Home / Urban / Istriku Dewi Perang yang Sakti / Bab 152 Kalau Sudah Selesai Bicara, Kamu Sudah Boleh Mati

Share

Bab 152 Kalau Sudah Selesai Bicara, Kamu Sudah Boleh Mati

Author: Sungai Merah
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Andrea bukanlah tandingannya, dia segera dikalahkan oleh lawan setelah bertahan menahan tiga serangan lawan!

"Bunuh!"

Belasan orang-orang berbaju hitam itu terbagi menjadi dua kelompok, mereka semua menggunakan sabit, aura membunuh yang pekat menghampiri Andrea dan juga Phoenix Hitam.

Pemimpin mereka merupakan Dewa Master peringkat dua!

"Sialan, kali ini kita akan benar-benar berakhir. Phoenix, sebelum mati, ciumlah aku satu kali saja."

Ketika sudah di ambang kematian, Andrea masih saja mengingat kejadian itu. Andrea sudah lama mengejar Phoenix Hitam, tetapi Phoenix Hitam tidak pernah memiliki perasaan terhadapnya.

"Dasar hidung belang! Masih saja mengingat hal itu! Apa kamu mau mati?"

"Cepat pikirkan jalan keluar!"

Phoenix Hitam juga mengalami luka parah dan sudah tidak mampu bergerak lagi. Andrea sama sekali tidak khawatir, wajahnya tetap terlihat tenang. Andrea memutuskan untuk tidak lari lagi, dia segera duduk dan mengisap rokok.

"Ayo lari! Lari! Kenapa kalian berdua nggak lari lag
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 153 Apa Kalian Pantas Satu Lawan Satu Denganku?

    Di dalam kamar Gatot.Gatot sudah mengetahui kalau Dirga akan datang untuk mencarinya, sehingga dia sudah menyuruh pekerja rumah tangga di rumahnya untuk menyeduhkan teh lebih awal.Dirga masuk dan melihat teh yang sudah diseduh untuknya, dia segera bertanya, "Paman Gatot, Paman tahu kalau aku akan datang ke sini?""Ya, kamu pasti punya banyak pertanyaan yang ingin kamu tanyakan padaku, 'kan?""Duduklah, ini adalah daun teh yang sudah kusimpan bertahun-tahun lamanya. Coba kamu minum!"Raut wajah Gatot jauh lebih baik dari sebelumnya, tetapi dia terlihat sangat tidak gembira, wajahnya dipenuhi oleh kekhawatiran.Setelah Dirga duduk, dia tidak sungkan lagi untuk mengangkat cangkir teh dan menyeruputnya perlahan. Rasa teh ini memang lumayan enak."Paman Gatot, sebaiknya kita nggak perlu basa-basi lagi. Aku ingin tahu apa Keluarga Hartono, terutama adikmu ada hubungannya dengan Sekte Matahari Violet?"Gatot tidak terkejut akan pertanyaan Dirga, wajahnya malah terlihat tenang."Edwin adalah

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 154 Pertemuan

    Dari awal, Zira telah memojokkan Dewa Master peringkat tiga, setelah lima serangan, Tombak Naga Perak menembus dada Dewa Master peringkat tiga tersebut. Setelah itu, Zira menggantungnya di atas pohon.Pria itu berada di ambang kematiannya."Uhuk ... Dewi Perang Angsa Putih, kamu memang kuat!""Kami sudah meremehkanmu, kamu meningkat dengan pesat. Panglima Perang Neraka pasti sudah mengajarimu, 'kan?""Apa kamu bisa memberi tahu aku sebelum aku mati, sebenarnya Panglima Perang Neraka ada di mana?""Apa dia benar-benar sudah mencapai alam yang ada dalam legenda itu?""Kamu nggak pantas untuk mengetahuinya."Zira mengulurkan tangannya, lalu menarik di tengah udara. Tombak Naga Perak dalam sekejap mengeluarkan suara yang menyeramkan. Setelah itu terdengar suara hantaman yang kencang. Tubuh Dewa Master peringkat tiga itu segera terpotong menjadi beberapa bagian hingga darahnya muncrat seperti sedang hujan darah.Selanjutnya, Tombak Naga Perak kembali ke tangan Zira. Zira berjalan kembali se

