Usai Amira bicara, dia segera memutar pinggulnya dan berjalan kembali ke dalam ruang kamar.Raja Managa berlutut di atas lantai, ucapan Amira membuatnya ketakutan setengah mati.Menyergap Raja Asan?Raja Asan adalah pendekar Kaisar Master Tingkat Puncak peringkat sembilan, di dalam kediaman Raja Asan terdapat banyak sekali master.Bukankah menyergap kediaman Raja Asan sama saja dengan cari mati?Orang-orang itu mau melenyapkan kediaman Raja Managa, ya.Tidak.Raja Managa tiba-tiba teringat dengan satu hal. Raja Asan saat ini sedang berada di Kota Damon. Anggota keluarga dan master di kediaman Raja Asan sebagian besar juga ikut bersama Raja Asan pergi ke Kota Damon.Kekuatan kediaman Raja Asan saat ini sebenarnya tidak begitu kuat.Apa mungkin ....Raja Managa tiba-tiba terpikirkan sesuatu, dia segera merangkak ke dalam ruang kamar Amira."Nona Amira, aku sudah memikirkannya dengan baik. Silakan Anda beri saya perintah.""Hahaha, kamu ternyata nggak sebodoh yang kupikirkan.""Ini adalah
Dirga mengatur kultivasinya menjadi Dewa Master Tingkat Puncak peringkat satu."Aku sedang buru-buru, kamu bunuh dirimu sendiri saja."Dirga menjentikkan jarinya, kemudian sebuah cap jatuh hingga ke hadapan Jovanka."Hahaha, sombong sekali!"Jovanka menjawab dengan nada bicara meremehkan, baginya kultivasi Dirga benar-benar terlalu lemah.Jovanka tidak perlu menyerang balik."Kamu terlalu lemah, aku takut akan mengotori tanganku. Jadi, kamu lebih baik bunuh dirimu sendiri saja."Usai bicara, Jovanka menaruh pandangan matanya pada cap itu. Ketika Jovanka melihat dua kata Panglima Perang pada cap itu, dia segera ketakutan hingga menewaskan dirinya.Jovanka mati dengan mata yang masih terbuka lebar!Saat detik-detik terakhir Jovanka kehilangan kesadaran sepenuhnya, di benaknya hanya terlintas tiga kata, "Panglima Perang Neraka!"Jovanka ingin menyadarkan dirinya untuk menyampaikan berita penting ini.Sayangnya, Jovanka sudah tidak mempunyai kesempatan lagi.Dirga menyimpan kembali cap ter
Untung saja Lilian mempunyai kemampuan yang hebat dalam melarikan diri, kalau tidak dia tak akan bisa kembali ke sini!"Informasi yang kita punya nggak tepat, di sisi Amira masih ada master yang menjaganya.""Selain itu, kultivasi Amira juga nggak sama dengan informasi yang kita punya. Amira mengonsumsi obat yang menyeramkan, dia bisa meningkatkan daya tempurnya lebih dari dua kali lipat dalam waktu yang sangat singkat.""Satu lagi, empat orang yang tiba-tiba muncul di sisinya adalah anggota Aula Pelindung Naga!""Aula Pelindung Naga?""Ini menjadi semakin menarik."Setelah mendengar ucapan Lilian, Dirga merasa sedikit terkejut, tetapi hanya sebatas itu saja.Sebelumnya Dirga curiga kalau pihak misterius itu sudah menyusup ke Aula Pelindung Naga.Sekarang kecurigaan Dirga akhirnya dapat dibuktikan, dia yakin terhadap penilaian dari Lilian."Istirahatlah dengan baik, besok barulah pertarungan yang sebenarnya."Dirga meninggalkan dua buah pil obat, lalu langsung pergi meninggalkan Lilian
Saat Dirga berbicara, sebuah jarum perak menusuk bagian leher belakang Amira.Selanjutnya, Amira tak bisa mengendalikan tubuhnya sendiri, sementara di benaknya hanya terlintas satu pikiran, yaitu membunuh empat master Aula Pelindung Naga yang ada di hadapannya.Tepat pada saat ini, Dirga menggunakan empat jarum perak dan menusuknya ke dalam tubuh empat master Aula Pelindung Naga.Dalam sekejap, empat master bangkit berdiri, kemudian melompat ke sana kemari, sama sekali tidak terlihat seperti orang yang telah mati.Dirga segera menyingkir ke samping, kemudian merekam semua peristiwa dengan menggunakan ponselnya.Beberapa menit kemudian, empat master Aula Pelindung Naga yang kultivasinya telah ditekan langsung dipenggal oleh Amira.Dirga menarik jarum perak dari leher Amira, setelah itu Amira langsung tersadar kembali.Amira melihat mayat empat master Aula Pelindung Naga yang kepalanya sudah termutilasi, di dalam benaknya hanya terlintas satu pikiran.Gawat, semuanya akan menjadi kacau.
