Share

KENAPA KEPIKIRAN KE SANA?

"Mau tahu sih. Tapi apakah itu lebih penting daripada aku mengurus suamiku yang sekarang wajahnya babak belur?"

Aida malah membalikkan pertanyaan macam itu.

"Dah Mas, nggak usah banyak pikiran. Kalau Mas Reiko mau cerita ya cerita saja. Tapi aku mau mengambil air hangat dulu buat bersihin mukanya."

Setelah melemparkan senyumnya, Aida berdiri dan meninggalkan tempat itu menuju dapur! Tentu dengan perasaan di dalam hatinya yang menyesal juga.

Lagi-lagi aku ingin mengutuki diriku sendiri. Kenapa juga aku tidak bilang padanya kalau memang aku ingin tahu. Semuanya! Aku ingin dia menceritakan semuanya yang membuat pengap hatiku. Cuma kenapa aku memilih untuk menahan bicara?

Hanya sepersekian detik dari Aida berdiri, tanya itu sudah menggerogoti hatinya sendiri.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status