Itu adalah plakat emas Raja Asan dari wilayah Barata!"Pergi beri tahu majikan kalian, Pak Dirga saat ini sedang membuat pil obat untuk Raja Asan.""Raja Asan nggak mau diganggu oleh siapa pun!""Tentu saja, kalau kalian masih mau mati, aku nggak keberatan untuk mengabulkan keinginan kalian."Leon adalah Kaisar Master peringkat dua, tatapan matanya saja mampu untuk mengalahkan Sonyarta bersaudara.Saat ini, Sonyarta bersaudara sudah tertegun dengan aura mengerikan dari tubuh Leon.Mereka tak akan mampu mengalahkannya!"Ternyata senior dari kediaman Raja Asan, maaf karena kami telah mengganggu."Sonyarta bersaudara undur diri dan segera pergi meninggalkan Dirga dan juga Leon."Pak Dirga, orang-orang itu semakin lama semakin kurang ajar. Apa perlu aku beri mereka semua pelajaran?""Nggak usah, mereka hanya sekumpulan badut saja.""Belakangan ini pasti kamu kesulitan melayani Raja Asan, bukan? Kamu beres-beres saja dan pulang dulu."Dirga berbicara kepada Leon. Saat ini, Dirga tahu betul
Semua orang menantikan kesempatan untuk menyaksikan pesona Aliana dan juga Natali.Kepala Keluarga Zainal, Tristan Zainal dan juga kepala Keluarga Stefan, Roby Stefan, saat ini adalah tokoh nomor dua di Kota Pandora setelah Dirga.Namun, mereka dan yang lainnya tak ada satu pun yang pernah bertemu dengan Dirga.Saat ini, semua orang tengah mengelilingi Tristan dan juga Roby."Pak Tristan, Pak Roby, setelah malam ini kita pasti nggak perlu khawatir dan takut lagi.""Apakah malam ini orang yang bernama Dirga itu akan datang?"Semua orang bertanya kepada Tristan dan juga Roby."Tenang saja, orang itu pasti datang. Nona Aliana mengadakan perjamuan makan malam ini khusus untuknya.""Malam ini adalah makan malamnya yang terakhir, Dirga sekarang mungkin telah menyatukan Kota Pandora, tapi tak ada satu pun dari kita yang bersedia tunduk padanya. Nggak ada orang yang mau berdiri di sisinya.""Kota Pandora adalah kota asal kemunculan Keluarga Adhitama dan juga Hartono, Kita bisa seperti sekarang
Natali merasa pasti telah terjadi sesuatu pada Farhan, tetapi dia sangat yakin terhadap kemampuan bela diri Farhan.Natali mengira tak ada orang di Kota Pandora yang mampu membunuh Farhan, meski master yang ada di sisi Dirga sekalipun juga tak akan mampu.Natali berjaga-jaga, dia segera memberi instruksi kepada anak buahnya yang bersembunyi untuk mencari tahu informasi mengenai Aliana.Natali khawatir Aliana akan berbuat sesuatu yang akan merugikan Farhan.Sonyarta bersaudara segera pergi, sehingga di sisi Natali tak ada orang lagi yang mengawal.Akan tetapi, pendekar Keluarga Hartono berjaga di luar. Begitu terjadi sesuatu di dalam, mereka akan segera muncul di hadapan Natali.Selain itu, Natali sangat percaya diri kalau orang-orang di sini tidak ada yang berani bertindak macam-macam kepadanya, termasuk Aliana.Ketika melihat Natali berjalan masuk, Tristan segera memimpin orang-orang di belakangnya untuk segera berlutut.Bagi mereka semua, Natali memiliki status yang tak akan bisa mer
