Kota Pandora.Setelah kerja keras selama satu bulan, Perusahaan Kencana sudah memasuki pasar Kota Pandora secara menyeluruh. Perusahaan cabang juga sudah beroperasi di kota itu dengan stabil.Grup Sudarsa milik Naomi juga telah menduduki pasar di Kota Pandora. Pada saat yang bersamaan, cabang kantor Aliansi Bela Diri Kota Pandora juga telah didirikan.Dirga memilih seratus pemuda berbakat yang paling menonjol dari cabang kantor aliansi, juga seluruh anggota di Kota Gindara dan Kota Langgara, kemudian membentuk mereka semua menjadi satu tim.Rentang usia pemuda-pemuda ini dari usia 15 hingga 27 tahun. Alam paling terendah adalah Master Agung Tingkat Puncak, sementara yang tertinggi mencapai Raja Master Tingkat Puncak peringkat empat.Berdasarkan permintaan Dirga, Perusahaan Kencana akan menyediakan sumber daya terbaik untuk mereka. Permintaan Dirga kepada Perusahaan Kencana, yaitu semua orang harus menembus tingkatan alam dalam jangka waktu satu bulan.Meski ada bantuan dari Bayangan se
Rasa ini benar-benar tidak ada duanya!"Wah, ra ... rasa ini benar-benar lezat sekali!""Kok bisa sih? Tahunya bau banget, tapi rasanya bisa seenak ini?""Kamu ngapain sih? Ini punyaku."Setelah Naomi mencicipi lezatnya tahu fermentasi, dia segera menjadi lupa diri. Naomi memakan tahu itu dengan lahap, tampangnya ketika menikmati makanan sangat menyeramkan. Naomi segera mendekap porsi miliknya erat-erat karena takut direbut oleh Dirga.Saat melihat perilaku Naomi yang seperti ini, Dirga pun merasa lucu, dia kembali membeli dua porsi untuk Naomi."Pelan-pelan saja makannya, di tempat ini banyak makanan yang enak. Jangan sampai sekali makan langsung kenyang, nanti malah nggak bisa makan yang lain lagi."Naomi melahap tahu fermentasi hingga mulutnya dipenuhi oleh minyak, Dirga segera mengambil tisu dan mengelap minyak yang ada di mulut Naomi.Dirga menyadari ada satu hal yang sangat aneh dari Naomi, yaitu ketika Naomi sedang makan, tampangnya mirip saat dia sedang bekerja. Naomi terlihat
Raut wajah gadis dan wanita tua itu menjadi pucat pasi, mereka sama sekali tidak berani bertatapan mata dengan Dirga."Nona, orang ini sangat aneh. Kita sepertinya bertemu dengan orang yang nggak biasa. Sebaiknya kita pindah ke tempat makan yang lain saja, apalagi Nona baru datang ke Kota Pandora dan masih belum sepenuhnya bisa berdiri dengan stabil di kota ini. Jadi, kita harus menghindari masalah."Setelah diperingatkan oleh wanita tua itu, putri Keluarga Adhitama akhirnya mengikuti saran wanita tua tersebut."Lepaskan kakak seperguruanku.""Minta maaf atau mati!"Dirga bicara sambil meningkatkan kekuatan di tangannya hingga pemuda itu kesulitan bernapas dan urat di wajahnya hampir meledak.Ketika gadis itu marah dan hendak menyerang Dirga, wanita tua menghentikannya dan segera meminta maaf dengan hormat kepada Dirga."Tolong maafkan kami atas kesalahan kami barusan."Selesai wanita itu bicara, Naomi mendongak dan berkata kepada Dirga, "Sayang, sudahlah. Aku masih belum kenyang, ayo
