Home / Rumah Tangga / Istri yang Tak Sempurna / MENEMANI DI RANJANGNYA?

Share

MENEMANI DI RANJANGNYA?

Author: Ri Chi Rich
last update Last Updated: 2024-03-18 10:41:22

"Sudah Nduk, jangan menangis lagi."

Di pelukan Adiwijaya, Aida menumpahkan air matanya. Tapi di sini, Adiwijaya dengan wajahnya yang terlihat pucat, dia sama sekali tidak menyalahkan Aida. Tentu kehilangan anak bukanlah hal yang mudah. Tapi di sini Adiwijaya adalah seorang pria matang yang mencoba mengerti alasan kenapa putranya melindungi Aida.

"Ini sudah suratan takdir. Kata orang kalau memang sudah waktunya meninggal ya pasti meninggal, sama saja seperti putraku yang mungkin memang sampai di sana saja umurnya dan kita yang ditinggalkan harus menerima. Pikirkan bagaimana kondisi bayimu sekarang. Jangan membuat mereka stress dan kamu harus tetap tenang."

Adiwijaya tahu kalau Aida bersedih, tapi memang dia tidak mau wanita itu berlarut dalam kesedihannya. Dia kembali meminta Aida untuk mendoakan saja putranya ketimbang harus meratapinya.

Aida paham. Dia tak lagi mengumbar air matanya dan berusaha untuk tenang. Aida tidak sendirian. Dia bersama dengan Waluyo dan Rafael yang tetap menja
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri yang Tak Sempurna    ALASANNYA SELALU TEPAT

    "Kalau perlu!" Aida sudah malas mendengarkannya, makanya dia melirik pada Alan. "Aku boleh ke laboratorium? Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan dengan Dokter Juna.""Oh ya. Ayo kuantar kau ke sana." Alan mengikuti Aida dengan ekor matanya sempat menatap ke arah Reizo dengan tatapan penuh makna."Kau tidak suka dia dibantu oleh adik tirimu, kan?" Dan di sini Reizo tak sangka saja kalau dia akan ditanya hal setidak penting ini oleh Rafael."Hanya tidak mau adikku dimanfaatkan.""Yang pertama. Aida tidak ada hubungan apa pun dengan Irsyad."Reizo tadinya ingin bertanya pada Rafael, dari mana pria itu tahu. Tapi mengingat tentang jaket yang sering digunakan oleh Rafael, dia memilih diam mendengarkan penjelasan orang yang sangat dikaguminya itu.Penjelasan yang makin membuat Reizo terkaget-kaget. Dan kalau bukan Rafael yang bicara padanya, tentu saja dia tidak akan percaya dengan mudah.Jadi dia mengatakan pada Irsyad kalau dia tidak akan bersama dengannya meski dia sudah melahirkan? Dan

    Last Updated : 2024-03-18
  • Istri yang Tak Sempurna    KAU RAGU?

    [Aku berasa seperti mati karena aku khawatir dengan anak-anak itu. Aku sudah tidak bisa menyelamatkan saudara kembarku, lalu aku tidak bisa juga menyelamatkan anak-anaknya. Ini akan jadi pukulan yang berat untukku.]Eish, belum selesai aku bicara, tapi dia sudah membuka jaketnya. Bilang saja kau memang tidak mau jujur padaku![Dia sudah berkata jujur, Alan!]Namun, ada seseorang yang mematahkan ucapan Alan yang memang mendengar pikiran Reizo sejak beberapa waktu lalu dan memang dia dekat sekali dengan pria itu selama beberapa jam terakhir ini.[Masalah perasaannya dengan Aida. Kau tidak perlu khawatir. Dia tidak seperti yang kau maksudkan.][Aish, Rafael, kau sengaja membelanya karena dia itu sama seperti dirimu, kan? Tidak mau mengakui kau menyukai Clarissa dulu di awal dan akhir-akhirnya kau yang mengejar-ngejar dirinya terus, sampai pas kehilangan Clarissa diculik, Archie—][Alan, diam! Bagaimana dengan kondisi adikku? Aku melihat dia baik-baik saja. Tapi kalian masih mengobservasi

