Share

DULU TAK BEGINI

 "Mas, lo apa-apaan sih?" 

 Setelah mereka berada cukup jauh di dekat tempat parkir, Irsyad menghempaskan tangan Dimas dan wajahnya terlihat sangat kesal sekali.

 "Lo tahu kan tadi dia tuh hampir cerita banyak kejadian di apartemennya. Dia hampir ngebuka semuanya, harusnya lo nggak ngalangin gue buat bicara sama dia!"

 "Sabar Syad. Lo lupa kalau lagi marah gini harusnya lo istighfar. Astaghfirullahaladzim! Lo yang ngajarin gue kalau kita itu nggak boleh marah-marah kayak gini!"

 Irsyad menutup matanya sambil mengalihkan pandangannya dari Dimas.

 Ya dia tahu kalau dia memang yang mengajarkan Dimas untuk terus beristighfar dan menahan rasa marahnya. Dalam teori ilmu Irsyad, soal marah dia bisa dibilang sudah khatam. Selama ini kalau ad

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status