Beranda / Rumah Tangga / Istri yang Tak Diinginkan / 306. Lihat Aku Baik-Baik

Share

306. Lihat Aku Baik-Baik

Penulis: Rosa Uchiyamana
last update Terakhir Diperbarui: 2023-05-29 21:04:49

Pintu lift berdenting, Kimberly melangkah keluar dan mencari mobil putih sport yang sesuai dengan foto yang Malik kirimkan kepadanya beberapa saat yang lalu.

Tak butuh waktu lama bagi Kimberly untuk menemukannya. Mobil itu terparkir tak jauh dari lift. Ia melihat seseorang duduk bersandar pada bagian depan kap mobil, sedang menunduk pada ponsel di tangannya.

Malik menoleh, lalu berdiri. Sosoknya yang tampan dan gagah dengan jas hitam yang melekat pas di tubuhnya hingga mencetak otot lengannya, membuat debaran jantung Kimberly meningkat dua kali lipat.

Dengan salah tingkah Kimberly menghampiri pria itu dan menunduk malu. Saat sudah berdiri di hadapannya, barulah Kimberly mendongak dan tersenyum kikuk.

“Hai,” sapanya dengan suara pelan.

Malik tidak menjawab. Pria itu hanya diam, menatapnya dengan tatapan sulit diartikan. Tanpa berkedip.

Kimberly jadi makin salah tingkah dan merasa ada yang aneh dengan penampilannya.

“Mau… berangkat sekarang?” gumam Kimberly lagi, tapi Malik masih b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (14)
goodnovel comment avatar
Dilla Eka Mutiara
siapa? mantan? pqpi?
goodnovel comment avatar
its me
Jangan² Kimmy ketemu Archer nih, makin seru deh. Mudah²an Malik msh mengenali wajah Archer, kl Archer bs sj lupa krn dulu ketemu Malik msh kecil dan wajahnya pasti berubah setelah dewasa. Hati² Kim,,,
goodnovel comment avatar
Lucya Kurnialin Ha
akhirnyaaa up juga kaak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri yang Tak Diinginkan   307. Kamu Masih Mencintai Dia?

    Laki-laki itu menoleh ke arahnya, Kimberly terkesiap, lalu buru-buru membuang muka dan menunduk.Sial! Kenapa harus ada orang itu di sini?“Kenapa?” tanya Malik.“Huh? Ng-nggak!” Kimberly menggeleng cepat, lalu tertawa canggung untuk menyamarkan keterkejutannya. Ia meraih segelas air putih yang sudah tersedia di meja dan meminumnya.Tiba-tiba Kimberly tersedak, ia terbatuk-batuk, wajahnya memerah.Buru-buru Malik menepuk tengkuk Kimberly dengan pelan sembari geleng-geleng kepala. “Ada mantan kekasihmu di sini?”“Ya?!” Mata Kimberly membeliak. Kenapa Malik bisa tahu kalau Marco ada di sini?Tunggu!Memangnya Malik tahu siapa Marco? Seingat Kimberly, ia tak pernah menceritakan tentang kisah asmaranya yang malang itu kepada Malik.“Ma-mantan kekasih?” ulang Kimberly.Malik mengulum senyum. “Bercanda. Soalnya aku lihat barusan kamu seperti melihat hantu,” katanya sembari menarik tangannya dari tengkuk Kimberly yang sudah berhenti batuk.Kimberly menghela napas lega. “Lebih baik aku lihat

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-29
  • Istri yang Tak Diinginkan   308. Cemburu

    “Kamu masih mencintai dia? Apa saja yang sudah dia lakukan padamu selama kalian berpacaran?”Mata Kimberly menyipit mendengar pertanyaan itu, yang entah kenapa justru malah membuat hatinya tercubit. “Kamu pikir aku masih mencintai laki-laki berengsek itu?”“Aku cuma nanya, Kim.”“Tapi nggak seharusnya kamu nanya kayak gitu.” Ekspresi Kimberly mendadak berubah suram, ia merasa tersinggung dengan pertanyaan Malik. “Pertanyaan kamu sama aja nuduh aku sudah melakukan yang nggak-nggak sama dia.”“Kim, bukan begitu maksudku.”“Lalu apa maksudnya?!!”Malik terdiam. Lalu mengusap wajah dengan kasar dan mulai melajukan kendaraan. Ia seolah kehabisan kata-kata untuk mendeskripsikan perasaannya saat ini. Yang jelas, Malik tidak suka jika sebelumnya pernah ada yang menempati hati Kimberly.“Nggak bisa jawab, ‘kan?” Kimberly mendengus. Ia melipat tangan di dada dan membuang muka ke kiri. “Kalau dipikir-pikir, sejak awal bertemu, kamu nggak pernah percaya sama aku sekalipun aku memohon-mohon memint