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 155 Satu Serangan Untuk Menentukan Kemenangan

    Belasan orang segera masuk dari luar bar.Orang-orang itu adalah anak buah Nelson, mereka semua telah merenggut setidaknya belasan nyawa manusia.Kultivasi mereka tidak rendah, yang paling lemah di antara mereka adalah Master Guru Tingkat Puncak."Kenapa? Nelson, apa kamu mau berkelahi?""Segini saja tak akan mampu mengalahkanku!"Vania bicara sembari mengeluarkan niat pedangnya, tekanan kekuatan yang mengerikan dalam sekejap menekan Nelson dan yang lainnya hingga ke permukaan lantai dan tak bisa bergerak.Zira menatap Vania dengan tatapan terkejut.Zira tak menyangka kalau niat pedang Vania telah mencapai level ke sepuluh, hampir di saat yang bersamaan, Zira juga memeriksa kultivasi Vania. Zira terkejut kembali!"Vania, kamu memang hebat. Tapi, masalah ini belum selesai. Tunggu saja pembalasanku!""Ketua sekte kami sedang di sekitar tempat ini. Kamu berani menyerang kami, kelihatannya kamu mau cepat-cepat menjadi nyonya sekte kami, ya?""Ayo kita pergi dari sini!"Nelson bersama anak-

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 156 Memangnya Kamu Siapa Mau Menikahiku

    Erza dan yang lainnya tidak tahu identitas Zira, bahkan namanya saja juga tidak tahu."Vania, jangan bicara seperti itu. Kamu harusnya berterima kasih kepadaku. Kalau aku nggak mengumumkan bahwa kamu milikku, apa kamu pikir bar kamu bisa terus bertahan di tempat ini?""Kamu adalah orang yang pintar, kamu harusnya bisa melihat dengan jelas situasi yang ada di depan matamu saat ini. Sejujurnya, aku belakangan nggak menemuimu bukan karena aku takut denganmu, melainkan karena aku sedang sibuk!""Belakangan ini aku sedang melakukan hal yang sangat penting, selain itu aku juga telah berhasil. Sekarang Sekte Serigala Biru sudah menyatukan seluruh wilayah Mutara.""Semua orang menghormati sekteku. Aku hanya perlu mengucapkan satu kalimat saja untuk mengumpulkan puluhan ribu orang.""Menikah denganku adalah satu-satunya pilihan untukmu. Oh ya, aku dengar kamu punya teman baru. Cepat panggil dia dan perkenalkan padaku. Nanti, aku akan menikahkan kalian berdua sekaligus!"Erza masuk ke dalam bar

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 157 Kenapa Kamu Bisa Sehebat Ini

    Tetua Ketiga melarikan diri, sementara Zira langsung mengejar sambil membawa tombaknya.Ketika baru saja Tetua Ketiga mendarat di permukaan tanah, tombak Zira langsung melesat ke arah kepalanya.Tetua Ketiga itu langsung mundur, berusaha yang terbaik untuk melarikan diri. Dia merasa ketakutan setengah mati. Dia memang sudah tahu kalau Zira sangat kuat, tetapi dia tidak menyangka kalau Zira sekuat ini.Tetua Ketiga itu sudah mencapai Dewa Master Tingkat Puncak peringkat tiga, lalu sudah mencapai alam apa Zira dengan kekuatannya yang hebat itu?Bagaimana bisa Zira memojokkan Tetua Ketiga sampai seperti ini?Memalukan! Ini benar-benar memalukan!"Woosh!"Tombak Naga Perak diselimuti oleh kekuatan yang luar biasa, setiap serangannya sangat mematikan. Zira seperti menyatu dengan tombaknya, setiap serangan tombaknya membuat Tetua Ketiga ketakutan bukan main hingga memaksanya untuk menangkis serangan Zira dengan kekuatan penuh."Bam! Bam! Bam!"Zira mengayunkan tombak tiga kali berturut-turut

