Share

31. Misi untuk kebaikan ...

Author: Areum_bee
last update Last Updated: 2025-01-03 23:27:13
Dara mematut penampilannya lewat cermin. Perempuan itu segera mengambil tasnya yang akan ia gunakan untuk membawa beberapa perlengkapan obat untuk masyarakat daerah terdampak penyakit itu.

Matanya tiba-tiba berhenti pada sebuah benda saat mengobrak-abrik tasnya dalam perjalanan untuk sarapan. Di sana ada sebuah sapu tangan yang beberapa hari lalu diberikan Sagara untuknya. Dara mendesah kasar. Kenapa pula ia bisa bertemu Indri saat bersama dengan Sagara. Bagaimana jika laki-laki itu memanfaatkannya? Meskipun tak menampik jika Sagara tampak baik padanya.

“Tante kira kamu sudah sarapan sendiri, jadi Tante tidak panggil kamu,” kata Anjani saat melihat sang keponakan yang menuju ke mejanya dengan membawa beberapa menu yang ditawarkan hotel melalui bufet.

“Tante sudah sarapan?” tanya Dara sambil melihat sang bibi yang memamerkan mangkuk dan menyuapkan sesendok bubur kacang hijau yang merupakan salah satu dessert yang disediakan hotel tempat ketiganya menginap.

“Aku masih bersih-bers
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    32. Mencari mati!

    Mendengar informasi tersebut, wajah-wajah yang semula berwajah ceria itu langsung berubah pucat pasi. Para warga langsung berlari tunggang langgang berusaha menyelamatkan harta benda yang tak seberapa itu. Alhasil, kerusuhan tak dapat dibendung lagi, banyak orang saling bertabrakan, ada juga yang jatuh dan terinjak-injak orang yang tengah lari. Petugas penyelamatan yang baru saja tiba bahkan tampak kesulitan mengatur para manusia ini.Dara celingak-celinguk mencari keberadaan sang bibi di tengah orang-orang yang berlarian ke sana-ke mari. “Tante Anjani!” panggilnya saat matanya menemukan keberadaan sang bibi.Anjani tampak menoleh sebentar. “Kamu bantu mengondisikan para warga saja! Biar Tante yang membantu mengurusi evakuasi pasien-pasien rumah sakit!” perintahnya sambil berlalu menuju rumah sakit Medika Wijaya.Dara yang sudah diberi amanat demikian, langsung berlari menuju pemukiman warga.“Perhatian-perhatian! Tolong untuk semua warga agar tenang dan fokus pada proses pengungs

    Last Updated : 2025-01-03
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    33. Nyaris mati?!

    “Dara! Mau ke mana kamu?!”Sukma berteriak memanggil anaknya yang kian menjauh. Beberapa mobil yang ditumpangi para calon pengungsi sudah keluar dari zona merah itu dan nantinya akan menuju tempat yang lebih aman.Jika di situasi biasa, Dara akan terkejut dan terharu apabila Sukma yang sudi memanggil namanya. Sayangnya, situasi ini kurang membuatnya terharu. Dara tetap memilih pergi demi sebuah naluri kemanusiaannya yang saat ini tengah meronta-ronta. Ia terus melaju sembari berusaha mengingat-ingat rumah sang wanita rabun yang menarik simpatinya tadi.“Aduh! Maaf-maaf! Saya buru-buru!” mohon Dara pada sisa warga yang masih di sana dengan beberapa benda ditangan serta setumpuk kepanikan di hati mereka.Dara membuang napasnya yang tersengal-sengal, ada lega di relung kalbunya ketika sudah mencapai rumah repot dengan halaman yang dipenuhi sampah dedaunan. Kaki berbalut kets putih tulang itu langsung masuk demi memastikan keberadaan nenek sebatang kara itu.“Nek!” panggil Dara begit

    Last Updated : 2025-01-04
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    34. masih hidup

