Share

Bab 107. Kecocokan Darah

Author: Rina Novita
last update Last Updated: 2023-12-26 22:13:35

"Rein ... Rein ... bagaimana? Apa benar Ratu kecelakaan?" Maira panik melihat wajah Rein memucat. Ia menggenggam tangan suaminya dan ikut menjatuhkan tubuhnya ke sofa.

"Rein ..." suara Maira makin pelan, ia melihat kekhawatiran yang mendalam dari wajah suaminya. Beberapa kali Rein mengusap kasar wajahnya.

Tenggorakan Rein tercekat. Ia tak mampu bicara. Beberapa detik kemudian pria berperawakan bule itu menghela napas berat, lalu mulai bicara pada Maira.

"Ya, Ratu kecelakaan. Sebaiknya kita segera ke rumah sakit." Rein perlahan bangkit berdiri. Ia memaksakan diri agar terlihat tenang di depan Maira dan semua orang.

"Astaga Ratu ...," lirih Maira tak kalah panik. Dadanya tiba-tiba terasa sesak dan nyeri. Terlintas dibenaknya bahwa belakangan ini Maira sering berbeda pendapat hingga terjadi keributan dengan putrinya itu

"Sumi, ambilkan tas saya! Lalu katakan pada Pak Pardi agar segera siapkan mobil!" lanjut Maira kembali berdiri, lalu mondar-mandir di ruangan itu.

"Iy-iyaa, Bu." Su
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (20)
goodnovel comment avatar
Ali Sitompul
cukup menarik dan terus ingin membaca
goodnovel comment avatar
Nor Asmah Mohamad
napaiin sih...nggak dilanjutin ceritanya .penasaran lho
goodnovel comment avatar
Lia Septia
lanjut thor makin seru, semoga spesial tahun baru update babx bnyak bonusx thor,,
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 108. Kekhawatiran Sumi

    "Rein, Rein, tunggu ...!" Maira bergegas menyusul suaminya yang telah melangkah lebih dulu mengikuti perawat. "Rein, kamu sadar nggak sih, kalau hasil darah kita nggak cocok dengan Ratu. Itu artinya dia bukaaan ..." Seketika langkah Rein terhenti. Wajahnya menegang dengan pandangan matanya tajam pada Maira. "Bukan apa? Kamu mau bilang kalau Ratu bukan anak kandung kita? Maira, disaat Ratu sedang kritis seperti ini kamu masih memikirkan siapa anak kandung dan bukan? Ibu macam apa kamu?" Maira tersentak mendengar ucapan Rein. Suaminya itu bicara pelan, namun dengan penuh penekanan dan tatapan yang begitu dingin. Dada Maira terasa sesak. Baru kali ini Rein bicara dengan kalimat sedikit kasar padanya. Namun, wanita itu tak ingin emosinya terpancing. Ia berusaha memahami perasaan Rein saat ini. Suaminya itu memang sangat menyayangi Ratu. Maira menghirup udara banyak-banyak demi mengurangi rasa sesak itu. Lalu mulai menyusul Rein lagi yang kembali melanjutkan langkahnya. "Bukan itu m

    Last Updated : 2023-12-30
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 109. Bertemu Sumi

    Tak terasa hari sudah pagi. Alif baru saja terjaga, semalaman ia tidur di kursi ruang tunggu pasien yang berada di sekitar lorong. "Dimana kamu sebenarnya sekarang, Sumi? Apa kamu nggak takut ketemu Bang Begenk dan kamu akan ditagih utang sama preman brengsek itu?" Alif kembali memandang layar ponselnya. Menarik napas panjang berkali-kali. Lalu pria gondrong itu membuka dompetnya. Hatinya miris melihat isi dompet lusuh itu tinggal lima ribu rupiah. Uang dari Mela sudah habis. Bahkan ia belum mengembalikan mobil bak yang ia sewa. Biasanya Sumi akan memberinya uang jika dompetnya kosong. Lagi-lagi Alif menghela napas panjang. Sejak semalam ia bahkan belum makan. Pagi ini ia janji akan mengembalikan mobil itu pada pemiliknya. Alif bangkit berdiri, lalu berjalan menuju lobi utama rumah sakit. Namun saat tiba di lobi, ia melihat seorang pria dan wanita berjalan bergandengan, hingga langkah Alif terhenti. "Bukankah itu calon suaminya Ratu? Kurang ajar! Kenapa dia malah menggandeng pere

