Share

Bab 45 Keanehan Dina

Orang itu seakan tahu gestur tubuh dan ekspresi wajah Dinda tidak menyambutnya dengan baik akhirnya mengeluarkan kata-kata lagi.

"Kali ini aku datang ke sini bukan ingin mengacau, kenapa wajahmu seperti itu?" ucap Dina.

Orang yang menyapa Dinda adalah Dina adik iparnya Damaira.

Menyadari kesalahannya Dinda menarik nafas pelan, lalu bersikap lebih baik dan profesional.

"Ada yang bisa kami bantu, Mbak Dina?" tanya Dinda lebih ramah.

"Aku datang kemari bersama temanku, dia melihat lowongan kerja part-time di toko ini, kami mau mencobanya," ucap Dina.

Dinda membulatkan mata, dia mencoba menelaah kata-kata Dina, siapa tahu salah medengar kata.

"Kami? Maksudmu temanmu ingin melamar pekerjaan di sini?"

"Iya, kami. Memangnya ada masalah kalau aku juga melamar kerja part-time di sini?"

Dinda menggeleng, "Tidak ada. Silakan tinggalkan surat lamaran kalian, kebetulan pemilik toko sedang sibuk hari ini, jadi tidak bisa langsung mewawancarai kalian," ucap Dinda.

Dina dan temannya menitipkan surat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status