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 158 Kencan

    Kota Pandora.Setelah kerja keras selama satu bulan, Perusahaan Kencana sudah memasuki pasar Kota Pandora secara menyeluruh. Perusahaan cabang juga sudah beroperasi di kota itu dengan stabil.Grup Sudarsa milik Naomi juga telah menduduki pasar di Kota Pandora. Pada saat yang bersamaan, cabang kantor Aliansi Bela Diri Kota Pandora juga telah didirikan.Dirga memilih seratus pemuda berbakat yang paling menonjol dari cabang kantor aliansi, juga seluruh anggota di Kota Gindara dan Kota Langgara, kemudian membentuk mereka semua menjadi satu tim.Rentang usia pemuda-pemuda ini dari usia 15 hingga 27 tahun. Alam paling terendah adalah Master Agung Tingkat Puncak, sementara yang tertinggi mencapai Raja Master Tingkat Puncak peringkat empat.Berdasarkan permintaan Dirga, Perusahaan Kencana akan menyediakan sumber daya terbaik untuk mereka. Permintaan Dirga kepada Perusahaan Kencana, yaitu semua orang harus menembus tingkatan alam dalam jangka waktu satu bulan.Meski ada bantuan dari Bayangan se

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 159 Minta Maaf Pada Istriku Atau Mati

    Rasa ini benar-benar tidak ada duanya!"Wah, ra ... rasa ini benar-benar lezat sekali!""Kok bisa sih? Tahunya bau banget, tapi rasanya bisa seenak ini?""Kamu ngapain sih? Ini punyaku."Setelah Naomi mencicipi lezatnya tahu fermentasi, dia segera menjadi lupa diri. Naomi memakan tahu itu dengan lahap, tampangnya ketika menikmati makanan sangat menyeramkan. Naomi segera mendekap porsi miliknya erat-erat karena takut direbut oleh Dirga.Saat melihat perilaku Naomi yang seperti ini, Dirga pun merasa lucu, dia kembali membeli dua porsi untuk Naomi."Pelan-pelan saja makannya, di tempat ini banyak makanan yang enak. Jangan sampai sekali makan langsung kenyang, nanti malah nggak bisa makan yang lain lagi."Naomi melahap tahu fermentasi hingga mulutnya dipenuhi oleh minyak, Dirga segera mengambil tisu dan mengelap minyak yang ada di mulut Naomi.Dirga menyadari ada satu hal yang sangat aneh dari Naomi, yaitu ketika Naomi sedang makan, tampangnya mirip saat dia sedang bekerja. Naomi terlihat

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 160 Orang Ini Sangat Aneh

    Raut wajah gadis dan wanita tua itu menjadi pucat pasi, mereka sama sekali tidak berani bertatapan mata dengan Dirga."Nona, orang ini sangat aneh. Kita sepertinya bertemu dengan orang yang nggak biasa. Sebaiknya kita pindah ke tempat makan yang lain saja, apalagi Nona baru datang ke Kota Pandora dan masih belum sepenuhnya bisa berdiri dengan stabil di kota ini. Jadi, kita harus menghindari masalah."Setelah diperingatkan oleh wanita tua itu, putri Keluarga Adhitama akhirnya mengikuti saran wanita tua tersebut."Lepaskan kakak seperguruanku.""Minta maaf atau mati!"Dirga bicara sambil meningkatkan kekuatan di tangannya hingga pemuda itu kesulitan bernapas dan urat di wajahnya hampir meledak.Ketika gadis itu marah dan hendak menyerang Dirga, wanita tua menghentikannya dan segera meminta maaf dengan hormat kepada Dirga."Tolong maafkan kami atas kesalahan kami barusan."Selesai wanita itu bicara, Naomi mendongak dan berkata kepada Dirga, "Sayang, sudahlah. Aku masih belum kenyang, ayo

