Natali merasa pasti telah terjadi sesuatu pada Farhan, tetapi dia sangat yakin terhadap kemampuan bela diri Farhan.Natali mengira tak ada orang di Kota Pandora yang mampu membunuh Farhan, meski master yang ada di sisi Dirga sekalipun juga tak akan mampu.Natali berjaga-jaga, dia segera memberi instruksi kepada anak buahnya yang bersembunyi untuk mencari tahu informasi mengenai Aliana.Natali khawatir Aliana akan berbuat sesuatu yang akan merugikan Farhan.Sonyarta bersaudara segera pergi, sehingga di sisi Natali tak ada orang lagi yang mengawal.Akan tetapi, pendekar Keluarga Hartono berjaga di luar. Begitu terjadi sesuatu di dalam, mereka akan segera muncul di hadapan Natali.Selain itu, Natali sangat percaya diri kalau orang-orang di sini tidak ada yang berani bertindak macam-macam kepadanya, termasuk Aliana.Ketika melihat Natali berjalan masuk, Tristan segera memimpin orang-orang di belakangnya untuk segera berlutut.Bagi mereka semua, Natali memiliki status yang tak akan bisa mer
Pada saat ini, Aliana akhirnya datang.Di belakang Aliana ada Edwin dan juga Gilang, kedatangannya segera menarik perhatian semua orang."Astaga, jadi gadis ini adalah putri Keluarga Adhitama?""Cantik sekali, dia kelihatan sangat berwibawa.""Aura yang sangat kuat, auranya jauh lebih kuat daripada Nona Natali."Semua orang menaruh perhatian pada sosok Aliana, termasuk Phoenix Hitam. Pada saat ini, Andrea yang sedang menyantap makanan tiba-tiba mengucapkan satu kalimat."Aku baru pertama kali melihat perempuan murahan sesombong ini."Ucapan Andrea itu membuat seluruh lokasi menjadi hening, wajah Aliana bahkan menjadi masam."Bunuh dia!""Jangan, lumpuhkan kedua tangan dan kakinya. Aku mau mengikat lehernya dan menjadikan dia sebagai anjing peliharaanku!"Aliana sangat kesal, dia segera memerintahkan anak buahnya untuk turun tangan. Dalam sekejap, sesosok bayangan tiba-tiba muncul di hadapan Andrea.Sosok itu adalah seorang pria, wajahnya seperti pernah tersiram air keras.Tingkatan ala
Dirga melangkahkan kaki, berjalan memasuki aula.Natali dan Aliana juga akhirnya tersadarkan, mereka berdua segera memerintahkan anak buah masing-masing untuk bertarung.Banyak orang yang baru pertama kali melihat Dirga, mereka tidak berani percaya kalau orang yang selama ini telah merebut sumber kekayaan Keluarga Adhitama dan juga Hartono adalah seorang pemuda.Dirga terlihat biasa-biasa saja, mencari sembarang orang di pinggir jalan pasti lebih kuat dari pemuda ini."Jadi, dia yang bernama Dirga, ya!""Kenapa dia kelihatannya biasa-biasa saja?""Aku kira dia sangat istimewa.""Orang seperti ini bisa memporak-porandakan Kota Pandora, juga membuat Keluarga Adhitama dan Keluarga Hartono sampai kembali ke Kota Pandora.""Benar-benar nggak masuk di akal.""Tapi dia kelihatannya memang aneh, nggak ada gelombang aura petarung dari tubuhnya."Ketika melihat sosok Dirga, semua orang mulai bergosip, sebagian besar dari mereka tidak berani memercayainya.Dirga berjalan masuk, semua orang langsu
Wanita itu menampar Andrea dan langsung membuatnya terpental ke udara tanpa banyak bicara lagi.Semua orang langsung terkejut dengan kekuatan wanita itu.Kemampuan Andrea sudah cukup hebat bukan?Akan tetapi ....Andrea dihajar hingga terpental ke udara.Lalu, seberapa hebat sebenarnya wanita itu?Sekujur tubuh Natali dan Aliana gemetaran, kelopak mata mereka berkedut.Bagaimana ini?Apa mungkin mereka harus mengaku kalah?Tidak, itu tidak mungkin!Natali dan Aliana saling bertukar pandang, keduanya membuat pilihan yang sama.Keduanya melambaikan tangan mereka ke udara, kemudian dua tetua mengenakan pakaian compang-camping langsung muncul.Dewa Master peringkat lima!Mereka adalah anak buah terkuat Natali dan juga Aliana."Bunuh dia!"Natali dan Aliana tidak bertele-tele lagi dan segera memberi perintah, setelah itu ....Tidak ada setelah itu lagi!Karena saat ini wanita itu telah menghilang, ketika dia muncul kembali, pisau lempar di tangannya sudah membelah kepala dua orang tetua itu
