"Oh, ya, mungkin ada kebiasaan yang missed?"
"Missed? Maksud lo apa sih Len? Aneh lo."
Kata-kata yang membuat wanita di samping Tasya geleng-geleng kepala sambil melirik ke arah sudut-sudut di kamar itu memastikan sesuatu.
"Jadi tidak dipasang CCTV di kamar ini?"
"Nggak ada lah. Emang lo pikir kegiatan gue sama Richard harus diabadiin di CCTV terus nggak sekalian aja gue sama dia bikin video mesum!"
"Masuk akal!" Kata-kata Tasya membuat Ellen tersenyum dan kembali meliriknya.
"Hmm, itu urusan mudah Brigita. Aku sudah berjanji padamu maka aku akan membereskannya. Tapi sekarang aku harus membantu adikku dulu seperti yang kukatakan kemarin-kemarin.Dan satu lagi, apa kau membutuhkan bantuanku untuk menyelesaikan urusanmu dengannya?""Tidak. Temanku akan membawanya dan dia yang akan mengurusnya.""Begitukah?"Alina sekedar memastikan. Karena dia tidak mau kalau anaknya nanti akan merengek padanya kalau pekerjaan temannya tidak beres."Ya tenang saja. Yang pasti sekarang coba pikirkan bagaimana cara menjauhkan wanita itu dari Reiko,Mom."
"Kita berangkat sekarang!"Tommy yang senang dengan kepintaran Shandra segera keluar dan ingin segera melakukannya."Aish, kakeknya sudah tahu itu mobilku kenapa dia memakainya?"Tapi mobilnya tidak ketemu. Kakeknya Shandra yang pergi untuk mengecek kondisi kesehatannya ke rumah sakit tanpa izin menggunakan mobil milik Tommy. Mobil itu adalah mobil yang terbagus di rumah tersebut.Mobil itu berhasil Tommy pertahankan meskipun kondisinya memang sangat sulit. Itu adalah mobil kesukaannya."Pakai mobilku saja!"
Setelah semua yang kau lakukan padaku apa kau pikir aku akan tetap setia padamu dan mau mengikuti semua rencanamu yang pada ujungnya pasti akan membuangku juga?Shandra, yang sudah keluar dari dalam mobil suaminya berbisik seperti itu di dalam hatinya sambil tangannya memberhentikan taksi.Tidak! Aku tidak akan pernah melakukan kesalahan yang sama seperti dulu lagi. Aku tidak akan membiarkanmu menyakiti adikku. Dia bahagia karena memang dia berhak bahagia. Setelah apa yang sudah terjadi di masa lampau dan pengkhianatan yang sudah diterimanya kurasa ini adalah kebahagiaan yang diberikanTuhan padanya.Shandra yang sudah sangat yakin sekali dengan pikirannya ini memasuki mobil taksi.
"Tasya dengarkanaku!"Setelah menghela napasnya Shandra yang tahu betul tidak akan mudah baginya untuk membuat seseorang yang sudah dikecewakannya bisa kembali percaya padanya berusaha untuk kembali bersabar dan menjelaskan perlahan-lahan."Aku menjemputmu sekarang bukan aku ingin berniat jahat padamu." Shandra menekankan"Ya aku akui kalau aku memang pernah berbuat jahat padamu dan aku sudah menyakitimu. Aku mengambil tunanganmu dan aku juga berusaha untuk mendapatkan semua yang kau dapatkankarena rasa iriku yang besar padamu. Aku merasa marah dan kecewa karena aku merasa diriku lebih baik darimu dari segi penampilan aku pun lebih dewasa dan aku lebih cantik tapi kenapa sepertinya keberuntungan selalu d
(Sementara itu beberapa jam setelah kepergian Tasya)"Richard, kurasa itu akan jadi sebuah resort yang sangat besar dan banyak pengunjungnya. Maksudku kau akan mendulang emas dari sana. Keren sekali arsitektur dan design exterior juga interiornya.""Reiko dan ayahnya sangat berbakat. Anak temanmu juga sangat berguna. Mereka bisa bekerjasama dan kompak, Dad!""Hmm, syukurlah! Kau juga luar biasa bisa membuat mereka bisa bekerjasama. Tak mudah menyatukan orang-orang besar untuk mewujudkan visimu, Richard!"Setelah turun dari helikopter, Edward ayah Richard menepuk bahu putranya dan sangat bangga sekali dengan pencapaian Richard yang tak p
"Ellen, kau tidak bersama Tasya? Atau kau bermain skenario untuk mengerjaiku dan kau bekerjasama dengan Tasya?"Sebuah dugaan yang membuat Ellen mengernyitkan dahinya."Kau ada-ada saja Richard. Kami baru sampai sudah dituduh macam-macam. Bukannya kau seharusnya menyuruh kami masuk dulu dan menyiapkan sparkling drink?"Ellen mencebik kembali. Tapi kini kepalanya sudah menempel pada bahu suaminya yang sudah merangkul pinggangnya."Roni, kita baru datang saja sudah dicurigai macam-macam oleh Richard. Paling istrimu sedang ngumpet kali di gudang. Atau dia ngumpet di kamar anakmu nyusuin bayi? Soalnya kalau dia bersama denganmu terus pasti
"Dad, apa maksudmu?" Richard masih tak mengerti."Kau coba bicara dengan anak temanku. Nanti kau akan mengerti apa yang aku maksud. Namanya Dimas."Edward tak bisa menjelaskan Karena itulah dia memberikan handphone-nya kepada Richard.Richard: Halo Dimas. Aku Richard maaf aku mengganggumu tapi aku sedang mencari istriku.Dimas: Yah, sebuah kebanggan bisa bicara denganmu. Aku juga tadi sempat kaget waktu ayahku memberitahukan kalau kau membutuhkan sesuatu tentang data telepon. Timku sudah mengeceknya tapi ini memang sangat aneh. Aku melihat sinyal teleponnya itu ada di Bali tapi kemudian mereka mengatakan itu tidak lagi ada di Bali dan j
"Jadi bagaimana Richard?""Iya gimana? Aduh jangan diem gitu dong. Bener-bener kepikiran nih soal Tasya!"Ellen yang juga menunggu Richard bicara setelah pria itu menutup teleponnya gemas sendiri dan langsung menimpali ucapan Edward. Tentu saja perbuatannya ini membuat suaminya mengikut sikunya."Diem dulu coba, biar Richard berpikir. Ingatkan dulu waktu kita diculik sama Tommy, Richard nemuin jalan keluar buat nolongin kita kan?""Tommy!"Richard yang makin besar dan makin yakin sekali kalau ini berhubungan dengan Tommy apalagi sudah dua kali teman Tasya i