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-31
  • Istri yang Tak Diinginkan   309. Ingin Bertemu Orang Tua

    Kimberly memperhatikan jalan sambil melahap kentang goreng, ia duduk sendirian di restoran cepat saji berlogo huruf ‘M’ favoritnya. Sambil menunggu Malik yang katanya kejebak macet.Namun tak sampai lima menit kemudian, Kimberly melihat mobil sport putih yang berhenti di depan restoran. Buru-buru ia keluar sambil menenteng tasnya di tangan kanan, sementara tangan kirinya memeluk kentang goreng ukuran mediumnya.“Jangan turun!” seru Kimberly sembari melambaikan tangan di udara. Ini tempat umum, Kimberly tak mau orang lain menyadari kehadiran Malik di sini.Tapi sepertinya suaranya tidak terdengar oleh Malik, atau Maliknya yang justru mengabaikan seruan itu, karena pria itu tetap turun tanpa mengenakan masker atau topi. Lalu membukakan pintu penumpang untuk Kimberly.“Maaf membuatmu menunggu,” kata pria itu sambil mengangkat kedua sudut bibirnya ke atas.“Telat lima menit lagi aku bakal pulang lagi.” Kimberly merotasi matanya dengan malas lalu masuk ke mobil, melewati Malik yang berpaka

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-01
  • Istri yang Tak Diinginkan   310. Ikut Dulu Ke Rumahku Ya?

    “Kenapa jadi melamun, hm?”Pertanyaan Malik yang diiringi sapuan lembut di pipi, membuyarkan lamunan Kimberly.Kimberly mengerjap pelan, tatapan Malik mengunci matanya, membuat ia enggan berpaling ke arah lain.“Malik, gimana… kalau seandainya… orang yang kamu percayai ternyata… berbohong sama kamu?” tanya Kimberly dengan ragu-ragu.Satu alis Malik terangkat, jemarinya yang semula di pipi kini turun ke tulang rahang dan berakhir di dagu Kimberly.“Berbohong tentang?”“Banyak hal.”Malik mendengus pelan sekaligus tersenyum. Lalu segera menarik lagi tangannya ketika sadar di ruangan itu banyak anak-anak yang mungkin akan melihat sikapnya.“Sedikit atau banyak, tapi jika itu menyangkut harga diriku, kemungkinan besar aku akan menganggap orang itu sebagai pembohong selamanya.”Kimberly terhenyak. Kata-kata Malik terasa mencubit hatinya, dadanya mendadak sesak dan nyeri. “Sekalipun dia sudah meminta maaf dengan tulus?”“Entahlah.” Malik mengedikkan bahu sambil tersenyum masam. “Man and his

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-02
  • Istri yang Tak Diinginkan   311. Aku Nggak Suka Ditinggalkan

    Kimberly menggigit bibir bawah dengan perasaan cemas.Rasanya, ia ingin kabur saja dari rumah Malik, tapi sepasang kakinya seolah-olah enggan digerakkan untuk berbalik ke arah pintu. Ia justru malah mengikuti Malik berjalan ke ruang tengah.“Kalau berbuat macam-macam aku bakal teriak,” ancam Kimberly.“Silahkan,” jawab Malik santai. “Rumahku cukup kedap suara, Kim. Dan unit di kiri kananku itu kosong, yang di depan juga penghuninya sedang pergi selama beberapa bulan kalau kata satpam.”Mata jernih Kimberly seketika membelalak, mulutnya terbuka untuk berbicara sesuatu, tapi mengatup lagi.Ia semakin cemas dan takut, apalagi saat kini Malik melepas kemejanya, disusul dengan kaos putihnya, yang membuat pria itu terlihat topless. Seakan-akan ingin memamerkan dadanya yang padat dan keras, perut sixpack, dan bisep di kedua lengannya pada Kimberly.“Mau minum apa?” tanya Malik, “aku punya jus mangga, teh manis, kopi dan air putih.”Jemari Kimberly meremas sling bag-nya sambil tak berhenti me