Di antara enam belas kota kecil di wilayah Timura, Keluarga Adhitama dan Keluarga Hartono bukanlah pihak yang paling kuat.Keluarga terkuat di wilayah Timura adalah keluarga Raja Managa.Akan tetapi, saat ini Dirga masih belum mempertimbangkan sejauh itu. Keluarga Adhitama sudah mulai bergerak, dengan begitu Dirga harus segera menghadapi mereka.Dirga tak akan membiarkan siapa pun yang berencana merebut yang telah menjadi miliknya. Sekarang, Dirga lebih memikirkan Keluarga Hartono. Sejak terakhir kali Edwin melarikan diri, Keluarga Hartono dan Sekte Matahari Violet terus melakukan pergerakan.Meski begitu, Dirga bisa membayangkan kalau ada orang yang dibelakang layar pihak misterius itu yang telah mengatur semuanya."Kamu kenapa?"Naomi telah memilih jepitan rambut pita kupu-kupu, ketika mendongak dan meminta Dirga membayar, Naomi menyadari kalau Dirga sedang memikirkan sesuatu sambil menatapi layar ponsel."Nggak apa-apa. Apa kamu sudah selesai memilih barang yang kamu mau? Apa masih
Naomi bicara sambil menjewer telinga Dirga dengan nakal.Driga memang tidak mengetahui semua hal yang diucapkan oleh Naomi barusan, dia bahkan tak pernah memikirkannya ke arah itu."Saat ini Kristin sedang dalam kesulitan, sebaiknya kamu besok coba temui dia di kantornya."Dirga merasa sangat terharu karena tindakan Naomi ini. Dirga berpikir sejenak, lalu menjawab, "Baiklah. Kalau begitu, besok pagi aku akan pergi ke kantornya."Usai bicara, Dirga menghentikan langkah kakinya, lalu berteriak ke arah kegelapan."Hei, kamu sudah mengikuti kami begitu lama. Kami sudah mau sampai rumah, kalau kamu nggak keluar juga, maka kamu nggak akan ada kesempatan lagi."Dirga sudah lama menyadari kalau saat ini sedang dibuntuti, sedang Naomi tak menyadari apa pun. Saat mendengar teriakan Dirga, Naomi terkejut hingga memeriksa sekitar."Apa kamu bilang? ADa orang yang mengikuti kita?""Di mana? Kenapa aku nggak tahu?"Kedua tangan Dirga menepuk pinggul Naomi dengan pelan, kemudian menenangkannya, "Jang
Kristin tidak perlu khawatir pesaing lain akan menyerang perusahaan keluarganya. Belakangan ini, Kristin merasa jauh lebih rileks, wajahnya yang dingin juga telah jauh lebih baik!Saat ini, sekretaris Kristin sedang melaporkan pekerjaannya di dalam ruang kantor Kristin.Bu Kristin, laporan penjualan dalam setengah bulan ini sudah selesai. Penjualan perusahaan kita dalam setengah bulan ini sudah mencapai empat puluh triliun, barusan saya baru saja menerima pesanan pembelian dari Perusahaan Kencana sebesar enam puluh triliun.""Kalau kita seperti ini terus, maka tak sampai dua bulan perusahaan kita akan kembali seperti masa-masa jaya dulu."Sekretaris itu sangat bersemangat, dengan pemasukan perusahaan yang besar, maka gajinya juga akan meningkat."Bagus sekali. Segera buat pemberitahuan bahwa seluruh gaji karyawan akan naik sepuluh persen dari gaji mereka saat ini."Kristin tidak pernah mempersulit karyawannya sendiri."Baik, Bu Kristin. Saya akan segera membuat pemberitahuannya!"Sekre
Natali berbicara dengan arogan dan kejam. Nada bicaranya seakan sedang mengkritik suatu barang."Natali, jaga bicaramu. Bagaimanapun juga, kamu adalah bibinya Kristin.""Cih, Kakek Farhan terlalu menganggap hebat dia. Dia cuma punya nama Hartono, tapi di dalam tubuhnya nggak mengalir darah keluarga kita.""Bisa mempunyai nama belakang keluarga kita dan menikah dengan Tetua Ketujuh bodoh Keluarga Adhitama saja merupakan sebuah keberuntungan yang sangat besar dalam hidupnya.""Kakek Farhan, coba lihat muka dia itu, persis seperti ayahnya yang nggak berguna. Mereka cuma dua ekor anjing yang diurus sama keluarga kita saja.""Hahaha, aku suka dengan caramu yang bicara dengan terus terang seperti ini."Farhan bicara sambil meletakkan kedua telapak tangannya di atas meja. Farhan menatap Kristin sambil berdiri, lalu berkata dengan menekankan setiap kata yang diucapkan olehnya, "Natali sudah berbicara dengan sangat jelas, apa kamu sudah mengerti?"Raut wajah Kristin berubah pucat, dia mengepalk
