Share

Tidak Mungkin!

Penulis: Ree Ichi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-31 23:29:08

"Kamu sudah siap belum, Akira!?" 

Teriakan dari lantai bawah membuat Akira yang sedang bersiap-siap mulai bergegas. 

Hari itu, ibunya mengajak dirinya untuk pergi ke mall untuk ke salon, dan juga belanja keperluan ibunya. Entahlah apa itu yang dimaksud, tapi daripada Akira harus larut dalam kesedihan pasca kejadian kemarin, Akira memutuskan untuk ikut. 

"Sudah, Mom, tapi apakah Mommy tidak malu jika aku berpakaian seperti ini? Habis … pakaian yang kubawa dari rumah Mas Andre semuanya sudah tak layak pakai …" tutur Akira menunjukkan pakaiannya hari itu, yang hanya sebatas celana jeans dan juga kaus sederhana. 

"Gak apa kok, mau pakai apapun juga, anakku tetap yang paling cantik!" puji Selena kepada putrinya dengan tulus, “Lagipula, lihat ibumu ini, ibu juga hanya memakai dress batik sederhana. Orang-orang mungkin mengira ibu pakai daster!”

Ucapan dari ibunya sendiri membuat Akira tersipu, dan tertawa di saat bersamaan. Itulah yang Akira sukai dari keluarganya. Meskipun Akira tahu betapa banyak aset yang keluarganya miliki, baik ibu dan juga ayahnya tetap ramah dan sederhana, tak pernah berlebihan dalam segi penampilan. 

“Yasudah, ayo berangkat!”

Selena dan Akira akhirnya segera naik mobil, dan sang sopir langsung melajukan kendaraan tersebut ke sebuah tempat belanja yang megah.

Tak disangka, ternyata maksud dari belanja keperluan ibunya, adalah membelikannya pakaian baru untuk Akira yang jaub lebih cantik dan berharga dari pakaian yang sesekali dibelikan oleh Andre.

“Mom, apa ini tidak terlalu banyak?” tanya Akira, heran karena antusias sang ibu untuk membelikan anaknya pakaian, padahal, Akira sendiri sudah memegang lebih dari lima kantung belanja. 

“Banyak? Kamu gak lihat pakaian-pakaian yang Andre belikan untukmu? Sudah, anggap aja ini jatah pakaian kamu ketika kamu tinggal sama mantan suamimu itu. Mama kan gak pernah belikan kamu pakaian sejak kamu tinggal sama Andre.” 

Selena menjawab sembari sibuk melihat-lihat sepatu untuk anaknya, sedangkan Akira sendiri sudah terharu karena ucapan ibunya sendiri. 

Padahal, Akira masih ingat, bagaimana dia pergi meninggalkan mama dan papanya ketika akan menikahi Andre, yang tidak sama sekali direstui oleh keduanya. 

“Kalau kamu capek, habis ini kita ke spa saja, ya,” tawar wanita paruh baya itu kepada Akira. 

Tak ingin melawan, Akira mengangguk pelan. 

Akhirnya, Akira terduduk di ruang tunggu spa sembari membaca majalah bisnis di tangannya, menunggu giliran. Karena kondisi spa yang saat itu ramai, Akira mau tak mau harus bergantian ruangan oleh ibunya. 

Sementara itu setelah pulang kerja, Andre mengajak Siska belanja karena keinginan istrinya dengan dalih ngidam perawatan diri. 

Andre dan Siska tengah berjalan di lorong pusat perbelanjaan yang ramai. Siska tampak ceria, menenteng tas belanja berisi pernak-pernik bayi yang baru mereka beli. Senyumnya lebar, sementara Andre hanya berjalan di belakangnya, tampak tak bersemangat.

Saat mereka baru memasuki tempat Siska ingin melakukan perawatannya, langkah Andre mendadak terhenti. Wajahnya berubah tegang ketika matanya menangkap sosok yang sangat dikenalnya—Akira, mantan istrinya. Wanita itu duduk di ruang tunggu spa dengan tenang. 

"Akira?" gumam Andre, terkejut karena tak menyangka jika mantan istrinya akan ada di mall besar seperti ini. 

Siska yang sedang sibuk memilih paket perawatan segera menoleh, dan merasa heran dengan perubahan ekspresi suaminya, "Mas, ada apa?" tanya wanita yang tengah hamil muda tersebut.