    “Sshh! Argh!” desis Dara sembari mencoba membuka matanya. Silau, setidaknya itulah yang ia rasakan saat kelopak mata tajamnya terbuka. Hal yang pertama kali ia lihat setelah menyesuaikan diri adalah langit-langit ruangan yang berwarna putih tulang dan bau obat-obatan medis yang langsung menusuk Indra penciumannya.Dara menoleh ke kanan dan kiri bergantian, membuat otot lehernya yang menganggap itu melemas dan relaks.“Dara!” panggil Anjani dengan ekspresi haru penuh suka cita. “Kamu sudah sadar, Dara!” pekiknya sembari berkaca-kaca, ada kelegaan luar biasa yang menempati hatinya ketika melihat sang keponakan sadar setelah sekian lama berbaring tak berdaya.Dara mengamati sekelilingnya, ia tahu ini di rumah sakit. Namun, ia jelas tak tahu detail dimana dan apa yang terjadi setelah ia tak sadar. “Aku ... dimana?” tanyanya dengan niat memastikan.Anjani mengusap sudut matanya yang basah. “Rumah sakit Medika Wijaya di kota kita, kami membawamu pulang untuk mendapatkan pengobatan inte

    Last Updated : 2025-01-04
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    35. Belum pantas menjadi pewaris?

    Dara bertemu tatap dengan Sukma yang memandangnya dengan ekspresi datar, tapi syukurnya sudah tak ada ekspresi sinis yang menyertai. Ketika Sukma mendekat, praktis Dara memegangi dadanya yang berdebar kencang karena alasan yang tidak ia pahami.Kenapa rasanya mendebarkan dan gugup, seperti saat ia pertama kali jatuh cinta? Batin Dara melihat Sukma semakin dekat.Di sisi lain, Sukma sendiri tampak gugup dan ragu melanjutkan langkah, ia khawatir dirinya bisa berpotensi mengeluarkan kata-kata tajam untuk sang putri yang baru saja selamat dari maut.“Bagaimana keadaanmu?” tanya Sukma sembari menarik kursi di samping brankar anaknya.Dara berusaha menetralkan degup jantungnya yang semakin menggila. Astaga! Kapan terakhir kali ia ditanya kabar oleh sang ibu? Tiga tahun lalu? Kenapa rasanya seperti mendapatkan perhatian dari manusia paling kaya di bumi? “A-aku B-baik,” jawab Dara dengan menyembunyikan wajahnya yang memerah.Sukma mengangguk canggung. Sudah, tak ada lagi pembicaraan anta

    Last Updated : 2025-01-05
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    36. nyaman dengan Sagara

    Dara melongo melihat siapa gerangan yang datang hingga membuat Hendra rela tersenyum riang hingga giginya kering kerontang.Menyadari mulutnya yang masih terbuka selebar pintu, Dara buru-buru mengatupkan kedua bibirnya dan memasang ekspresi tak kalah ramah.“Bagaimana kabar kamu Dara?” tanya Sagara sembari meletakkan bunga dan buah bawaannya.Dara mengangguk kaku. “B-baik, Pak,” katanya lirih.Sagara tampak mengangguk paham. “Syukurlah kalau begitu. Pak Hendra memberitahu saya akan insiden yang kamu alami, maaf baru bisa menjenguk sekarang.”Dara sontak mengangkat kepalanya, dan mencari-cari keberadaan sang paman. Ia bersumpah akan melayangkan tatapan laser mematikan untuk paman durjananya itu. Tapi, sialan! Sepertinya Hendra sudah memperhitungkan reaksinya hingga pria itu langsung menghilang bak hilang terserap black hole.Dara memaksakan senyumnya. “O-oh? Terima kasih, Pak, tidak perlu repot-repot. Apalagi pak Sagara pasti sibuk,” katanya dengan nada tak enak. Astaga! Dara saj

    Last Updated : 2025-01-05
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    37. Go to hell Delion!