Latest chapter

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 776 Tamat

    Seiring dengan teknik jitu yang terus dilancarkan oleh Dirga, aura di tubuhnya mencapai puncak dan niat pedangnya menjadi makin kuat!Aura di tubuhnya segera mencapai tahap yang menakutkan, lelaki tua dapat merasakan semua ini.Ekspresinya berubah drastis. Meskipun sosok aslinya berada di Kota Bintang, bagi pendekar super sepertinya, jarak bukanlah halangan.Dirga seolah-olah berada di hadapannya."Nak, aku memang sudah salah menilai dan terlalu meremehkanmu.""Aku nggak menyangka pemahamanmu terhadap Teknik Pantang Menyerah sudah sedalam ini, perlu diakui kamu adalah anak muda kedua paling berbakat yang pernah kutemui.""Teknik Pantang Menyerah sangat menarik, semoga kamu nggak mengecewakanku."Setelah berkata demikian, lelaki tua melompat ke udara. Dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Dirga. Pemuda berbakat seperti ini hanya punya dua pilihan, yaitu diperalat olehnya atau mati di tangannya.Awalnya dia pun ingin menerapkan prinsip ini pada Zira, tetapi akhirnya dia dikalahkan o

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 775 Pertarungan Terakhir

    Kali ini, Dirga memilih untuk menyerang duluan!"Tsing!"Pedang Asura di tangannya berdenting pelan. Di bawah dukungan Niat Pedang Pantang Menyerah dan Teknik Pantang Menyerah, dia menyesuaikan sudut Pedang Asura, lalu menghunuskan Pedang Asura ke arah tangan raksasa itu.Terdengar suara hantaman.Dirga tidak berhasil memotong tangan raksasa itu menjadi beberapa bagian, tetapi sekarang tangan raksasa itu berubah menjadi ilusi.Dirga memanfaatkan kesempatan ini untuk melancarkan serangan!"Shiu shiu shiu ...."Pada akhirnya, tangan raksasa itu hancur berkeping-keping dan menghilang dari pandangan semua orang.Melihat adegan ini, Dirga dan yang lainnya mengembuskan napas lega. Namun, tak lama kemudian, muncul tangan raksasa lainnya.Tangan raksasa ini lebih besar dan padat dari yang sebelumnya. Dirga sudah mempersiapkan diri untuk menyerang.Namun, ketika tangan raksasa itu melesat ke arahnya, dia sama sekali tidak bisa bergerak. Karena kakinya seolah-olah melekat di tanah.Dalam sekejap

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 774 Pendekar yang Sesungguhnya Datang

    Biksu muda dan yang lainnya langsung terhempas sejauh puluhan ribu meter. Untungnya Dirga tanggap dan langsung melepaskan energi pedang untuk menarik mereka kembali, kalau tidak, entah ke mana mereka akan terdampar."Menakutkan sekali, momentum dan aura ini sungguh mengerikan.""Momentum ini jauh lebih kuat dari dugaan kita, orang di dalam mungkin sudah menerobos tingkat Yang Bebas dan menapaki Alam Gamasesa."Saat ini, biksu muda dan yang lainnya ketakutan. Hati mereka dipenuhi dengan keterkejutan!Sebenarnya orang itu memang jauh lebih kuat dari dugaan mereka. Suaranya dapat menimbulkan gejolak yang begitu menggemparkan.Saat ini, mereka berdiri di belakang Dirga dan bernapas dengan hati-hati. Kalau tadi Dirga tidak menyelamatkan mereka, mereka mungkin sudah hancur berkeping-keping.Saat ini, mereka menaruh semua harapan pada Dirga. Mereka sangat mengagumi Dirga.Sedangkan ekspresi Dirga pun berubah muram, kekuatan orang di dalam melampaui dugaannya. Meskipun dia sudah mempersiapkan