Namun, sebelum Andre sempat menjawab, manik Siska langsung terarah ke sosok wanita yang terdiam ke arah Andre.

"Eh, Akira, gak nyangka akan ketemu disini. Sekarang kamu jadi pembantu kah? Lagi nungguin majikan kamu ya?" ejek Siska dengan nada angkuh, menatap Akira dari atas ke bawah dengan tatapan menghakimi.

Sebetulnya, Akira sama terkejut dengan Andre, karena tujuannya ke mall ini adalah untuk melupakan sikap jahat suaminya, tapi mengapa justru dia bertemu lagi dengan mantan suami dan istri barunya, dan kembali menerima hinaan?

“Siska, hati-hati kalau bicara. Apa kamu gak malu bicara seperti itu di saat kamu selingkuh dengan suami orang, dan hamil pula.” ucap Akira. Akira pun tak mengerti, dari mana ia dapat keberanian untuk konfrontasi dengan wanita yang dulu sekretaris Andre. 

“Apa katamu!? Berani-beraninya ya!”

Akira bisa melihat wajah Siska yang mulai memerah, sehingga Akira merasa puas karena berhasil mempermalukan selingkuhan suaminya itu. Namun, yang tak Akira sangka, Andre justru tiba-tiba maju, membela Siska.

“Akira, Siska sudah jadi istriku. Lagipula, dia hamil karena kamu yang tak mumpuni sebagai istri! Jadi, gak usah berlagak seolah kamu paling benar disini. Bahkan, lihat penampilanmu. Jika aku masih jadi suamimu, aku akan merasa malu bawa istri kayak kamu ke mall besar kayak gini!”

Cacian dari mantan suaminya sendiri membuat Akira merasakan perih di hatinya. Dia tak apa dengan segala hinaan dari Siska, tapi, Akira tak menyangka jika Andre, pria yang dulu tampak mencintainya dengan tulus, kini membuangnya, bahkan menghinanya seolah Akira adalah sampah.  

Tak kuasa menahan tangis, Akira meremas buku jarinya hingga memutih, dan lari keluar, menyisakan suasana spa yang ramai karena perseteruan mereka.

"Ada apa ini? Akira ke mana?" tanya Selena yang baru saja selesai perawatan kepada resepsionis, terheran dengan suasana spa yang kisruh. 

"Ah, tante majikannya Akira? Akira tadi lari, tante, gak tau kemana. Lagipula tante itu cantik, pakai baju mahal, kenapa bawa pembantu tante yang jelek itu ke spa mahal seperti ini, sih?"

Siska mengangkat dahunya, memberikan tatapan sinis pada Selena. Sementara Andre di sampingnya, diam seribu bahasa ketika tersadar bahwa wanita yang ada di hadapannya adalah mantan mertuanya.

"Mbak, maaf ya, mau saya bawa siapa ke tempat ini bukan urusan Anda. Yang lebih terlihat seperti pembantu bukan Akira, tapi mbak sendiri." jawab wanita paruh baya itu dengan tenang.

“Dan kamu, Andre. Kamu lebih memilih wanita seperti ini dibanding Akira? Ck, gak heran kenapa saya dari dulu gak suka sama kamu.” 

Tak menunggu reaksi dari mantan menantu, dan juga wanita selingkuhannya, Selena bergegas pergi, meninggalkan Siska dan Andre dengan wajah yang merah karena malu dan marah. 

Sebelum Selena keluar, ibu Akira itu menoleh ke arah resepsionis spa, dan berucap dengan tenang. “Usir saja mereka dari sini, spa milikku tak butuh pelanggan kotor macam mereka.” 

Bab terkait

  • Istri yang Kau Sakiti, Tak Ingin Kembali Lagi   2 Tahun Berlalu 'Kan?

