Natali berbicara dengan arogan dan kejam. Nada bicaranya seakan sedang mengkritik suatu barang."Natali, jaga bicaramu. Bagaimanapun juga, kamu adalah bibinya Kristin.""Cih, Kakek Farhan terlalu menganggap hebat dia. Dia cuma punya nama Hartono, tapi di dalam tubuhnya nggak mengalir darah keluarga kita.""Bisa mempunyai nama belakang keluarga kita dan menikah dengan Tetua Ketujuh bodoh Keluarga Adhitama saja merupakan sebuah keberuntungan yang sangat besar dalam hidupnya.""Kakek Farhan, coba lihat muka dia itu, persis seperti ayahnya yang nggak berguna. Mereka cuma dua ekor anjing yang diurus sama keluarga kita saja.""Hahaha, aku suka dengan caramu yang bicara dengan terus terang seperti ini."Farhan bicara sambil meletakkan kedua telapak tangannya di atas meja. Farhan menatap Kristin sambil berdiri, lalu berkata dengan menekankan setiap kata yang diucapkan olehnya, "Natali sudah berbicara dengan sangat jelas, apa kamu sudah mengerti?"Raut wajah Kristin berubah pucat, dia mengepalk
Amel menangis sejadi-jadinya."Heh, jadi ini kakak ipar yang disebut-sebut gadis murahan ini?""Hahaha, benar-benar murahan! Kok bisa berhubungan dengan sampah nggak berguna seperti ini?""Hei kamu, ini adalah urusan Keluarga Hartono. Sebaiknya cepat pergi dari sini kalau kamu masih mau hidup."Ketika melihat Dirga, wanita tua itu langsung menganggap remeh Dirga karena mereka tidak merasakan aura petarung sedikit pun dari tubuh Dirga.Selain itu, Dirga juga terlihat biasa-biasa saja, benar-benar mirip dengan orang awam. Jangankan orang awan, mereka juga meremehkan petarung yang kekuatannya biasa-biasa saja bagi mereka.Oleh karena itu, mereka mana mungkin akan memedulikan Dirga?"Kalian seharusnya nggak menyentuh dia!""Karena, aku pasti akan membunuh kalian semua!"Dirga berusaha sekuat mungkin untuk mengendalikan niat membunuh di hatinya. Selama perjalanan, Dirga juga sudah menyuruh Rania untuk mencari tahu kondisi Kristin saat ini.Ternyata, Keluarga Hartono bergerak lebih awal."Ha
Dirga segera menekan syaraf tubuh Kristin hingga Kristin tak bisa menggerakan tubuhnya lagi.Kemudian, Dirga menggendong Kristin, meninggalkan rumah sakit.Karena Keluarga Hartono kembali ke Kota Pandora dengan cara seperti ini, maka Dirga juga tidak akan ragu-ragu lagi.Di sisi lain, di balai nomor satu.Aliana dan kakak seperguruannya, Gilang sedang memeriksa jasad seseorang, jasad itu adalah jasad wanita tua yang dibunuh oleh Dirga kemarin malam."Aliana, apa kamu menemukan sesuatu? Apa mungkin Nenek dibunuh oleh pria yang ada di kedai kemarin?""Mana mungkin!""Pria miskin itu bukan petarung, kalau dia petarung sekalipun dia pasti nggak akan mungkin bisa membunuh nenek."Aliana langsung menyangkal tanpa memikirkannya sedetik pun, dia dan Gilang sudah memeriksa jasad tersebut selama satu jam. Akan tetapi, mereka tak menemukan bagaimana cara wanita tua itu dibunuh.Kemarin malam ketika wanita tua itu pergi, mereka berdua tahu apa yang akan dia lakukan."Pasti bukan pria miskin itu. N
Gilang segera pergi dengan hati yang berbunga-bunga.Edwin, Edwin, kamu mungkin wakil ketua sekte di Sekte Matahari Violet dan aku harus hormat kepadamu.Namun, di hadapan Aliana kamu bukanlah siapa-siapa. Aliana sangat pendendam, kalau hari ini kamu berbuat salah kepadanya, maka dia tak akan pernah melepasmu begitu saja.Setelah membunuh Dirga, Aliana akan menjadi penguasa baru di Kota Pandora. Setelah itu, Sekte Matahari Violet tak perlu lagi mengandalkan bantuan dari Keluarga Hartono.Ketika saat itu tiba, kamu bukanlah siapa-siapa lagi.Gilang berjalan sambil bicara di dalam hatinya, Sekte Matahari Violet merupakan sekte seniman bela diri kuno, mempunyai ilmu bela diri yang hebat. Namun, dari segi keuangan mereka serba kekurangan.Oleh karena itu, ayah Gilang yang merupakan ketua Sekte Matahari Violet mencari Edwin dan memintanya bergabung untuk menjadi wakil ketua sekte.Persyaratannya, yaitu Keluarga Hartono harus memberikan suntikan dana kepada Sekte Matahari Violet.Hubungan an