    Last Updated : 2023-12-30
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 110. Pengakuan Alif

    "Ya Tuhan, apa itu benar suara Bang Gondrong yang panggil-panggil aku barusan? Aku enggak berani nengok, kalau memang benar Bang Gondrong, bisa kacau nantinya. Dia pasti akan ganggu aku terus." Sumi berjalan tergesa-gesa menuju kamar VVIP. Sesekali ia menoleh ke belakang, khawatir ada yang mengikuti. "Ada apa, Mbak Sumi? Kenapa seperti orang ketakutan gitu? Ada yang kejar?" Saat tiba di depan ruang rawat Ratu, Maira terheran melihat wajah Sumi memucat dan napas terengah-engah. "Oh, engg ... enggak, Bu. Tadi ... saya ketemu orang nggak waras di kantin. Makanya ... saya buru-buru," sahut Sumi tergagap dan terpaksa berbohong. "Ya sudah, Mbak Sumi istirahat saja. Saya mau ke kantor. Tolong jaga Ratu dengan baik. Jangan diambil hati kalau dia bicara kasar. Lakukan saja tugas Mbak Sumi dengan benar!" Maira kembali masuk dan meraih tas cangklongnya. Ia harus ke kantor hari ini. Kaisar pulang dan dia akan bicara dengan putranya itu atas semua yang terjadi dalam beberapa hari ini. "Bapak j

    Last Updated : 2023-12-31
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 111. Cincin Berlian untuk Analea

    Kaisar berdiri dan melangkah mendekat pada Analea. Lalu ia berdiri dan bersandar pada tepi meja. Saat ini jaraknya dengan Analea hanya berjarak tak sampai dua langkah. Setelah menghela napas panjang, Kaisar pun mulai berbicara. "Ana ... selama aku di jepang, aku merenung." Analea menegang. Cara bicara Kaisar pun kini berbeda. Ia menyebut dirinya dengan kata aku. "Selama ini aku merasa ada sesuatu yang aku rasakan setiap berada di dekatmu. Mm-maaf ... maksudku ... entahlah, jujur aku tidak bisa memahami perasaan ini. Tetapi ..., selama aku di jepang, aku selalu ingat kamu. Mungkin ... aku ingin mencoba sebuah hubungan yang ... spesial ... mungkin?" Tatapan mereka bertemu beberapa saat. Analea terdiam dengan pikiran tak menentu. Masalah test DNA , hubungannya dengan Fabian serta pekerjaannya sebagai sekretaris di Eternal group. Ia merasa semua ini tidak dapat ia percaya. "Ana ... bagaimana? Mungkin ..., kita bisa memulai hubungan dari awal. Apalagi sekarang Fabian sudah akan menik

    Last Updated : 2024-01-01
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 112. Menemukan Foto Usang

    "Bu Maira ...." Wajah Sumi memucat saat Maira baru saja tiba dan masuk ke ruang VVIP tempat Ratu dirawat. "Kenapa, Mbak Sumi? Ratu kenapa?" Maira tiba-tiba cemas melihat Sumi menangis duduk di samping ranjang Ratu. "Ratu, ratu, kamu kenapa, Sayang?" Maira langsung menghampiri Ratu yang sejak tadi hanya diam. "Mama ... Mama ... peluk aku, Ma ...!" Ratu mengulurkan satu tangannya pada Maira hingga wanita paruh baya itu menundukkan tubuhnya untuk bisa meraih wajah Ratu. Seketika Maira merasa sedih, seolah Ratu sedang meminta perhatian padanya. Belakangan ini hubungan keduanya memang sedikit renggang. "Ya, Sayang. Kamu kenapa?" Satu tangan Maira membelai lembut wajah Ratu. "Aku tiba-tiba pusing, Ma." Maira menelisik wajah Ratu. Ia merasa ada sedikit perubahan pada putrinya itu. Ratu tampak sedih dan lemah. Tidak seperti sebelumnya, meski sedang sakit wanita itu tetap terlihat keras dan arogan. "Ya sudah. Kamu istirahat dulu. Mama ingin bicara dulu dengan Mbak Sumi." Perlahan Maira