    Akira berakhir naik taksi dan pulang terlebih dahulu, meninggalkan mamanya. Akira merasa bersalah, namun di saat bersamaan, Akira tak mau bertemu mantan suaminya yang telah menyakitinya lebih lama lagi. Air mata yang terus mengalir membuat pandangannya buram. Hinaan dan ejekan yang baru saja diterimanya dari Siska dan Andre masih terngiang di telinganya, menusuk hati seperti belati tajam. Dia merasa terpojok, tidak berdaya, dan marah pada dirinya sendiri karena tidak mampu membalas.“Akira!” Mendengar teriakan mamanya dari bawah, Akira bergegas menghapus air matanya, merasa malu karena terus menangisi Andre di depan mamanya sendiri yang jelas-jelas membenci mantan suaminya. “Akira, maafkan mama ya, karena mama kamu harus menghadapi orang-orang hina itu lagi.”Di luar dugaan Akira, Selena justru meminta maaf. Berarti, mamanya telah bertemu dengan Andre dan juga Siska setelah Akira pergi. Tak ingin kembali menangis, Akira hanya mengangguk pelan.“Kamu tidur aja sekarang, karena mula

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-15
  • Istri yang Kau Sakiti, Tak Ingin Kembali Lagi   Akira dan Masa Lalu

    Akira kini berada di samping Pak Hermawan, mengangguk berwibawa kala ayahnya mengumumkan dengan nada tegasnya bahwa Akira lah yang akan menggantikan posisinya di perusahaan. "Saya harap kalian tidak salah sangka, karena meskipun masih muda, Putri saya ini sudah belajar dengan giat dan bekerja keras selama bertahun-tahun. Jadi, Akira bukan sekedar menerima, tapi memang dia pantas untuk berada di posisi ini." tutur bangga pria paruh baya yang kini tersenyum penuh arti kepada Andre. Akira juga tersenyum puas ketika melihat ekspresi Andre dengan mulutnya yang terbuka. Mungkin, dia tak pernah menyangka jika mantan mertuanya, adalah atasannya sendiri. Memang, ketika Andre menikahinya, kebetulan ayahnya sedang ada dinas di luar negeri, sehingga Akira harus diwakili oleh walinya.Saat rapat dihentikan sementara untuk beristirahat, Akira bergegas menuju toilet. Namun, tiba-tiba, seseorang mencengkram pergelangan tangannya dengan kuat.“Apa yang kamu lakukan di sini?!” tanya Andre, menatap A

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Istri yang Kau Sakiti, Tak Ingin Kembali Lagi   Lepaskan Dia!

    Malam itu Akira kerja lembur sebagai Direktur Utama, entah sudah berapa jam dia berada di dalam kantor miliknya. Wanita muda itu mulai bergegas untuk pulang, pandangannya mulai mengabur dan berhalusinasi ada seseorang yang menolong dirinya. "Nona.. Anda tidak apa?" Suara yang asing bagi Akira, namun wanita itu belum sepenuhnya sadar "Nona, Anda sakit apa?" Pertanyaan tersebut membuat Akira sadar. "Kamu siapa? Kenapa saya ada di sini?" ujar wanita muda itu sambil melihat ruangan bercat putih yang merupakan ruangan tunggu. "Maaf, Nona, tadi saya tidak sengaja melihat Anda pingsan di dalam lift," sahut pemuda itu dengan nada lembut. "Terima kasih untuk pertolongan kamu, tapi........" Belum selesai Akira mengucapkan terima kasih, pemuda tersebut sudah pergi dari pandangan Akira. Akira yang sudah agak mendingan pun akhirnya menghubungi sopir pribadi ayahnya, wanita muda itu menceritakan kejadian yang menimpa dirinya, dan sang Ayah meminta sopir untuk menjemput putrinya di kantor.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Istri yang Kau Sakiti, Tak Ingin Kembali Lagi   Obsesi Manta Suami

    Akira duduk di ruang kerjanya yang mewah, ditemani suara jam dinding yang berdetak lembut. Matanya tertuju pada laporan yang baru saja diberikan Hiroshi, sekretaris barunya. Wajah Hiroshi memancarkan ketenangan, sementara senyumnya yang penuh percaya diri membuat Akira semakin nyaman bekerja bersamanya. Namun, di balik ketenangan itu, ada badai yang sedang berkecamuk. Andre-mantan suami Akira, baru-baru ini memperingatkan bahwa Hiroshi adalah seorang parasit berbahaya. Akira memberikan tugas khusus kepada salah satu Intel terbaiknya, meminta untuk memberikan laporan khusus tentang, Hiroshi beberapa hari ini, wanita muda itu tetap waspada dengan orang baru dan orang lama seperti mantan suaminya. Namun, setelah menyewa detektif profesional untuk memantau aktivitas Hiroshi, Akira tidak menemukan bukti yang mendukung klaim Andre. Sebaliknya, Hiroshi tampak jujur dan loyal, sesuatu yang membuat Akira lebih percaya padanya daripada pada Andre. Andre tidak tinggal diam. Ketika dia meng

