Share

175

"Aku tidak akan menilai benda ini dari harganya, tetapi aku akan menilainya dari siapa yang memberikannya, karena kamu orang yang memberinya, semurah apapun harganya bagiku sangat berharga."

Mutia tambah tersenyum lebar mendengar perkataan lelaki di hadapannya, kenapa lelaki ini dari tadi menyerangnya dengan kalimat Bucin seperti ini.

"Mas buka, ya?!" ujar Diaz.

"Nanti aja, mas. kalau aku sudah pergi dari sini. Aku malu."

"Gak perlu malu, seperti apapun yang kau berikan aku pasti akan menghargainya."

Diaz mulai membuka bungkusan kado itu, setelah dilihat di dalamnya sebuah pisau cukur, lelaki itu tersenyum sumringah, reaksinya sungguh diatas ekspektasi.

"Ini pisau cukur?"

"Iya, aku juga membelikan silet isi ulangnya," jawab Mutia.

Diaz menatap pisau cukur itu dengan tatapan mata berbinar-binar seperti melihat sebongkah berlian. Mutia yang melihat itu menjadi tidak enak, jadi spontan dia meraih pisau cukur yang masih terbungkus dengan pembungkus, tetapi sebelum tangan M
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sri Astuti
makasih ya Thor.....aku sudah absen. 1 gem aja
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status