    “Dikarenakan jam makan siang kantor sudah hampir habis, kami pamit dulu Bu Dara. Semoga Bu Dara lekas sembuh,” kata sang sekretaris yang saat ini menggantikan perannya di kantor sebagai pemimpin tim dari divisi marketing. Semua tim divisi marketing sontak berdiri dan berpamitan dengan Dara yang saat ini terbaring lemah di kasur dengan gips yang membungkus kakinya, membuat para karyawan memandangnya iba setelah mendengar kronologi kejadiannya.Dara memejamkan matanya ketika semua orang sudah keluar, tinggal dirinya sendiri di ruangan luas ini. Sang nenek, Laksmi tidak bisa sering-sering ke mari sebab kondisinya, sedang sang paman, pria itu sedang disibukkan oleh pembangunan respon yang tinggal 90% lagi, lalu ibunya, Dara harus mengikhlaskan sang ibu yang mulai melunak itu untuk mengurus kantor pusat yang juga tak kalah sibuk.Dan sekarang hanya tinggal ia dan bibinya yang sesekali mampir ke ruangannya jika tak ada pasien darurat.“Sudah pulang rekan satu divisimu? Cepat sekali,” cel

    Last Updated : 2025-01-06
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    38. Mantan mertuaku gila!

    “T-terima kasih,” cicit Dara sembari menunduk.Bagaimana kalau Sagara mengenali nama Delion Sunarija sebagai private investigator? Pasalnya, ayah satu anak itu sangat terkenal di dunia investigasi, entah dengan nama asli atau nama samarannya.Sagara bangkit dari duduknya. “Saya keluar dulu,” kata Sagara memahami privasi yang dibutuhkan wanita tersebut.Dara menerima panggilan. “Kenapa harus menghubungi sekarang, sih?!” kata Dara penuh penekanan.“Wow! Santai kawan, aku hanya ingin memastikan keadaanmu sudah stabil. Kamu tahu, kan? Kalau aku ke sana akan membuat semua orang menaruh curiga?” balas Delion membuat Dara menarik napas perlahan guna menghadapi ayah satu anak ini.“Dan? Jangan bilang kamu meneleponku hanya untuk hal sepele. Harusnya kamu mengirim pesan saja dan bertanya kapan aku luang. Masalahnya, aku sedang menerima tamu di sini dan itu bahaya jika sampai tamuku melihat namamu.“Maaf-maaf,” ucap Delion dengan nada bersungguh-sungguh. “Aku hanya ingin menginfokan sesua

    Last Updated : 2025-01-07
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    39. Jangan keluar!

    “Bagaimana keadaanmu?” tanya Sukma sembari menyuapi anaknya dengan menu rumah sakit yang kata kebanyakan orang hambar. Meskipun Dara juga merasakan demikian di lidahnya, tapi hatinya jelas tak bisa berbohong. Ada bunga-bunga yang bermekaran di sana. Bagaimana tidak? Saat ini Sukma rela menggunakan waktu sebelum berangkat yang biasanya digunakan untuk melihat-lihat perkembangan perusahaan, tapi kali ini Sukma tampak telaten menyuapinya. Jangan berpikir jika Sukmalah yang menawarkan diri. Tentu hal mustahil itu tak akan terjadi pada wanita yang dinginnya mengalahkan kutub. Dara dengan kesadaran penuh kadang mengeluh pada susternya jika tangannya terkadang sakit apabila digerakkan. Dan setelah beberapa kali percobaan penuh siasat itu pun, Sukma mulai iba dan menekuni pekerjaan barunya itu. “Masih sama dengan kemarin, tapi untungnya dokter sudah membolehkan aku berjalan-jalan di sekitar rumah sakit dengan syarat harus menggunakan kursi roda,” papar Dara setelah menelan makanannya,

