Di kediaman Raja Managa, di dalam gua air terjun yang terdapat di belakang gunung.Arlan datang ke tempat ini tanpa mengeluarkan suara sedikit pun."Siapa yang berani ke tempatku bermeditasi?"Di dalam gua air terjun ada seorang tetua yang sedang bermeditasi, dia adalah pengikut terkuat dari kediaman Raja Managa yang telah mencapai Kaisar Master Tingkat Puncak peringkat enam.Tetau itu baru saja hendak menyerang, tetapi Arlan sudah muncul di depannya, lalu salah satu tangannya yang besar sudah menekan bagian kepala tetua itu.Tetua tersebut terkejut bukan main, dia sontak tak berani bergerak, lalu menatap Arlan dengan raut wajah penuh rasa ngeri.Setelah memastikan lewat tatapan mata, tetua itu yakin bahwa dia tak akan bisa menang melawan Arlan."Si ... siapa kamu sebenarnya?""Nggak penting siapa aku, yang paling penting adalah kamu sudah boleh mati."Arlan tidak menyerang, melainkan mengeluarkan plakat miliknya.Tetua itu langsung ketakutan hingga tewas....Ketika malam hari, kabar
Setelah masuk ke gudang, Dirga melihat sepuluh petarung yang berdiri di pojok mirip seperti sepuluh batang tiang listrik.Setiap petarung menggenggam Pedang Burung Merah, tatapan mereka semua sangat dingin dan penuh dengan niat membunuh.Petarung terlemah di antara mereka adalah seorang petarung Raja Master Tingkat Puncak peringkat lima, sementara yang terkuat adalah semi Dewa Master, selain itu mereka semua juga telah membangkitkan niat pedang dan niat bertarung.Kalau kekuatan tempur sepuluh petarung ini digabungkan, daya tempur mereka setidaknya sama seperti seorang Dewa Master peringkat lima.Mereka semua adalah para petarung kuat dari tiap tim yang dibentuk oleh Zira."Biar kuperkenalkan pada kalian semua, ini adalah Dirga Maharaja, tunangan Jenderal Zira.""Aku sudah mencari tahu daya tempurnya, dia sangat lemah, jadi kalian jangan ada yang mencoba bertarung lagi dengannya!""Ayo kita berangkat!"Lilian melambaikan tangannya, lalu semua orang segera berangkat!"Bagaimana? Apa sek
Usai Amira bicara, dia segera memutar pinggulnya dan berjalan kembali ke dalam ruang kamar.Raja Managa berlutut di atas lantai, ucapan Amira membuatnya ketakutan setengah mati.Menyergap Raja Asan?Raja Asan adalah pendekar Kaisar Master Tingkat Puncak peringkat sembilan, di dalam kediaman Raja Asan terdapat banyak sekali master.Bukankah menyergap kediaman Raja Asan sama saja dengan cari mati?Orang-orang itu mau melenyapkan kediaman Raja Managa, ya.Tidak.Raja Managa tiba-tiba teringat dengan satu hal. Raja Asan saat ini sedang berada di Kota Damon. Anggota keluarga dan master di kediaman Raja Asan sebagian besar juga ikut bersama Raja Asan pergi ke Kota Damon.Kekuatan kediaman Raja Asan saat ini sebenarnya tidak begitu kuat.Apa mungkin ....Raja Managa tiba-tiba terpikirkan sesuatu, dia segera merangkak ke dalam ruang kamar Amira."Nona Amira, aku sudah memikirkannya dengan baik. Silakan Anda beri saya perintah.""Hahaha, kamu ternyata nggak sebodoh yang kupikirkan.""Ini adalah
