Home / Pernikahan / Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan / Bab 59 Menuntut Pertanggungjawaban

Share

Bab 59 Menuntut Pertanggungjawaban

Author: Lemongrass
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Jika Negan menghubungi Sita, wanita itu pasti akan merasa menang. Tapi, jika tidak pasti akan semakin berbuat ulah.

Mau tidak mau, Negan menghubungi wanita itu.

Saat melihat nomor yang belakangan tak bisa dia hubungi melakukan panggilan, senyum Sita merekah.

"Aaahhh, harus ya aku membuat masalah dulu, baru kamu mencariku?" monolog Sita.

"Halo, Mas Negan. Ada apa?" Sita pura-pura tidak tahu maksud Negan menghubunginya.

"Jangan berpura-pura, Sita. Apa yang telah kamu lakukan, hah?"

"Memangnya apa yang telah ku lakukan?"

"Mari kita bertemu, di mana kamu sekarang?" ajak Negan.

"Dengan senang hati, Sayang. Tentu saja aku sedang berada di Kos."

Sita segera merapikan diri. Dia menggerutu karena terpaksa harus memotong beberapa helai rambutnya yang kusut dan ruwet akibat jambakan Laras.

Setelah setengah jam menunggu, orang yang ditunggu pun tiba. Negan sangat waspada, dia tak ingin masuk ke dalam Kos dan menolak minuman dari Sita.

"Aku tidak perca
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 60 Merelakan

    Dinda memberikan minum yang telah dibawanya tadi."Apa aku harus benar-benar menikahkan mereka, Din?""Aku menyesal sempat mengatakan hal seperti itu pada ibu mertuaku, mungkin ini yang dinamakan kata-kata adalah doa," racau Damaira. "Jangan terbawa emosi, Ira. Kamu harus memikirkan baik-baik keputusan yang akan kamu ambil, jangan sampai kamu lebih menyesal lagi."Di sisa jam kerjanya Damaira tak bisa berkonsentrasi, pikirannya dipenuhi oleh Negan dan Sita. Dia harus mengambil keputusan yang tepat untuk masa depannya dan juga calon anaknya."Apa yang harus aku lakukan?"Sore harinya Negan menjemput Damaira, senyumnya semringah berbanding terbalik dengan istrinya yang sama sekali tak membalas senyumnya. Wajah Damaira terlihat kuyu dan matanya sembab.'Apa dia menangis?' batin Negan. Hatinya gelisah memikirkan apa yang terjadi pada istrinya."Ada apa? Apa terjadi sesuatu?" tanya Negan seraya memegang kedua tangan Damaira."Aku lelah, Mas.

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 61 Perpisahan

    Sebelum menentukan tanggal pernikahan, Damaira meminta Sita dan Negan untuk memberitahu ibu dari wanita itu lebih dulu.Meski terkejut, ibu Sita memberi restu, lalu menentukan tanggal pernikahan. Pernikahan akan dilakukan 3 minggu dari sekarang.Damaira tak bisa memberi toleransi lebih lama lagi, sebab perutnya pasti akan segera terlihat.Siapa sangka Damaira telah membawa beberapa berkas yang akan digunakan untuk mendaftar pernikahan. Sita akan kembali esok hari untuk mengurus semua itu ke KUA.Tak ada percakapan di antara Damaira dan Negan selama dalam perjalanan pulang ke rumah setelah menemui Sita.Negan tahu meski nampak tegar, istrinya sangat terluka.'Maafkan aku, Ira.' Batin Negan.Hari pernikahan semakin dekat. Damaira mengajak suaminya untuk berbicara di kamar."Ini, Mas." Damaira memberikan sebuah amplop untuk suaminya."Apa itu?""Kamu lihat saja, itu hadiah pernikahan dariku."Negan membuka amplop tersebut, sebuah tiket pulang

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 62 Jerman

    Lima tahun kemudian.Berlin, Jerman.Di pagi hari, di musim gugur, Damaira sedang sibuk menyiapkan sarapan.Entah mengapa, pikirannya melayang entah kemana.Lima tahun hidup di Jerman bersama saudara kembarnya. Orang tuanya sempat syok karena mengetahui hal itu, terlebih lagi tahu tentang perceraiannya dengan Finnegan Cakrawala–suaminya.Rupanya Negan cukup mempunyai nyali untuk datang ke rumah orang tua Damaira untuk mencari keberadaannya. Tentu saja ayah Damaira tak tinggal diam, dari cerita sang ibu, mantan suaminya itu mendapat bogem dari ayahnya.Bagaimana keadaan pria itu saat ini, Damaira tak pernah tahu, lebih tepatnya dia tak pernah mencari tahu. Untuk apa? Dia pergi jauh karena memang ingin melupakan pria brengsek seperti Finnegan Cakrawala. "Mama, aku lapar!" seru anak kecil berumur empat tahun, membuat lamunan Damaira buyar.Damaira tersenyum pada pria kecil dan menggemaskan itu, bocah yang telah tiga tahun dia tunggu kehadirannya.Da