Usai bicara, Dirga mengambil pisau dari tangan Aliana, lalu menggorok lehernya."Bu ... bukannya kamu bilang kamu akan membiarkanku hidup?"Aliana terjatuh sambil memegang lehernya, darah segera langsung bercipratan ke mana-mana."Aku tak pernah bilang aku akan membiarkanmu hidup, aku bilang aku percaya padamu. Kalau kamu mati barulah bisa membuatku tenang.""Kamu ...."Aliana, telah tewas."Bunuh semua orang yang berhubungan dengan Keluarga Hartono dan Keluarga Adhitama, jangan sisakan satu orang pun!"Dirga segera pergi setelah berbicara demikian.Septo dan Phoenix Hitam membantai orang-orang di sana hingga keesokan harinya. Sekarang, seluruh Kota Pandora bisa dibilang telah berada di tangan Dirga.Bisnis Perusahaan Kencana dan Grup Sudarsa juga berkembang secara menyeluruh....Tiga hari kemudian.Wilayah Mutara, suatu tempat di perbatasan Negara Tundra.Pada daratan salju yang lebat, Zira memegang Tombak Naga Perak, sambil melangkahkan kakinya melewati daratan salju.Tepat pada saa
Orang tersebut mengakhiri panggilan telepon.Zira terdiam dan merenung, dia sama sekali tidak tahu siapa orang yang dia hubungi.Nomor tersebut diberikan oleh Rafan kepadanya. Waktu itu, Rafan memberi tahu Zira untuk menghubungi nomor tersebut bila terjadi sesuatu di wilayah Selatana.Zira sangat penasaran dengan identitas pemilik nomor telepon tersebut karena Zira menemukan sedikit petunjuk dari percakapan barusan.Orang itu kemungkinan besar merupakan orang yang dekat dengan Dirga, bahkan bisa saja orang itu adalah kerabat Dirga.Hal ini membuat Zira penasaran terhadap hubungan yang dimiliki pemilik nomor telepon tersebut dengan Dirga, sejujurnya Zira juga masih penasaran dengan Dirga.Hanya saja, Zira tak memikirkan hal itu selama beberapa waktu ini berpisah dengan Dirga.Setelah berpikir ke sana kemari, Zira masih tak menemukan jawaban, dia akhirnya berhenti memikirkannya.Zira langsung menghubungi Aisa, dia dan Aisa mempunyai suatu jalur komunikasi istimewa. Dalam keadaan biasa, k
Zira segera menyuruh Luis dan yang lainnya memimpin jalan.Setengah bulan kemudian.Zira telah menjadi raja baru di kota pinggiran ini, pihak-pihak lainnya telah dibantai oleh Zira, Luis dan rekan-rekan yang lain.Berdasarkan perjanjian yang telah disetujui antara Zira dengan mereka, seluruh aset wilayah kekuasaan akan menjadi milik Luis dan teman-temannya.Anak buah pihak misterius juga telah dibantai oleh Zira dan hanya tersisa satu orang saja.Seorang pria paruh baya gemuk, orang itu adalah orang terkaya di kota ini.Zira mendapatkan banyak informasi berharga dari mulut orang tersebut, berdasarkan informasi yang telah didapatkan, Zira menargetkan kekuasaan yang dimiliki oleh sebuah keluarga bernama belakang Sunyoto di Kota Damon.Keluarga Sunyoto adalah salah satu keluarga perwakilan dari begitu banyaknya pengikut pihak misterius itu, selain itu mereka juga memiliki kapasitas yang cukup besar dalam tanggung jawabnya.Untuk sementara waktu ini, Zira hanya perlu tahu informasi ini dan
Hari Ini Dirga memberikan libur untuk Aisa dan juga Alin, selain itu dia juga berjanji untuk membawa keduanya jalan-jalan.Sejak Aisa menerima panggilan telepon dari Zira, dia berubah menjadi bersemangat, setiap kali mengerjakan sesuatu pasti dia adalah orang yang paling berapi-api.Akan tetapi, pada saat ini Dirga mendapat panggilan telepon, sehingga dia tidak bisa pergi bersama Aisa dan juga yang lainnya."Maaf, hari ini aku nggak bisa temanin kalian belanja. Ada sedikit masalah yang harus kuselesaikan."Dirga mengeluarkan sebuah kartu ATM dan memberikannya kepada Aisa. Barusan, Mora, Naomi dan Kristin menelepon Dirga pada saat yang bersamaan.Mereka memberi tahu Dirga melalui telepon kalau ada orang yang menyerang saham Perusahaan Kencana, Grup Sudarsa dan juga Grup Hartono."Ada masalah apa? Apa ada orang yang menyerang Perusahaan Kencana dan juga Grup Sudarsa?"Kewaspadaan Aisa sangat sensitif, saat ini harusnya tak ada orang di Kota Pandora yang berani bertarung dalam segi bela d