Pada saat ini, Aliana akhirnya datang.Di belakang Aliana ada Edwin dan juga Gilang, kedatangannya segera menarik perhatian semua orang."Astaga, jadi gadis ini adalah putri Keluarga Adhitama?""Cantik sekali, dia kelihatan sangat berwibawa.""Aura yang sangat kuat, auranya jauh lebih kuat daripada Nona Natali."Semua orang menaruh perhatian pada sosok Aliana, termasuk Phoenix Hitam. Pada saat ini, Andrea yang sedang menyantap makanan tiba-tiba mengucapkan satu kalimat."Aku baru pertama kali melihat perempuan murahan sesombong ini."Ucapan Andrea itu membuat seluruh lokasi menjadi hening, wajah Aliana bahkan menjadi masam."Bunuh dia!""Jangan, lumpuhkan kedua tangan dan kakinya. Aku mau mengikat lehernya dan menjadikan dia sebagai anjing peliharaanku!"Aliana sangat kesal, dia segera memerintahkan anak buahnya untuk turun tangan. Dalam sekejap, sesosok bayangan tiba-tiba muncul di hadapan Andrea.Sosok itu adalah seorang pria, wajahnya seperti pernah tersiram air keras.Tingkatan ala
Dirga melangkahkan kaki, berjalan memasuki aula.Natali dan Aliana juga akhirnya tersadarkan, mereka berdua segera memerintahkan anak buah masing-masing untuk bertarung.Banyak orang yang baru pertama kali melihat Dirga, mereka tidak berani percaya kalau orang yang selama ini telah merebut sumber kekayaan Keluarga Adhitama dan juga Hartono adalah seorang pemuda.Dirga terlihat biasa-biasa saja, mencari sembarang orang di pinggir jalan pasti lebih kuat dari pemuda ini."Jadi, dia yang bernama Dirga, ya!""Kenapa dia kelihatannya biasa-biasa saja?""Aku kira dia sangat istimewa.""Orang seperti ini bisa memporak-porandakan Kota Pandora, juga membuat Keluarga Adhitama dan Keluarga Hartono sampai kembali ke Kota Pandora.""Benar-benar nggak masuk di akal.""Tapi dia kelihatannya memang aneh, nggak ada gelombang aura petarung dari tubuhnya."Ketika melihat sosok Dirga, semua orang mulai bergosip, sebagian besar dari mereka tidak berani memercayainya.Dirga berjalan masuk, semua orang langsu
Wanita itu menampar Andrea dan langsung membuatnya terpental ke udara tanpa banyak bicara lagi.Semua orang langsung terkejut dengan kekuatan wanita itu.Kemampuan Andrea sudah cukup hebat bukan?Akan tetapi ....Andrea dihajar hingga terpental ke udara.Lalu, seberapa hebat sebenarnya wanita itu?Sekujur tubuh Natali dan Aliana gemetaran, kelopak mata mereka berkedut.Bagaimana ini?Apa mungkin mereka harus mengaku kalah?Tidak, itu tidak mungkin!Natali dan Aliana saling bertukar pandang, keduanya membuat pilihan yang sama.Keduanya melambaikan tangan mereka ke udara, kemudian dua tetua mengenakan pakaian compang-camping langsung muncul.Dewa Master peringkat lima!Mereka adalah anak buah terkuat Natali dan juga Aliana."Bunuh dia!"Natali dan Aliana tidak bertele-tele lagi dan segera memberi perintah, setelah itu ....Tidak ada setelah itu lagi!Karena saat ini wanita itu telah menghilang, ketika dia muncul kembali, pisau lempar di tangannya sudah membelah kepala dua orang tetua itu
Usai bicara, Dirga mengambil pisau dari tangan Aliana, lalu menggorok lehernya."Bu ... bukannya kamu bilang kamu akan membiarkanku hidup?"Aliana terjatuh sambil memegang lehernya, darah segera langsung bercipratan ke mana-mana."Aku tak pernah bilang aku akan membiarkanmu hidup, aku bilang aku percaya padamu. Kalau kamu mati barulah bisa membuatku tenang.""Kamu ...."Aliana, telah tewas."Bunuh semua orang yang berhubungan dengan Keluarga Hartono dan Keluarga Adhitama, jangan sisakan satu orang pun!"Dirga segera pergi setelah berbicara demikian.Septo dan Phoenix Hitam membantai orang-orang di sana hingga keesokan harinya. Sekarang, seluruh Kota Pandora bisa dibilang telah berada di tangan Dirga.Bisnis Perusahaan Kencana dan Grup Sudarsa juga berkembang secara menyeluruh....Tiga hari kemudian.Wilayah Mutara, suatu tempat di perbatasan Negara Tundra.Pada daratan salju yang lebat, Zira memegang Tombak Naga Perak, sambil melangkahkan kakinya melewati daratan salju.Tepat pada saa