    Last Updated : 2024-03-18
  • Istri yang Tak Sempurna   RUANG TERSEMBUNYI

    "Ya, aku ragu. Mungkin dia memang tidak tahu tapi aku yakin sekali dia punya alat itu."Kali ini wajah Rafael terlihat menegang."Mungkin dia tidak tahu kalau apa yang ada di dalam kepala adikku ini berguna untuknya, tapi Jeff Graham, dia menyimpan semua peninggalan ayahku dan ada beberapa saja yang memang ayahku tidak ceritakan padanya dan itu inti-intinya. Cuma memang ada beberapa alat yang memang tidak kutemukan dan Xavier juga aku yakin sekali tidak tahu.""Sssh, kalau begini ceritanya, apa yang kita temukan ini tidak boleh ketahuan oleh Alexander di saat kita juga harus cari tempat di mana dia menyimpan alat itu.""Bukan Alexander yang menyimpannya." Di sini Rafael terlihat gemas sendiri."Alina yang menyimpannya."Tapi sayang, orang yang namanya ini sudah disebut oleh Rafael sudah tidak lagi hidup di dunia ini dan tidak bisa ditanya."Jadi menurutmu, Alina menyimpan sesuatu yang berhubungan dengan cairan di kepala Archie?""Hmm, benar, Alan."Dokter Juna dan Irsyad memilih diam

    Last Updated : 2024-03-18
  • Istri yang Tak Sempurna    ADA MALING

    "Kau lupa, wanita yang kau suruh membuat seblak?""Yang mana, Rafael?""Hei, Clarissa, yang waktu di Paris itu, loh." Sabrina mengingatkan karena Clarissa sering sekali lupa sesuatu yang penting."Ah, jadi kau mengajarkan untuk bekerja di sini, Rafael? Kenapa tidak memberitahukan aku?""Clarissa, dia itu sepupunya Dokter Juna. Bukan aku yang mempekerjakannya di sini, tapi Dokter Juna dan Alan, karena Aida adalah seorang scientis. Kau tanyalah nanti pada Dokter Juna.""Ooo ... lalu dia itu siapa?"Tak langsung bertanya pada Dokter Juna, justru Clarissa malah menanyakan pria yang masih asing di matanya."Dia temannya Aida. Ayo, Clarissa!"Tak mau istrinya bertanya panjang lebar lagi, Rafael segera mungkin membawa istrinya keluar menyisakan Sabrina yang masih menatap orang yang tadi ditunjuk oleh kakaknya."Kau temannya Aida? Atau kau kekasihnya Aida?""Sabrina, jangan terlalu banyak bertanya. Ayo!"Baik Alan maupun Rafael sama-sama tidak mengizinkan istri mereka masing-masing untuk bert

    Last Updated : 2024-03-19
  • Istri yang Tak Sempurna   BIARKAN AKU SENDIRI

    "Iya, katanya di apartemennya Aida ada maling, cuma aku belum tanya banyak.""Antarkan aku ke ruangannya!" Wajah Dokter Juna terlihat cemas dan dia tak buang waktu lagi sudah menarik tangan Didi."Eh, bentar, Kak Dewa. Aku mesti nganterin Bi Ningsih dulu, soalnya obatnya Riri ketinggalan tadi di rumah, makanya aku disuruh sama Kak Nada cepat-cepat nganterin obat ke rumah besar. Takutnya Riri kambuh.""Berikan kunci mobilmu!"Didi sendiri juga tak tahu apa yang direncanakan oleh Dokter Juna, tapi dia mengambil dari sakunya."Ayah, tolong antarkan dulu Ibu ke rumah besar, tapi kalau Ayah ditanya, bilang saja Didi nabrak orang terus Ayah ini orang tuanya Inggrid. Nggak perlu cerita apa pun tentang aku!""Loh, Nada itu kan wanita yang ada ruang kerjamu, di poster foto lukisanmu di atas gedung itu, bukan?""Lukisan apa, Kak Dewa?"Jadi saja ke mana-mana, karena Waluyo menceritakan sesuatu yang tidak diceritakan Dokter Juna pada Didi."Sudahlah, nanti saja kita bahas ini. Berikan saja kunci

    Last Updated : 2024-03-19
  • Istri yang Tak Sempurna    MUNGKINKAH AKHIRNYA HARUS BEGINI?

