Share

247. Obat Marah

Malam itu langit tampak cerah. Feli tersenyum lebar seraya memandangi kerlap-kerlip dari puluhan kunang-kunang yang beterbangan di hadapannya.

“Kenapa bisa ada kunang-kunang di sini?” gumamnya, tangannya ingin menangkap kunang-kunang itu tapi dia urungkan. Kasihan. Biarkan kunang-kunang terbang dengan bebas, sesuai takdir hidupnya.

“Gimana? Kamu suka?”

“Astaga…!” pekik Feli saat sebuah lengan kekar tiba-tiba memeluk perutnya dari belakang, ditambah lagi suaranya yang dalam dan berat, membuat Feli sempat berpikir bahwa lelaki itu adalah penjahat atau pencuri yang menyusup ke dalam rumah.

Namun, dengan cepat Feli mengenali aroma tubuh sang suami yang begitu harum memabukkan. Suaminya itu baru saja pulang ke rumah dan tadi siang dia sempat izin akan pulang telat untuk mengurus masalah panti asuhan itu.

“Kebiasaan deh, ngagetin!” desis Feli dengan galak.

“Jadi gimana? Suka nggak kunang-kunangnya? Kamu belum jawab pertanyaanku.”

Feli sedikit menggeliat ketika merasakan sesuatu yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Nia
iiisss....jadi iri deh dengan pasangan ini. Tambah manizzzz aja. Makasih thor untuk tidak membuat Malik jadi anak angkat Feli dan Archer. Cukuplah menjadi donatur tetap aja untuk panti.
goodnovel comment avatar
Yayuk Istikanah
archer...mulai de....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status