Chacha merasa sedikit kagum kepada Zira.Zira juga merasakan hal yang sama terhadap Chacha."Hai, namaku Chacha, aku adalah putri suci dari Gerbang Langit Selatan.""Senang berkenalan denganmu, kultivasimu membuatku terkejut."Chacha menjulurkan tangan terlebih dahulu dengan rasa tulus.Zira segera menjulurkan tangan dan berjabat tangan dengan Chacha, kemudian berkata, "Namaku Zira Manggala, aku berasal dari Negara Naga.""Senang berkenalan denganmu. Aku kurang paham tentang tempat ini, tempat ini adalah sebuah dunia baru bagiku.""Mohon bimbingan darimu."Keduanya menyimpan tangan masing-masing, kemudian Chacha berkata sambil tersenyum, "Aku lebih tua darimu, kelak aku panggil kamu Zira saja, ya.""Tenang saja, kalau kamu nggak keberatan, aku akan membawamu keliling tempat ini. Asalkan aku tahu, aku pasti akan memberi tahu semua yang kamu mau tahu dan pelajari.""Pesta lampion sudah dimulai, ayo kita masuk.""Oh ya, kamu lapar nggak? Kalau lapar, aku bawa kamu ke tempat makan dulu.""
Ketika Chacha baru saja berjalan hingga ke kerumunan, dia segera diadang oleh dua orang yang diutus oleh Patrick."Putri Suci Chacha, ada hal yang ingin kami tanyakan padamu.""Siapa nama perempuan yang barusan bersamamu? Dia berasal dari mana?""Jangan sembunyikan apa pun, beri tahu kami dengan jujur.""Akan kuberi tahu padamu, Putra Suci Patrick menyukai perempuan itu.""Plak!"Chacha langsung menghajar kedua orang tersebut hingga bergelinding di tanah tanpa banyak bicara lagi."Chacha, apa yang kamu lakukan? Kamu berani memukul kami berdua?""Besar sekali nyalimu! Kamu tahu kalau kami adalah anak buah putra suci dan kamu masih berani memukul kami?""Apa Gerbang Langit Selatan ingin menentang Sekte Yin-Yang?""Plak!"Chacha kembali menghajar mereka berdua."Kalian mengancamku? Apa kalian sudah lupa dengan status kalian berdua?""Kalian hanyalah dua ekor anjing pesuruh Patrick saja, siapa yang memberikan keberanian pada kalian berdua untuk mengancamku?""Kembalilah dan beri tahu Patri
Pandangan mata Zira yang tajam melirik ke arah Patrick, sementara saat ini Patrick juga merasakan aura mengerikan dari tubuh Zira."Nggak mungkin, ini nggak mungkin!""Mana mungkin kamu bisa sekuat ini? Apa mungkin ....""Kamu bukan berlatih tingkatan alam kultivasi?""Ka ... kamu berkultivasi tombak?""Niat tombakmu sudah mencapai Tingkat Suci?"Ketika Patrick baru saja selesai bicara, Tombak Naga Perak Zira sudah di tangannya, suara tombak yang mengerikan bergeming."Niat tombak Tingkat Suci!"Patrick kembali terkejut, tetapi tidak sampai di situ saja. Detik berikutnya, niat bertarung Zira membara."Niat bertarung Tingkat Suci!""Niat gandamu ternyata sudah mencapai Tingkat Suci, selain itu kamu sudah hampir mencapai Alam Dewa!""Bagaimana mungkin!"Patrick terkejut hingga hampir meledak, dia merasa sangat terkejut di dalam hatinya.Saat ini, Patrick akhirnya mengerti kenapa barusan dia bisa dikalahkan oleh Zira. Patrick bukanlah orang bodoh, dia tentu saja tahu apa makna seseorang y
Dirga selalu khawatir dan juga selalu merindukan Zira.Akan tetapi, untuk saat ini Dirga hanya bisa mengubur perasaannya di dalam hati. Dirga adalah dewa pelindung bagi Negara Naga, pihak-pihak yang paling takut dengan status Dirga adalah Delapan Keluarga Aristokrat Negara Naga yang tersisa dan juga tiga keluarga bangsawan.Sebelum Dirga pergi ke Pasar Kuolun, dia harus menyingkirkan semua masalah ini.Sementara, saat ini Zira dan juga gurunya telah meninggalkan Negara Naga. Mereka berdua juga sudah mencapai kesepakatan sejak lama dengan Presiden mengenai masalah ini.Dirga menjadi orang yang menyelesaikan bila terjadi masalah walau Dirga selama ini mempunyai prinsip mengikuti aturan orang yang lebih kuat.Namun, Brody dan keluarga aristokrat lainnya beserta tiga keluarga bangsawan telah bertahan selama ratusan bahkan ribuan tahun di Negara Naga.Kemampuan mereka begitu besar, mereka bahkan tersebar dalam berbagai bidang yang menjadi landasan Negara Naga.Menyingkirkan mereka adalah ha
