Share

81. Si Biang Kerok.

"Aku membencimu, Ri. Benci sekali. Manusia rendah sepertimu tidak boleh mengalahkan saya. Apalagi merenggut singgasana saya. Makanya kamu harus saya beri pelajaran, agar kamu tahu di mana sebenarnya posisimu. Dasar perempuan murahan sialan!"

"Sependek pengetahuan saya, manusia itu tidak lahir dengan dipasang price tag oleh Tuhan. Jadi dari mana Bu Murni tahu kalau saya itu murahan?"

"Kamu itu seperti pungguk merindukan rembulan karena bermimpi mendapatkan Damar. Saya beritahu satu hal. Orang miskin rendahan sepertimu, tidak akan pernah naik kelas menjadi golongan elit seberapa pun banyak hartamu. Kamu itu tetap orang kampung bodoh yang ambisius ingat itu, sialan!"

"Sudah, Murni! Jangan pertontonkan kebodohanmu. Semakin banyak kamu bicara, hanya akan semakin memperlihatkan keburukan sifatmu. Kendalikan dirimu."

"Saya begini karena, Mas! Karena saya menginginkan perhatian Mas. Mas pikir saya benar-benar ingin bersama Pras yang hanya menjadikan saya sarananya untuk Pansos? Mas salah besa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status