Amel menangis sejadi-jadinya."Heh, jadi ini kakak ipar yang disebut-sebut gadis murahan ini?""Hahaha, benar-benar murahan! Kok bisa berhubungan dengan sampah nggak berguna seperti ini?""Hei kamu, ini adalah urusan Keluarga Hartono. Sebaiknya cepat pergi dari sini kalau kamu masih mau hidup."Ketika melihat Dirga, wanita tua itu langsung menganggap remeh Dirga karena mereka tidak merasakan aura petarung sedikit pun dari tubuh Dirga.Selain itu, Dirga juga terlihat biasa-biasa saja, benar-benar mirip dengan orang awam. Jangankan orang awan, mereka juga meremehkan petarung yang kekuatannya biasa-biasa saja bagi mereka.Oleh karena itu, mereka mana mungkin akan memedulikan Dirga?"Kalian seharusnya nggak menyentuh dia!""Karena, aku pasti akan membunuh kalian semua!"Dirga berusaha sekuat mungkin untuk mengendalikan niat membunuh di hatinya. Selama perjalanan, Dirga juga sudah menyuruh Rania untuk mencari tahu kondisi Kristin saat ini.Ternyata, Keluarga Hartono bergerak lebih awal."Ha
Seiring dengan teknik jitu yang terus dilancarkan oleh Dirga, aura di tubuhnya mencapai puncak dan niat pedangnya menjadi makin kuat!Aura di tubuhnya segera mencapai tahap yang menakutkan, lelaki tua dapat merasakan semua ini.Ekspresinya berubah drastis. Meskipun sosok aslinya berada di Kota Bintang, bagi pendekar super sepertinya, jarak bukanlah halangan.Dirga seolah-olah berada di hadapannya."Nak, aku memang sudah salah menilai dan terlalu meremehkanmu.""Aku nggak menyangka pemahamanmu terhadap Teknik Pantang Menyerah sudah sedalam ini, perlu diakui kamu adalah anak muda kedua paling berbakat yang pernah kutemui.""Teknik Pantang Menyerah sangat menarik, semoga kamu nggak mengecewakanku."Setelah berkata demikian, lelaki tua melompat ke udara. Dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Dirga. Pemuda berbakat seperti ini hanya punya dua pilihan, yaitu diperalat olehnya atau mati di tangannya.Awalnya dia pun ingin menerapkan prinsip ini pada Zira, tetapi akhirnya dia dikalahkan o
Kali ini, Dirga memilih untuk menyerang duluan!"Tsing!"Pedang Asura di tangannya berdenting pelan. Di bawah dukungan Niat Pedang Pantang Menyerah dan Teknik Pantang Menyerah, dia menyesuaikan sudut Pedang Asura, lalu menghunuskan Pedang Asura ke arah tangan raksasa itu.Terdengar suara hantaman.Dirga tidak berhasil memotong tangan raksasa itu menjadi beberapa bagian, tetapi sekarang tangan raksasa itu berubah menjadi ilusi.Dirga memanfaatkan kesempatan ini untuk melancarkan serangan!"Shiu shiu shiu ...."Pada akhirnya, tangan raksasa itu hancur berkeping-keping dan menghilang dari pandangan semua orang.Melihat adegan ini, Dirga dan yang lainnya mengembuskan napas lega. Namun, tak lama kemudian, muncul tangan raksasa lainnya.Tangan raksasa ini lebih besar dan padat dari yang sebelumnya. Dirga sudah mempersiapkan diri untuk menyerang.Namun, ketika tangan raksasa itu melesat ke arahnya, dia sama sekali tidak bisa bergerak. Karena kakinya seolah-olah melekat di tanah.Dalam sekejap
