Share

Bab 84. Opor Ayam

Aku tercengang mendengarkan ucapan Om Aksa. Apa maksudnya dia berkata demikian?

"Jika Om Aksa telepon saya hanya untuk menjelek-jelekkan Om Hendrawan. Maaf semua itu tentu tidak mempan mempengaruhiku. Selamat malam!"

"Putri! Putri tunggu, sebentar, dengerkan Om bicara sebentar saja."

"Ada apa lagi!"

"Putri dengar, Kau tahu Wijaya Grup sudah berdiri jauh sebelum ayahmu memimpin. Lebih tepatnya Kakek Wijaya yang telah merintisnya. Ya kuakui memang, saat perkembangannya, mengalami perkembangan pesat di saat kepemimpinan ayahmu. Aku akui ayahmu memang seorang pebisnis handal, kemampuannya membaca peluang sangat diacungi jempol. Tapi sekarang, apa kau yakin Hendrawan benar-benar tulus ingin membantumu untuk berdiri di kursi pimpinan perusahaan Wijaya grup? Hanya itu? Apa Kau tidak merasa janggal dengan semua yang dia lakukan? Mati-matian dia berusaha agar kau bisa masuk ke dalam Wijaya Grup. Apa Kau yakin tak ada udang dibalik batu?"

Makin panjang lebar Om berbicara, makin membuatku muak.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
AyMa Ra
bingung nih jadi putri, mana yg dipercaya ya?
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status