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-02
  • Istri yang Tak Diinginkan   312. Bertemu Archer

    “Kenapa anak Papi kelihatan melamun terus dari kemarin? Lagi patah hati?”Kimberly mengalihkan tatapannya dari layar televisi—yang tengah menayangkan balapan mobil Formula Satu, ke arah ayahnya yang baru duduk di sebelah.“Lagi ngosongin pikiran, Pi. Kan katanya melamun itu bagus biar otak kita istirahat sebentar,” celetuk Kimberly dengan asal. Padahal sejak kemarin ia terus memikirkan percakapannya dengan Malik di rumahnya kala itu.“Kalau lagi patah hati, bilang sama Papi, Papi sudah gatal ingin mengacaukan hidup seseorang,” canda Archer, yang jika Kimberly benar-benar patah hati oleh seorang lelaki maka ucapannya barusan akan menjadi serius.“Jangan kejam-kejam banget jadi orang, Pi. Nanti Papi kena karmanya, lho.” Kimberly terkekeh. Kepalanya bersandar di bahu bidang Archer yang selalu membuatnya nyaman.“Demi anak Papi, Papi rela kena karma.”“Astaga… sudah tua tapi Papi makin pintar ngegombal ya.”Mata hazel Kimberly dan Archer bertemu, lalu keduanya sama-sama tertawa meski tida

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-03
  • Istri yang Tak Diinginkan   313. Seikat Bunga

    Malik Cowok Kulkas: Tempat kerja kamu ada di Jakarta Selatan, kan? Kebetulan aku lagi ada di sini, mau ketemu?Malik Cowok Kulkas: Aku jemput ke kantor kamu, ya?Malik Cowok Kulkas: Aku… merindukanmu.“Aaaah!”Kimberly sontak memekik terkejut begitu membaca pesan terakhir Malik. Sampai-sampai ia nyaris terjatuh dari kursinya saking kaget.Dia merindukanku?Kimberly membatin sambil melongo pada layar ponsel. Jantungnya seketika berdegup kencang, ribuan kupu-kupu terasa beterbangan di perutnya.Dengan jemari bergetar ia membalas pesan Malik. Kimberly meminta agar mereka bertemu di dekat sebuah toko roti dengan alasan ingin membeli roti dulu di sana. Kimberly belum memberitahu Malik bahwa perusahaan tempatnya bekerja adalah Tiger Corp.Tepat pukul tiga, Kimberly bergegas merapikan mejanya dan meja sang CEO yang kebetulan pemiliknya sedang keluar sejak siang tadi bersama Vicky. Jadi Kimberly tak usah repot-repot izin pada ayahnya itu.Sore itu Kimberly memilih menumpangi taksi dan meminta

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-03
  • Istri yang Tak Diinginkan   314. Wanita Yang Mirip Kimberly

    Malik memandangi cincin putih berpermata satu yang sedang ia pegang dengan ibu jari dan jari telunjuk.Bibirnya mengulas senyum kecil, ia penasaran akan seperti apa reaksi Kimberly nanti setelah ia memberikan cincin ini kepadanya?Namun sampai saat ini Malik belum menemukan waktu yang tepat.Hanya saja ia merasa tak bisa menunda terlalu lama. Dua minggu lagi ia akan kembali ke Andorra. Dan sebelum itu, ia harus mengatakan perasaannya yang sesungguhnya kepada Kimberly, terlepas dari Kimberly akan menerimanya atau tidak.“Cincin buat siapa? Kimberly?”Pertanyaan Arsya yang baru saja duduk di hadapannya membuat Malik seketika mendongak dan tersenyum pada adiknya itu.“Gimana menurutmu? Cantik?” tanya Malik, hanya untuk memastikan cincin pilihannya tidak salah dan benar-benar disukai wanita.Arsya tersenyum, mengamati cincin di tangan Malik sebentar, lalu mengangguk. “Cantik dan mewah,” pujinya, “aku yakin Kimberly akan suka.”Tidak perlu pusing memikirkan untuk siapa cincin itu, Arsya bi

