Belasan orang segera masuk dari luar bar.Orang-orang itu adalah anak buah Nelson, mereka semua telah merenggut setidaknya belasan nyawa manusia.Kultivasi mereka tidak rendah, yang paling lemah di antara mereka adalah Master Guru Tingkat Puncak."Kenapa? Nelson, apa kamu mau berkelahi?""Segini saja tak akan mampu mengalahkanku!"Vania bicara sembari mengeluarkan niat pedangnya, tekanan kekuatan yang mengerikan dalam sekejap menekan Nelson dan yang lainnya hingga ke permukaan lantai dan tak bisa bergerak.Zira menatap Vania dengan tatapan terkejut.Zira tak menyangka kalau niat pedang Vania telah mencapai level ke sepuluh, hampir di saat yang bersamaan, Zira juga memeriksa kultivasi Vania. Zira terkejut kembali!"Vania, kamu memang hebat. Tapi, masalah ini belum selesai. Tunggu saja pembalasanku!""Ketua sekte kami sedang di sekitar tempat ini. Kamu berani menyerang kami, kelihatannya kamu mau cepat-cepat menjadi nyonya sekte kami, ya?""Ayo kita pergi dari sini!"Nelson bersama anak-
Erza dan yang lainnya tidak tahu identitas Zira, bahkan namanya saja juga tidak tahu."Vania, jangan bicara seperti itu. Kamu harusnya berterima kasih kepadaku. Kalau aku nggak mengumumkan bahwa kamu milikku, apa kamu pikir bar kamu bisa terus bertahan di tempat ini?""Kamu adalah orang yang pintar, kamu harusnya bisa melihat dengan jelas situasi yang ada di depan matamu saat ini. Sejujurnya, aku belakangan nggak menemuimu bukan karena aku takut denganmu, melainkan karena aku sedang sibuk!""Belakangan ini aku sedang melakukan hal yang sangat penting, selain itu aku juga telah berhasil. Sekarang Sekte Serigala Biru sudah menyatukan seluruh wilayah Mutara.""Semua orang menghormati sekteku. Aku hanya perlu mengucapkan satu kalimat saja untuk mengumpulkan puluhan ribu orang.""Menikah denganku adalah satu-satunya pilihan untukmu. Oh ya, aku dengar kamu punya teman baru. Cepat panggil dia dan perkenalkan padaku. Nanti, aku akan menikahkan kalian berdua sekaligus!"Erza masuk ke dalam bar
Tetua Ketiga melarikan diri, sementara Zira langsung mengejar sambil membawa tombaknya.Ketika baru saja Tetua Ketiga mendarat di permukaan tanah, tombak Zira langsung melesat ke arah kepalanya.Tetua Ketiga itu langsung mundur, berusaha yang terbaik untuk melarikan diri. Dia merasa ketakutan setengah mati. Dia memang sudah tahu kalau Zira sangat kuat, tetapi dia tidak menyangka kalau Zira sekuat ini.Tetua Ketiga itu sudah mencapai Dewa Master Tingkat Puncak peringkat tiga, lalu sudah mencapai alam apa Zira dengan kekuatannya yang hebat itu?Bagaimana bisa Zira memojokkan Tetua Ketiga sampai seperti ini?Memalukan! Ini benar-benar memalukan!"Woosh!"Tombak Naga Perak diselimuti oleh kekuatan yang luar biasa, setiap serangannya sangat mematikan. Zira seperti menyatu dengan tombaknya, setiap serangan tombaknya membuat Tetua Ketiga ketakutan bukan main hingga memaksanya untuk menangkis serangan Zira dengan kekuatan penuh."Bam! Bam! Bam!"Zira mengayunkan tombak tiga kali berturut-turut
Kota Pandora.Setelah kerja keras selama satu bulan, Perusahaan Kencana sudah memasuki pasar Kota Pandora secara menyeluruh. Perusahaan cabang juga sudah beroperasi di kota itu dengan stabil.Grup Sudarsa milik Naomi juga telah menduduki pasar di Kota Pandora. Pada saat yang bersamaan, cabang kantor Aliansi Bela Diri Kota Pandora juga telah didirikan.Dirga memilih seratus pemuda berbakat yang paling menonjol dari cabang kantor aliansi, juga seluruh anggota di Kota Gindara dan Kota Langgara, kemudian membentuk mereka semua menjadi satu tim.Rentang usia pemuda-pemuda ini dari usia 15 hingga 27 tahun. Alam paling terendah adalah Master Agung Tingkat Puncak, sementara yang tertinggi mencapai Raja Master Tingkat Puncak peringkat empat.Berdasarkan permintaan Dirga, Perusahaan Kencana akan menyediakan sumber daya terbaik untuk mereka. Permintaan Dirga kepada Perusahaan Kencana, yaitu semua orang harus menembus tingkatan alam dalam jangka waktu satu bulan.Meski ada bantuan dari Bayangan se