Orang tersebut mengakhiri panggilan telepon.Zira terdiam dan merenung, dia sama sekali tidak tahu siapa orang yang dia hubungi.Nomor tersebut diberikan oleh Rafan kepadanya. Waktu itu, Rafan memberi tahu Zira untuk menghubungi nomor tersebut bila terjadi sesuatu di wilayah Selatana.Zira sangat penasaran dengan identitas pemilik nomor telepon tersebut karena Zira menemukan sedikit petunjuk dari percakapan barusan.Orang itu kemungkinan besar merupakan orang yang dekat dengan Dirga, bahkan bisa saja orang itu adalah kerabat Dirga.Hal ini membuat Zira penasaran terhadap hubungan yang dimiliki pemilik nomor telepon tersebut dengan Dirga, sejujurnya Zira juga masih penasaran dengan Dirga.Hanya saja, Zira tak memikirkan hal itu selama beberapa waktu ini berpisah dengan Dirga.Setelah berpikir ke sana kemari, Zira masih tak menemukan jawaban, dia akhirnya berhenti memikirkannya.Zira langsung menghubungi Aisa, dia dan Aisa mempunyai suatu jalur komunikasi istimewa. Dalam keadaan biasa, k
Seiring dengan teknik jitu yang terus dilancarkan oleh Dirga, aura di tubuhnya mencapai puncak dan niat pedangnya menjadi makin kuat!Aura di tubuhnya segera mencapai tahap yang menakutkan, lelaki tua dapat merasakan semua ini.Ekspresinya berubah drastis. Meskipun sosok aslinya berada di Kota Bintang, bagi pendekar super sepertinya, jarak bukanlah halangan.Dirga seolah-olah berada di hadapannya."Nak, aku memang sudah salah menilai dan terlalu meremehkanmu.""Aku nggak menyangka pemahamanmu terhadap Teknik Pantang Menyerah sudah sedalam ini, perlu diakui kamu adalah anak muda kedua paling berbakat yang pernah kutemui.""Teknik Pantang Menyerah sangat menarik, semoga kamu nggak mengecewakanku."Setelah berkata demikian, lelaki tua melompat ke udara. Dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Dirga. Pemuda berbakat seperti ini hanya punya dua pilihan, yaitu diperalat olehnya atau mati di tangannya.Awalnya dia pun ingin menerapkan prinsip ini pada Zira, tetapi akhirnya dia dikalahkan o
Kali ini, Dirga memilih untuk menyerang duluan!"Tsing!"Pedang Asura di tangannya berdenting pelan. Di bawah dukungan Niat Pedang Pantang Menyerah dan Teknik Pantang Menyerah, dia menyesuaikan sudut Pedang Asura, lalu menghunuskan Pedang Asura ke arah tangan raksasa itu.Terdengar suara hantaman.Dirga tidak berhasil memotong tangan raksasa itu menjadi beberapa bagian, tetapi sekarang tangan raksasa itu berubah menjadi ilusi.Dirga memanfaatkan kesempatan ini untuk melancarkan serangan!"Shiu shiu shiu ...."Pada akhirnya, tangan raksasa itu hancur berkeping-keping dan menghilang dari pandangan semua orang.Melihat adegan ini, Dirga dan yang lainnya mengembuskan napas lega. Namun, tak lama kemudian, muncul tangan raksasa lainnya.Tangan raksasa ini lebih besar dan padat dari yang sebelumnya. Dirga sudah mempersiapkan diri untuk menyerang.Namun, ketika tangan raksasa itu melesat ke arahnya, dia sama sekali tidak bisa bergerak. Karena kakinya seolah-olah melekat di tanah.Dalam sekejap
