Usai bicara, Dirga mengambil pisau dari tangan Aliana, lalu menggorok lehernya."Bu ... bukannya kamu bilang kamu akan membiarkanku hidup?"Aliana terjatuh sambil memegang lehernya, darah segera langsung bercipratan ke mana-mana."Aku tak pernah bilang aku akan membiarkanmu hidup, aku bilang aku percaya padamu. Kalau kamu mati barulah bisa membuatku tenang.""Kamu ...."Aliana, telah tewas."Bunuh semua orang yang berhubungan dengan Keluarga Hartono dan Keluarga Adhitama, jangan sisakan satu orang pun!"Dirga segera pergi setelah berbicara demikian.Septo dan Phoenix Hitam membantai orang-orang di sana hingga keesokan harinya. Sekarang, seluruh Kota Pandora bisa dibilang telah berada di tangan Dirga.Bisnis Perusahaan Kencana dan Grup Sudarsa juga berkembang secara menyeluruh....Tiga hari kemudian.Wilayah Mutara, suatu tempat di perbatasan Negara Tundra.Pada daratan salju yang lebat, Zira memegang Tombak Naga Perak, sambil melangkahkan kakinya melewati daratan salju.Tepat pada saa
Orang tersebut mengakhiri panggilan telepon.Zira terdiam dan merenung, dia sama sekali tidak tahu siapa orang yang dia hubungi.Nomor tersebut diberikan oleh Rafan kepadanya. Waktu itu, Rafan memberi tahu Zira untuk menghubungi nomor tersebut bila terjadi sesuatu di wilayah Selatana.Zira sangat penasaran dengan identitas pemilik nomor telepon tersebut karena Zira menemukan sedikit petunjuk dari percakapan barusan.Orang itu kemungkinan besar merupakan orang yang dekat dengan Dirga, bahkan bisa saja orang itu adalah kerabat Dirga.Hal ini membuat Zira penasaran terhadap hubungan yang dimiliki pemilik nomor telepon tersebut dengan Dirga, sejujurnya Zira juga masih penasaran dengan Dirga.Hanya saja, Zira tak memikirkan hal itu selama beberapa waktu ini berpisah dengan Dirga.Setelah berpikir ke sana kemari, Zira masih tak menemukan jawaban, dia akhirnya berhenti memikirkannya.Zira langsung menghubungi Aisa, dia dan Aisa mempunyai suatu jalur komunikasi istimewa. Dalam keadaan biasa, k
Zira segera menyuruh Luis dan yang lainnya memimpin jalan.Setengah bulan kemudian.Zira telah menjadi raja baru di kota pinggiran ini, pihak-pihak lainnya telah dibantai oleh Zira, Luis dan rekan-rekan yang lain.Berdasarkan perjanjian yang telah disetujui antara Zira dengan mereka, seluruh aset wilayah kekuasaan akan menjadi milik Luis dan teman-temannya.Anak buah pihak misterius juga telah dibantai oleh Zira dan hanya tersisa satu orang saja.Seorang pria paruh baya gemuk, orang itu adalah orang terkaya di kota ini.Zira mendapatkan banyak informasi berharga dari mulut orang tersebut, berdasarkan informasi yang telah didapatkan, Zira menargetkan kekuasaan yang dimiliki oleh sebuah keluarga bernama belakang Sunyoto di Kota Damon.Keluarga Sunyoto adalah salah satu keluarga perwakilan dari begitu banyaknya pengikut pihak misterius itu, selain itu mereka juga memiliki kapasitas yang cukup besar dalam tanggung jawabnya.Untuk sementara waktu ini, Zira hanya perlu tahu informasi ini dan
Hari Ini Dirga memberikan libur untuk Aisa dan juga Alin, selain itu dia juga berjanji untuk membawa keduanya jalan-jalan.Sejak Aisa menerima panggilan telepon dari Zira, dia berubah menjadi bersemangat, setiap kali mengerjakan sesuatu pasti dia adalah orang yang paling berapi-api.Akan tetapi, pada saat ini Dirga mendapat panggilan telepon, sehingga dia tidak bisa pergi bersama Aisa dan juga yang lainnya."Maaf, hari ini aku nggak bisa temanin kalian belanja. Ada sedikit masalah yang harus kuselesaikan."Dirga mengeluarkan sebuah kartu ATM dan memberikannya kepada Aisa. Barusan, Mora, Naomi dan Kristin menelepon Dirga pada saat yang bersamaan.Mereka memberi tahu Dirga melalui telepon kalau ada orang yang menyerang saham Perusahaan Kencana, Grup Sudarsa dan juga Grup Hartono."Ada masalah apa? Apa ada orang yang menyerang Perusahaan Kencana dan juga Grup Sudarsa?"Kewaspadaan Aisa sangat sensitif, saat ini harusnya tak ada orang di Kota Pandora yang berani bertarung dalam segi bela d