Dirga mengatur kultivasinya menjadi Dewa Master Tingkat Puncak peringkat satu."Aku sedang buru-buru, kamu bunuh dirimu sendiri saja."Dirga menjentikkan jarinya, kemudian sebuah cap jatuh hingga ke hadapan Jovanka."Hahaha, sombong sekali!"Jovanka menjawab dengan nada bicara meremehkan, baginya kultivasi Dirga benar-benar terlalu lemah.Jovanka tidak perlu menyerang balik."Kamu terlalu lemah, aku takut akan mengotori tanganku. Jadi, kamu lebih baik bunuh dirimu sendiri saja."Usai bicara, Jovanka menaruh pandangan matanya pada cap itu. Ketika Jovanka melihat dua kata Panglima Perang pada cap itu, dia segera ketakutan hingga menewaskan dirinya.Jovanka mati dengan mata yang masih terbuka lebar!Saat detik-detik terakhir Jovanka kehilangan kesadaran sepenuhnya, di benaknya hanya terlintas tiga kata, "Panglima Perang Neraka!"Jovanka ingin menyadarkan dirinya untuk menyampaikan berita penting ini.Sayangnya, Jovanka sudah tidak mempunyai kesempatan lagi.Dirga menyimpan kembali cap ter
Untung saja Lilian mempunyai kemampuan yang hebat dalam melarikan diri, kalau tidak dia tak akan bisa kembali ke sini!"Informasi yang kita punya nggak tepat, di sisi Amira masih ada master yang menjaganya.""Selain itu, kultivasi Amira juga nggak sama dengan informasi yang kita punya. Amira mengonsumsi obat yang menyeramkan, dia bisa meningkatkan daya tempurnya lebih dari dua kali lipat dalam waktu yang sangat singkat.""Satu lagi, empat orang yang tiba-tiba muncul di sisinya adalah anggota Aula Pelindung Naga!""Aula Pelindung Naga?""Ini menjadi semakin menarik."Setelah mendengar ucapan Lilian, Dirga merasa sedikit terkejut, tetapi hanya sebatas itu saja.Sebelumnya Dirga curiga kalau pihak misterius itu sudah menyusup ke Aula Pelindung Naga.Sekarang kecurigaan Dirga akhirnya dapat dibuktikan, dia yakin terhadap penilaian dari Lilian."Istirahatlah dengan baik, besok barulah pertarungan yang sebenarnya."Dirga meninggalkan dua buah pil obat, lalu langsung pergi meninggalkan Lilian
Saat Dirga berbicara, sebuah jarum perak menusuk bagian leher belakang Amira.Selanjutnya, Amira tak bisa mengendalikan tubuhnya sendiri, sementara di benaknya hanya terlintas satu pikiran, yaitu membunuh empat master Aula Pelindung Naga yang ada di hadapannya.Tepat pada saat ini, Dirga menggunakan empat jarum perak dan menusuknya ke dalam tubuh empat master Aula Pelindung Naga.Dalam sekejap, empat master bangkit berdiri, kemudian melompat ke sana kemari, sama sekali tidak terlihat seperti orang yang telah mati.Dirga segera menyingkir ke samping, kemudian merekam semua peristiwa dengan menggunakan ponselnya.Beberapa menit kemudian, empat master Aula Pelindung Naga yang kultivasinya telah ditekan langsung dipenggal oleh Amira.Dirga menarik jarum perak dari leher Amira, setelah itu Amira langsung tersadar kembali.Amira melihat mayat empat master Aula Pelindung Naga yang kepalanya sudah termutilasi, di dalam benaknya hanya terlintas satu pikiran.Gawat, semuanya akan menjadi kacau.