Brody, keluarga aristokrat dan termasuk tiga keluarga bangsawan masih belum meninggalkan papan catur permainan Presiden dan juga tokoh penting dari Pasar Kuolun itu.Kepala Keluarga Ciptadi sudah lama menyadari beberapa hal ini, tetapi dia tidak pernah mengakuinya.Sementara, situasi saat ini memaksanya untuk mengakui hal-hal tersebut.Kepala Keluarga Ciptadi menenangkan dirinya, kemudian barulah dia berkata, "Kita selama ini selalu berpikir kalau kita sangat hebat, selalu mengira sumber daya yang kita miliki dan juga kekuatan kita mampu membuat kita berkuasa di Negara Naga.""Tapi kalau sekarang dipikirkan lagi, semua itu begitu konyol dan bodoh.""Bertahun-tahun ini, kita selalu dipermainkan seperti orang bodoh oleh tokoh-tokoh dari Pasar Kuolun itu dan juga Presiden!""Kita selalu mengira segala hal yang kita miliki mampu menggoyahkan pilar Negara Naga, kita benar-benar bodoh. Bisa dibilang kebodohan kita sudah nggak bisa diobati lagi!""Aku barusan mendapatkan informasi terbaru dar
Kemunculan Zira segera menarik perhatian murid-murid Sekte Yin-Yang dan Sekte Taichi yang sedang bertarung dengan sengit."Namaku Zira Manggala, akulah yang telah membunuh Patrick!""Kalau kalian dari Sekte Yin-Yang ingin balas dendam, kalian sebaiknya langsung cari aku saja."Cara Zira menampakkan diri yang begitu dominan membuat pendekar dari Sekte Taichi dan juga Sekte Yin-Yang seketika menghentikan pertarungan.Saat ini, seseorang berjalan ke luar dari kerumunan pendekar Sekte Yn-Yang, orang itu adalah ibu kandung Patrick yang bernama Kirana Giandra yang merupakan seorang pendekar Mahadewa Master peringkat dua."Gadis kurang ajar, kamu datang tepat waktu.""Aku ingin bertanya padamu, siapa yang telah memberikan keberanian padamu untuk membunuh putraku?""Kamu hanyalah gadis dari dunia biasa, orang kampungan yang terlahir dengan status rendahan!""Kamu harusnya bersyukur karena putraku menyukaimu. Kamu bukan hanya nggak menghargai perasaan putraku, tapi kamu juga berani membunuhnya?
Zira tak bertele-tele lagi, dia melepaskan cincin dan menggunakan energi pedang yang ada di dalam cincin itu lagi!Ketika aura pedang itu muncul, semua orang langsung merasakan kengerian dari energi pedang tersebut.Semua orang merasakan rasa takut yang belum pernah mereka rasakan selama ini. Rasa takut itu begitu asing dan juga ngeri, perasaan itu bahkan sampai menusuk ke tulang mereka.Bahkan pendekar super sekelas Satya dan tetua sekte sekalipun, saat ini juga merasakan rasa takut yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya. Perasaan takut ini membuat kelopak mata mereka berkedut, membuat mereka merinding bahkan hingga bercucuran keringat.Mereka berpengetahuan luas dan telah bertemu hampir semua pendekar dengan berbagai macam kekuatan.Namun, energi pedang yang digunakan Zira malah membuat mereka merasa begitu asing. Tingkatan alam mereka saat ini telah membatasi pemahaman mereka.Mereka hanya merasa kalau energi pedang ini sangat mengerikan, mereka bahkan tak bisa membayangkan dar
Itu adalah energi pedang Panglima Perang Neraka.Satya masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi Krisna segera menutup mulutnya. Tetua sekte lainnya yang melihat mereka tak memiliki kesempatan sama sekali untuk bicara langsung ikut mundur.Sementara, murid-murid generasi muda Sekte Taichi langsung ketakutan oleh tatapan mata Krisna sebelum mereka sempat membuka mulut."Dengarkan aku baik-baik! Kalian semua yang keberatan jangan ada yang bicara!""Semuanya mundur, terutama kalian para pendekar yang merupakan masa depan sekte. Hari ini aku akan memperlihatkan kalian apa genius yang sebenarnya!""Semuanya mundur! Aku akan melenyapkan siapa pun yang berani membantah!""Duar!"Krisna segera mengeluarkan auranya yang mengerikan hingga para murid generasi muda Sekte Taichi langsung mundur beberapa ratus meter jauhnya.Satya dan petinggi Sekte Taichi tak bicara apa-apa lagi, mereka semua menuruti perkataan Krisna.Akan tetapi, mereka masih sangat mengkhawatirkan Zira. Setelah mengucapkan kata-kat