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-05

Bab terbaru

  • Istri yang Tak Diinginkan   Extra Chapter 12 (TAMAT)

    Setelah hampir empat jam mengasuh putra dan putrinya, Malik akhirnya bisa bernapas lega saat bertemu lagi dengan Kimberly. Raut muka istrinya itu tampak lebih cerah dan ceria. Sepertinya Kimberly sudah tidak badmood lagi gara-gara Malik berfoto dengan Yoana tadi.“Gimana anak-anak? Mereka rewel nggak?” Kimberly mengambil alih anak perempuan berpipi chubby dari pangkuan Malik.“Rewel sih nggak, tapi yah… cukup membuatku berkeringat.” Malik tersenyum dan mengedikkan bahu.Kimberly mengamati suaminya sesaat, lalu tertawa karena penampilan pria itu tampak acak-acakan. Ia mengecup pipi Malik dan berkata, “Terima kasih udah kasih aku waktu buat me time.”Malik mengerjap dan memegangi pipinya sambil bergumam, “Kita harus pulang sekarang, Sayang.”“Kenapa? Kan belum beli susu buat Timur di supermarket.”“Malam ini kita titipin anak-anak di Mami sama Papi aja, ya? Besok kita ambil lagi mereka pagi sebelum aku—Oke oke! Nggak jadi, aku cuma bercanda,” ralat Malik dengan cepat saat Kimberly mencub

  • Istri yang Tak Diinginkan   Extra Chapter 11. Time Flies

    Empat tahun kemudian.“Eh? Bukannya dia mantan pembalap itu, ‘kan?”“Iya, Jeng, yang kemarin ramai dibahas sama hampir semua orang tua murid itu, Jeng.”“Anaknya beneran sekolah di sini?”“Iya.”“Yang bener? OMG! Kita bakalan ketemu dia terus dong! Ganteng banget ya Tuhan.”“Itu kalau setiap hari dia antar jemput anaknya.”“Eh! Emang setiap hari tauk! Kalian berdua aja yang baru lihat. Pagi dan siang dia selalu antar jemput.”“Duh, suami idaman banget sih…. Beruntung banget yang jadi istri dia. Udah ganteng, kaya, perhatian sama anak, lagi. Ya Tuhan, mau yang begini satu aja, please.”Malik menghela napas berat. Ia tidak bermaksud menguping pembicaraan tiga atau empat wanita—entah yang pastinya berapa orang karena Malik tidak begitu memperhatikan—yang sedang membicarakan dirinya, tapi suara mereka terlalu jelas di telinga Malik, sehingga mau tidak mau ia harus mendengarkan dirinya menjadi bahan gosip ibu-ibu.Sudah satu minggu Timur masuk sekolah ke playgroup. Setiap hari Malik selalu

  • Istri yang Tak Diinginkan   Extra Chapter 10. Timur Malvin Rozano

    “Sayang! Gimana kondisi kamu? Apanya yang sakit?!” tanya Malik dengan raut muka menegang sambil berlari menghampiri ranjang yang ditempati Kimberly. “Perut aku sakit… pinggang aku juga panas.” Kimberly meringis kesakitan. Namun ada yang berubah dalam sorot matanya, ia seolah-olah merasa lega dan aman setelah melihat kedatangan suaminya. Malik merundukan badan, memeluk Kimberly dan mengecup keningnya berkali-kali. Ia berbisik, “Sabar, ya. Maaf aku terlambat.” “Bau!” Malik terkejut saat Kimberly mendorong dadanya. “Eh? Kenapa? Siapa yang bau?” “Kamu,” jawab Kimberly seraya menggigit bibir bawah, menahan rasa sakit yang kembali menyerang dan rasanya tak tertahankan. “Kamu bau debu.” “Ah, ini….” Malik menggaruk tengkuk dan menghidu tubuhnya sendiri. “Barusan aku naik motor, Sayang. Soalnya di jalan macet banget, nggak mungkin bisa sampai dengan cepat kalau aku tetap pakai mobil,” jelasnya sambil menggenggam tangan sang istri. “Apa perlu aku ganti baju dulu? Tapi aku nggak bawa baju c