    Last Updated : 2024-01-03
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 113. Berbagai Kehangatan

    "Non Ana ...!" Fitri spontan terpekik senang ketika melihat kedatangan Analea. "Apa kabar, Mbak Fitri?" Analea pun tersenyum karena yang membukakan pintu adalah kepala ART yang sudah sangat ia kenal. "Mari masuk, Non, Tuan!" Fitri menepi untuk memberi jalan pada Fabian dan Analea. "Apa makan malam sudah siap?" tanya Fabian sambil membawa Analea melangkah masuk. "Sudah, Tuan. Nyonya dan Tuan besar menunggu Tuan sejak tadi." Fabian mengangguk. "Ayo, Lea. Kita temui Ibu di kamarnya!" Analea mengikuti Fabian menuju kamar Fatma. Hatinya berdebar dan mencoba menduga-duga maksud pria itu membawanya ke rumah. Karena Fabian sebelumnya tidak bicara apapun tentang pertemuan ini. Wajah Analea memucat saat sudah tiba di depan sebuah kamar. Ia menoleh pada Fabian yang tampak tenang-tenang saja. Fabian mengetuk pintu itu, lalu membukanya perlahan. "Ibu ..., Ayah ...!" Fabian menghampiri Fatma yang terbaring dengan selang infus terpasang pada tangan kirinya. Sedangkan Arthur langsung berdiri

    Last Updated : 2024-01-05
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 114. Perasaan apa ini ?

    "Risa, ke ruangan saya!" Kaisar baru saja tiba di kantor pagi-pagi sekali. Ia melewati meja Risa dan Analea tanpa menoleh. Risa menoleh pada Analea. Ia melihat ada keanehan dari sikap Kaisar dan Analea pagi ini. Analea juga tidak banyak bicara sejak tadi. Apalagi sekarang Kaisar hanya meminta Risa saja untuk ke ruangannya. Analea hanya mengangguk samar pada Risa. "Ya, Pak. Ada yang bisa saya bantu?" Risa masuk setelah mengetuk pintu lebih dulu. "Masuklah, Risa! Ada yang ingin saya bicarakan." Risa masuk lalu duduk di depan Kaisar. Mulai hari ini Analea menjadi asisten pribadi saya. Saya minta pindahkan satu meja kerja ke dalam ruangan ini. Ana akan satu ruangan dengan saya. Kamu carikan satu sekretaris untuk pengganti Ana. Kamu boleh cari dari divisi lain." "Baik, Pak." Risa mengangguk beberapa kali setelah sedikit terkejut mendengar kabar pengangkatan Analea untuk jabatan barunya. "Jadi, jika saya sedang tidak ada di kantor, Analea yang akan menggantikan saya," lanjut Kaisar

    Last Updated : 2024-01-07
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab. 115. Kenyataan yang Mencengangkan

    Mobil yang membawa Analea dan Kaisar telah memasuki area rumah sakit tentara. Keduanya turun di lobby dan langsung menuju kamar rawat Ratu. Maira yang sedang duduk di kursi ruang tunggù, seketika berdiri saat melihat kedatangan Maira dan Kaisar. "Hai Ana, apa kabar, Sayang?" Maira memeluk Analea dan mencium kedua pipinya. Kaisar tertegun melihat sikap mamanya pada Analea. "Baik, Bu Maira," sahut Analea dengan lembut. "Ayo, sini! Duduk dulu. Kita bincang-bincang." Analea duduk di samping Maira yang sangat antusias dan bahagia dengan kedatangan Analea. Sedangkan Kaisar meneruskan langkahnya masuk ke ruang rawat Ratu. "Selamat, Ana. Sekarang kamu sudah menjadi asisten pribadi seorang Presiden direktur Eternal Group. Jadi, mulai sekarang sikap kamu juga harus berbeda. Kamu bukan orang sembarangan lagi di Eternal Group. Kamu adalah salah satu orang penting di perusahaan kami." Maira bicara dengan tatapan penuh bangga pada Analea. "Sikap yang berbeda? Maksudnya bagaimana, Bu?" Analea