Dua hari kemudian.Ketika Zira dan yang lainnya hendak menyusup ke dalam markas, ada seseorang keluar dari dalam markas.Orang itu adalah Arlan, ayah Dirga.Arlan menggotong dua karung goni, di dalam karung itu terdapat dua orang.Dua orang itu adalah dua orang terkuat yang ada di dalam markas.Seorang Dewa Master Tingkat Puncak peringkat tujuh dan seorang Kaisar Master peringkat dua."Kalau dua sampah ini nggak ada, menantuku dan yang lainnya pasti bisa membereskan tempat ini lebih cepat."Arlan berjalan ke arah aura Zira dan yang lainnya menghilang, lalu bergumam."Putraku itu sepertinya mempunyai identitas lain selain murid Rafan.""Kemungkinan menantuku juga nggak tahu."Arlan sebenarnya sudah tahu sejak lama identitas Dirga, satu-satunya yang tidak dia ketahui dan sangka-sangka, yaitu kalau Dirga adalah Panglima Perang Neraka.Satu minggu kemudian.Kota Pandora, Negara Naga.Hari ini, Dirga menerima kabar dari gurunya. Dirga mengetahui pergerakan Zira belakangan ini, hal ini membu
Pada saat ini, Dirga juga mengerti apa yang sedang terjadi saat ini!Sejujurnya, Dirga beberapa kali hampir tak mampu menahan godaan setiap kali menghadapi tingkah laku Naomi yang seperti ini.Akan tetapi, setiap kali akan muncul sosok Zira di dalam benaknya.Kali ini juga tanpa terkecuali."Zira memberimu perintah, perintahnya adalah kamu nggak boleh menolakku.""Dirga, terimalah aku, ya?"Saat ini sekujur tubuh Naomi sudah memerah, tubuhnya yang menggoda terpampang jelas di depan mata Dirga.Napas Naomi menjadi tak beraturan."Aku ...."Kepala Dirga pening, kosong dan tak tahu harus bagaimana.Tepat pada saat ini, Naomi sudah menekan tubuh Dirga sepenuhnya dan kembali mencium Dirga.Dirga pun tergoda, tetapi ketika keduanya hampir melanjutkan ke tahap yang lebih intim, sosok bayangan seseorang tiba-tiba melesat dari jendela.Dirga sontak tersadarkan, dia memeluk Naomi dan membalikkan tubuh dan bergelinding hingga ke bawah kasur."Woosh!"Sebuah serangan yang mengerikan segera menghan
Seiring dengan teknik jitu yang terus dilancarkan oleh Dirga, aura di tubuhnya mencapai puncak dan niat pedangnya menjadi makin kuat!Aura di tubuhnya segera mencapai tahap yang menakutkan, lelaki tua dapat merasakan semua ini.Ekspresinya berubah drastis. Meskipun sosok aslinya berada di Kota Bintang, bagi pendekar super sepertinya, jarak bukanlah halangan.Dirga seolah-olah berada di hadapannya."Nak, aku memang sudah salah menilai dan terlalu meremehkanmu.""Aku nggak menyangka pemahamanmu terhadap Teknik Pantang Menyerah sudah sedalam ini, perlu diakui kamu adalah anak muda kedua paling berbakat yang pernah kutemui.""Teknik Pantang Menyerah sangat menarik, semoga kamu nggak mengecewakanku."Setelah berkata demikian, lelaki tua melompat ke udara. Dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Dirga. Pemuda berbakat seperti ini hanya punya dua pilihan, yaitu diperalat olehnya atau mati di tangannya.Awalnya dia pun ingin menerapkan prinsip ini pada Zira, tetapi akhirnya dia dikalahkan o
Kali ini, Dirga memilih untuk menyerang duluan!"Tsing!"Pedang Asura di tangannya berdenting pelan. Di bawah dukungan Niat Pedang Pantang Menyerah dan Teknik Pantang Menyerah, dia menyesuaikan sudut Pedang Asura, lalu menghunuskan Pedang Asura ke arah tangan raksasa itu.Terdengar suara hantaman.Dirga tidak berhasil memotong tangan raksasa itu menjadi beberapa bagian, tetapi sekarang tangan raksasa itu berubah menjadi ilusi.Dirga memanfaatkan kesempatan ini untuk melancarkan serangan!"Shiu shiu shiu ...."Pada akhirnya, tangan raksasa itu hancur berkeping-keping dan menghilang dari pandangan semua orang.Melihat adegan ini, Dirga dan yang lainnya mengembuskan napas lega. Namun, tak lama kemudian, muncul tangan raksasa lainnya.Tangan raksasa ini lebih besar dan padat dari yang sebelumnya. Dirga sudah mempersiapkan diri untuk menyerang.Namun, ketika tangan raksasa itu melesat ke arahnya, dia sama sekali tidak bisa bergerak. Karena kakinya seolah-olah melekat di tanah.Dalam sekejap