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 773 Pertarungan Akhir Dimulai

    Setelah selesai berbicara, roh pedang berubah menjadi energi pedang dan masuk ke dalam Pedang Asura.Dirga tertegun di tempat. Setelah belasan detik kemudian, dia baru tersadar. Sebenarnya sekarang dia sangat terluka dan terpukul.Karena ucapan roh pedang membuatnya menyadari betapa lemah dan tidak berharga dirinya. Roh pedang tidak mungkin membohonginya, sekarang dia merasa sangat tidak berdaya.Selama ini, dia tidak merasa bahwa bakatnya yang paling menonjol. Karena jika dibandingkan dengan Zira dan Vania, bakatnya bukanlah apa-apa.Namun, dia melalui semua tahap yang harus dia lalui. Meskipun dia dibimbing oleh Rafan, semua pencapaiannya hari ini diraih dengan kerja kerasnya sendiri.Terlebih lagi, di alam agung seperti Yang Bebas, dia bukan hanya menciptakan teknik jitu, tetapi juga berhasil memahami cara kerja Teknik Pantang Menyerah.Hanya dinilai dari dua poin ini, dia pantas disebut genius di antara para genius. Namun, setelah mendengar ucapan roh pedang, dia baru menyadari ada

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 772 Roh Pedang Bangun

    Keadaan mereka tidak diketahui!Dirga mencari di sekeliling, tetapi tidak menemukan jejak mereka."Jangan-jangan semuanya terbunuh?""Mana mungkin?"Dirga kebingungan. Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu yang membuatnya gelisah."Nggak, nggak, jangan-jangan mereka terbunuh oleh tebasanku tadi?""Nggak mungkin, ini nggak mungkin?"Dirga membantah pikirannya, dia terus mencari biksu muda dan yang lainnya.Akhirnya, dia menemukan mereka di sebuah ruangan yang sudah hancur. Ketika melihat mereka, Dirga tidak bisa berkata-kata.Karena keadaan biksu muda dan yang lainnya sangat mengenaskan, setiap orang terluka parah, bahkan beberapa di antara mereka sekarat.Lokasi kejadian sangat tragis.Tanpa ragu-ragu, Dirga langsung menerjang ke hadapan biksu muda, dia memasukkan beberapa butir pil obat ke dalam mulut biksu muda.Dirga menyuntikkan energi sejati ke tubuh biksu muda, lalu pergi memeriksa keadaan yang lainnya.Setelah memulihkan diri selama dua jam, akhirnya nyawa semua orang aman. Namun,

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 771 Satu Lawan Tiga

    Saat ini, ketiganya memiliki keinginan untuk membunuh Dirga.Karena kekuatan Dirga jauh di atas dugaan mereka, Dirga membuat mereka merasa sangat terancam!"Kalau begitu, mari lihat apa kalian sanggup. Jangan basa-basi, ayo bertarung!" Semangat tempur Dirga membara. Dia haus akan pertarungan dan akan bertarung dengan sekuat tenaga.Meskipun ketiga orang di hadapannya belum bisa memuaskan keinginannya, mereka cukup bermanfaat.Sekarang, dia makin bersemangat untuk bertarung, terutama dengan musuh yang kuat.Karena musuh yang kuat dapat menutupi kekurangannya dan membuatnya lebih cepat berkembang."Nak, mati kamu."Ketiganya menerjang ke arah Dirga sambil melancarkan serangan, tidak ada yang menyembunyikan kekuatan mereka."Bum bum bum!"Terpancar aura yang menakutkan dari tubuh ketiga orang itu sehingga ruangan yang baru saja diciptakan pun hancur.Perlu diakui kekuatan yang mereka tunjukkan sangat menakutkan.Namun, inilah hal yang diinginkan oleh Dirga."Serang!"Dirga menghilang bers