    Last Updated : 2025-01-07

Latest chapter

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    107. Mengakui cinta

    "K-kok pak Sagara ...,""Mereka sering bertemu?""A-ah, nyonya Sera memang sangat dekat dengan keluarga Adikara, apalagi dengan nyonya Rissa. Nyonya Sera adalah sahabat kecil pak Sagara,""Maksudmu ... sahabat yang akhirnya menjadi sepasang kekasih?""Mari, sepertinya pak Sagara sudah menunggu,""Hai, Dara,""Wow! Ternyata ini kegiatan akhir pekanmu, Sagara? Kamu mengajak kekasihmu untuk berkencan di rumah, di saat tak ada anggota keluarga di sini?""Sera ...,""Tak masalah, Pak. Saya paham akan maksud nyonya Sera, lagi pula semua orang pun pasti tahu hanya dengan sekali lihat, kita tak sedekat itu,""Tampaknya atmosfer di antara kalian terasa sangat buruk, kalau begitu saya pamit undur diri dulu,""Ada perlu apa kamu ke mari, Dara?""Saya ingin mengembalikan barang yang kapan hari pak Sagara pinjamkan kepada saya,""Silakan duduk," "Padahal sebenarnya kamu tak perlu mengembalikannya,""Tolong jangan berbicara demikian, Pak. Barang 'ini' bukan milik saya, mau saya menyimpannya di lema

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    106.

    "Apa yang sebenernya terjadi pada kamu, Sagara?""Kamu gila? Kamu mengharapkan seorang wanita yang sudah menikah?""Dan setelah itu berani-beraninya kamu mengatakan kalimat cinta menjijikkan itu kepadaku, kamu menganggapku sekedar pelarian?""Kamu benar-benar bajingan yang tak tahu diri, kamu brengsek!""Nona Dara?""Ya? Masuk saja, Mbak!""Taruh saja di sana, Mbak. Terima kasih sudah mencucikan baju saya,""Eh, tunggu!""Ya, Nona Dara? Ada yang bisa saya bantu?""Ini baju siapa?""Loh? Bukan baju Non Dara? Saya ingat ini di keranjang untuk baju kotor yang berasal dari kamar Non Dara,""I-iya itu baju saya," "Silakan teruskan pekerjaan kamu,""Sial, aku sudah berjanji akan mengembalikannya," "Kenapa Sagara jahat sekali? Dia memberikan baju belasan mantannya yang udah ditolak kepadaku? Hanya karena keadaanku saat itu benar-benar mengenaskan, bukan berarti dia bisa merendahkanku dengan cara seperti itu,""Ini hari libur, kamu mau keluar lagi?""Maaf, Ma,""Bukan begitu maksud mama, Dara

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    105.

    “Halo?” “Mama masih di kantor?”“Hm, sebentar lagi mama mau pulang, Dara. Kamu di mana?”“Aku juga masih di kantor,”“Terus? Ada perlu apa sama mama?”“Sepertinya ... nanti aku tidak bisa bergabung bersama kalian dalam acara memasak,”“Kenapa memangnya? Kamu tidak suka bereksperimen bersama kami?”“Ah! Bukan begitu, Ma. Masalahnya aku baru ingat kalau hari ini ada sebuah janji,”“Janji? Bersama klien?”“T-tidak, sebenarnya ini hanya janji makan siang saja, akan tetapi, temanku ini seorang publik figur yang jarang pulang ke tanah air. Jadi, aku merasa harus meluangkan waktuku untuk bertemu dan bertukar kabar dengannya,”“Teman kamu sekarang banyak sekali, ya? Mama saja tidak pernah berkumpul dengan teman-teman Mama gara-gara sibuk. Tapi tidak apa-apa. Asalkan kami baik-baik mama tentu akan mengizinkan. Nanti mama akan jelaskan pada tante Rissa,”“Terima kasih, Ma!”“Hm, mama sempat berpikir kamu akan bertemu Sagara, loh,”“Maksudnya?”“Tadi Sagara juga izin tidak ikut eks