Biksu muda dan yang lainnya langsung terhempas sejauh puluhan ribu meter. Untungnya Dirga tanggap dan langsung melepaskan energi pedang untuk menarik mereka kembali, kalau tidak, entah ke mana mereka akan terdampar."Menakutkan sekali, momentum dan aura ini sungguh mengerikan.""Momentum ini jauh lebih kuat dari dugaan kita, orang di dalam mungkin sudah menerobos tingkat Yang Bebas dan menapaki Alam Gamasesa."Saat ini, biksu muda dan yang lainnya ketakutan. Hati mereka dipenuhi dengan keterkejutan!Sebenarnya orang itu memang jauh lebih kuat dari dugaan mereka. Suaranya dapat menimbulkan gejolak yang begitu menggemparkan.Saat ini, mereka berdiri di belakang Dirga dan bernapas dengan hati-hati. Kalau tadi Dirga tidak menyelamatkan mereka, mereka mungkin sudah hancur berkeping-keping.Saat ini, mereka menaruh semua harapan pada Dirga. Mereka sangat mengagumi Dirga.Sedangkan ekspresi Dirga pun berubah muram, kekuatan orang di dalam melampaui dugaannya. Meskipun dia sudah mempersiapkan
Setelah selesai berbicara, roh pedang berubah menjadi energi pedang dan masuk ke dalam Pedang Asura.Dirga tertegun di tempat. Setelah belasan detik kemudian, dia baru tersadar. Sebenarnya sekarang dia sangat terluka dan terpukul.Karena ucapan roh pedang membuatnya menyadari betapa lemah dan tidak berharga dirinya. Roh pedang tidak mungkin membohonginya, sekarang dia merasa sangat tidak berdaya.Selama ini, dia tidak merasa bahwa bakatnya yang paling menonjol. Karena jika dibandingkan dengan Zira dan Vania, bakatnya bukanlah apa-apa.Namun, dia melalui semua tahap yang harus dia lalui. Meskipun dia dibimbing oleh Rafan, semua pencapaiannya hari ini diraih dengan kerja kerasnya sendiri.Terlebih lagi, di alam agung seperti Yang Bebas, dia bukan hanya menciptakan teknik jitu, tetapi juga berhasil memahami cara kerja Teknik Pantang Menyerah.Hanya dinilai dari dua poin ini, dia pantas disebut genius di antara para genius. Namun, setelah mendengar ucapan roh pedang, dia baru menyadari ada
Keadaan mereka tidak diketahui!Dirga mencari di sekeliling, tetapi tidak menemukan jejak mereka."Jangan-jangan semuanya terbunuh?""Mana mungkin?"Dirga kebingungan. Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu yang membuatnya gelisah."Nggak, nggak, jangan-jangan mereka terbunuh oleh tebasanku tadi?""Nggak mungkin, ini nggak mungkin?"Dirga membantah pikirannya, dia terus mencari biksu muda dan yang lainnya.Akhirnya, dia menemukan mereka di sebuah ruangan yang sudah hancur. Ketika melihat mereka, Dirga tidak bisa berkata-kata.Karena keadaan biksu muda dan yang lainnya sangat mengenaskan, setiap orang terluka parah, bahkan beberapa di antara mereka sekarat.Lokasi kejadian sangat tragis.Tanpa ragu-ragu, Dirga langsung menerjang ke hadapan biksu muda, dia memasukkan beberapa butir pil obat ke dalam mulut biksu muda.Dirga menyuntikkan energi sejati ke tubuh biksu muda, lalu pergi memeriksa keadaan yang lainnya.Setelah memulihkan diri selama dua jam, akhirnya nyawa semua orang aman. Namun,
Saat ini, ketiganya memiliki keinginan untuk membunuh Dirga.Karena kekuatan Dirga jauh di atas dugaan mereka, Dirga membuat mereka merasa sangat terancam!"Kalau begitu, mari lihat apa kalian sanggup. Jangan basa-basi, ayo bertarung!" Semangat tempur Dirga membara. Dia haus akan pertarungan dan akan bertarung dengan sekuat tenaga.Meskipun ketiga orang di hadapannya belum bisa memuaskan keinginannya, mereka cukup bermanfaat.Sekarang, dia makin bersemangat untuk bertarung, terutama dengan musuh yang kuat.Karena musuh yang kuat dapat menutupi kekurangannya dan membuatnya lebih cepat berkembang."Nak, mati kamu."Ketiganya menerjang ke arah Dirga sambil melancarkan serangan, tidak ada yang menyembunyikan kekuatan mereka."Bum bum bum!"Terpancar aura yang menakutkan dari tubuh ketiga orang itu sehingga ruangan yang baru saja diciptakan pun hancur.Perlu diakui kekuatan yang mereka tunjukkan sangat menakutkan.Namun, inilah hal yang diinginkan oleh Dirga."Serang!"Dirga menghilang bers