Biksu muda dan yang lainnya langsung terhempas sejauh puluhan ribu meter. Untungnya Dirga tanggap dan langsung melepaskan energi pedang untuk menarik mereka kembali, kalau tidak, entah ke mana mereka akan terdampar."Menakutkan sekali, momentum dan aura ini sungguh mengerikan.""Momentum ini jauh lebih kuat dari dugaan kita, orang di dalam mungkin sudah menerobos tingkat Yang Bebas dan menapaki Alam Gamasesa."Saat ini, biksu muda dan yang lainnya ketakutan. Hati mereka dipenuhi dengan keterkejutan!Sebenarnya orang itu memang jauh lebih kuat dari dugaan mereka. Suaranya dapat menimbulkan gejolak yang begitu menggemparkan.Saat ini, mereka berdiri di belakang Dirga dan bernapas dengan hati-hati. Kalau tadi Dirga tidak menyelamatkan mereka, mereka mungkin sudah hancur berkeping-keping.Saat ini, mereka menaruh semua harapan pada Dirga. Mereka sangat mengagumi Dirga.Sedangkan ekspresi Dirga pun berubah muram, kekuatan orang di dalam melampaui dugaannya. Meskipun dia sudah mempersiapkan
Setelah selesai berbicara, roh pedang berubah menjadi energi pedang dan masuk ke dalam Pedang Asura.Dirga tertegun di tempat. Setelah belasan detik kemudian, dia baru tersadar. Sebenarnya sekarang dia sangat terluka dan terpukul.Karena ucapan roh pedang membuatnya menyadari betapa lemah dan tidak berharga dirinya. Roh pedang tidak mungkin membohonginya, sekarang dia merasa sangat tidak berdaya.Selama ini, dia tidak merasa bahwa bakatnya yang paling menonjol. Karena jika dibandingkan dengan Zira dan Vania, bakatnya bukanlah apa-apa.Namun, dia melalui semua tahap yang harus dia lalui. Meskipun dia dibimbing oleh Rafan, semua pencapaiannya hari ini diraih dengan kerja kerasnya sendiri.Terlebih lagi, di alam agung seperti Yang Bebas, dia bukan hanya menciptakan teknik jitu, tetapi juga berhasil memahami cara kerja Teknik Pantang Menyerah.Hanya dinilai dari dua poin ini, dia pantas disebut genius di antara para genius. Namun, setelah mendengar ucapan roh pedang, dia baru menyadari ada
Keadaan mereka tidak diketahui!Dirga mencari di sekeliling, tetapi tidak menemukan jejak mereka."Jangan-jangan semuanya terbunuh?""Mana mungkin?"Dirga kebingungan. Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu yang membuatnya gelisah."Nggak, nggak, jangan-jangan mereka terbunuh oleh tebasanku tadi?""Nggak mungkin, ini nggak mungkin?"Dirga membantah pikirannya, dia terus mencari biksu muda dan yang lainnya.Akhirnya, dia menemukan mereka di sebuah ruangan yang sudah hancur. Ketika melihat mereka, Dirga tidak bisa berkata-kata.Karena keadaan biksu muda dan yang lainnya sangat mengenaskan, setiap orang terluka parah, bahkan beberapa di antara mereka sekarat.Lokasi kejadian sangat tragis.Tanpa ragu-ragu, Dirga langsung menerjang ke hadapan biksu muda, dia memasukkan beberapa butir pil obat ke dalam mulut biksu muda.Dirga menyuntikkan energi sejati ke tubuh biksu muda, lalu pergi memeriksa keadaan yang lainnya.Setelah memulihkan diri selama dua jam, akhirnya nyawa semua orang aman. Namun,
Saat ini, ketiganya memiliki keinginan untuk membunuh Dirga.Karena kekuatan Dirga jauh di atas dugaan mereka, Dirga membuat mereka merasa sangat terancam!"Kalau begitu, mari lihat apa kalian sanggup. Jangan basa-basi, ayo bertarung!" Semangat tempur Dirga membara. Dia haus akan pertarungan dan akan bertarung dengan sekuat tenaga.Meskipun ketiga orang di hadapannya belum bisa memuaskan keinginannya, mereka cukup bermanfaat.Sekarang, dia makin bersemangat untuk bertarung, terutama dengan musuh yang kuat.Karena musuh yang kuat dapat menutupi kekurangannya dan membuatnya lebih cepat berkembang."Nak, mati kamu."Ketiganya menerjang ke arah Dirga sambil melancarkan serangan, tidak ada yang menyembunyikan kekuatan mereka."Bum bum bum!"Terpancar aura yang menakutkan dari tubuh ketiga orang itu sehingga ruangan yang baru saja diciptakan pun hancur.Perlu diakui kekuatan yang mereka tunjukkan sangat menakutkan.Namun, inilah hal yang diinginkan oleh Dirga."Serang!"Dirga menghilang bers