Selesai Rania memberikan laporan, dia langsung mengendarai mobil meninggalkan klinik. Sebenarnya masih ada dua hal yang masih belum dilaporkan oleh Rania, bukannya tidak melaporkan, melainkan tidak berani.Rania tidak yakin apakah Dirga akan marah setelah mendengar laporan tersebut.Karena dua informasi itu ada hubungannya dengan Kristin dan juga Amel.Dirga duduk di kursi belakang dan sedang membaca dengan saksama informasi mengenai Keluarga Hartono dan juga Adhitama yang dikumpulkan oleh Rania.Setelah selesai membaca, Dirga meremas kertas di tangannya hingga menjadi bubuk, lalu membuangnya ke luar jendela."Beri tahu Tuan Andrea dan juga Phoenix Hitam, suruh mereka berdua pergi duluan.""Baiklah, ehm, Pak Dirga ....""Ada apa? Katakan saja, jangan ragu-ragu seperti itu!"Rania tak berani ragu-ragu lagi setelah Dirga mengatakan demikian. Rania segera melaporkan, "Senior Asosiasi Perdagangan dan juga Tetua Ketujuh Keluarga Adhitama malam ini akan sampai di Kota Pandora."Dirga langsun
Itu adalah plakat emas Raja Asan dari wilayah Barata!"Pergi beri tahu majikan kalian, Pak Dirga saat ini sedang membuat pil obat untuk Raja Asan.""Raja Asan nggak mau diganggu oleh siapa pun!""Tentu saja, kalau kalian masih mau mati, aku nggak keberatan untuk mengabulkan keinginan kalian."Leon adalah Kaisar Master peringkat dua, tatapan matanya saja mampu untuk mengalahkan Sonyarta bersaudara.Saat ini, Sonyarta bersaudara sudah tertegun dengan aura mengerikan dari tubuh Leon.Mereka tak akan mampu mengalahkannya!"Ternyata senior dari kediaman Raja Asan, maaf karena kami telah mengganggu."Sonyarta bersaudara undur diri dan segera pergi meninggalkan Dirga dan juga Leon."Pak Dirga, orang-orang itu semakin lama semakin kurang ajar. Apa perlu aku beri mereka semua pelajaran?""Nggak usah, mereka hanya sekumpulan badut saja.""Belakangan ini pasti kamu kesulitan melayani Raja Asan, bukan? Kamu beres-beres saja dan pulang dulu."Dirga berbicara kepada Leon. Saat ini, Dirga tahu betul
Semua orang menantikan kesempatan untuk menyaksikan pesona Aliana dan juga Natali.Kepala Keluarga Zainal, Tristan Zainal dan juga kepala Keluarga Stefan, Roby Stefan, saat ini adalah tokoh nomor dua di Kota Pandora setelah Dirga.Namun, mereka dan yang lainnya tak ada satu pun yang pernah bertemu dengan Dirga.Saat ini, semua orang tengah mengelilingi Tristan dan juga Roby."Pak Tristan, Pak Roby, setelah malam ini kita pasti nggak perlu khawatir dan takut lagi.""Apakah malam ini orang yang bernama Dirga itu akan datang?"Semua orang bertanya kepada Tristan dan juga Roby."Tenang saja, orang itu pasti datang. Nona Aliana mengadakan perjamuan makan malam ini khusus untuknya.""Malam ini adalah makan malamnya yang terakhir, Dirga sekarang mungkin telah menyatukan Kota Pandora, tapi tak ada satu pun dari kita yang bersedia tunduk padanya. Nggak ada orang yang mau berdiri di sisinya.""Kota Pandora adalah kota asal kemunculan Keluarga Adhitama dan juga Hartono, Kita bisa seperti sekarang
Natali merasa pasti telah terjadi sesuatu pada Farhan, tetapi dia sangat yakin terhadap kemampuan bela diri Farhan.Natali mengira tak ada orang di Kota Pandora yang mampu membunuh Farhan, meski master yang ada di sisi Dirga sekalipun juga tak akan mampu.Natali berjaga-jaga, dia segera memberi instruksi kepada anak buahnya yang bersembunyi untuk mencari tahu informasi mengenai Aliana.Natali khawatir Aliana akan berbuat sesuatu yang akan merugikan Farhan.Sonyarta bersaudara segera pergi, sehingga di sisi Natali tak ada orang lagi yang mengawal.Akan tetapi, pendekar Keluarga Hartono berjaga di luar. Begitu terjadi sesuatu di dalam, mereka akan segera muncul di hadapan Natali.Selain itu, Natali sangat percaya diri kalau orang-orang di sini tidak ada yang berani bertindak macam-macam kepadanya, termasuk Aliana.Ketika melihat Natali berjalan masuk, Tristan segera memimpin orang-orang di belakangnya untuk segera berlutut.Bagi mereka semua, Natali memiliki status yang tak akan bisa mer