Setelah selesai berbicara, Dirga duduk bersila untuk memulihkan kekuatannya.Dua jam kemudian, kekuatan fisik Dirga sudah sepenuhnya pulih, tetapi energi sejati di dalam tubuhnya masih belum sepenuhnya pulih.Oleh karena itu, kekuatan tempurnya pun tidak kembali ke puncak, hanya pulih 90%.Meskipun kekuatan tempurnya baru pulih 90%, sekarang kultivasinya sudah jauh lebih tinggi dari sebelumnya.Karena selama masa pemulihan ini, dia mendapatkan wawasan baru soal ilmu pedang.Sekarang, dia menyadari setiap pemahamannya terhadap ilmu pedang diperbarui, kultivasinya akan meningkat.Seiring dengan peningkatan kultivasinya, rentang perkembangan kultivasinya menjadi makin besar.Hal ini bukan hanya membuat Dirga kaget dan bersemangat, tetapi juga membuatnya makin bertekad untuk mempelajari ilmu pedang!Saat ini, aura yang terpancar dari tubuhnya lebih berlimpah dari sebelumnya. Semua orang menyadari hal ini.Mereka pun sangat kaget, terutama biksu muda. Meskipun dia baru berinteraksi dengan D
Kemudian, seorang pria paruh baya berjubah hijau keluar dari gerbang besar. Dia langsung mengangkat tangannya untuk meninju Dirga.Seiring dengan suara hantaman, Dirga terhempas mundur. Ketika berhenti, seberkas darah mengalir dari sudut mulutnya.Saat ini, ekspresi Dirga berubah muram.Pria itu bukan hanya kuat, keterampilan dan tekniknya juga sangat unik.Seketika, Dirga tidak menemukan celah dan petunjuk, hal ini membuatnya makin gelisah.Pria berjubah hijau itu memandang Dirga dengan tatapan merendahkan. "Hanya segitu kemampuanmu, kukira kamu sangat hebat.""Ayo bertarung, aku akan memenggal kepalamu dalam tiga serangan."Setelah berkata demikian, pria berjubah hijau itu mengabaikan Dirga dan meletakkan tangannya di bahu Haruwi. Dia menyuntikkan energi sejati ke dalam tubuh Haruwi."Sudah kubilang jangan gunakan teknik memikat seperti ini untuk melawan musuh, sekarang kamu sudah tahu betapa lemahnya dirimu, 'kan?"Haruwi membantah, "Aku ini siluman rubah, apa lagi yang bisa kuandal
Dia kembali menghunuskan sebuah tebasan, Haruwi sudah kehilangan dua ekor!Setelah kehilangan dua ekor, pesona yang terpancar dari tubuh Haruwi melemah. Selain itu, dia berteriak dan terus melangkah mundur.Dia mundur sampai ke depan gerbang besar. Ketujuh ekornya yang tersisa terbentang ke depan.Melihat kedua ekornya sudah dipotong oleh Dirga, Haruwi sangat marah. Dia menggertakkan giginya sambil memelototi Dirga."Manusia Sialan, beraninya kamu memotong dua ekorku, kamu harus mati.""Apa kamu tahu berapa banyak usaha yang kukerahkan untuk berevolusi menjadi rubah berekor sembilan? Apa kamu tahu betapa pentingnya setiap ekor ini bagiku?""Dasar lelaki sialan, aku akan membunuhmu."Sebelumnya, Haruwi terus menyembunyikan kekuatannya. Karena dia merasa Dirga tidak sekuat yang dia pikirkan.Bagi rubah, berevolusi menjadi rubah berekor sembilan adalah batas maksimum. Sekalipun dia ingin lanjut berevolusi dan meningkatkan kekuatannya, kedua hal ini sangat tidak memungkinan.Namun, selama