Zira tak bertele-tele lagi, dia melepaskan cincin dan menggunakan energi pedang yang ada di dalam cincin itu lagi!Ketika aura pedang itu muncul, semua orang langsung merasakan kengerian dari energi pedang tersebut.Semua orang merasakan rasa takut yang belum pernah mereka rasakan selama ini. Rasa takut itu begitu asing dan juga ngeri, perasaan itu bahkan sampai menusuk ke tulang mereka.Bahkan pendekar super sekelas Satya dan tetua sekte sekalipun, saat ini juga merasakan rasa takut yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya. Perasaan takut ini membuat kelopak mata mereka berkedut, membuat mereka merinding bahkan hingga bercucuran keringat.Mereka berpengetahuan luas dan telah bertemu hampir semua pendekar dengan berbagai macam kekuatan.Namun, energi pedang yang digunakan Zira malah membuat mereka merasa begitu asing. Tingkatan alam mereka saat ini telah membatasi pemahaman mereka.Mereka hanya merasa kalau energi pedang ini sangat mengerikan, mereka bahkan tak bisa membayangkan dar
Itu adalah energi pedang Panglima Perang Neraka.Satya masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi Krisna segera menutup mulutnya. Tetua sekte lainnya yang melihat mereka tak memiliki kesempatan sama sekali untuk bicara langsung ikut mundur.Sementara, murid-murid generasi muda Sekte Taichi langsung ketakutan oleh tatapan mata Krisna sebelum mereka sempat membuka mulut."Dengarkan aku baik-baik! Kalian semua yang keberatan jangan ada yang bicara!""Semuanya mundur, terutama kalian para pendekar yang merupakan masa depan sekte. Hari ini aku akan memperlihatkan kalian apa genius yang sebenarnya!""Semuanya mundur! Aku akan melenyapkan siapa pun yang berani membantah!""Duar!"Krisna segera mengeluarkan auranya yang mengerikan hingga para murid generasi muda Sekte Taichi langsung mundur beberapa ratus meter jauhnya.Satya dan petinggi Sekte Taichi tak bicara apa-apa lagi, mereka semua menuruti perkataan Krisna.Akan tetapi, mereka masih sangat mengkhawatirkan Zira. Setelah mengucapkan kata-kat
Energi pedang yang turun dari langit telah melebihi pemahaman yang dimiliki oleh ketua sekte dan juga seluruh pendekar Sekte Yin-Yang."Semuanya, dengarkan aku baik-baik. Kerahkan semua kekuatan kalian untuk mengadang energi pedang ini!"Ketua Sekte Yin-Yang berteriak, dia adalah pendekar tingkat Mahadewa Langit, aura yang dia keluarkan sangat mengerikan.Para pendekar yang lain tak berani bertele-tele, tetapi semua usaha mereka tak berguna.Energi pedang emas itu melesat seolah tak ada siapa pun dan langsung mengabaikan pertahanan mereka semua."Pufft!"Bangunan khas Sekte Yin-Yang seketika hancur hingga menjadi reruntuhan."Sialan, apa-apaan ini!"Ketua Sekte Yin-Yang segera ketakutan, kelopak matanya berkedut, sementara sekujur tubuhnya merinding dan bercucuran keringat dingin."Jangan takut, hentikan energi pedang itu!"Ketua Sekte Yin-Yang melesat ke udara, di sekeliling tubuhnya diselimuti oleh aura yang menakutkan.Hanya saja, pada detik berikutnya ketua sekte segera tertekan hi
Kirana saat ini sudah benar-benar ketakutan, dia tidak ingin mati!Barusan Kirana telah menelepon ketua sekte dan juga beberapa tetua sekte lainnya.Akan tetapi, mereka semua tidak ada yang menerima panggilan telepon dari Kirana, ini adalah hal yang sangat aneh. Ketua Sekte Yin-Yang tak mungkin tidak mengangkat panggilan telepon Kirana.Sekarang hanya tersisa satu kemungkinan, yaitu Sekte Yin-Yang benar-benar telah musnah dan ketua sekte telah meninggal.Walau Kirana masih sulit memercayainya, fakta tentang tak ada orang yang mengangkat panggilan telepon darinya sudah cukup menjelaskan semuanya.Selain itu sebagai seorang petarung, ketika Zira mengeluarkan energi pedang itu, tentu saja Kirana dapat merasakan betapa mengerikannya energi pedang tersebut.Krisna, Satya dan lainnya menatap Kirana yang sedang memohon ampun. Mereka sedikit termangu dan tak percaya.Mereka tahu betul bagaimana karakter Kirana. Kirana adalah wanita bodoh, sombong dan suka menindas yang lemah.Selama bertahun-t