Rasa ini benar-benar tidak ada duanya!"Wah, ra ... rasa ini benar-benar lezat sekali!""Kok bisa sih? Tahunya bau banget, tapi rasanya bisa seenak ini?""Kamu ngapain sih? Ini punyaku."Setelah Naomi mencicipi lezatnya tahu fermentasi, dia segera menjadi lupa diri. Naomi memakan tahu itu dengan lahap, tampangnya ketika menikmati makanan sangat menyeramkan. Naomi segera mendekap porsi miliknya erat-erat karena takut direbut oleh Dirga.Saat melihat perilaku Naomi yang seperti ini, Dirga pun merasa lucu, dia kembali membeli dua porsi untuk Naomi."Pelan-pelan saja makannya, di tempat ini banyak makanan yang enak. Jangan sampai sekali makan langsung kenyang, nanti malah nggak bisa makan yang lain lagi."Naomi melahap tahu fermentasi hingga mulutnya dipenuhi oleh minyak, Dirga segera mengambil tisu dan mengelap minyak yang ada di mulut Naomi.Dirga menyadari ada satu hal yang sangat aneh dari Naomi, yaitu ketika Naomi sedang makan, tampangnya mirip saat dia sedang bekerja. Naomi terlihat
Raut wajah gadis dan wanita tua itu menjadi pucat pasi, mereka sama sekali tidak berani bertatapan mata dengan Dirga."Nona, orang ini sangat aneh. Kita sepertinya bertemu dengan orang yang nggak biasa. Sebaiknya kita pindah ke tempat makan yang lain saja, apalagi Nona baru datang ke Kota Pandora dan masih belum sepenuhnya bisa berdiri dengan stabil di kota ini. Jadi, kita harus menghindari masalah."Setelah diperingatkan oleh wanita tua itu, putri Keluarga Adhitama akhirnya mengikuti saran wanita tua tersebut."Lepaskan kakak seperguruanku.""Minta maaf atau mati!"Dirga bicara sambil meningkatkan kekuatan di tangannya hingga pemuda itu kesulitan bernapas dan urat di wajahnya hampir meledak.Ketika gadis itu marah dan hendak menyerang Dirga, wanita tua menghentikannya dan segera meminta maaf dengan hormat kepada Dirga."Tolong maafkan kami atas kesalahan kami barusan."Selesai wanita itu bicara, Naomi mendongak dan berkata kepada Dirga, "Sayang, sudahlah. Aku masih belum kenyang, ayo
Di antara enam belas kota kecil di wilayah Timura, Keluarga Adhitama dan Keluarga Hartono bukanlah pihak yang paling kuat.Keluarga terkuat di wilayah Timura adalah keluarga Raja Managa.Akan tetapi, saat ini Dirga masih belum mempertimbangkan sejauh itu. Keluarga Adhitama sudah mulai bergerak, dengan begitu Dirga harus segera menghadapi mereka.Dirga tak akan membiarkan siapa pun yang berencana merebut yang telah menjadi miliknya. Sekarang, Dirga lebih memikirkan Keluarga Hartono. Sejak terakhir kali Edwin melarikan diri, Keluarga Hartono dan Sekte Matahari Violet terus melakukan pergerakan.Meski begitu, Dirga bisa membayangkan kalau ada orang yang dibelakang layar pihak misterius itu yang telah mengatur semuanya."Kamu kenapa?"Naomi telah memilih jepitan rambut pita kupu-kupu, ketika mendongak dan meminta Dirga membayar, Naomi menyadari kalau Dirga sedang memikirkan sesuatu sambil menatapi layar ponsel."Nggak apa-apa. Apa kamu sudah selesai memilih barang yang kamu mau? Apa masih
Naomi bicara sambil menjewer telinga Dirga dengan nakal.Driga memang tidak mengetahui semua hal yang diucapkan oleh Naomi barusan, dia bahkan tak pernah memikirkannya ke arah itu."Saat ini Kristin sedang dalam kesulitan, sebaiknya kamu besok coba temui dia di kantornya."Dirga merasa sangat terharu karena tindakan Naomi ini. Dirga berpikir sejenak, lalu menjawab, "Baiklah. Kalau begitu, besok pagi aku akan pergi ke kantornya."Usai bicara, Dirga menghentikan langkah kakinya, lalu berteriak ke arah kegelapan."Hei, kamu sudah mengikuti kami begitu lama. Kami sudah mau sampai rumah, kalau kamu nggak keluar juga, maka kamu nggak akan ada kesempatan lagi."Dirga sudah lama menyadari kalau saat ini sedang dibuntuti, sedang Naomi tak menyadari apa pun. Saat mendengar teriakan Dirga, Naomi terkejut hingga memeriksa sekitar."Apa kamu bilang? ADa orang yang mengikuti kita?""Di mana? Kenapa aku nggak tahu?"Kedua tangan Dirga menepuk pinggul Naomi dengan pelan, kemudian menenangkannya, "Jang