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • Istri yang Kau Sakiti, Tak Ingin Kembali Lagi   Amarah Andre

    Rumah megah itu tampak sunyi, hanya suara langkah berat Andre yang terdengar saat pemuda itu memasuki ruang tamu. Wajahnya kusut, bibirnya tertutup rapat, dan kerutan di dahinya memperlihatkan betapa buruk harinya. Di ruang tengah, dirinya mendapati Siska-istri barunya, duduk santai di sofa sambil menikmati buah anggur. Pandangannya terpaku pada layar ponsel yang menayangkan film komedi.Andre menghentikan langkahnya, menatap Siska dengan tatapan tajam.“Kamu enak banget, ya. Duduk santai di sini sambil nonton film, sementara aku jungkir balik di luar,” suara Andre dingin, tetapi penuh emosi yang terpendam.Siska menoleh dengan kaget, tapi alih-alih merasa bersalah, wanita yang sedang hamil itu tersenyum kecil. “Hari yang berat, ya? Sini, duduk dulu. Aku tadi bikin jus mangga, masih ada di kulkas.”Namun, tawaran itu tidak meredakan emosi Andre. Dia berjalan ke arah meja, meletakkan tas kerjanya dengan kasar, lalu berbalik menghadap istrinya yang masih memperhatikan ponsel pintarnya..

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Istri yang Kau Sakiti, Tak Ingin Kembali Lagi   Siska vs Akira

    Pagi itu, langit terlihat cerah, tetapi suasana di kantor justru terasa tegang. Sudah seminggu Siska mengambil cuti dengan alasan sakit, dan kehadirannya kembali ke kantor langsung mencuri perhatian banyak orang. Wanita itu melangkah masuk dengan senyum penuh percaya diri, mengenakan blazer biru yang dipadukan dengan rok pensil hitam, mencoba menampilkan citra sempurna seperti biasanya. Namun perutnya sedikit menonjol. Langkah wanita yang sedang hamil itu terhenti saat dia melihat sosok Akira keluar dari ruangan Pak Hermawan. Wajahnya langsung berubah, sorot matanya penuh kecurigaan. Siska mengangkat alisnya, berjalan mendekati Akira yang sedang membawa beberapa dokumen. “Wah, wah, wah. Jadi ini yang kamu lakukan setelah mantan suami kamu membuangmu jauh dari kehidupannya,, Akira?” Nada sarkas meluncur mulus dari bibirnya, kemudian menatap Akira dari ujung kepala hingga kaki. Akira mengerutkan dahi, bingung dengan tuduhan yang tiba-tiba muncul. “Apa maksudmu, Siska?” “Oh, jang

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • Istri yang Kau Sakiti, Tak Ingin Kembali Lagi   Sebuah Penyesalan

    Andre hampir tidak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini, d ia mendapati Siska terduduk lemas di lantai dengan darah mengalir di kakinya. “Siska!” serunya panik, berlutut di samping istrinya. Wajah Siska pucat, matanya terpejam dengan tubuh gemetar. Tanpa berpikir panjang, Andre menggendongnya dan melesat menuju mobil. Di sepanjang perjalanan ke rumah sakit, tangannya gemetar di setir, sementara pikirannya dipenuhi rasa bersalah.“Aku seharusnya tidak berkata kasar padanya... kenapa aku seperti ini?” gumamnya sambil sesekali melirik Siska yang tak sadarkan diri.Begitu sampai di rumah sakit, para perawat segera membawa Siska ke ruang periksa. Andre hanya bisa berdiri di luar, mondar-mandir seperti orang gila. Wajahnya basah oleh keringat meski udara dingin menusuk kulit. Laki-laki itu mengingat betapa dia sering membentak Siska beberapa hari terakhir ini karena masalah kecil. Dirinya tahu Siska lebih sensitif selama kehamilannya, tetapi amarahnya selalu lebih dulu mengambil alih

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • Istri yang Kau Sakiti, Tak Ingin Kembali Lagi   Rencana Siska