Biksu muda dan yang lainnya langsung terhempas sejauh puluhan ribu meter. Untungnya Dirga tanggap dan langsung melepaskan energi pedang untuk menarik mereka kembali, kalau tidak, entah ke mana mereka akan terdampar."Menakutkan sekali, momentum dan aura ini sungguh mengerikan.""Momentum ini jauh lebih kuat dari dugaan kita, orang di dalam mungkin sudah menerobos tingkat Yang Bebas dan menapaki Alam Gamasesa."Saat ini, biksu muda dan yang lainnya ketakutan. Hati mereka dipenuhi dengan keterkejutan!Sebenarnya orang itu memang jauh lebih kuat dari dugaan mereka. Suaranya dapat menimbulkan gejolak yang begitu menggemparkan.Saat ini, mereka berdiri di belakang Dirga dan bernapas dengan hati-hati. Kalau tadi Dirga tidak menyelamatkan mereka, mereka mungkin sudah hancur berkeping-keping.Saat ini, mereka menaruh semua harapan pada Dirga. Mereka sangat mengagumi Dirga.Sedangkan ekspresi Dirga pun berubah muram, kekuatan orang di dalam melampaui dugaannya. Meskipun dia sudah mempersiapkan
Setelah selesai berbicara, roh pedang berubah menjadi energi pedang dan masuk ke dalam Pedang Asura.Dirga tertegun di tempat. Setelah belasan detik kemudian, dia baru tersadar. Sebenarnya sekarang dia sangat terluka dan terpukul.Karena ucapan roh pedang membuatnya menyadari betapa lemah dan tidak berharga dirinya. Roh pedang tidak mungkin membohonginya, sekarang dia merasa sangat tidak berdaya.Selama ini, dia tidak merasa bahwa bakatnya yang paling menonjol. Karena jika dibandingkan dengan Zira dan Vania, bakatnya bukanlah apa-apa.Namun, dia melalui semua tahap yang harus dia lalui. Meskipun dia dibimbing oleh Rafan, semua pencapaiannya hari ini diraih dengan kerja kerasnya sendiri.Terlebih lagi, di alam agung seperti Yang Bebas, dia bukan hanya menciptakan teknik jitu, tetapi juga berhasil memahami cara kerja Teknik Pantang Menyerah.Hanya dinilai dari dua poin ini, dia pantas disebut genius di antara para genius. Namun, setelah mendengar ucapan roh pedang, dia baru menyadari ada
Keadaan mereka tidak diketahui!Dirga mencari di sekeliling, tetapi tidak menemukan jejak mereka."Jangan-jangan semuanya terbunuh?""Mana mungkin?"Dirga kebingungan. Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu yang membuatnya gelisah."Nggak, nggak, jangan-jangan mereka terbunuh oleh tebasanku tadi?""Nggak mungkin, ini nggak mungkin?"Dirga membantah pikirannya, dia terus mencari biksu muda dan yang lainnya.Akhirnya, dia menemukan mereka di sebuah ruangan yang sudah hancur. Ketika melihat mereka, Dirga tidak bisa berkata-kata.Karena keadaan biksu muda dan yang lainnya sangat mengenaskan, setiap orang terluka parah, bahkan beberapa di antara mereka sekarat.Lokasi kejadian sangat tragis.Tanpa ragu-ragu, Dirga langsung menerjang ke hadapan biksu muda, dia memasukkan beberapa butir pil obat ke dalam mulut biksu muda.Dirga menyuntikkan energi sejati ke tubuh biksu muda, lalu pergi memeriksa keadaan yang lainnya.Setelah memulihkan diri selama dua jam, akhirnya nyawa semua orang aman. Namun,