Setelah selesai berbicara, Dirga duduk bersila untuk memulihkan kekuatannya.Dua jam kemudian, kekuatan fisik Dirga sudah sepenuhnya pulih, tetapi energi sejati di dalam tubuhnya masih belum sepenuhnya pulih.Oleh karena itu, kekuatan tempurnya pun tidak kembali ke puncak, hanya pulih 90%.Meskipun kekuatan tempurnya baru pulih 90%, sekarang kultivasinya sudah jauh lebih tinggi dari sebelumnya.Karena selama masa pemulihan ini, dia mendapatkan wawasan baru soal ilmu pedang.Sekarang, dia menyadari setiap pemahamannya terhadap ilmu pedang diperbarui, kultivasinya akan meningkat.Seiring dengan peningkatan kultivasinya, rentang perkembangan kultivasinya menjadi makin besar.Hal ini bukan hanya membuat Dirga kaget dan bersemangat, tetapi juga membuatnya makin bertekad untuk mempelajari ilmu pedang!Saat ini, aura yang terpancar dari tubuhnya lebih berlimpah dari sebelumnya. Semua orang menyadari hal ini.Mereka pun sangat kaget, terutama biksu muda. Meskipun dia baru berinteraksi dengan D
Kemudian, seorang pria paruh baya berjubah hijau keluar dari gerbang besar. Dia langsung mengangkat tangannya untuk meninju Dirga.Seiring dengan suara hantaman, Dirga terhempas mundur. Ketika berhenti, seberkas darah mengalir dari sudut mulutnya.Saat ini, ekspresi Dirga berubah muram.Pria itu bukan hanya kuat, keterampilan dan tekniknya juga sangat unik.Seketika, Dirga tidak menemukan celah dan petunjuk, hal ini membuatnya makin gelisah.Pria berjubah hijau itu memandang Dirga dengan tatapan merendahkan. "Hanya segitu kemampuanmu, kukira kamu sangat hebat.""Ayo bertarung, aku akan memenggal kepalamu dalam tiga serangan."Setelah berkata demikian, pria berjubah hijau itu mengabaikan Dirga dan meletakkan tangannya di bahu Haruwi. Dia menyuntikkan energi sejati ke dalam tubuh Haruwi."Sudah kubilang jangan gunakan teknik memikat seperti ini untuk melawan musuh, sekarang kamu sudah tahu betapa lemahnya dirimu, 'kan?"Haruwi membantah, "Aku ini siluman rubah, apa lagi yang bisa kuandal
Dia kembali menghunuskan sebuah tebasan, Haruwi sudah kehilangan dua ekor!Setelah kehilangan dua ekor, pesona yang terpancar dari tubuh Haruwi melemah. Selain itu, dia berteriak dan terus melangkah mundur.Dia mundur sampai ke depan gerbang besar. Ketujuh ekornya yang tersisa terbentang ke depan.Melihat kedua ekornya sudah dipotong oleh Dirga, Haruwi sangat marah. Dia menggertakkan giginya sambil memelototi Dirga."Manusia Sialan, beraninya kamu memotong dua ekorku, kamu harus mati.""Apa kamu tahu berapa banyak usaha yang kukerahkan untuk berevolusi menjadi rubah berekor sembilan? Apa kamu tahu betapa pentingnya setiap ekor ini bagiku?""Dasar lelaki sialan, aku akan membunuhmu."Sebelumnya, Haruwi terus menyembunyikan kekuatannya. Karena dia merasa Dirga tidak sekuat yang dia pikirkan.Bagi rubah, berevolusi menjadi rubah berekor sembilan adalah batas maksimum. Sekalipun dia ingin lanjut berevolusi dan meningkatkan kekuatannya, kedua hal ini sangat tidak memungkinan.Namun, selama