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 63 Bertemu Teman Lama

    'Takdir macam apa ini, Tuhan!" Batin keduanya.Orang yang berada dalam mobil itu pun keluar, dengan senyum semringah dia mengulurkan tangan pada Damaira.Dengan ragu-ragu, Damaira membalas uluran tangan itu.Dengan meringis Damaira menunjuk ke arah mobil mereka."Astaga!" Mahesa menepuk keningnya."Maafkan aku, Ira."Damaira memeriksa keadaan mobilnya. Syukurlah mobil itu hanya lecet, tidak sampai parah. Sebab dia malas mendengar ocehan Isa yang akan memarahinya dari A hingga kembali ke A lagi."Hanya lecet," lirih Damaira."Mobilku hanya lecet, Pak Mahesa. Tidak perlu dipermasalahkan. Kalau begitu Saya permisi, mohon maaf telah menyita waktumu."Damaira membalikkan badan hendak menuju mobilnya, tapi tangannya dicekal oleh Mahesa."Aku sedang longgar, setidaknya beri aku waktu untuk meminta maaf, bagaimana kalau kita mengobrol sebentar."Damaira tampak berpikir, lalu menyetujui usulan Mahesa. Dia mengajak pria itu ke coffee shop yang menja

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   BAB 64 Negan dan Gadis Kecil

    Di belahan negara lain, gadis kecil sedang menangis di depan kamar ayahnya sembari mengetuk pintu besar itu tiada henti.Negan yang masih merapikan diri segera membuka pintu kamarnya."Ada apa, Celine?" tanya Negan sembari berjongkok menyejajarkan tinggi tubuhnya dengan gadis itu."Tante Dina memarahiku, Ayah," ucap Celine lalu memeluk ayahnya.Terlihat Dina memandang sinis pada bocah berumur empat tahun itu, seraya mengomel tidak jelas. "Ada apa lagi, Din?" Negan mendekat ke arah adiknya."Lihatlah kelakuan anakmu, Mas." Dina menunjuk lantai yang kotor karena sayur yang ditumpahkan oleh Celine. Untung saja, hanya dari sebuah mangkuk kecil yang Dina ambil khusus untuk gadis cilik itu."Ya ampun, Din. Kamu kan tak perlu memarahinya sampai seperti itu," ujar Negan dengan halus.Empat tahun ini membuat perubahan yang sangat besar untuk Negan. Pria itu lebih pandai mengelola emosi dan bersikap lebih bijak, semua demi anaknya."Sudah ku katakan b

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 65 Kembali ke Indonesia

    "Ayo, segera selesaikan belanja kita, Papi kesayanganmu sudah menyuruh untuk segera pulang," ujar Damaira pada anaknya.Damaira melanjutkan aktivitasnya memilah dan memilih barang yang akan dibeli. Setengah jam kemudian, Damaira dan Ezra telah sampai di rumah.Isa terlihat sedang bersantai di depan laptop kesayangannya. “Ezra, kamu ganti baju lebih dulu, Mama akan merapikan ini.” Damaira menunjukkan belanjaan yang dia bawa.“Siap, Mama.”Bocah kecil itu tak lupa menyapa pamannya yang sedang serius, seperti biasa keduanya berbincang Dan bercanda, hingga terdengar suara deheman dari sang ibu, dengan cemberut Ezra bergegas pergi ke kamarnya."Mama mengganggu urusan pria," gerutu Ezra.“Kamu ingin membicarakan tentang apa, seperti serius?” Damaira meletakkan tiga minuman dingin dan kudapan di atas meja.“Kita akan kembali ke Indonesia dalam waktu dekat!”“Ha? Memangnya ada apa? Ayah atau Ibu sakit?”“Iya, Ayah sakit. Dewa baru saja memberi kabar.