Saat ini, ketiganya memiliki keinginan untuk membunuh Dirga.Karena kekuatan Dirga jauh di atas dugaan mereka, Dirga membuat mereka merasa sangat terancam!"Kalau begitu, mari lihat apa kalian sanggup. Jangan basa-basi, ayo bertarung!" Semangat tempur Dirga membara. Dia haus akan pertarungan dan akan bertarung dengan sekuat tenaga.Meskipun ketiga orang di hadapannya belum bisa memuaskan keinginannya, mereka cukup bermanfaat.Sekarang, dia makin bersemangat untuk bertarung, terutama dengan musuh yang kuat.Karena musuh yang kuat dapat menutupi kekurangannya dan membuatnya lebih cepat berkembang."Nak, mati kamu."Ketiganya menerjang ke arah Dirga sambil melancarkan serangan, tidak ada yang menyembunyikan kekuatan mereka."Bum bum bum!"Terpancar aura yang menakutkan dari tubuh ketiga orang itu sehingga ruangan yang baru saja diciptakan pun hancur.Perlu diakui kekuatan yang mereka tunjukkan sangat menakutkan.Namun, inilah hal yang diinginkan oleh Dirga."Serang!"Dirga menghilang bers
Setelah selesai berbicara, Dirga duduk bersila untuk memulihkan kekuatannya.Dua jam kemudian, kekuatan fisik Dirga sudah sepenuhnya pulih, tetapi energi sejati di dalam tubuhnya masih belum sepenuhnya pulih.Oleh karena itu, kekuatan tempurnya pun tidak kembali ke puncak, hanya pulih 90%.Meskipun kekuatan tempurnya baru pulih 90%, sekarang kultivasinya sudah jauh lebih tinggi dari sebelumnya.Karena selama masa pemulihan ini, dia mendapatkan wawasan baru soal ilmu pedang.Sekarang, dia menyadari setiap pemahamannya terhadap ilmu pedang diperbarui, kultivasinya akan meningkat.Seiring dengan peningkatan kultivasinya, rentang perkembangan kultivasinya menjadi makin besar.Hal ini bukan hanya membuat Dirga kaget dan bersemangat, tetapi juga membuatnya makin bertekad untuk mempelajari ilmu pedang!Saat ini, aura yang terpancar dari tubuhnya lebih berlimpah dari sebelumnya. Semua orang menyadari hal ini.Mereka pun sangat kaget, terutama biksu muda. Meskipun dia baru berinteraksi dengan D
Kemudian, seorang pria paruh baya berjubah hijau keluar dari gerbang besar. Dia langsung mengangkat tangannya untuk meninju Dirga.Seiring dengan suara hantaman, Dirga terhempas mundur. Ketika berhenti, seberkas darah mengalir dari sudut mulutnya.Saat ini, ekspresi Dirga berubah muram.Pria itu bukan hanya kuat, keterampilan dan tekniknya juga sangat unik.Seketika, Dirga tidak menemukan celah dan petunjuk, hal ini membuatnya makin gelisah.Pria berjubah hijau itu memandang Dirga dengan tatapan merendahkan. "Hanya segitu kemampuanmu, kukira kamu sangat hebat.""Ayo bertarung, aku akan memenggal kepalamu dalam tiga serangan."Setelah berkata demikian, pria berjubah hijau itu mengabaikan Dirga dan meletakkan tangannya di bahu Haruwi. Dia menyuntikkan energi sejati ke dalam tubuh Haruwi."Sudah kubilang jangan gunakan teknik memikat seperti ini untuk melawan musuh, sekarang kamu sudah tahu betapa lemahnya dirimu, 'kan?"Haruwi membantah, "Aku ini siluman rubah, apa lagi yang bisa kuandal
Dia kembali menghunuskan sebuah tebasan, Haruwi sudah kehilangan dua ekor!Setelah kehilangan dua ekor, pesona yang terpancar dari tubuh Haruwi melemah. Selain itu, dia berteriak dan terus melangkah mundur.Dia mundur sampai ke depan gerbang besar. Ketujuh ekornya yang tersisa terbentang ke depan.Melihat kedua ekornya sudah dipotong oleh Dirga, Haruwi sangat marah. Dia menggertakkan giginya sambil memelototi Dirga."Manusia Sialan, beraninya kamu memotong dua ekorku, kamu harus mati.""Apa kamu tahu berapa banyak usaha yang kukerahkan untuk berevolusi menjadi rubah berekor sembilan? Apa kamu tahu betapa pentingnya setiap ekor ini bagiku?""Dasar lelaki sialan, aku akan membunuhmu."Sebelumnya, Haruwi terus menyembunyikan kekuatannya. Karena dia merasa Dirga tidak sekuat yang dia pikirkan.Bagi rubah, berevolusi menjadi rubah berekor sembilan adalah batas maksimum. Sekalipun dia ingin lanjut berevolusi dan meningkatkan kekuatannya, kedua hal ini sangat tidak memungkinan.Namun, selama