Share

162_Nenek ingin pulang ke kampung

"Kemarin mas Diaz bertanya apa dia harus melamar aku ke keluarga kita, menurut nenek bagaimana? apa mas Diaz perlu melamarku sama om Hilman?"

"Tidak perlu! Selama ini Hilman juga tidak menganggap kita sebagai keluarganya. lebih baik kita bicarakan berdua saja."

"Tapi, nanti aku menikah kan butuh wali, hanya Om Hilman yang bisa menjadi wali nikahku, Nenek."

"Tidak! tidak bisa! Hilman tidak bisa menjadi wali nikah kamu Mutia."

Nenek menggeleng dengan tegas. Sikapnya yang terlihat begitu serius jelas membuat Mutia terkejut.

"Kenapa nggak bisa, Nek? hanya Om Hilman adik laki-laki ayah, jadi hanya Om Hilman yang bisa menjadi wali nikah Mutia kan, Nek?!"

"Mutia ... Ada yang perlu nenek katakan pada Mutia, semoga Mutia tidak marah. Nenek harusnya sudah mengatakan ini dari sejak ayahmu masih hidup atau jauh sebelum itu, yaitu ketika Darmawan masih kecil, tetapi nenek sangat takut kehilangan ayah kamu."

Nenek menatap ke luar jendela. matanya tampak berkaca-kaca saat mengenang mas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status