Kristin takut, dia takut bertemu dengan Dirga.Kristin tidak ingin berutang apa pun kepada Dirga.Ketika Kristin masih ragu-ragu apakah dia mau menemui Dirga, pintu ruang kantornya terbuka dan Dirga langsung berjalan masuk.Dirga juga telah memahami kondisi Grup Hartono selama di jalan. Dirga berjalan hingga ke hadapan Kristin, lalu mengeluarkan sebuah kartu ATM dan meletakkannya di atas meja."Di dalam kartu ini ada seribu triliun, di belakang kartu ada sebuah nomor telepon. Kamu telepon nomor itu, lalu transfer uang kepadanya. Sisanya akan ada orang yang menangani semua masalah, kamu nggak perlu memusingkannya lagi.""Anggap saja aku pinjamkan uang itu padamu, kamu ganti saja yang kamu pakai."Setelah bersama selama beberapa waktu, Dirga sudah sangat memahami Kristin. Kristin adalah seorang perempuan yang lebih mementingkan harga diri dibandingkan segalanya.Untung saja setelah melalui kejadian sebelumnya, Kristin sudah menjadi pribadi yang baru.Kalau tidak, Dirga tidak akan berani
"Asalkan Raja Asan jatuh, maka Raja Managa akan punya kesempatan.Uang tak ada gunanya bagi Raja Managa, kekayaan di kediamannya cukup untuk menghidupi beberapa generasi.Raja Managa ingin menjadi raja yang berkuasa seperti Raja Asan, dia ingin menggantikan Raja Asan!Di hari Raja Managa pergi, saham Perusahaan Kencana, Grup Sudarsa dan Grup Hartono telah mencapai nilai tertinggi dalam sejarah.Dirga meninggalkan Kota Pandora bersama Mora, Naomi dan juga Kristin.Dalam satu minggu berikutnya, Dirga membawa mereka bertiga ke tiga kota lainnya untuk mengusir sisa kuasa Keluarga Adhitama, Keluarga Hartono dan juga Asosiasi Perdagangan.Hingga saat ini, di antara enam belas kota di wilayah Timura, ada empat kota yang sudah sepenuhnya jatuh ke tangan Dirga.Empat kota ini memiliki pasar yang sangat besar dan memerlukan beberapa waktu untuk dikembangkan juga dicerna.Dirga memanggil semua Bayangan yang ada di setiap kota, lalu mengatur empat pendekar Kaisar Master untuk masing-masing menjaga
Di kediaman Raja Managa, di dalam gua air terjun yang terdapat di belakang gunung.Arlan datang ke tempat ini tanpa mengeluarkan suara sedikit pun."Siapa yang berani ke tempatku bermeditasi?"Di dalam gua air terjun ada seorang tetua yang sedang bermeditasi, dia adalah pengikut terkuat dari kediaman Raja Managa yang telah mencapai Kaisar Master Tingkat Puncak peringkat enam.Tetau itu baru saja hendak menyerang, tetapi Arlan sudah muncul di depannya, lalu salah satu tangannya yang besar sudah menekan bagian kepala tetua itu.Tetua tersebut terkejut bukan main, dia sontak tak berani bergerak, lalu menatap Arlan dengan raut wajah penuh rasa ngeri.Setelah memastikan lewat tatapan mata, tetua itu yakin bahwa dia tak akan bisa menang melawan Arlan."Si ... siapa kamu sebenarnya?""Nggak penting siapa aku, yang paling penting adalah kamu sudah boleh mati."Arlan tidak menyerang, melainkan mengeluarkan plakat miliknya.Tetua itu langsung ketakutan hingga tewas....Ketika malam hari, kabar
Setelah masuk ke gudang, Dirga melihat sepuluh petarung yang berdiri di pojok mirip seperti sepuluh batang tiang listrik.Setiap petarung menggenggam Pedang Burung Merah, tatapan mereka semua sangat dingin dan penuh dengan niat membunuh.Petarung terlemah di antara mereka adalah seorang petarung Raja Master Tingkat Puncak peringkat lima, sementara yang terkuat adalah semi Dewa Master, selain itu mereka semua juga telah membangkitkan niat pedang dan niat bertarung.Kalau kekuatan tempur sepuluh petarung ini digabungkan, daya tempur mereka setidaknya sama seperti seorang Dewa Master peringkat lima.Mereka semua adalah para petarung kuat dari tiap tim yang dibentuk oleh Zira."Biar kuperkenalkan pada kalian semua, ini adalah Dirga Maharaja, tunangan Jenderal Zira.""Aku sudah mencari tahu daya tempurnya, dia sangat lemah, jadi kalian jangan ada yang mencoba bertarung lagi dengannya!""Ayo kita berangkat!"Lilian melambaikan tangannya, lalu semua orang segera berangkat!"Bagaimana? Apa sek