Dua hari kemudian.Ketika Zira dan yang lainnya hendak menyusup ke dalam markas, ada seseorang keluar dari dalam markas.Orang itu adalah Arlan, ayah Dirga.Arlan menggotong dua karung goni, di dalam karung itu terdapat dua orang.Dua orang itu adalah dua orang terkuat yang ada di dalam markas.Seorang Dewa Master Tingkat Puncak peringkat tujuh dan seorang Kaisar Master peringkat dua."Kalau dua sampah ini nggak ada, menantuku dan yang lainnya pasti bisa membereskan tempat ini lebih cepat."Arlan berjalan ke arah aura Zira dan yang lainnya menghilang, lalu bergumam."Putraku itu sepertinya mempunyai identitas lain selain murid Rafan.""Kemungkinan menantuku juga nggak tahu."Arlan sebenarnya sudah tahu sejak lama identitas Dirga, satu-satunya yang tidak dia ketahui dan sangka-sangka, yaitu kalau Dirga adalah Panglima Perang Neraka.Satu minggu kemudian.Kota Pandora, Negara Naga.Hari ini, Dirga menerima kabar dari gurunya. Dirga mengetahui pergerakan Zira belakangan ini, hal ini membu
Pada saat ini, Dirga juga mengerti apa yang sedang terjadi saat ini!Sejujurnya, Dirga beberapa kali hampir tak mampu menahan godaan setiap kali menghadapi tingkah laku Naomi yang seperti ini.Akan tetapi, setiap kali akan muncul sosok Zira di dalam benaknya.Kali ini juga tanpa terkecuali."Zira memberimu perintah, perintahnya adalah kamu nggak boleh menolakku.""Dirga, terimalah aku, ya?"Saat ini sekujur tubuh Naomi sudah memerah, tubuhnya yang menggoda terpampang jelas di depan mata Dirga.Napas Naomi menjadi tak beraturan."Aku ...."Kepala Dirga pening, kosong dan tak tahu harus bagaimana.Tepat pada saat ini, Naomi sudah menekan tubuh Dirga sepenuhnya dan kembali mencium Dirga.Dirga pun tergoda, tetapi ketika keduanya hampir melanjutkan ke tahap yang lebih intim, sosok bayangan seseorang tiba-tiba melesat dari jendela.Dirga sontak tersadarkan, dia memeluk Naomi dan membalikkan tubuh dan bergelinding hingga ke bawah kasur."Woosh!"Sebuah serangan yang mengerikan segera menghan
Pandangan mata Fajar kepada Dirga penuh dengan sikap menantang dan juga meremehkan!Dirga tidak ingin mempermalukan Naomi, sehingga dia memberikan tempat duduknya kepada Fajar.Saat Dirga pindah ke tempat duduk Fajar, dua orang di kedua sisi tempat duduk itu segera memindahkan kursi tempat duduk masing-masing menjauhi Dirga.Mereka sepertinya menganggap Dirga adalah orang miskin setelah melihat cara berpakaiannya, bahkan mereka mengira kalau Dirga ini pria yang hidupnya mengandalkan Naomi.Dirga tidak memedulikan semua itu, selama Naomi senang, itu sudah cukup untuknya.Pada saat ini, wajah Fajar menampakkan senyum licik, tetapi dia segera mengganti raut wajahnya itu dengan ekspresi arogan, kemudian duduk di samping Naomi."Naomi, tunanganmu kerja di mana?""Dia ...."Naomi barusan ingin mengatakan bahwa Dirga bekerja di Perusahaan Kencana, tetapi dia tidak bisa berkata demikian.Setelah berpikir sejenak, barulah Naomi menjawab, "Dia adalah seorang mahasiswa kedokteran, dia membuka kli
Saat ini, Mutia baru sadar kalau dirinya telah salah menilai Fajar.Sekumpulan orang ini sejak awal mempunyai tujuan lain, terutama Fajar!Fajar datang untuk demi Naomi.Kalau Naomi masih belum punya pacar, Mutia juga tidak akan semarah ini, tetapi masalahnya kekasih Naomi jelas-jelas juga ikut bersama Naomi.Mutia tidak menyangka kalau Fajar akan bersikap tidak tahu malu sampai seperti ini."Naomi, Mutia, maksud kalian apa?""Kalian berani nggak menghormati Fajar?""Kalian tahu apa konsekuensinya kalau kalian seperti ini?"Semua orang lainnya berdiri, menghalangi Dirga dan yang lainnya. Sementara pada saat ini, Fajar juga merasa kalau dirinya telah dipermalukan di depan teman-temannya."Naomi, kita sudah kenal lama. Ini kan hanya makan malam bersama saja, masa kamu nggak menghargai pertemananku dengan pergi makan di luar?""Maaf, tapi tunanganku mau bawa aku pergi makan tahu fermentasi. Kalian makan bareng saja.""Mutia, ayo kita pergi!"Naomi menarik tangan Dirga dengan satu tangan,