    Seminggu setelah keluar dari rumah sakit, Siska mulai menjalankan rencana liciknya. Sambil beristirahat di rumah, wanita yang tengah hamil itu menghubungi beberapa rekan kerja yang dikenalnya cukup baik, termasuk Rina, untuk menyebarkan rumor yang lebih menyakitkan. Kali ini, dirinya tidak lagi berbicara tentang pekerjaan Akira, melainkan kehidupan pribadinya."Rina, kamu tahu tidak?" Siska memulai pembicaraan dengan nada lemah, seolah mencari simpati."Aku tidak ingin ngomongin ini sebenarnya, tapi... kamu tahu kenapa Andre akhirnya menikah denganku 'kan?"Rina yang sedang mendengarkan di ujung telepon terdengar bingung."Kenapa, Sis?"Siska menarik napas dalam-dalam, seperti menahan kesedihan palsu."Karena Akira tidak bisa memberikan keturunan. Aku nggak tahu harus ngomong ini ke siapa, tapi aku merasa kasihan sama Andre waktu itu. Dia butuh keluarga, dan... ya, aku ada untuk dia."Rina seakan terkejut dengan penuturan Siska, "Apa? Akira tidak bisa punya anak? Serius?"Siska pura-p

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06

Bab terbaru

  • Istri yang Kau Sakiti, Tak Ingin Kembali Lagi   Rencana Siska

    Seminggu setelah keluar dari rumah sakit, Siska mulai menjalankan rencana liciknya. Sambil beristirahat di rumah, wanita yang tengah hamil itu menghubungi beberapa rekan kerja yang dikenalnya cukup baik, termasuk Rina, untuk menyebarkan rumor yang lebih menyakitkan. Kali ini, dirinya tidak lagi berbicara tentang pekerjaan Akira, melainkan kehidupan pribadinya."Rina, kamu tahu tidak?" Siska memulai pembicaraan dengan nada lemah, seolah mencari simpati."Aku tidak ingin ngomongin ini sebenarnya, tapi... kamu tahu kenapa Andre akhirnya menikah denganku 'kan?"Rina yang sedang mendengarkan di ujung telepon terdengar bingung."Kenapa, Sis?"Siska menarik napas dalam-dalam, seperti menahan kesedihan palsu."Karena Akira tidak bisa memberikan keturunan. Aku nggak tahu harus ngomong ini ke siapa, tapi aku merasa kasihan sama Andre waktu itu. Dia butuh keluarga, dan... ya, aku ada untuk dia."Rina seakan terkejut dengan penuturan Siska, "Apa? Akira tidak bisa punya anak? Serius?"Siska pura-p

  • Istri yang Kau Sakiti, Tak Ingin Kembali Lagi   Sebuah Penyesalan

    Andre hampir tidak percaya dengan apa yang dilihatnya saat ini, d ia mendapati Siska terduduk lemas di lantai dengan darah mengalir di kakinya. “Siska!” serunya panik, berlutut di samping istrinya. Wajah Siska pucat, matanya terpejam dengan tubuh gemetar. Tanpa berpikir panjang, Andre menggendongnya dan melesat menuju mobil. Di sepanjang perjalanan ke rumah sakit, tangannya gemetar di setir, sementara pikirannya dipenuhi rasa bersalah.“Aku seharusnya tidak berkata kasar padanya... kenapa aku seperti ini?” gumamnya sambil sesekali melirik Siska yang tak sadarkan diri.Begitu sampai di rumah sakit, para perawat segera membawa Siska ke ruang periksa. Andre hanya bisa berdiri di luar, mondar-mandir seperti orang gila. Wajahnya basah oleh keringat meski udara dingin menusuk kulit. Laki-laki itu mengingat betapa dia sering membentak Siska beberapa hari terakhir ini karena masalah kecil. Dirinya tahu Siska lebih sensitif selama kehamilannya, tetapi amarahnya selalu lebih dulu mengambil alih