    "Kalau sudah seperti ini, mana mungkin aku akan membiarkanmu pergi? Ayo, jelaskan dulu padaku.""Eh, tapi obatnya?""Nanti bisa tak pesenin ojek delivery itu, loh."Meski Ningsih menolak, tapi Waluyo tak kehabisan akal. Dari dulu dia memang cukup pandai sehingga kini dia menggoyangkan handphone-nya sambil meminta Ningsih menyebutkan alamat rumah besar keluarga Prayoga."Ayo, cepat. Kamu bilang tadi obatnya mesti segera dikirim, kan?"Kalau aku menghindar lagi juga ndak mungkin. Dan bisa jadi, ini waktunya aku untuk menjelaskan semuanya.Ningsih terpaksa mengikuti keinginan Waluyo dan tak lama, ojek delivery pun datang dan Ningsih memberikan obatnya. Dia juga sudah memberitahukan pada Nada kalau memang ada yang harus diurusnya dulu di rumah sakit dan meminta maaf.Meski sulit, karena serba tidak enak. Dia tak biasanya tidak mengikuti perintah dari anggota keluarga Prayoga. Dan menitipkan obat ini juga bukan sebuah pilihan yang mudah."Kau membuat semua jadi berantakan!" Dan Ningsih ya

    Last Updated : 2024-03-19
  • Istri yang Tak Sempurna   SAMA-SAMA RUANG KERJA

    "Kak Dewa, kenapa buru-buru amat sih?""Aku tidak bisa jelaskan sekarang. Dan seharusnya dia tidak ditinggalkan sendirian!" Dokter Juna khawatir, makanya dia terburu-buru dan membuat Didi makin bingung,"Dia hanya patah tulang kaki aja, kok. Tapi yang lainnya nggak kenapa-napa.""Kau menabraknya kencang?""Waktu itu mobilku sedang kencang dan motornya juga kencang, lalu kami tabrakan dan dia terguling. Tapi untung tidak ada kendaraan lain di sana. Jadi hanya terlempar saja dan untung dia juga menggunakan helm, jadi hanya kakinya saja yang bermasalah."Sebenarnya ini tidak lucu, sih. Tapi Dokter Juna malah tersenyum mendengar ucapan Didi. Makanya sambil keluar lift, Didi juga bertanya perihal itu."Patah kaki untung saja. Orang Indonesia itu memang aneh, ya? Walaupun kondisi sulit, tetap saja ada untungnya.""Hehehe." Didi baru paham makanya dia terkekeh."Semoga tidak ada yang parah, sih. Tadi aku ngobrol dengannya juga tidak kenapa-napa. Dan tindakan juga sudah dilakukan pas tadi aku

    Last Updated : 2024-03-19
  • Istri yang Tak Sempurna   TERUS SAJA DICECAR

    [Apa aku perlu memberitahukan pada Rafael?]Tadi Rafael sudah pergi bersama dengan Clarissa, begitupun dengan Alan yang pergi karena sudah dihampiri oleh Sabrina. Karena itu, kedua orang tersebut sudah tidak lagi menggunakan jaket mereka.Hanya satu orang yang ada di ruang pengendali yang mendengar pembicaraan Dokter Juna dengan dua orang tadi dan mendengar apa yang ada dalam pikiran Dokter Juna. Tapi dia cukup sopan untuk tidak memotong dan mengganggu Dokter Juna yang tadi sedang mengobrol dengan Inggrid maupun Didi. Makanya setelah Dokter Juna keluar, dia bertanya.[Apa tidak akan mengganggu, jika kita memberitahukannya?][Justru kalau kita tidak memberitahukan pada Rafael, ini akan jadi masalah. Maksudku kalau kita salah mengambil kesimpulan atau kita salah bertindak. Apalagi ini berhubungan dengan Alexander. Dia pasti mengincar wanita itu, bukan?]Dokter Juna sudah ingin meninggalkan ruangan Inggrid, tapi mendengar celetukan pria yang berada di ruang pengendali, dia jadi berhenti

