Share

Bab 89. Dijebak

Jam lima sore, aku memutuskan untuk pergi ke rumah Om Aksa. Kali ini aku datang sendiri tak bersama Yanto dan Arman seperti biasanya.

Karena Om Aksa tak menghendaki itu. Itu pilihan dan aku sudah memutuskan untuk datang sesuai dengan apa yang ia inginkan.

Aku memesan taksi online sesaat setelah jam pulang kantor. Arman dan Yanto sudah lebih dulu aku perintahkan untuk membeli beberapa makanan ringan di minimarket tak jauh dari kantor.

Ini memang nekat. Tapi untuk mengetahui sebuah informasi terkadang memang perlu masuk ke dalam markas musuh bukan?

Raffi dan Om Hendrawan, seperti biasa tentu mereka mengira aku sudah pulang dulu, karena hari ini aku mengeluh tak enak badan.

Sebuah rumah megah, dengan pagar berwarna keemasan mengelilingi hunian besar itu. Beberapa pilar besar menjulang tinggi seolah menyambut siapapun yang datang bertandang kemari.

"Akhirnya kau datang juga Putri." Suara kekehan khas Om Aksa menyambutku ketika kaki ini memasuki gerbang rumahnya. Beliau seperti sudah menu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Puspita Diyah
benar sangat ceroboh dan sok kuat,peristiwa penculikan tidak di jadikan pelajaran
goodnovel comment avatar
Agustin Tio
sangat ceroboh, meski harus masuk ke t4 lawan harus nya tetep waspada
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status