    Last Updated : 2024-01-09

Latest chapter

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 360. Menjagamu selamanya

    "Mengundang Raka? Apa itu perlu?" tanya Rein datar. Maira menghela napas panjang." Sayang, kita harus minta maaf pada Raka dan Kayla karena pernikahan Kaisar kemarin. Aku dengar, dia kecewa." Rein mendengkus kesal. "Bisa-bisanya dia kecewa. Seharusnya dia bisa memilih mana yang harus diprioritaskan. Lagipula, cuma gara-gara dia tidak bisa hadir, semua acara yang sudah direncanakan harus diubah begitu saja?" "Tapi dia papa kandung Kaisar, Rein!" bantah Maira. "Oh, jadi menurutmu Raka lebih berhak memutuskan semuanya daripada aku? Mengapa kamu tidak pernah mengerti, Kaisar itu lebih dari sekedar anak sambung untukku. Kami sudah bersama sejak dia baru bisa berjalan. Kamu pikir kemana Raka selama ini? Bisa-bisanya dia merasa sebagai ayah kandung yang harus diprioritaskan." Bicara Rein mulai meninggi. Hal ini membuat Maira menjadi panik. Ia tidak ingin Rein tiba-tiba sakit di hari bahagia ini. "Ya, Sayang. Sudah, ya. Maafkan aku," ucap Maira lembut. Ia langsung memeluk suaminya

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 359. Cucu Pertama

    Analea dan Fabian baru saja kembali dari rumah sakit setelah kelahiran anak pertama mereka. Maira dan Rein menyambut mereka dengan penuh antusias, sementara Fabian terlihat sangat hati-hati saat menggendong bayi mereka yang masih mungil. "Selamat datang kembali di rumah, sayang," ucap Maira sambil tersenyum hangat. Ia memeluk Analea dengan lembut. "Kamu luar biasa, Analea. Sekarang kamu sudah menjadi seorang ibu!" Maira membawa anak dan menantunya ke ruang tamu. Analea, meski terlihat lelah, tersenyum lebar. "Terima kasih, Ma. Rasanya aku masih nggak percaya akhirnya bayi kecil ini ada di sini," ujarnya sambil memandangi bayi perempuannya yang sedang tidur nyenyak di pelukan Fabian. Saat ini mereka sudah berada di ruang tamu rumah mewah itu. Rein yang berdiri di sebelah Maira tampak tersenyum bangga. "Ini cucu pertama kami. Rasanya seperti mimpi melihat kalian pulang dengan bayi mungil yang cantik," ucapnya sambil menepuk pelan bahu Fabian. Fabian tersenyum lega. "Kami juga merasa

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 358. Pertemuan Tidak Terduga

    Setelah tiga hari berada di hotel, pagi itu Kaisar dan Kanaya memutuskan untuk sarapan di restoran hotel sebelum melanjutkan rencana liburan singkat mereka. Meski tubuh sedikit lelah setelah melewati malam-malam yang panjang, kebahagiaan terus terpancar dari keduanya. "Maafin aku, Sayang. Aku belum sempat membawamu berlibur ke luar kota atau ke luar negeri. Rencananya setelah proyek terakhir ini selesai, aku akan mengajakmu ke suatu tempat yang indah dan tentunya cukup jauh." Kanaya tersenyum haru."Nggak apa-apa, Mas. Selama Mas ada di dekatku, bagiku di mana aja nggak masalah. Liburan di hotel ini pun sudah bikin aku bahagia. Pokoknya asal kita selalu bersama." Kanaya menatap Kaisar dengan lekat. Mendapatkan tatapan yang berbeda dari istrinya, Kaisar jadi berdebar dan salah tingkah." Aku suka kamu tidak lagi malu-malu, Sayang." Kaisar menjawil hidung mancung Kanaya. Keduanya tertawa kecil penuh kebahagiaan. Di saat sedang menikmati momen santai itu, tiba-tiba seorang pelayan men

