Share

Bab 42. Kedatangan Ibu

Saat jam makan siang, aku keluar kantor, mau tak mau aku melewati bagian staf dimana Mas Iqbal di tempatkan saat ini.

Terlihat ia begitu murung dan tak bersemangat kerja.

Mas Iqbal, kamu harusnya bersyukur aku tidak langsung memecatmu saat ini. Harusnya ini bisa jadi pembelajaran buat kamu, untuk bekerja lebih baik lagi, tapi ternyata kamu memang sudah keenakan dengan posisi yang lalu, hingga kamu lupa bagaimana keadaan kamu dulu saat berada di bawah.

Aku menghela napas memperhatikan Iqbal dari kejauhan.

"Ehem! Bu Tyas liatin Iqbal? Kenapa? apakah ada rasa penyesalan memindahkan dia ke bagian staf?" celetuk Bu Agustin mengagetkanku. Entah sejak kapan dia berdiri di sampingku.

Seketika aku menoleh, ke arah perempuan paruh baya itu yang tengah tersenyum lebar menatapku.

"Ehm, nggak juga Bu. Cuma pengin lihat aja gimana dia di tempat lamanya," sahutku.

Bu Agustin mengangguk, netranya mengikuti pandangan mataku ke arah Iqbal.

"Saya rasa itu sudah keputusan yang terbaik sih. Bahkan dia mas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status