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 770 Bunuh

    Setelah selesai berbicara, Dirga duduk bersila untuk memulihkan kekuatannya.Dua jam kemudian, kekuatan fisik Dirga sudah sepenuhnya pulih, tetapi energi sejati di dalam tubuhnya masih belum sepenuhnya pulih.Oleh karena itu, kekuatan tempurnya pun tidak kembali ke puncak, hanya pulih 90%.Meskipun kekuatan tempurnya baru pulih 90%, sekarang kultivasinya sudah jauh lebih tinggi dari sebelumnya.Karena selama masa pemulihan ini, dia mendapatkan wawasan baru soal ilmu pedang.Sekarang, dia menyadari setiap pemahamannya terhadap ilmu pedang diperbarui, kultivasinya akan meningkat.Seiring dengan peningkatan kultivasinya, rentang perkembangan kultivasinya menjadi makin besar.Hal ini bukan hanya membuat Dirga kaget dan bersemangat, tetapi juga membuatnya makin bertekad untuk mempelajari ilmu pedang!Saat ini, aura yang terpancar dari tubuhnya lebih berlimpah dari sebelumnya. Semua orang menyadari hal ini.Mereka pun sangat kaget, terutama biksu muda. Meskipun dia baru berinteraksi dengan D

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 769 Menaklukkan dengan Mudah

    Kemudian, seorang pria paruh baya berjubah hijau keluar dari gerbang besar. Dia langsung mengangkat tangannya untuk meninju Dirga.Seiring dengan suara hantaman, Dirga terhempas mundur. Ketika berhenti, seberkas darah mengalir dari sudut mulutnya.Saat ini, ekspresi Dirga berubah muram.Pria itu bukan hanya kuat, keterampilan dan tekniknya juga sangat unik.Seketika, Dirga tidak menemukan celah dan petunjuk, hal ini membuatnya makin gelisah.Pria berjubah hijau itu memandang Dirga dengan tatapan merendahkan. "Hanya segitu kemampuanmu, kukira kamu sangat hebat.""Ayo bertarung, aku akan memenggal kepalamu dalam tiga serangan."Setelah berkata demikian, pria berjubah hijau itu mengabaikan Dirga dan meletakkan tangannya di bahu Haruwi. Dia menyuntikkan energi sejati ke dalam tubuh Haruwi."Sudah kubilang jangan gunakan teknik memikat seperti ini untuk melawan musuh, sekarang kamu sudah tahu betapa lemahnya dirimu, 'kan?"Haruwi membantah, "Aku ini siluman rubah, apa lagi yang bisa kuandal

  • Istriku Dewi Perang yang Sakti   Bab 768 Pergi Tanpa Menebus Kesalahan

    Dia kembali menghunuskan sebuah tebasan, Haruwi sudah kehilangan dua ekor!Setelah kehilangan dua ekor, pesona yang terpancar dari tubuh Haruwi melemah. Selain itu, dia berteriak dan terus melangkah mundur.Dia mundur sampai ke depan gerbang besar. Ketujuh ekornya yang tersisa terbentang ke depan.Melihat kedua ekornya sudah dipotong oleh Dirga, Haruwi sangat marah. Dia menggertakkan giginya sambil memelototi Dirga."Manusia Sialan, beraninya kamu memotong dua ekorku, kamu harus mati.""Apa kamu tahu berapa banyak usaha yang kukerahkan untuk berevolusi menjadi rubah berekor sembilan? Apa kamu tahu betapa pentingnya setiap ekor ini bagiku?""Dasar lelaki sialan, aku akan membunuhmu."Sebelumnya, Haruwi terus menyembunyikan kekuatannya. Karena dia merasa Dirga tidak sekuat yang dia pikirkan.Bagi rubah, berevolusi menjadi rubah berekor sembilan adalah batas maksimum. Sekalipun dia ingin lanjut berevolusi dan meningkatkan kekuatannya, kedua hal ini sangat tidak memungkinan.Namun, selama

DMCA.com Protection Status