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 357. Hari yang Bahagia

    “Ini dari Mama,” ucap Kaisar pelan sambil mengangkat telepon. “Halo, Ma?” Suara Maira terdengar penuh semangat di ujung telepon. “Kaisar! Kamu di mana? Analea sudah melahirkan!” Kaisar langsung terkejut. “Apa? Analea sudah melahirkan? Sekarang, Ma?” “Iya! Kami sudah di rumah sakit sekarang. Ayo cepat ke sini, Kaisar. Kalian harus segera datang,” jawab Maira dengan penuh kegembiraan. Kaisar menoleh ke arah Kanaya yang sudah berdiri di belakangnya. “Analea sudah melahirkan, Naya. Kita harus ke rumah sakit sekarang.” Mata Kanaya langsung berbinar. “Beneran, Mas? Ya ampun, aku harus segera siap-siap!” Kaisar tersenyum melihat antusiasme istrinya. “Iya, beneran. Ayo cepat kita berangkat.” Tanpa menunggu lama, setelah membersihkan diri dan berpakaian, Kanaya segera mengambil tas kecilnya, sementara Kaisar sudah siap di depan pintu. Mereka berdua keluar kamar dan menuju lobi hotel dengan cepat. Di perjalanan, Kanaya tampak begitu bersemangat. “Aku masih nggak nyangka, Mas. Kak Analea

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 356. Malam yang Dinantikan

    “Naya, ini malam yang kita tunggu-tunggu,” bisik Kaisar sambil menatap istrinya dengan penuh cinta. Kaisar membuka pintu kamar dengan perlahan, lalu mengajak Kanaya masuk. Kamar itu dihiasi dengan bunga-bunga mawar yang wangi dan lilin-lilin kecil yang menambah suasana romantis. Kaisar menggenggam tangan Kanaya, lalu menuntunnya untuk duduk di tepi ranjang. Kanaya tersenyum kecil, meskipun wajahnya masih terlihat sedikit gugup. “Iya, Mas. Aku masih nggak percaya ini benar-benar terjadi.” Kaisar mengusap pipi Kanaya dengan lembut, lalu mengecupnya pelan. “Kamu nggak perlu takut. Aku akan selalu ada untukmu, sekarang dan selamanya.” Kanaya merasakan debaran di dadanya semakin kencang. “Terima kasih sudah mau menjagaku, Mas. Aku juga merasa sangat bahagia malam ini.” Mereka berdua saling menatap, merasakan betapa dalam cinta yang kini mengikat mereka. "Naya ...," bisik Kaisar. Ia menggeser tubuhnya hingga nyaris tak berjarak lagi dengan Kanaya. Satu tangannya mengusap lembut bibir

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 355. Resepsi yang Mewah

    Malam itu, hotel mewah tempat resepsi berlangsung dipenuhi oleh tamu-tamu dari berbagai kalangan. Lampu kristal yang bergemerlapan menambah kemewahan suasana, sementara karpet merah yang terbentang menyambut setiap tamu yang datang. Kaisar dan Kanaya sudah siap di belakang panggung, menanti giliran mereka untuk memasuki ballroom utama sebagai pasangan suami istri yang resmi. “Kamu siap, Naya?” tanya Kaisar dengan senyum lembut, sambil menggenggam tangan istrinya yang sedikit gemetar. Kanaya mengangguk pelan, meski hatinya masih berdebar-debar. “Aku siap, Mas,” jawabnya. Di ballroom utama, para tamu sudah mulai berkumpul. Banyak wajah yang familiar hadir. Para karyawan yang mengenal Kanaya dan Kaisar datang mengenakan pakaian terbaik mereka. Beberapa dari mereka tampak saling berbicara pelan, masih terkejut dengan kabar bahwa asisten pribadi bos besar mereka ternyata adalah istrinya sendiri. “Aku nggak nyangka banget, ternyata Kanaya benar-benar istri Pak Kaisar,” bisik salah satu

