivasinya menjadi makin besar.Hal ini bukan hanya membuat Dirga kaget dan bersemangat, tetapi juga membuatnya makin bertekad untuk mempelajari ilmu pedang!Saat ini, aura yang terpancar dari tubuhnya lebih berlimpah dari sebelumnya. Semua orang menyadari hal ini.Mereka pun sangat kaget, terutama biksu muda. Meskipun dia baru berinteraksi dengan D
Kemudian, seorang pria paruh baya berjubah hijau keluar dari gerbang besar. Dia langsung mengangkat tangannya untuk meninju Dirga.Seiring dengan suara hantaman, Dirga terhempas mundur. Ketika berhenti, seberkas darah mengalir dari sudut mulutnya.Saat ini, ekspresi Dirga berubah muram.Pria itu bukan hanya kuat, keterampilan dan tekniknya juga sangat unik.Seketika, Dirga tidak menemukan celah dan petunjuk, hal ini membuatnya makin gelisah.Pria berjubah hijau itu memandang Dirga dengan tatapan merendahkan. "Hanya segitu kemampuanmu, kukira kamu sangat hebat.""Ayo bertarung, aku akan memenggal kepalamu dalam tiga serangan."Setelah berkata demikian, pria berjubah hijau itu mengabaikan Dirga dan meletakkan tangannya di bahu Haruwi. Dia menyuntikkan energi sejati ke dalam tubuh Haruwi."Sudah kubilang jangan gunakan teknik memikat seperti ini untuk melawan musuh, sekarang kamu sudah tahu betapa lemahnya dirimu, 'kan?"Haruwi membantah, "Aku ini siluman rubah, apa lagi yang bisa kuandal
Dia kembali menghunuskan sebuah tebasan, Haruwi sudah kehilangan dua ekor!Setelah kehilangan dua ekor, pesona yang terpancar dari tubuh Haruwi melemah. Selain itu, dia berteriak dan terus melangkah mundur.Dia mundur sampai ke depan gerbang besar. Ketujuh ekornya yang tersisa terbentang ke depan.Melihat kedua ekornya sudah dipotong oleh Dirga, Haruwi sangat marah. Dia menggertakkan giginya sambil memelototi Dirga."Manusia Sialan, beraninya kamu memotong dua ekorku, kamu harus mati.""Apa kamu tahu berapa banyak usaha yang kukerahkan untuk berevolusi menjadi rubah berekor sembilan? Apa kamu tahu betapa pentingnya setiap ekor ini bagiku?""Dasar lelaki sialan, aku akan membunuhmu."Sebelumnya, Haruwi terus menyembunyikan kekuatannya. Karena dia merasa Dirga tidak sekuat yang dia pikirkan.Bagi rubah, berevolusi menjadi rubah berekor sembilan adalah batas maksimum. Sekalipun dia ingin lanjut berevolusi dan meningkatkan kekuatannya, kedua hal ini sangat tidak memungkinan.Namun, selama