Share

Bab 150. Lingerie

Aku mengerenyit menerima sepucuk amplop putih dari Dania.

"Aku turun dulu ya Mbak, sekali lagi selamat ya Mbak." Aku mengangguk tersenyum.

"Assalamualaikum Mbak, selamat ya akhirnya Mbak Nisa bertemu dengan orang yang tepat." Mas Fariz melangkah maju dan kami bersalaman.

"Iya Mas Faris, terimakasih ya. Ehm, aku baru tahu kalau Mas Faris kenal sama Dania," ucapku.

"Ah ya, aku pun baru tahu kalau ternyata Dania adalah adiknya Mas Adrian." Mas Faris tersenyum, dan menampakkan deretan gigi putihnya yang rapi.

"Memang dunia sangat sempit ya Mas Fariz, gimana kabar Bu Salma, saya minta maaf tidak sempat memberikan undangan ke Bu Salma, sampaikan salam saya untuk beliau."

Mas Faris mengangguk.

"Memang kalau sudah jalannya semua pasti berlalu ya Mbak Nisa, bahkan Allah menggantinya dengan berlipat-lipat kebahagiaan. Saya turut bahagia."

"Iya Mas, Alhamdulillah. terimakasih ya atas doanya. Allah tak kan pernah tidur dan janji Allah itu pasti, setiap kebaikan, kejelekan, pasti akan ada balasan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status