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 354. Malam mendebarkan

    Setelah beberapa saat mencari, Kaisar akhirnya melihatnya. Di sana, di depan makam ayahnya, Kanaya duduk sambil memeluk lututnya. Tubuhnya tampak gemetar, sementara isak tangisnya terdengar pelan di antara keheningan. Kaisar berjalan mendekat dengan hati-hati, tidak ingin mengejutkan istrinya yang sedang larut dalam kesedihan. “Naya ...,” panggilnya pelan, suaranya penuh rasa bersalah. Tapi rasa sayang itu terasa makin mendalam. Kanaya tersentak. Gadis itu terdiam sejenak, sebelum menoleh ke arah suara itu. Matanya yang bengkak menunjukkan betapa berat beban yang ia rasakan saat ini. "Mas ... kenapa menyusulku? Kenapa Mas tinggalin Intan di sana?" Suara Kanaya terdengar parau. Sisa air mata masih membasahi wajah manisnya. Kaisar perlahan lebih mendekat. Ia berlutut di samping Kanaya, menatap mata Kanaya dengan penuh penyesalan. “Naya, aku minta maaf. Aku benar-benar tidak bermaksud membuatmu terluka. Intan muncul tiba-tiba, dan aku terlalu terkejut hingga tidak tau harus melakukan

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 353. Kamu Dimana

    Kaisar memutar tubuhnya hendak memanggil Kanaya. Di tengah kebingungannya, ia ingin segera memperkenalkan Kanaya pada Intan dan memastikan bahwa tidak ada salah paham yang terjadi. Namun, begitu ia melihat sekeliling, ia tidak menemukan Kanaya di sana. "Kanaya?" panggilnya, memandang ke berbagai arah. Tidak ada jawaban. Kaisar mulai merasa panik. Ia mencoba mencari ke ruangan lain, berharap menemukan Kanaya sedang sibuk dengan sesuatu. Tapi setelah mencari ke dapur, ruang tengah, bahkan ke ruang persiapan, Kanaya tetap tidak terlihat. Kaisar semakin gelisah. "Kemana dia pergi?" gumamnya pelan, sambil mencoba menelepon Kanaya. Namun, tidak ada jawaban dari panggilan itu. Perasaannya mulai tak karuan, seolah ada yang menindih dadanya. Di tengah kegelisahannya, Kaisar melihat Maira dan Rein mendekat. Wajah Maira tampak khawatir, sementara Rein berusaha tetap tenang. “Ada apa, Kaisar? Kenapa wajahmu tegang begitu?” tanya Maira dengan nada cemas. Kaisar menghela napas, mencoba menaha

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 352. Tamu Mengejutkan

    Bab 26: Kedatangan yang Tak Terduga Rumah besar dan mewah milik Maira dan Rein dipenuhi dengan aktivitas sejak pagi itu. Persiapan resepsi pernikahan Kanaya dan Kaisar yang akan digelar malam ini tengah berlangsung dengan penuh semangat. Maira berkeliling memastikan semua detail dipersiapkan dengan sempurna, sementara Kaisar dan Kanaya membantu semampu mereka. Analea dan Ratu pun ikut membantu Maira. “Kaisar, nanti jangan lupa ke ruang ganti untuk cek lagi setelan jasnya, ya,” ujar Maira sambil memeriksa daftar tamu undangan. Meski mereka memakai jasa WO, Maira tak ingin ada hal sekecil apapun yang terlewat. “Iya, Ma,” jawab Kaisar sambil tersenyum, lalu beralih ke Kanaya yang tampak sibuk dengan telepon genggamnya, memastikan tamu dari pihaknya juga sudah menerima undangan. Ia juga menyiapkan transportasi untuk para keluarganya dari Bogor.Setelah kembali dari ruang ganti, Kaisar kembali menemani Kanaya yang masih mendata para tamunya di ruang tamu. Mereka yang sedang duduk di sof

DMCA.com Protection Status