  • Istri yang Tak Diinginkan   Extra Chapter 9. Kontraksi

    7 bulan kemudian.“Kakak, jangan lupakan aku. Aku juga adik kamu, adik yang paling ganteng!”“Diam!” Kimberly menjauhkan wajah Ernest dari hadapannya. “Kamu ngehalangin pemandangan aku tahu nggak?”Ernest cemberut.Kemudian Kimberly tersenyum lebar pada bayi berusia 4 bulan yang baru saja membuka mata, di atas kasur yang ia dan Ernest duduki.“Selamat siang Cheryl! Adiknya Kakak yang paling cantik! Nyenyak banget tidurnya ya?” goda Kimberly dengan nada bicara khas anak-anak.Cheryl tersenyum. Dia berguling sendiri hingga tengkurap.“Ugh! Jangan percaya sama kelembutan kakak kita, Dek, aslinya dia itu cerewet dan galak. Kamu kalau sudah besar nanti pasti jadi bahan omelan dia—auwh!” Ernest tiba-tiba mengaduh saat Kimberly menjewer telinganya.“Diam,” bisik Kimberly dengan kesal. “Jangan meracuni otak bayi dengan omongan kamu yang negatif itu ya!”“Aku ‘kan bicara apa adanya,” gumam Ernest sembari mengusap-usap telinga.Kimberly mendelik pada Ernest, lalu kembali tersenyum lebar pada Ch

  • Istri yang Tak Diinginkan   Extra Chapter 8. Babymoon II

    “Gimana perasaan kamu?” bisik Malik seraya mengelus pipi Kimberly dengan lembut.Kimberly terdiam. Harusnya ia yang bertanya seperti itu kepada Malik.Detik berikutnya, Kimberly tersenyum lebar, tangannya mengusap-usap perut dan berseru riang, “Anak kita sepertinya senang banget, Babe! Dia bikin perasaan aku jadi makin bahagia setelah lihat kamu ngendarain motor balap barusan!”“Benarkah?” Malik ikut tersenyum lebar.Kimberly mengangguk cepat. Ia langsung melompat ke pelukan Malik, melingkarkan tangan di leher pria yang masih memakai baju balapan yang dulu sering dia pakai. Malik terlihat tampan sekali dengan baju itu, mengingatkan Kimberly akan kebersamaan mereka sebelum menikah.“Terima kasih, ya! Aku jadi rindu nonton kamu balapan.” Kimberly terkekeh, suaranya terdengar teredam karena bibirnya terbenang di pundak Malik. “Kalau kamu? Gimana perasaan kamu sekarang?”“Perasaanku?” ulang Malik.“Hm-hm. Apa barusan bisa mengobati kerinduan kamu sama balapan?”“Iya.” Malik bergumam dan m

  • Istri yang Tak Diinginkan   Extra Chapter 7. Babymoon

    Jam dinding sudah menunjukkan pukul 23.25 waktu Andorra. Kimberly merebahkan tubuhnya di kasur berseprai abu tua. Matanya menatap plafon putih dengan penerangan lampu warm white.Mereka baru saja tiba di Andorra pukul 18.30 waktu setempat. Perjalanan ini atas inisiatif Kimberly yang mengidam ingin tidur di kamar Malik, di rumahnya yang ada di Andorra. Setelah mendengar keinginan istrinya, Malik langsung memesan tiket pesawat.“Ternyata begini rasanya ada di kamar kamu.” Kimberly terkekeh dan melirik Malik yang baru saja selesai memindahkan semua pakaian mereka dari koper ke dalam lemari.Tadi Kimberly berniat membantu, tapi Malik melarangnya dan malah menyuruhnya untuk istirahat.“Gimana rasanya? Aneh?” Malik melepas kaos putihnya dan menghampiri ranjang.“Nyaman banget!” Kimberly meringis, ia mengangkat kedua tangan ke atas untuk menyambut Malik yang baru saja menaiki ranjang dan memeluknya. Tangan Kimberly mengalung di leher Malik.Ia sempat menahan napas dengan jantung berdebar-deb