    Last Updated : 2024-03-19

Latest chapter

  • Istri yang Tak Sempurna   BIDADARI

    "Biar kubantu. Dan biarkan Reizo menenangkan dirinya dulu."Dan tiba-tiba seseorang datang, padahal tadi dia tidak ada di sana."Tuan Rafael mohon bantuannya."Dokter Juna dan Rafael akhirnya yang menggali sedangkan Reizo sendiri dalam kondisi dia yang tidak tenang. Irsyad menunggu mayat dengan terus saja bertasbih. Dia tidak meninggalkan Aida, meski dia juga tidak menyentuhnya. Hanya memastikan selalu terdengar tasbih dan sholawat di dekat mayit."Allahu Akbar."Dan tiba-tiba saja dokter Juna meninggikan suaranya. Dia kaget betul dengan apa yang dilihat nya sekarang."Raizo berdiri di sini. Atau kau duduk di sini dan teruslah tasbih. Kasihan Aida."Irsyad terpaksa menarik Reizo untuk mendekat pada Aida, sedangkan dirinya cepat-cepat menuju ke liang lahat.Subhanallah, air matanya ingin tumpah sedangkan dokter Juna juga kebingungan."Bahkan bekas daerah-darahnya juga sudah hilang. Kulitnya kembali seperti semula. Tapi dia tidak bernyawa.""Dia mirip seperti Reizo, tapi dia pucat.""Iy

  • Istri yang Tak Sempurna   SELAMAT JALAN

    "Aku tahu. Kau jangan banyak bicara!”"Ya sudah, mulailah Reizo, atau lebih baik kau suruh saja Irsyad yang melakukannya kalau memang kau tidak sanggup.""Aw … ehm ... Irsyad, kau saja yang lakukan. Aku tidak bisa."Sudah seperti yang dipikirkan oleh Irsyad, karena memang saat ini pria itu sedang benar-benar terpukul. Apa yang terjadi pada pikirannya, tapi sungguh dia memang merasa marah dan campur aduk yang tak jelas."Allahu Akbar Allahu Akbar."Dan suara lantunan azan yang begitu merdu itu pun tidak bisa membuat pria itu fokus.Aku tidak bisa menyelamatkanmu dulu dan itu semua karena aku datang terlambat. Tapi kini aku juga tidak bisa menyelamatkan istrimu, karena kemarahanku padanya. Aku meninggalkannya dan aku pikir memang dua rekanku menjaganya. Aku tidak buru-buru mencarinya. Ini semua salahku. Mungkin memang aku tidak pantas untuk menjaganya? Dan sebenarnya apa perasaanku padanya? Kenapa aku seperti makin lama makin ingin tahu tentang dirinya? Tapi kenapa dia begitu bodoh? Ken

  • Istri yang Tak Sempurna   OBAT PENYEMBUH LUKA

    "Innalillahi wa innalillahi roji'un."Irsyad yang lebih dulu menyadari tentang kepergian seseorang yang sangat dicintainya.Tak tahulah dia harus bagaimana. Tangannya masih menjahit bekas luka saat tadi mengeluarkan bayi. Dan matanya kini basah dengan air mata yang berusaha untuk ditahan olehnya."Hey, bangun! Jangan main-main! Buka matamu!" Tapi lain Irsyad, lain juga pria yang ada di samping Aida yang tadi diberikan oleh Aida rambutnya yang memang rontok. “Bangun! Buka matamu!" Pria itu kembali memaksa."Reizo, kau memintanya bagaimanapun, dia tidak akan bangun. Lukanya terlanjur parah. Lambungnya tersayat, asam lambung di lambungnya menyebar di tubuhnya dan kau tahu? Asam lambung itu sangat berbahaya. Dia bisa melukai dan membakar organ lainnya. Ditambah lagi… lihat ini. Beruntung Aida melahirkan bayinya lebih cepat. Aku tidak tahu kalau ditunda lagi, mungkin bayi-bayi itu juga akan terkena masalah dengan sel kankernya. Pertumbuhan tidak normal dan kau bisa lihat sendiri."Memang a

  • Istri yang Tak Sempurna   SELAMATKAN IBUNYA!