Sekarang Viona telah mencapai Dewa Master peringkat satu, hal ini membuat Viona sangat senang dan lebih percaya diri.Viona tiba-tiba menyerang Dirga dari belakang dengan mengayunkan telapak tangannya ke arah punggung Dirga.Dirga masih berdiri di tempat seperti tak terjadi apa-apa, hal itu malah membuat lengan Viona mati rasa."Kak Dirga, apa Kak Dirga nggak bisa bereaksi sedikit saja?""Kak Dirga sudah membuatku terpukul!""Sekarang aku sudah mencapai Dewa Master peringkat satu, setidaknya Kak Dirga pura-pura kesakitan sedikit saja!"Viona membatin, kepercayaan diri yang baru terbangun langsung hancur begitu saja.Dirga menoleh, dia menjulurkan tangannya dan mengelus kepala Viona, lalu berkata, "Aku sudah cukup baik sama kamu, kalau nggak kamu sekarang pasti sudah mental entah ke mana.""Aku sudah pernah bilang padamu kalau di dunia bela diri nggak boleh terlalu percaya diri. Kalau sudah memilih jalan untuk berlatih bela diri, maka kamu harus ingat kalau di atas langit pasti masih ad
Setelah satu jam kemudian, Dirga dan yang lainnya tiba di sebuah pusat perbelanjaan.Viona suka makan dan juga belanja, selain itu kebiasaannya telah menular ke Naomi dan juga yang lainnya.Dirga juga menyadari setiap kali Dirga membiarkan mereka belanja dan makan sampai lupa diri, kondisi mental mereka akan lebih stabil.Oleh karena itu, Dirga kali ini membawa mereka untuk berbelanja, makan dan main sepuasnya.Akan tetapi, Naomi tidak ikut bersama Viona dan yang lainnya. Setelah Naomi memberikan kartu ATM pemberian Dirga kepada Viona, Naomi menyuruh mereka untuk pergi berbelanja.Sementara Naomi menemani Dirga karena ada sesuatu yang ingin dia sampaikan pada Dirga."Dirga, temani aku duduk sebentar. Di sana ada sebuah kafe."Naomi menggandeng lengan Dirga, keduanya berjalan hingga ke kafe tersebut."Ada apa?"Dirga merasakan kalau ada sesuatu yang sedang mengganggu Naomi. Naomi adalah seorang perempuan yang sensitif.Ketika tiba di kafe, Naomi memesan dua gelas kopi, kemudian duduk be
Suasana hati Dirga sedang baik!Hanya saja Dirga berharap kalau saat ini Zira juga bisa bersama dengan mereka. Dirga teringat kalau dirinya tidak pernah membelikan apa pun untuk Zira.Bahkan, Dirga tak pernah menemani Zira untuk makan bersama.Untungnya tak lama lagi Dirga bisa bertemu kembali dengan Zira, dia sudah tidak sabar lagi.Dirga menjadi pekerja pembawa barang belanjaan untuk Naomi dan yang lainnya selama seharian hingga malam hari barulah Viona berhenti menggesek kartu ATM.Viona tak sungkan untuk menghabiskan uang Dirga, hari ini pengeluaran Viona seorang saja sudah mencapai puluhan miliar.Dirga terpaksa memesan beberapa mobil untuk mengantar barang-barang belanjaan mereka, kemudian setelah Dirga menemani mereka makan, semua orang barulah kembali ke kediaman.Begitu pulang, Naomi dan yang lainnya langsung lanjut berlatih. Sebelum mereka berlatih, Dirga mengajarkan cara melatih mental mereka berdasarkan kondisi masing-masing.Asalkan mereka bisa melatih mental dengan baik,
Tugas utama Dirga selanjutnya adalah menggagalkan rencana kehancuran bersama tiga keluarga bangsawan.Untuk menggagalkan rencana ini, Dirga harus mencari orang-orang tiga keluarga bangsawan yang bersembunyi.Orang-orang itu tidak pernah memperlihatkan wajah mereka kepada siapa pun, mereka adalah sekumpulan orang yang sudah 'mati'.Di dunia ini tidak ada informasi apa pun tentang mereka, mereka berada di berbagai industri dan departemen Negara Naga.Dirga bisa memastikan kalau orang-orang ini sudah menjadi penguasa di berbagai bidang industri dan juga departemen.Ini adalah situasi yang sangat mengerikan. Akan tetapi, untungnya saat ini Dirga telah memiliki daftar nama yang cukup banyak. Banyak sekali orang yang sudah bukan menjadi rahasia lagi di mata Dirga.Dirga baru saja kembali ke kediaman, dua sosok langsung muncul di hadapannya. Mereka berdua adalah anggota Bayangan.Kedua anggota Bayangan ini memberikan daftar nama kepada Dirga lagi, totalnya berjumlah dua ratus orang.Daftar na