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 66 Seperti Keluarga Bahagia

    Ezra yang kepergok tidak mematuhi perintah ibunya, hanya tersenyum menunjukkan gigi-gigi putihnya, lalu menunjukkan dua minuman yang ada dalam pelukannya, berharap ibunya tak akan memarahinya."Nah, itu dia Mamaku, Paman."Ezra menunjuk ke arah ibunya, sayangnya fokus pria itu sudah tertuju pada Damaira.'Anak kecil ini, anak Damaira? Kebetulan macam apa ini? Kenapa dunia sempit sekali,' monolog Mahesa dalam hati."Paman!" Seruan Ezra membubarkan fokus Mahesa."Ah, iya?" Mahesa tergagap."Sudah ku katakan Mamaku sangat cantik, Paman sampai tak berkedip melihatnya," oceh Ezra.Mahesa merasa malu karena ketahuan mengagumi Damaira, tanpa sadar dia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, dan kembali melihat ke arah wanita itu dengan sedikit canggung.Damaira tersenyum lalu mengangguk, lantas menyuruh anaknya untuk mendekat padanya."Jangan memarahi ku, Mama. Aku hanya ingin membeli susu ini, tapi mesin besar itu tak tidak ramah untuk ukuran anak kecil

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 67 Selamat Datang Kembali

    Zivan melajukan kendaraan miliknya menuju ke rumah Damaira.  “Hai, Tampan. Ternyata kamu lebih tampan aslinya,” puji Dinda seraya menggoda Ezra. Bocah cilik itu hanya paham kata ‘tampan’, dia kemudian melirik pada sang ibu berharap bisa memberi tahu artinya.“Tante Dinda bicara, kamu lebih tampan aslinya,” ucap Damaira.Karena efek jet lag, bocah itu hanya mengucapkan terima kasih tanpa ekspresi. Biasa Ezra akan membanggakan diri seperti ayahnya.Mengingat ayah Ezra, membuat dada Damaira terasa nyeri. Kenangan pahit bersama pria itu dan juga video mesumnya dengan Sita begitu berbekas di benak dan hati Damaira.Tanpa sadar Damaira menghela nafas panjang. Kemungkinan tidak bertemu dengan Negan pasti kecil, terlebih dia berniat memegang kembali The Moonlight Bakery.Suasana di dalam mobil itu begitu hening, hingga mereka sampai di rumah. Zivan dan Dinda seakan paham, ada Ezra di di antara mereka, tidak mungkin mereka membahas tentang kebersamaan Damaira de

Latest chapter

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Extra Part

    Empat bulan kemudian Isa dan Dina akhirnya menikah, setelah si kembar lahir kedunia dua bulan yang lalu.Keduanya memang sengaja mengambil waktu lebih lama, agar keluarga Damaira fokus lebih dulu pada si kecil Narendra dan Naela. Kembar yang begitu menggemaskan, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, sama seperti Damaira dan Damaisa.Saat ini Isa sedang berada di depan penghulu dan juga Negan sebagai wali dalam pernikahannya dengan Dina. Dina sendiri masih menunggu di ruang rias yang tersedia tak jauh dari tempatnya berada.Deg-degan itu sudah pasti, entah sudah berapa kali pria datar itu menghela nafas untuk menetralkan kegugupan.Penghulu mulai melakukan serangkaian prosesi. Negan dan Isa berjabat tangan, prosesi ijab qabul di mulai.Dengan satu tarikan nafas akhirnya Damaisa Kurniawan telah menjadikan Findina Langit Senja binti Surya Cakrawala sebagai istrinya.Suasana haru tercipta, apalagi ketika pengantin wanita di bawa ke ruangan tersebut. Ucapan selamat dan doa terbaik diuc

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 194. Akhir Perjalanan Cinta

    “Ibu benar mau aku menikah? Dengan siapapun wanita pilihanku?” tanya Isa dengan wajah serius.Lestari diam sejenak sebelum menjawab.“Kamu masih ingin menikah dengan Dina?” tanya Lestari.“Iya, kalau Ibu memberi restu.”Lestari menghembuskan nafas pelan.“Kamu tidak ada wanita lain?”“Belum ada, Bu. Kalau Ibu menginginkan wanita lain, mungkin butuh waktu lebih lama.”“Kamu sungguh-sungguh menyukai wanita itu?”Dalam guratan wajah Isa masih tersirat sedikit keraguan.“Mintalah dulu petunjuk pada sang Pemilik Hati, Sa. Ibu tidak mau kalau kamu memiliki maksud tertentu menikahi Dina, seperti balas dendam.”Isa masih diam, mencoba membuka lembar demi lembar memori mengapa dia ingin menikahi Dina.“Kalau kamu sudah mendapatkan kemantapan hati ingin menikahi Dina karena untuk beribadah dan mencintainya, Ibu akan restui,” ujar Lestari.Isa justru bergelung dengan hatinya sendiri, antara maju atau mundur.“Baik, Bu. Isa akan pikirkan baik-baik dan juga minta petunjuk sama Tuhan.” Benar itu ad