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    104

    "Delion! Jangan melihatnya! Apakah kamu tidak berdosa menikmati milik wanita lain di saat kamu sendiri punya istri?" "Cih! Kamu berharap aku tertarik dengan milik bidadari vintage itu? Istriku lebih baik dari segala aspek," "Aku bahkan tak berani menggunakannya untuk berfantasi." "Kupikir ... semua pria akan birahi salahkan disuguhi ketelanjangan," "Umumnya memang begitu, tapi bukan berarti tidak ada beberapa pria yang menolaknya. Lagi pula, jangan meragukan keprofesionalanku. Sebelum ini, aku bahkan pernah bersembunyi di bawah kolong ranjang pasangan yang sedang memadu kasih," "Dasar gila!" "Ya, memang segila itu dunia investgasi." "Ngomong-ngomong, Dara. Akan kamu gunakan untuk apa bukti ini?" "Bukan untuk apa-apa. Aku hanya ingin membuktikan sendiri bagaiman gilanya Sri Rahmi," "Lihat? Mereka semakin liar sja," "Pernahkah ... kakak berfantasi kepada pria lain, kecuali aku dan suami kakak? Ohh! Emhh!" "Pernah ... banyak sekali pria-pria muda yang menjadi objek fantasiku

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    103. Kakak Rahmi?

    “Delion?”“Hm,”“A-apa aku salah lihat?“Tidak, memang itulah kenyataannya, Dara.”“As-hmmph!”“Hmphmph! Lepas!”“Kamu gila! Apa yang kamu lakukan, Sialan!”“Mulutmu!” “ Bisakah kamu mengendalikan muncungmu itu? Bagaimana kalau kita ketahuan!”“Hei, cecunguk! Apa kamu lupa kalau mobil kita kedap suara dan tidak tembus pandang?”“O-oh, maaf,”“Sial! Kamu merusak moodku!”“Lah? Kenapa malah menyalahkanku? Dari awal, kan memang suasana hatimu sudah buruk. Ingat! Kamu sendiri yang sudah memaksa untuk ikut,”“Memangnya salah kalau aku mau ikut?”“Tidak salah! Yang slah adalah Sagara karena membuatmu patah hati—”“Jangan menyebut namanya!”“Nah, kan! Penyebab utama moodmu rusak karena hubungan kalian. Aih! Gara-gara kamu galau malah mengajak ribut satu dunia,”“Sudahlah! Kita fokus saja menyelidiki Sri Rahmi!”“Loh? Ke mana dia?”“Cih! Gara-gara bertengkar, kita malah kehilangan jejaknya!”“Mungkin—”Brak!“Astaga!”“Delion! Itu—”“Syutt! Kita tak perlu mencari-cari m

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    102. Membuntuti Sri Rahmi.

    Dara terburu-buru menuruni tangga dengan wajah polosnya. Begitu membaca pesan dari Delion Sunarija, Dara mempercepat tempo langkahnya. Sebuah setelan serba hitam yang dipakainya berhasil membuat Sukma Wijayakusuma mengernyit melihat keanehan outfitnya.“Kamu mau ke mana, Dara?” tanya ibu satu anak itu sembari mengamati anaknya dengan alis berkerut. Ini sudah malam hari, kira-kira ke mana anaknya akan pergi?Dara terdiam sejenak sebelum berbalik menghadap ibunya. “Aku ada kepentingan dengan teman, Ma."Sukma menyangga wajahnya dengan tangan. Ia pandangi sang putri yang tengah meremas ujung pakaian itu dengan pandangan tertarik. “Teman? Apakah itu Sagara?” “Tidak mungkin!” Dara terlonjak ketika mendengar suara menyentak yang berasal dari belakangnya. Ketika menoleh ia mendapati wajah sang paman yang terpampang nyata.“Om kenapa, sih?! Datang-datang main menyelonong saja!" sewot Dara dengan wajah garangnya. Perempuan itu memilih duduk di dekat ibunya sembari mengecek ponselnya.Hendra

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    101. Rasa yang tak berbalas.