  • Istri yang Kau Sakiti, Tak Ingin Kembali Lagi   Siska vs Akira

    Pagi itu, langit terlihat cerah, tetapi suasana di kantor justru terasa tegang. Sudah seminggu Siska mengambil cuti dengan alasan sakit, dan kehadirannya kembali ke kantor langsung mencuri perhatian banyak orang. Wanita itu melangkah masuk dengan senyum penuh percaya diri, mengenakan blazer biru yang dipadukan dengan rok pensil hitam, mencoba menampilkan citra sempurna seperti biasanya. Namun perutnya sedikit menonjol. Langkah wanita yang sedang hamil itu terhenti saat dia melihat sosok Akira keluar dari ruangan Pak Hermawan. Wajahnya langsung berubah, sorot matanya penuh kecurigaan. Siska mengangkat alisnya, berjalan mendekati Akira yang sedang membawa beberapa dokumen. “Wah, wah, wah. Jadi ini yang kamu lakukan setelah mantan suami kamu membuangmu jauh dari kehidupannya,, Akira?” Nada sarkas meluncur mulus dari bibirnya, kemudian menatap Akira dari ujung kepala hingga kaki. Akira mengerutkan dahi, bingung dengan tuduhan yang tiba-tiba muncul. “Apa maksudmu, Siska?” “Oh, jang

  • Istri yang Kau Sakiti, Tak Ingin Kembali Lagi   Amarah Andre

    Rumah megah itu tampak sunyi, hanya suara langkah berat Andre yang terdengar saat pemuda itu memasuki ruang tamu. Wajahnya kusut, bibirnya tertutup rapat, dan kerutan di dahinya memperlihatkan betapa buruk harinya. Di ruang tengah, dirinya mendapati Siska-istri barunya, duduk santai di sofa sambil menikmati buah anggur. Pandangannya terpaku pada layar ponsel yang menayangkan film komedi.Andre menghentikan langkahnya, menatap Siska dengan tatapan tajam.“Kamu enak banget, ya. Duduk santai di sini sambil nonton film, sementara aku jungkir balik di luar,” suara Andre dingin, tetapi penuh emosi yang terpendam.Siska menoleh dengan kaget, tapi alih-alih merasa bersalah, wanita yang sedang hamil itu tersenyum kecil. “Hari yang berat, ya? Sini, duduk dulu. Aku tadi bikin jus mangga, masih ada di kulkas.”Namun, tawaran itu tidak meredakan emosi Andre. Dia berjalan ke arah meja, meletakkan tas kerjanya dengan kasar, lalu berbalik menghadap istrinya yang masih memperhatikan ponsel pintarnya..

  • Istri yang Kau Sakiti, Tak Ingin Kembali Lagi   Obsesi Manta Suami

    Akira duduk di ruang kerjanya yang mewah, ditemani suara jam dinding yang berdetak lembut. Matanya tertuju pada laporan yang baru saja diberikan Hiroshi, sekretaris barunya. Wajah Hiroshi memancarkan ketenangan, sementara senyumnya yang penuh percaya diri membuat Akira semakin nyaman bekerja bersamanya. Namun, di balik ketenangan itu, ada badai yang sedang berkecamuk. Andre-mantan suami Akira, baru-baru ini memperingatkan bahwa Hiroshi adalah seorang parasit berbahaya. Akira memberikan tugas khusus kepada salah satu Intel terbaiknya, meminta untuk memberikan laporan khusus tentang, Hiroshi beberapa hari ini, wanita muda itu tetap waspada dengan orang baru dan orang lama seperti mantan suaminya. Namun, setelah menyewa detektif profesional untuk memantau aktivitas Hiroshi, Akira tidak menemukan bukti yang mendukung klaim Andre. Sebaliknya, Hiroshi tampak jujur dan loyal, sesuatu yang membuat Akira lebih percaya padanya daripada pada Andre. Andre tidak tinggal diam. Ketika dia meng

  • Istri yang Kau Sakiti, Tak Ingin Kembali Lagi   Lepaskan Dia!

    Malam itu Akira kerja lembur sebagai Direktur Utama, entah sudah berapa jam dia berada di dalam kantor miliknya. Wanita muda itu mulai bergegas untuk pulang, pandangannya mulai mengabur dan berhalusinasi ada seseorang yang menolong dirinya. "Nona.. Anda tidak apa?" Suara yang asing bagi Akira, namun wanita itu belum sepenuhnya sadar "Nona, Anda sakit apa?" Pertanyaan tersebut membuat Akira sadar. "Kamu siapa? Kenapa saya ada di sini?" ujar wanita muda itu sambil melihat ruangan bercat putih yang merupakan ruangan tunggu. "Maaf, Nona, tadi saya tidak sengaja melihat Anda pingsan di dalam lift," sahut pemuda itu dengan nada lembut. "Terima kasih untuk pertolongan kamu, tapi........" Belum selesai Akira mengucapkan terima kasih, pemuda tersebut sudah pergi dari pandangan Akira. Akira yang sudah agak mendingan pun akhirnya menghubungi sopir pribadi ayahnya, wanita muda itu menceritakan kejadian yang menimpa dirinya, dan sang Ayah meminta sopir untuk menjemput putrinya di kantor.