    "Aida."Mereka semua kaget melihat ada beling yang menancap di tubuh Aida dari belakang dan tembus ke depan. Wanita itu pun agak kesulitan untuk bicara."Kau."Leo sudah memegang senjatanya untuk menembak orang di belakang Aida."Kau tidak akan pernah bisa mendapatkan kami. Chip itu sudah kami bawa."Tapi Alexander yang terluka parah, dia juga bisa menggunakan transportasi. Dan Alexander kloningan yang ada di belakang Aida sudah mengambil chip itu. Di saat yang bersamaan, Alexander yang terluka menghilang lalu dia mendekat pada Alexander yang baru keluar dari kapsul lalu membawa pria itu pergi. Sisa sembilan kapsul lagi yang kacanya pecah sekarang.DOOR DOOR DOOR!Makanya Leo yang sudah memegang senjata cepat-cepat mengarahkan senjatanya ke kepala mereka."Aida!” Dan kini Dokter Juna dengan cepat berusaha untuk masuk mengambil Aida."Cepat bawa dia ke rumah sakit!”Rafael yang bicara, lalu dia menatap Jo dan Leo, dia sudah mengaktifkan peledaknya.“Kita harus cari atau semua orang di

  • Istri yang Tak Sempurna   JANGAN DIBAKAR!

    "Ah tidak. Aku hanya mendengar cerita dari Alan.”"Dan Alan." Kini Alexander menunjuk pada Aida dengan senyum kecut di bibirnya. "Kalau bukan karena ada pengkhianat seperti dirinya, aku pasti menang dari Rafael," ujarnya lagi dan kini dia menekankan sambil berjalan mendekat pada Aida."Bisakah kau berdiri diam di sana dan tidak mendekat padaku? Aku risih jika bukan suamiku dekat padaku.""Dan kau tahu? Aku menyukaimu. Kau bisa hidup damai denganku dan bekerja denganku. Untuk menjadi suamimu aku juga tidak masalah. Karena kau adalah wanita yang menarik. Hanya saja, aku harus tekankan padamu keselamatanmu itu bergantung pada keloyalanmu padaku dan aku tidak suka pengkhianatan.""Ehm, kenapa kau menyimpan gudang senjata di apartemen suamiku?""Oh, kau membicarakan senjata di lemari yang baru kebuka?”Aida tak mau Alexander mendekat lagi sehingga dia kembali menanyakan sesuatu untuk mendistraksinya.Tipe orang yang suka show of. Aku harus membuatnya menceritakan semua hal. Ini adalah cara

  • Istri yang Tak Sempurna    BUKU DAN CHIP

    "Terlalu jauh kalau harus membunuhmu. Aku tidak bisa melawanmu karena sekarang aku juga sedang mengandung. Tapi coba keluarkan dulu saja masnya supaya kau tidak membuang waktuku lebih lama berdiri.""Ah … kau pasti lelah. Kau ingin duduk?” tanyanya lagi.“Kau tunggu di sini! Biar kuambilkan kursi dari ruang kerja suamimu supaya kau bisa duduk.”Dia cukup baik juga. Bisik hati Aida lagi. Sesuatu yang membuat dirinya juga penasaran.Ada sisi baiknya. Apakah ini dari gen yang dimiliki oleh ayahnya Tuan Rafael? Dan ada sisi buruknya, apakah ini dari gen yang dimiliki oleh temannya Tuan Rafael? Karena dia memiliki gabungan gen yang berbeda.Aida tak peduli larangan Alexander untuk mengambil sesuatu dari ruang kerja suaminya, tapi dia sempat mendekat pada tempat emas dan mengambil sesuatu dari sana. Sesuatu yang diselipkan di balik kerudungnya. Di tempat yang tidak bisa terlihat oleh siapa pun tentu saja."Kau duduklah di sini!”"Terima kasih." Aida menjawab dengan ucapan sesantai itu dan d