    "Ya Tuhan,” bisik Dara begitu mengangkat gaun yangs Sagara berikan. Overall, itu memang tidak terlalu ketat dan warnanya pun hitam sehingga memberikan kesa mewah. Namun, panjang gaunnya sangat tidak cocok untuk tubuh Dara yang tinggi semampai. Setelah beberapa menit berperang dengan dress itu, akhirnya Dara bisa menatap figur dirinya di cermin. Meskipun di luar terlihat biasa saja, Dara sebagai si pemakainya jelas yang paling merasakan bagaimana tak nyamanya gaun ini.Perempuan itu mengambil ponselnya dari clutch dan segera mencari nama kontak Delion. Namun urung, sebelum Dara memencet tombol panggilan, tiba-tiba keraguan melanda hatinya. Kapan hari Delion sudah menasihatinya untuk kembali mengejar Sagara, tapi Dara jelas tak tahu bagaimana caranya mengungkapkan pikiran dan keinginannya pada pria itu. Apakah harus dikatakan hari ini? Bagaimana kalau nanti Sagara merasa tak nyaman? Tapi jika tidak dilakukan sekarang, kapan lagi? belum tentu Dara bisa bertemu dengan pengusaha beken it

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    100. Bertemu rasa.

    “Kamu terlihat lesu, Dara. Sakit?” “Tidak, aku hanya malas datang ke pesta yang sangat ramai, nanti di sana pasti ada banyak teman-teman Mama yang tanya ini-itu,” “Memangnya kenapa? Itu, kan bagus untuk branding kamu Dara. Jadi nanti sekalian kamu dekat dengan mereka, sekalian juga perluas koneksi,” “Mama selalu memandang sesuatu dari segi keprofesionalan, ya? Aku jadi semakin insecure,” “Insecure kenapa?” “Mama tidak pernah merasa terbebani? Status Mama kan pewaris tunggal, otomatis ekspektasi orang-orang akan membuat Mama semakin tertekan bukan?” “Kalu dulu, jelas iya. Apalagi waktu awal-awal menjabat dan menghadapi ombak di dunia enterpreneurship. Dulu semua orang membanding-bandingkan kinerja mama dengan prestasi kakekmu, itu jelas sangat membuat mama tertekan.” “Dara,” “Kamu tidak perlu memaksakan diri dengan menjadi nomor satu seperti mama. Kamu lihat? Mama saja yang skill dan minatnya di dunia enterpreneurship saja kewalahan, apalagi kamu yang malah minatnya di du

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    99. Melangkah mundur.

    “Penjarakan Sri Rahmi!” seru seorang wanita sembari membawa wajan dan memukul-mukulnya dengan keras hingga terdengar suara bising yang menganggu. Para wanita di belakangnya ikut menyemarakkan suasana dengan sorakan tenor mereka. “Kami tidak Sudi sekampung dengan penipu dan pencuri!” teriak yang lainnya dengan suara menggelegar, membuat tetangga Kana kiri Sri Rahmi langsung keluar untuk melihat sumber kebisingan. “Ya! Selain itu, anak-anaknya juga suka berbuat onar dan mencemarkan nama baik kita semua,” tambah seorang wanita yang disetujui warga-warga lain. Seorang wanita yang baru saja bergabung itu langsung menyela, “Jangan begitu, dong! Sebelum itu suruh dia lunasi semua uang yang dia tilap!” Keadaan di depan rumah Sri Rahmi tampak sangat kacau buntut kasus dugaan penggelapan uang arisan yang meresahkan warga. Persatuan ibu-ibu sekompleks itu langsung mengumpulkan massa dan bergabung untuk memberikan pelajaran bagi sang ratu gosip yang belakangan ini mengurung diri. Entah kar

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status