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 193. Bahagia dan Sedih

    Satu tahun kemudian.Kebahagiaan demi kebahagiaan semakin terlimpah di keluarga Mahesa dan Damaira. Sakit dan luka di masa lalu perlahan hanya menjadi sebuah butiran yang terhempas karena tiupan angin.Setelah beberapa bulan lalu Mahesa dan Damaira pergi ke Jerman untuk bulan madu, tak lupa mengajak anak-anak untuk turut serta. Sekarang Wanita itu telah berbadan dua.Bukan, tapi tiga. Ya, Damaira hamil anak kembar. Karena faktor keturunan, hamil anak kembar sangat mungkin terjadi.Di sisi lain, di kota Makassar, Nindi dan Dion juga tengah merasakan kebahagiaan yang sama. Nindi akhirnya hamil, bahkan beberapa bulan lebih dulu dari Damaira.Kabar itu diberikan langsung oleh Nindi pada Damaira. Rezeki memang unik, Tuhan akan memberikan di waktu yang tepat. Di saat semua permasalahan hati di masa lalu selesai, akan tubuh cinta yang baru.Tak kalah membahagiakan Isa juga telah resmi membuka kantor perusahaan sendiri di Jakarta. Karyawannya masih terdiri dari beberapa orang. Pria itu semaki

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 192. Berdamai

    Beberapa minggu berlalu pernikahan Nindi dan Dion pun sudah terlaksana. Meski hanya sederhana keduanya terlihat bagaimana.Di hari Minggu yang cerah itu, Nindi dan Dion berkunjung ke rumah Mahesa, dengan harapan keluarga itu berada di rumah Tujuannya tak lain dan tak bukan adalah Keysha. Nindi benar-benar bertekad ingin berbaikan dengan anak itu. Dia ingin sekali mendapatkan maaf dari bocah berusia 12 tahun itu.Ya, kurang lebih 12 tahun Nindi meninggal Keysha. Nindi pikir semuanya akan baik-baik saja, ternyata Tuhan memiliki takdir yang sudah ditetapkan untuk mereka.“Oh, Mbak Nindi dan Mas Dion, apa kabar kalian? Selamat ya atas pernikahannya. Kami senang mendengar kabar tersebut.”Damaira dan Mahesa menyambut kedatangan sepasang pengantin yang baru saja rujuk itu.“Kabar baik, Ira. Terima kasih. Maaf kami tidak mengadakan acara apapun.”“Jadi–” Nindi menjeda kalimatnya dan melihat ke arah suaminya, Dion pun mengangguk dan tersenyum.“Jadi, kedatangan kami kemari untuk bertemu deng

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 191. Citra dan Ardi

    Pertanyaan yang seperti memojokkan Citra, membuat dia sejenak berpikir untuk mencari kalimat yang tepat dan mematahkan tuduhan pria itu.“Apa aku ada hak menolak perjodohan ini?”Citra justru bertanya, bukan menjawab pertanyaan Ardi.“Kenapa kamu bertanya seperti itu?” tanya Ardi seraya menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi.“Kamu mau jawaban jujur atau jawaban yang menyenangkan hatimu?” tanya Citra.Sepasang anak manusia itu terus saling melempar pertanyaan tanpa ada yang mau menjawab.“Jujur.”“Baiklah kalau begitu aku tidak akan sungkan,” kata Citra. Ardi pun mempersilakan Citra untuk mengatakan segala unek-uneknya.“Aku justru beranggapan Kak Ardi-lah yang menolak perjodohan ini. Kenapa? Seperti yang sudah sedikit aku singgung tadi, kamu tak pernah bersikap baik kepadaku, menyapaku pun hampir tidak pernah, ketika kita berpapasan lebih banyak kamu seperti menganggapku orang asing, kita tidak saling kenal, padahal aku selalu tersenyum padamu sebagaimana junior kepada seniornya.”