  • Istri yang Tak Sempurna   PUNYA PERHITUNGAN LAIN

    "Kau sudah mengecek semua isi ruangan di sini?" Aida bertanya masih dengan posisinya berdiri di belakang dinding."Tentu saja. Aku mengecek semuanya termasuk semua lingerie yang kau punya. Wow. Ini sangat menarik sekali. Kau tidak memiliki dua bagian penting bagi tubuh wanita, tapi kamu miliki banyak sekali lingerie. Untuk apa kau memakai itu?"Wajah Alexander seakan-akan ingin menertawai Aida. Dan Aida juga tahu alasan kenapa dia harus memiliki baju itu."Lucu, ya? Aku pun merasakan hal yang sama. Tapi itu kemauan suamiku. Aku tidak tahu apa yang dia pikirkan, tapi dia memintaku untuk memakai itu.”"Sepertinya dia sangat suka berkhayal.”"Tidak. Dia bukan orang yang suka berkhayal. Dia adalah orang yang menggunakan logikanya. Dia lebih baik daripada aku.""Tapi untuk apa dia memberikanmu ini?""Menurutmu untuk apa?" tanya Aida di bibirnya.Setidaknya aku bisa mengulur waktu. Aku harus bisa membuat dirinya banyak bercerita sampai ada orang yang menyelamatkanku, pikir di dalam hati Aid

  • Istri yang Tak Sempurna   DEALING

    "Selamat datang di tempat tinggalku.""Ini adalah rumahku. Ini adalah apartemen milik Mas Reiko-ku. Bagaimana kalau bisa bilang kalau ini adalah tempat tinggalmu?" Aida pikir, dia akan dibawa ke mana oleh orang yang menculiknya, tapi lagi-lagi dia dibawa ke apartemen yang dulu ditempati bersama dengan suaminya."Haha, tapi sayangnya dia sudah tidak ada di sini. Dan tempat ini aku yang tinggali. Kau sendiri juga tidak meninggalinya.""Apa yang kau cari di sini?""Haha. Kau sangat curigaan sekali."Sebenarnya Aida tidak melucu dan dia bertanya serius, tapi pria yang ada di hadapannya justru selalu saja tertawa setiap kali mendengar pertanyaan darinya. Aida yakin sekali ada sesuatu yang dicari oleh Alexander di sana. Sesuatu yang tidak bisa dia dapatkan."Relax. Kau baru sampai di rumahku sebaiknya kau bersantai dulu. Kenapa mundur terus? Kau mau ke mana, hmm? Ruangan ini tetap segini saja. Dan di belakangmu sudah ada rak buku."Pria di hadapan Aida terus maju karena itulah dia berusaha

  • Istri yang Tak Sempurna   MEREKA KAH YANG KAU HARAPKAN?

    "Romo, kami sudah cari ke mana-mana tapi tidak ada. Di rumahnya Pakde Waluyo juga nggak ada, terus kita udah cari di sekeliling rumah Romo juga nggak ada. Tadi aku tanya sama ibunya Mbak Aida juga nggak ada di dalam kamarnya.""Lah, ke mana Aida? Apa mungkin dibawa sama Reizo atau dia ketemu sama Dokter Juna? Tadi itu kan Raditya ngebicarain soal Dokter Juna dan mungkin aja dia cerita ke Dokter Juna kalau dia habis ngomong sama Raditya?""Bisa jadi, Romo. Tapi tadi aku telepon Mbak Aida handphone-nya ketinggalan tuh. Dia ndak bawa handphone.""Mungkin sengaja handphone-nya ndak dibawa supaya ndak ketahuan sama Reizo dia ke mana.""Tapi kan mereka punya alat-alat yang sama. Pasti bisa komunikasi, Romo. Soalnya kata Mbak Aida itu kalau sudah pakai itu, semuanya bisa saling komunikasi. Terus mereka juga sudah tahu di mana letak koordinat masing-masing.""Yo embuh, aku ndak tahu, lah. Lagian kamu kalau udah tahu kayak gitu kok malah nanya sama orang yang nggak tahu?""Hehehe. Habisnya aku

DMCA.com Protection Status