  • Istri yang Kau Sakiti, Tak Ingin Kembali Lagi   Akira dan Masa Lalu

    Akira kini berada di samping Pak Hermawan, mengangguk berwibawa kala ayahnya mengumumkan dengan nada tegasnya bahwa Akira lah yang akan menggantikan posisinya di perusahaan. "Saya harap kalian tidak salah sangka, karena meskipun masih muda, Putri saya ini sudah belajar dengan giat dan bekerja keras selama bertahun-tahun. Jadi, Akira bukan sekedar menerima, tapi memang dia pantas untuk berada di posisi ini." tutur bangga pria paruh baya yang kini tersenyum penuh arti kepada Andre. Akira juga tersenyum puas ketika melihat ekspresi Andre dengan mulutnya yang terbuka. Mungkin, dia tak pernah menyangka jika mantan mertuanya, adalah atasannya sendiri. Memang, ketika Andre menikahinya, kebetulan ayahnya sedang ada dinas di luar negeri, sehingga Akira harus diwakili oleh walinya.Saat rapat dihentikan sementara untuk beristirahat, Akira bergegas menuju toilet. Namun, tiba-tiba, seseorang mencengkram pergelangan tangannya dengan kuat.“Apa yang kamu lakukan di sini?!” tanya Andre, menatap A

  • Istri yang Kau Sakiti, Tak Ingin Kembali Lagi   2 Tahun Berlalu 'Kan?

    Akira berakhir naik taksi dan pulang terlebih dahulu, meninggalkan mamanya. Akira merasa bersalah, namun di saat bersamaan, Akira tak mau bertemu mantan suaminya yang telah menyakitinya lebih lama lagi. Air mata yang terus mengalir membuat pandangannya buram. Hinaan dan ejekan yang baru saja diterimanya dari Siska dan Andre masih terngiang di telinganya, menusuk hati seperti belati tajam. Dia merasa terpojok, tidak berdaya, dan marah pada dirinya sendiri karena tidak mampu membalas.“Akira!” Mendengar teriakan mamanya dari bawah, Akira bergegas menghapus air matanya, merasa malu karena terus menangisi Andre di depan mamanya sendiri yang jelas-jelas membenci mantan suaminya. “Akira, maafkan mama ya, karena mama kamu harus menghadapi orang-orang hina itu lagi.”Di luar dugaan Akira, Selena justru meminta maaf. Berarti, mamanya telah bertemu dengan Andre dan juga Siska setelah Akira pergi. Tak ingin kembali menangis, Akira hanya mengangguk pelan.“Kamu tidur aja sekarang, karena mula

  • Istri yang Kau Sakiti, Tak Ingin Kembali Lagi   Tidak Mungkin!

    "Kamu sudah siap belum, Akira!?" Teriakan dari lantai bawah membuat Akira yang sedang bersiap-siap mulai bergegas. Hari itu, ibunya mengajak dirinya untuk pergi ke mall untuk ke salon, dan juga belanja keperluan ibunya. Entahlah apa itu yang dimaksud, tapi daripada Akira harus larut dalam kesedihan pasca kejadian kemarin, Akira memutuskan untuk ikut. "Sudah, Mom, tapi apakah Mommy tidak malu jika aku berpakaian seperti ini? Habis … pakaian yang kubawa dari rumah Mas Andre semuanya sudah tak layak pakai …" tutur Akira menunjukkan pakaiannya hari itu, yang hanya sebatas celana jeans dan juga kaus sederhana. "Gak apa kok, mau pakai apapun juga, anakku tetap yang paling cantik!" puji Selena kepada putrinya dengan tulus, “Lagipula, lihat ibumu ini, ibu juga hanya memakai dress batik sederhana. Orang-orang mungkin mengira ibu pakai daster!”Ucapan dari ibunya sendiri membuat Akira tersipu, dan tertawa di saat bersamaan. Itulah yang Akira sukai dari keluarganya. Meskipun Akira tahu betap

DMCA.com Protection Status