  • Istri yang Tak Diinginkan   Extra Chapter 6. Para Suami Nunggu Istri

    “Tunggu! tunggu! Mami nggak salah dengar, ‘kan? Kamu… hamil?”Kimberly mengangguk cepat berkali-kali sembari tersenyum lebar.Feli tercengang. Ia dan Archer saling tatap satu sama lain dengan tatapan terkejut. Lalu detik berikutnya keduanya sama-sama menghela napas lega dan tertawa.“Ya Tuhan, terima kasih… Mami senang sekali dengarnya, Sayang!” ucap Feli dengan mata berbinar-binar dan memeluk Kimberly. “Pantas saja akhir-akhir ini Mami ngerasa ada yang berbeda sama kamu.”“Oh ya? Mami bisa ngelihat perubahan aku? Kok aku nggak?”“Mami ini ibu kamu, Kim. Selama dua puluh satu tahun tinggal bareng-bareng, masa Mami nggak bisa menyadari sesuatu yang berbeda sama kamu?” Feli terkekeh kecil, tangannya menepuk-nepuk punggung Kimberly. Ekspresi wajahnya terlihat cerah, secerah langit siang ini di luar sana. Walau air matanya tampak menggenang, tapi itu adalah tangis kebahagiaan.“Mami kok nangis?” tanya Kimberly sesaat setelah pelukannya terlepas. Ia cemberut seraya menangkup pipi sang ibu.

  • Istri yang Tak Diinginkan   Extra Chapter 5. Suami Sigap

    Gimana kalau sekarang Malik sedang mencari kesenangan di luar karena keadaan di rumah tidak membuatnya nyaman?Satu pertanyaan itu tiba-tiba membuat Kimberly menegakkan punggung. Wajahnya menegang. Air matanya seakan tak ingin berhenti mengalir saat membayangkan Malik melampiaskan kekesalannya dengan menghabiskan waktu bersama wanita lain.“Kamu jahat!” Kimberly menangis sambil membenamkan wajah di atas lutut. “Kamu main pergi begitu aja tanpa memikirkan perasaanku!”Setelah cukup lama menangis sendirian hingga ruangan kamarnya berubah gelap karena sudah memasuki malam, Kimberly akhirnya mandi supaya pikirannya lebih jernih.Dua puluh menit kemudian, ia sudah berganti pakaian dan tubuhnya terasa segar, tapi pikirannya tetap saja kacau. Kimberly mencoba menghubungi Malik lagi, tapi berakhir sia-sia.“Non Kimmy, mau makan malam, Non? Makanannya sudah siap di meja,” ujar Bik Nining yang menghampiri kamar Kimberly.Kimberly menggeleng lesu. “Aku nggak lapar, Bik. Nanti saja makannya.”“No

  • Istri yang Tak Diinginkan   Extra Chapter 4. Malik Pergi

    “Sayang, aku pulang!”Mendengar seruan Malik, secara spontan Kimberly terbangun dan menaruh remote di meja. Lalu ia bergegas menyongsong Malik ke pintu utama dengan langkah-langkah cepat.“Kamu bawa nasi lemaknya?” tanya Kimberly dengan mata berbinar-binar.“Bawa dong. Nih!”Kimberly tersenyum lebar saat Malik menunjukkan bingkisan di tangannya. Ia langsung merebut bingkisan tersebut. “Terima kasih!” serunya, ceria.Tepat saat Malik akan mengecup bibir Kimberly—sesuatu yang selalu Malik lakukan setiap kali pulang ke rumah, Kimberly tiba-tiba melesat pergi, membuat bibir Malik tidak punya tempat untuk berlabuh.“Hey! Kenapa pergi begitu aja?” protes Malik, yang tak ditanggapi Kimberly. Malik hanya menghela napas pasrah, lalu melangkah masuk mengikuti sang istri.Kimberly terlihat sedang menghidu aroma nasi lemak yang masih terbungkus. Malik tersenyum, lalu mengambil piring bersih dan menaruhnya di meja.“Ini pasti kerjaan kamu nih, Mama kamu senang banget cuma dapat nasi lemak doang,”

DMCA.com Protection Status