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 190. Disidang

    “Mbak, apa di depan atau di sekitar sini ada Pak Negan?” tanya seorang dokter kepada perawat.“Sebentar saya lihat dulu, dok.”“Kalau misal ada bilang, suruh ke ruangan, dokter Maulana mencari,” kata dokter Maulana.“Baik, dok.”Perawat itu keluar dari ruangan kemudian mengedarkan pandangan mencari Negan.Negan cukup cukup terkenal di karangan dokter, perawat, orang-orang penting di rumah sakit, dan juga marketing yang lainnya. Apalagi setelah pria itu mengalami kecelakaan namanya making disebut-sebut.“Nah itu dia si duda keren,” monolog perawat itu setelah melihat keberadaan Negan.“Selamat siang menjelang sore Mas Negan,” sapa perawat itu.“Eh, Iya, Mbak. Ini masih siang bolong,” balas Negan. Wanita itu terkekeh pelan.“Mas Negan dicari sama dokter Maulana, ditunggu di ruangannya.”Negan mengernyitkan keningnya, kemudian bertanya, “ada apa ya, Mbak?”“Kurang tahu Mas, Mas datang saja ke ruangan beliau.”“Terima kasih Mbak informasinya.”“Sama-sama Mas, mari.” Negan mengangguk horma

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 189 Citra Wanita Tidak Peka

    Pagi ini Mahesa disibukan dengan serangkaian pekerjaan, padahal saat ini waktu subuh baru saja berlalu dan matahari belum terbit. Beberapa hari ini pria itu sedikit kurang tidur. Setelah menikah entah mengapa rezeki terus mengalir tiada henti. Proyek sana-sini.“Ini, Mas.” Damaira memberi secangkir kopi sebagai penyemangat lagi.“Terima kasih, Sayang.” Mahesa menarik tangan istrinya, kemudian memberi kecupan hangat sebagai doping.Damaira selalu saja diberi kejutan dengan sikap manis Mahesa. Pria itu benar-benar membuatnya seperti ratu yang spesial.Tak ingin kalah, Damaira pun membalas serangan Mahesa. Sebulan bersama pria itu membuat hidupnya semakin berwarna.“Kalau begitu aku keluar dulu, masak.” Mahesa mengangguk.Damaira menyerah beberapa hal tentang kerumahtanggaan seperti bersih-bersih, laundry, dan lain sebagainya, kecuali masak.Memasak baginya harus dilakukan sendiri, agar kelak anak-anak dan suaminya selalu merindukan masakannya.Meski tinggal bersama mertua, sudah pasti

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 188. Dua Hati yang kembali Menyatu

    Tak hanya Indra yang meluapkan emosi pada Nindi tapi juga Linda. Nindi terpojok sebagai tersangka. Janda itu menangis tersedu. Indra seakan belum puas dan terus memarahi anaknya.Ketegangan itu masih terus terjadi hingga bel rumah itu berbunyi mengalihkan perhatian semua orang yang ada di dalam rumah itu.Dengan kesal Indrawan membuka pintu, melihat siapa yang datang sontak membuat pria paruh baya itu kembali naik darah.“Ini biang keroknya datang, dasar pria tak bertanggung jawab, brengsek!” Indra langsung memaki Dion yang tak tahu apa-apa.Pria itu hanya mengerutkan kedua alisnya, mencoba menelaah apa yang sebenarnya terjadi.“Ada apa, Yah? Siapa biang kerok.” Linda dan Nindi datang menyusul Indra ke ruang tamu.“Ngapain kamu datang ke sini? Bosan hidup, hah?” Sama halnya dengan suaminya, Linda pun langsung menghardik Dion.Nindi sendiri masih berusaha menenangkan diri setelah mendapat amarah dari kedua orang tuanya.Dion menatap iba pada mantan istrinya, entah apa yang baru saja te

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 187. Perasaan yang Terbalas

    Isa tak juga menjabat tangan Dina dan hanya terus menatapnya.“Kenapa hanya menatapku seperti itu?” Dina kembali angkat suara.“Ayo kita berjabat tangan dan kita kembali seperti dulu.” Dengan segenap jiwa dan hatinya Dina menahan sakit. Wanita itu terus memberi sugesti positif pada dirinya sendiri bahwa pasti rasa sakit itu hanya akan menyelimuti berlangsung untuk beberapa waktu saja. Asalkan mengalihkan semuanya pada pekerjaan dan hal lainnya pasti akan segera sirna dengan sendirinya.Dina tersenyum samar dan mulai menarik tangannya. Dia sungguh tidak mengerti kemauan pria yang ada di depannya.Dina menarik nafas dengan maksud menarik ingusnya agar tidak keluar. Dia menahan tangis sekuat tenaga.“Ya sudah ayo kita pulang. Orang-orang pasti menganggapku orang gila karena duduk di sini berjam-jam.Dina meraih tangan Isa dan menarik pria itu agar segera beranjak dari duduknya. Tapi Isa justru menahan tangan Dina.“Ayo kita menikah!” seru Isa.Ucapan Isa sontak membuat Dina membulatkan

DMCA.com Protection Status